Teror Rumah Hantu

Kau Ingin Membuatku Takut?



Kau Ingin Membuatku Takut?

0Jika kasus ini hanya bunuh diri, ceritanya tidak akan begitu menakutkan, namun lengan orang itu masih belum ditemukan. Tidak ada yang berani pindah ke sana. Bagaimana jika sebuah lengan mencolek mereka ketika mereka membersihkan tempat?     
0

"Aku masih ingin melihatnya," kata Chen Ge dengan tenang, seolah-olah ini bukan masalah serius baginya.     

"Baiklah." Bagian belakang kemeja pria itu terlihat basah oleh keringat dingin. "Sebenarnya, tempat ini tidak buruk. Model serupa di Perumahan Pembangkit Listrik seharga empat kali lipat."     

Setelah pintu terbuka, bau aneh seperti jamur mulai tercium. Pria itu mencoba menyalakan lampu di ruang tamu, namun, mungkin karena sudah lama tidak digunakan, ia harus memeriksa beberapa bagian sebelum lampunya bisa menyala. Cahaya mengusir kegelapan dan meresap ke dalam ruangan. Chen Ge berjalan ke dalam kamar. Ia tidak ingin melakukan sesuatu yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk mencari laci tersebut.     

Ponsel hitam memberikan deskripsi laci yang sepertinya berada di meja pada kamar tidur.     

Sebelum pria yang berdiri di pintu bisa menghentikannya, Chen Ge sudah memasuki kamar. Tapi, setelah mencari di dua kamar tidur, ia tidak dapat menemukan meja yang dimaksud dan hanya menemukan sebuah meja rias besar.     

Deskripsinya berbeda dari yang dijelaskan ponsel hitam.     

Chen Ge berjalan keluar dari kamar dan melirik agen dengan kebingungan. "Saudaraku, apa kau yakin ini kamar 304?"     

"Itulah yang tertulis di kuncinya. Aku tidak mungkin salah." Pria itu menunjukkan kunci pada Chen Ge.      

Tidak ada meja di kamar, tapi ada meja di area lain. Butuh waktu bagiku untuk memastikan semua laci di kamar ini. Apa aku benar-benar perlu bermalam?     

"Bagaimana menurutmu kamar itu? Kita masih bisa membahas harganya." Pria itu terlihat ketakutan sehingga ia hanya berdiri di pintu dan tidak berani masuk.     

"Aku sangat menyukai ruangan ini. Bisakah kau membiarkanku tinggal di sini selama satu malam?" Chen Ge merogoh ranselnya untuk mencari sesuatu.     

"Menginap? Kami tidak menyediakan layanan itu. Jika kau tidak merasa puas, bagaimana kalau kita melihat kamar sebelah?"     

"Tidak perlu, aku mau yang ini." Chen Ge menyela pria itu. Ia mengambil kartu tanda pengenalnya dan uang 500 dari tasnya. "500 untuk satu malam, dan ini adalah kartu tanda pengenalku. Aku tidak akan menghancurkan apapun di sini. Jika tidak ada yang aneh malam ini, aku akan mengambilnya."     

Si agen belum pernah bertemu pelanggan seperti ini sebelumnya. "Maaf, tetapi perusahaan kami memiliki aturan yang harus kuikuti."     

"Apa banyak orang menginginkan tempat ini? Jika kau tidak menjualnya padaku, kamar ini akan tetap kosong entah berapa lama." Chen Ge akhirnya berhasil membujuknya untuk memberikan kunci.     

"Kamera keamanan terpasang di sekitar area perumahan. Jika kau butuh bantuan, segeralah pergi. Aku akan kembali besok jam 8 pagi."     

"Kau sebaiknya datang lebih cepat karena aku punya sesuatu yang harus dilakukan di pagi hari." Chen Ge mengantar si agen keluar. Melihat kunci di tangannya, ia merasa ada yang salah. Kuncinya sudah tua, namun gantungan kuncinya masih terlihat baru.     

Ini aneh.     

Suara di dapur mengganggu pikirannya. Ia lalu mengeluarkan palu dari ransel. Ia berjalan ke dapur dan melihat bahwa pisau daging yang tadi berada di atas papan pemotong telah jatuh ke wastafel.     

Dimana pisau daging ini sebelumnya?     

Ia mengambil pisau daging tersebut untuk melihatnya. Lalu, ia membuka kompor gas. Sambil memegangi gagang kayu, ia membakar pisau daging. Arwah penuh kebencian pasti takut pada api, kan?     

