You Are Mine, Viona : The Revenge

My wife \'to be\'



My wife \'to be\'

0Seperti yang dikatakan Fernando pada konferensi pers dua hari yang lalu, pemberkatan pernikahan Aaric dan Kate benar-benar hanya dihadiri oleh orang-orang yang paling dekat dengan keluarganya. Selain itu tidak ada lagi yang di undang, hal ini diputuskan karena mereka ingin mendapatkan suasana yang lebih hikmat.      
0

Karena Kate merupakan anak yatim piatu ia berjalan seorang diri menuju altar dimana Aaric sudah menunggunya, semua orang yang datang langsung berdiri dan menatap ke arah kita sambil tersenyum. Meskipun hanya disaksikan oleh orang-orang pilihan sang ayah mertua namun tetap saja Kate merasa gugup, ia takut melakukan kesalahan saat berjalan. Namun semua ketakutan Kate tak berarti karena ia berhasil melewatinya dengan baik, begitu hampir tiba di altar Aaric mengulurkan tangannya pada Kate. Sebelum keduanya akhirnya menatap seorang pendeta yang akan menikahkan mereka.      

"I, Alarick Alexander Willan, take you, Katerine Ivanov, to be my wife. I promise to be true to you in good time and in bad, in sickness and in health. I Will love you and honor you all the days of my life."     

"I, Katerine Ivanov, take you, Alarick Alexander Willan, for my husband to have and to hold form this day forward, for better, for worse, in sickness and health until death do us part."     

Setelah Aaric dan Kate mengucapkan janji suci dan bertukar cincin sang pendeta pun menyatakan mereka sebagai suami istri yang sah, kedua mata Kate berkaca-kaca. Ia masih tak percaya saat ini ini sudah menjadi istri dari pria yang mengisi hatinya sejak 5 tahun yang lalu, setelah penutup wajah Kate dibuka kedua Aaric pun mendaratkan ciuman pertamanya di bibir Kate sebagai suami.      

Bukan sebuah ciuman panjang yang biasa Aaric lakukan ketika sedang mencium Kate, hanya sebuah kecupan kecil yang menandakan kalau saat ini Kate adalah miliknya. Dan Aaric bersumpah dalam hati tak akan melepaskan Kate malam ini, ia ingin segera mempunyai anak kembali dengan Kate.      

Setelah upacara pemberkatan selesai Aaric dan Kate mendekati Fernando dan Viona yang seperti biasa masih tampak gagah dan cantik, sungguh meski Viona saat ini sudah tak muda lagi namun kecantikannya tak pudar.      

"Selamat anakku, selamat datang di keluarga kami,"ucap Viona lembut saat memeluk Kate yang sudah resmi menjadi menantunya.     

"Terima kasih, Mommy. Terima kasih, aku benar-benar bahagia Mom,"jawab Kate serak menahan tangis.      

Viona melepaskan pelukannya dan langsung menyeka air mata Kate yang sudah menetes. "Kau harus bahagia dan jangan menangis, ini adalah hari bersejarah untukmu. Kau harus tersenyum dan datangilah Daddymu, dia pasti senang sekali didatangi putrinya."     

"D-daddy?"tanya Kate terbata.     

Viona terkekeh, ia merasakan ketakutan Kate. "Iya, Daddy Fernando. Daddymu."     

Kate menelan ludahnya dengan cepat, ia terlihat ragu awalnya. Namun setelah mendapatkan dorongan dari Viona kembali akhirnya Kate memberanikan diri untuk mendekati Fernando yang sedang berbicara dengan prosesor William.      

Melihat Kate datang mendekat profesor William pun memutuskan pergi meninggalkan Fernando, ia ingin memberikan waktu pada ayah dan menantu itu bicara.      

"Jangan takut, ayah mertuamu itu sudah tak sebuas tiga puluh tahun yang lalu,"kelakar profesor William setelah berbisik pada saat berpapasan dengan Kate.      

Kate hanya tersenyum tanpa menjawab perkataan sang profesor dengan terus berjalan menuju tempat Fernando, Fernando sendiri yang sudah tahu Kate sedang berjalan mendekatinya nampak tersenyum.      

