Teror Rumah Hantu

Membangun Taman untuknya



Membangun Taman untuknya

0

"Apa ada yang bisa kubantu?" lelaki itu bertanya dengan nada lembut, jauh dari nada dalam berbisnis seperti yang diperkirakan Chen Ge.

0

"Direktur Luo, ini adalah Xiao Chen, seorang pemberani yang membantu polisi menangkap buron." Paman Xu menarik Chen Ge ke sisinya. "Dia di sini untuk mendapatkan kepastian tentang hal yang saya laporkan sebelumnya. Dia ingin menyewa tempat parkir bawah tanah yang tidak lagi digunakan."

"Aku mengerti. Biarkan kami berbicara, kau pasti sibuk dengan pekerjaanmu." Direktur Luo memberi isyarat agar paman Xu pergi.

Direktur Luo menyuruh Chen Ge duduk di sofa sambil menuangkan dua cangkir teh. "Aku sudah mendengar tentang kabar bahwa kau ingin menyewa tempat parkir bawah tanah. Apa kau keberatan mengatakan padaku rencanamu melakukan hal itu?"

"Saya ingin memperluas rumah hantu dan membangun sebuah labirin bawah tanah di dalam lahan parkir."

"Labirin bawah tanah. Itu bukan ide yang buruk, tetapi apakah kau memiliki anggaran dan kemampuan untuk menangani sesuatu sebesar itu? Uang sewa tidak ada artinya jika dibandingkan dengan uang yang kau butuhkan untuk membangun." Direktur Luo bersandar di sofa, matanya memancarkan kelesuan dan kelelahan. "Aku tidak menentang idemu dan bisa menyewakan tempat padamu, tapi sebelum itu, aku perlu mengajukan beberapa pertanyaan."

Meskipun telah mendapatkan persetujuan lisan dari Direktur Luo, pria itu belum menyebutkan jumlah biaya sewanya, jadi Chen Ge masih sedikit khawatir. "Silahkan bertanya."

"Kau adalah pemilik rumah hantu, jadi kau tahu lebih baik daripada aku tentang seberapa besar investasi awal rumah hantu. Juga, rumah hantu berbeda dari hotel atau motel, dimana kau masih bisa menjual kembali meja, kursi, dan benda lainnya jika usahamu gagal. Jika rumah hantumu gagal, apa yang akan kau lakukan dengan semua alat peraga dan barang-barang menyeramkan?"

Direktur Luo benar-benar menyampaikan kekhawatiran yang jelas, sesuatu yang bahkan belum dipertimbangkan oleh Chen Ge sebelumnya.

"Bahkan jika kau berhasil melakukan pekerjaan yang baik untuk menghidupkan kembali rumah hantu, bagaimana kau akan menarik kembali para pelanggan? Rumah hantu adalah produk sekali pakai yang melelahkan. Mungkin ada beberapa sensasi awal, tetapi pada akhirnya kau akan kehabisan pelanggan karena jumlah pelanggan potensialmu sangat besar. Kau akan menginvestasikan banyak uang untuk membangun rumah hantu, apakah kau yakin kau bisa mendapatkan kembali modalmu?

"Satu pertanyaan terakhir, dengan membangun rumah hantumu di bawah tanah, bagaimana kau akan mempromosikannya? Jumlah pelangganmu sangat bergantung pada jumlah pengunjung taman. Bagaimana rumah hantumu akan bertahan ketika taman ini akhirnya tutup?"

Chen Ge tahu bahwa Direktur Luo menghentikannya karena peduli padanya. Bahkan, ia tahu bahwa mereka yang menasihatinya agar tidak berinvestasi pada rumah hantu melakukannya karena khawatir. 

Tiga pertanyaan Direktur Luo berputar di benak Chen Ge. Dua pertanyaan pertama dengan mudah terjawab dengan kehadiran ponsel hitam, jadi pertanyaan sebenarnya untuk Chen Ge adalah pertanyaan terakhir. Jika Taman New Century ditutup, tentu saja, rumah hantunya juga akan ikut tertutup.

Pindah ke tempat lain akan sulit dan ia akan berurusan dengan sejumlah dokumen yang akan membuatnya sakit kepala. Selain itu, anggarannya terbatas; untuk menemukan lokasi lain yang sesuai dengan skenario ponsel hitam juga tidak mudah.

"Apakah kau benar-benar mempertimbangkan tiga pertanyaan ini?" direktur Luo sepertinya mengantisipasi jawaban Chen Ge. "Kenapa kau tidak kembali saja sekarang? Kita tidak boleh mengambil keputusan penting tanpa memikirkan matang-matang."

Chen Ge duduk bergeming di sofa. Ia berbalik untuk melihat direktur Luo dan bertanya langsung, "Apakah taman akan segera ditutup?"

Direktur Luo tidak mengkonfirmasi atau menyangkal, tetapi kelelahan di matanya semakin dalam. "Jika aku mengatakan taman ini akan segera ditutup, apakah kau akan tetap bersikeras menyewa lahan parkir bawah tanah?"