Pisau yang cerah dibakar sampai hangus. Chen Ge kemudian menjatuhkannya kembali ke wastafel.     

Banyak laci di sini dan salah satunya pasti adalah yang kucari.     

Ia menyalakan semua lampu di ruangan dan mulai mencari laci yang tidak bisa dibuka. Malam telah tiba, dan perumahan sangat sepi, seperti tidak ada penghuni sama sekali di sana.     

Satu jam berlalu tanpa Chen Ge sadari. Ia duduk di ruang tamu, melihat laci-laci yang telah ditarik.     

Semua laci di sini bisa dibuka. Tidak ada yang luar biasa dengan laci-laci ini.     

Membungkuk ke sofa, Chen Ge merasa mengantuk. Ia belum beristirahat dalam waktu yang lama.     

Ini berbeda dari undian pada putaran keberuntunganku sebelumnya. Apakah karena arwah ini sangat kuat? Atau apa dia memiliki kekuatan khusus?     

Ia meletakkan pemutar kaset di sampingnya dan tertidur di sofa sambil memeluk palu. Ia baru saja akan menutup mata ketika ponselnya berdering.     

Perusahaan real estate? Kenapa mereka menelpon? Chen Ge menjawab panggilan dan suara wanita yang akrab terdengar dari seberang telepon. "Halo, aku minta maaf, tapi aku baru saja menerima berita bahwa agen yang bertanggung jawab atas Perumahan Staf Rumah Sakit Ketiga baru saja mengalami kecelakaan saat berada dalam perjalanan untuk menemuimu. Saat ini, dia tidak dapat melayanimu. Jika kau masih tertarik pada tempat itu, silakan kembali dalam tiga hari."     

Kecelakaan mobil?! Rasa kantuk Chen Ge menghilang seketika. Agen itu mengalami kecelakaan, jadi siapa pria yang menunjukkan kamar kepadanya? Arwah penuh kebencian yang menghantui area perumahan atau jiwa si agen? Walaupun begitu, hasilnya sama saja; ia bertemu hantu!     

"Bisakah kau menggambarkan penampilan agen itu?"     

"Maaf, tapi aku hanya bertanggung jawab untuk bagian pelayanan pelanggan. Aku tidak terlalu akrab dengan agen di Jiujiang."     

"Kau tidak akrab dengan karyawan perusahaanmu sendiri?" Chen Ge melihat kunci di tangannya. Kunci ini ditinggalkan oleh arwah tadi. Semakin ia melihatnya, ia semakin merasa aneh. Gantungannya terlihat baru, namun kuncinya terlihat lama. Ia menarik kembali gantungan itu, dan terdapat tiga angka bengkok yang tertulis di bawahnya — 305.     

Ruangan yang coba direkomendasikan pria itu padaku sebelumnya adalah kamar 304 yang asli! Yang ditawarkannya padaku adalah kamar berhantu yang sebenarnya!     

Kurangnya rasionalitas Chen Ge mengejutkan pria tersebut. Biasanya, orang akan menghindari tempat berhantu, namun "pelanggan" itu benar-benar berbeda dari pembeli lain dan bersikeras memasuki kamar berhantu!     

"Maaf, apa ada hal lain yang bisa kubantu?" wanita di ponsel sangatlah baik, dan nadanya terdengar sangat sopan.     

"Karena kau bekerja pada agensi, kau pasti memiliki informasi tentang apartemen ini, kan? Bisakah kau membantuku memeriksa informasi tentang mantan penyewa kamar 304? Aku tahu tempat itu berhantu, tapi aku tertarik karena harganya rendah, jadi tidak perlu menyembunyikan apapun dariku."     

"Oke," si agen menjawab dengan cepat. "Kamar itu pernah disewakan pada tiga penyewa. Penyewa ketiga adalah seorang penjudi, dan rentenir memotong salah satu lengannya karena dia tidak punya uang untuk membayar hutang. Pada akhirnya, dia terpojok dan melompat gedung. Penyewa kedua adalah seorang guru bahasa Inggris yang secara misterius menghilang. Penyewa pertama ... "     

Chen Ge sedang mendengarkan dengan serius ketika suara ketukan terdengar pada pintu.     

Seseorang berada di luar? Selarut ini? Chen Ge meraih palu dan bergumam pada wanita di seberang telpon, "Tolong foto saja informasinya dan kirimkan padaku. Aku pasti akan mengambil tempat ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.