Teror Rumah Hantu

Bagaimana Cara Menyelesaikan Misi Ini?



Bagaimana Cara Menyelesaikan Misi Ini?

0

"Demi pemulihan anak itu dan keselamatan pribadimu, kuharap kau berhati-hati."

0

"Aku mengerti."

Setelah memutuskan panggilan, Chen Ge bersandar di dinding toilet. Pikirannya benar-benar berantakan. Jika pembunuhnya bukan Fan Yu, maka orang itu pastilah bibi Fan Yu. Mereka adalah tersangka utama namun juga keluarga terdekat para korban.

Pastinya, bibi Fan Yu menyembunyikan sesuatu dariku. Sesuatu yang lain pasti terjadi malam penuh badai beberapa tahun yang lalu.

Keluarga terdekat yang berubah menjadi pembunuh adalah misteri yang membingungkan Chen Ge.

Lokasi pembunuhan ada di SMA Mu Yang, mungkin aku dapat menemukan beberapa petunjuk di sini.

Chen Ge membuka kembali siaran langsung miliknya. Bagian obrolan di lamannya masih belum dapat berfungsi dengan baik, tetapi setidaknya rekamannya menjadi semakin jelas. Setelah meminta maaf dengan cepat kepada para penontonnya, Chen Ge berjalan keluar dari toilet lantai dua dengan palu di tangannya. Ia berdiri di pintu dan mengarahkan senter ke lantai — tidak ada jejak kaki.

Ketika aku bersembunyi di balik pintu toilet tadi, aku mendengar suara langkah kaki. Langkah kaki berhenti di depan pintu toilet, tetapi tidak adanya jejak kaki -- menunjukkan bahwa pemiliknya bukanlah manusia. Chen Ge melirik ke bawah tangga. Berdasarkan apa yang didengarnya, pemilik suara langkah kaki tadi menuju ke bawah.

Chen Ge tidak yakin apakah suara itu berasal dari langkah kaki milik bayangan merah yang disebutkan dalam misi atau tidak, tetapi demi keselamatannya, ia memutuskan untuk menghindarinya untuk saat ini. Dengan menggunakan senternya, Chen Ge menuju ke lantai tiga. Namun, ketika ia berada di tangga antara lantai dua dan tiga, suara langkah kaki kembali bergema di telinganya.

Suara tersebut sepertinya berasal dari lantai satu. Suara langkah kaki dua 'orang' yang berjalan berdampingan bergerak ke atas.

Apakah mereka menyadari keberadaanku? Chen Ge segera mematikan senternya, menempelkan punggungnya ke dinding, dan menatap ujung tangga dengan was was.

Langkah kaki pun tidak berhenti, dan "mereka" berjalan ke lantai dua.

Sepertinya mereka menuju toilet lantai dua? Saat pikiran ini terlintas di benak Chen Ge, suara pintu bilik kedua dibuka terdengar dari dalam toilet.

Pintu bilik sepertinya dibuka satu demi satu, enam kali. Mereka sepertinya memeriksa bilik toilet. Chen Ge membungkuk di dekat susuran tangga dan mencoba menjulurkan kepala untuk melihat situasi di lantai dua.

Suara pintu bilik berhenti bersamaan dengan suara langkah kaki. Semua suara yang didengarnya tadi seperti hanyalah bagian dari imajinasinya. Ia menunggu selama lima menit tetapi ia tidak dapat mendengar apapun dari toilet lantai dua lagi.

Kesunyian ini menandakan bahwa arwah yang berjalan tadi sekarang sudah berada di dalam toilet. Mereka mungkin bersembunyi di salah satu bilik, menunggu saat yang tepat untuk menyerangku. Chen Ge mungkin memiliki hati yang kuat, namun ia tetap bisa merasakan ketakutan. Kejutan dari dalam bilik toilet mungkin akan membuatnya cukup takut.

Karena sosok tersebut sekarang bersembunyi di dalam toilet lantai dua, ini adalah kesempatan sempurna bagiku untuk melihat toilet lantai tiga. Chen Ge tidak menyalakan senternya. Berkat Penglihatan Yin Yang, ia bisa melihat dalam kegelapan dengan lebih baik, meskipun tidak sehebat yang dijelaskan dalam ponsel hitamnya.

Di malam yang gelap, petir sesekali menerangi langit, memberikan Chen Ge kesempatan untuk memeriksa keadaan di sekitarnya. Kilatan petir juga menciptakan suasana yang menakutkan. Ia khawatir salah satu dari kilatan cahaya itu memungkinkannya melihat hal-hal yang tidak diinginkannya.