"Ya." Jawaban Chen Ge mengejutkan Direktur Luo. "Direktur Luo, saya sudah memiliki solusi untuk pertanyaan pertama dan kedua yang anda ajukan. Dan pertanyaan ketiga anda tidak valid."

Ada kobaran api di mata Chen Ge. Pemuda itu hidup tanpa dibayangi oleh rasa takut. "Rumah hantu saya tidak pernah bergantung pada orang lain sebelumnya dan jumlah pengunjung juga tidak akan sepenuhnya bergantung pada taman. Beri saya waktu, dan saya tidak hanya akan menarik banyak pengunjung ke rumah hantu, saya juga akan menggunakannya untuk menghidupkan kembali seluruh taman! Menyewa tempat parkir bawah tanah hanyalah rencana awal. Rencana saya adalah membangun taman hiburan unik pertama di dunia yang bertema horor dan teror. "

Setelah menyelesaikan apa yang ingin dikatakannya, Chen Ge akhirnya ingat nasihat Paman Xu — semakin sedikit kau bicara, semakin kecil kemungkinan kau salah bicara.

Ia memandang Direktur Luo dengan keraguan. Ia menyesal menceritakan semua yang ada di dalam hatinya.

Setelah mendengarkan Chen Ge, Direktur Luo meletakkan cangkirnya, dan kelelahan di matanya telah hilang. Setelah terdiam beberapa saat, ia tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kau benar-benar mengingatkanku pada diriku sendiri ketika aku masih muda."

Ia berdiri dan berjalan untuk membuka tirai. Seluruh taman dapat terlihat dari sana.

"Aku yang paling hancur dan paling enggan menutup Taman New Century ini." Dia membuka jendela dan membiarkan angin meniup rambutnya. "Taman ini adalah segalanya bagiku. Jika memungkinkan, aku berharap taman akan tetap terbuka selamanya."

Direktur Luo berbalik untuk tersenyum pada Chen Ge. Senyumnya terlihat rumit; itu adalah senyum tenang seorang pria yang telah melihat dunia bangkit dan jatuh, seseorang yang menyerah pada keanehan takdir. "Aku sudah mendengar tentang ceritamu. Setelah menghilangnya orang tuamu, kau keluar dari pekerjaanmu yang sebelumnya untuk mengambil alih rumah hantu mereka. Di satu sisi, kisah kehidupan kita sangat mirip, tetapi kau lebih beruntung daripada aku."

Ia mengambil bingkai foto dari meja yang merupakan satu-satunya bingkai foto di ruangan. Di sana terdapat gambar sepasang ayah dan anak. Ayahnya memiliki tinggi rata-rata dan memiliki wajah yang lembut. Gadis di pelukannya terlihat sangat manis, tetapi kedua tangannya terlihat membengkok tidak wajar dan tidak ada kehidupan di matanya.

"Ini putriku. Dia menderita afasia yang serius dan memerlukan alat khusus untuk berdiri tegak. Tuhan sangat kejam padanya, tetapi dia tetap kuat dan selalu tersenyum, tidak hanya untukku tetapi juga untuk dunia." Direktur Luo berbalik untuk melihat langit di luar jendela. "Tapi dunia tidak membalas senyumannya. Dulu aku mengajak putriku ke taman untuk jalan-jalan, tapi tidak ada anak yang mau bermain dengannya. Ketika dia menoleh untuk menatapku pasrah, aku tahu dia takut, takut telah melakukan sesuatu yang salah dan itulah sebabnya dia dikucilkan. Aku tidak tahu bagaimana menghiburnya, jadi kami hanya berjalan-jalan keluar selama musim hujan sehingga dia tidak harus menghadapi kerumunan orang yang tidak berperasaan. Mungkin saat itulah aku berpikir untuk membangun sebuah taman hiburan sendiri untuk putriku.

"Sayangnya, dia tidak hidup cukup lama untuk melihat taman ini dibuka," seraya mengembalikan foto itu ke tempatnya semula, mata direktur Luo masih terlihat sangat tenang. "Banyak orang tidak mengerti mengapa aku mengambil risiko untuk bangkrut dengan mempertahankan taman hiburan yang sudah ketinggalan zaman, tapi aku yakin kau mungkin mengerti."

"Ya," jawab Chen Ge yang sudah berdiri sejak tadi. Ia tidak mengira direktur Luo akan mengungkapkan privasi seperti itu kepadanya.

"Semua orang berusaha mencari jalan keluar, tetapi kau berbeda. Kau mengejutkanku." Setelah menutup jendela, Direktur Luo mengeluarkan dokumen dari laci. "Sebenarnya, ketika Paman Xu datang kepadaku dan mengatakan padaku permintaanmu, aku sudah menyetujuinya. Ambillah. Datanglah padaku jika kau membutuhkan bantuan, tetapi ingat, kau hanya memiliki waktu dua hingga tiga bulan lagi."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.