Kate masih menundukkan kepalanya saat sudah tiba di hadapan Fernando, bibirnya masih tertutup rapat. Kate bingung dan tak tahu harus mulai bicara dari mana, menyadari ketegangan Kate secara tiba-tiba Fernando menyentuh pundak Kate dengan lembut.     

"Maafkan semua kesalahan yang Daddy buat saat itu, Kate. Seandainya saat itu Daddy tahu kalau sudah ada cucu Daddy di dalam dirimu tentu saja Daddy tak akan meminta Aaric kembali ke Ottawa seorang diri,"ucap Fernando pelan membuka percakapan.      

Kate langsung mengangkat wajahnya menatap Fernando, ia tak percaya ayah mertuanya akan bicara seperti itu.      

Melihat keterkejutan di wajah Kate membuat Fernando tersenyum. "Kau mau memaafkan Daddy kan, nak?"     

Air mata Kate langsung mengalir deras, rasa benci dan kemarahannya pada Fernando langsung hilang seketika saat mendengar ayah mertua meminta maaf kepada dirinya. Dengan penuh kasih Fernando kemudian meraih Kate dan membawanya kepelukannya, Fernando menepuk punggung Kate perlahan. Memperlakukannya seperti putrinya sendiri.     

"Daddy senang, sekarang Daddy punya seorang putri. Nanti kalau seandainya Aaric membuatmu sedih jangan sungkan melaporkannya pada Daddy, karena percayalah Daddy akan menindaknya secara langsung,"ucap Fernando lembut yang disambut tawa kecil Kate.      

Aaric yang sebelumnya mencari pengantinnya nampak tersenyum saat melihat apa yang dilakukan sang ayah pada istrinya.      

"Yoi brother, sepertinya istrimu sudah diterima Daddy,"ucap Abby pelan sambil menepuk pundak Aaric, Abby yang sedang membawa Natalie berputar-putar menghentikan langkahnya saat melihat sang adik tengah menatap ke arah sang ayah dan adik iparnya.      

Aaric tersenyum mendengar perkataan kakaknya, perkataan Aaric tertahan saat melihat sosok gadis cantik yang tangannya digenggam oleh sang kakak dengan erat.      

"Siapa nona cantik ini? Pacar barumu?"     

Abby terkekeh dan langsung melingkarkan tangannya ke pinggang Natalie. "Perkenalkan calon kakak iparmu."     

"Kakak ipar?"     

"Iya, kakak iparmu. Natalie Oliveira teman kuliahku dulu di Sisilia,"jawab Abby dengan suara yang cukup lantang memperkenalkan Natalie kepada adiknya.      

"Oh jadi selama di Sisilia kau punya kekasih juga rupanya?"     

Abby kembali tersenyum. "Tentu saja, aku kan tampan."     

Aaric tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan sang kakak, ia merasa geli mendengar kakaknya mengatakan dirinya tampan. Tawa Aaric yang keras berhasil di dengar oleh Fernando dan Kate yang sedang berbincang, keduanya pun memutuskan untuk mendekati Aaric yang sedang mengobrol bersama Abby.     

Kedua mata Fernando menyipit melihat sosok gadis yang sedang dipeluk oleh putra pertamanya, meskipun tatapan Fernando sudah tidak setajam saat ia masih muda namun Fernando masih bisa melihat wajah cantik gadis cantik itu dari jauh.      

Tawa Aaric terhenti saat melihat pengantinnya datang mendekat padanya, dengan cepat Aaric meraih tangan Kate dan memeluknya erat.      

"Is everything all right?"bisik Aaric lirih saat Kate sudah berada di pelukannya.     

Kate mengangguk pelan tanpa membuka bibirnya.      

"Good."      

Kate tersenyum dan menoleh ke arah sang kakak ipar yang wajahnya sangat mirip dengan sang suami.      

"Who is she?"Fernando bertanya pelan pada Abby tentang Natalie.     

"She's my future wife, Natalie Oliveira,"jawab Abby datar tanpa rasa takut.      

Fernando terdiam sebelum akhirnya satu alisnya terangkat saat berhasil mengingat nama belakang Natalie.     

"Tunggu, dia Natalie Oliveira? Oliveira yang pernah…"     

Abby melingkarkan tangannya lebih erat ke pinggang Natalie. "Iya Daddy benar, keluarga Oliveira yang dulu pernah kita hancurkan."     

"What?"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.