Chen Ge melihat ke kiri dan ke kanan beberapa kali ketika ia berdiri di depan pintu masuk toilet lantai tiga. Tidak ada hal aneh yang terlihat, jadi Chen Ge segera melangkah memasuki toilet.

Toilet di lantai tiga bahkan lebih aneh daripada toilet lantai satu dan dua. Jendelanya ditutup, dan dindingnya bahkan bersih dari noda. Tempat itu tampaknya telah ditinggalkan bahkan sebelum sekolah ditutup.

Semua bilik toilet tertutup, memberi Chen Ge kesan aneh bahwa masing-masing dari bilik menyembunyikan kejutan yang menakutkan. Bilik kelima dan keenam di toilet lantai satu ditutup karena digunakan sebagai ruang penyimpanan alat kebersihan. Mungkinkah bilik ini juga dipenuhi dengan peralatan kebersihan?

Chen Ge berjalan ke arah bilik pertama dan bersandar ke pintu, mencoba menangkap suara-suara yang muncul dari dalam. Tidak ada suara yang muncul dari dalam bilik, tidak ada tangisan bayi atau suara tawa gadis-gadis seperti yang dibayangkannya. Kemudian, ia melakukan sesuatu yang bahkan lebih berani lagi. Ia berlutut di lantai dan mengintip melalui celah di bawah.

Kosong?

Tidak ada alat kebersihan seperti pel atau sapu, juga tidak ada sepasang kaki; hanya bilik normal.

Chen Ge mencoba mendorong pintu, dan pintu itu terbuka dengan mudah. Bilik tersebut sangat bersih. Kalau bukan karena lapisan debu di setiap permukaan, ia akan percaya bahwa tempat ini dibersihkan setiap hari.

Seluruh kompleks pendidikan tampak seperti hangus terbakar akibat kobaran api, tetapi toilet ini tidak memperlihatkan tanda-tanda terbakar. Suasana di ruangan pun mirip dengan ruang kelas di lantai satu. Hal ini jelas menarik perhatian Chen Ge. Tempat tersebut seperti dengan jelas menegaskan bahwa disanalah tempat misinya.

Ia membuka semua bilik lainnya sebelum berhenti di bilik kelima.

Aku memiliki firasat buruk. Mungkinkah ada kejutan kejam menungguku di balik pintu ini? Chen Ge menepuk boneka di dalam saku kemejanya dan menggunakan palu untuk mendorong pintu hingga terbuka.

Pintu pun terbuka dan Chen Ge refleks bergerak mundur ketika melihat apa yang ada di dalamnya. Gambar mata tampak menutupi setiap permukaan di dalam bilik kelima, ukurannya mirip dengan mata manusia yang sebenarnya.

Sebelum membuka pintu, Chen Ge telah mencoba membayangkan apa yang akan muncul di baliknya. Ia berpikir akan ada gadis berwajah pucat atau monster menakutkan atau orang gila yang berlumuran darah yang muncul dari sana, tapi bukan pemandangan seperti ini.

Mengapa ada begitu banyak mata di dinding dan pintu?

Penemuan menyeramkan ini membuat tulang di punggung Chen Ge merinding. Ia merasa seperti ada banyak mata menatapnya. Kakinya gemetar saat berdiri di luar bilik. Ia bisa membayangkan betapa ia akan sangat gelisah menghabiskan waktu di dalamnya.

Orang gila mana yang melakukannya dan mengapa?!

Mata-mata tersebut bahkan terasa seperti mengintai orang yang berada di dalam bilik. Karena menggigil, Chen Ge buru-buru menutup pintu. Ditatap oleh begitu banyak mata membuatnya sangat tidak nyaman meskipun itu hanya gambar.

Aku telah menemukan tempat misi, tetapi bagaimana aku bisa menyelesaikan misi? Bersembunyi di dalam bilik dengan semua mata menatapku sambil menunggu bayangan merah tiba? Bukankah ini terlalu berlebihan?

Chen Ge menatap bilik untuk waktu yang lama sebelum bergerak menuju ke bilik keenam. Ia menemukan gambar mata yang sama di dalam bilik keenam.

Namun, berbeda dari bilik kelima, mata di bilik keenam hanya berasal dari dinding yang memisahkan bilik ke lima dan keenam; sisi lain dindingnya benar-benar bersih.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.