Teror Rumah Hantu

Mungkin Dia Tidak Menyukaiku



Mungkin Dia Tidak Menyukaiku

0"Istri yang Hilang (Misi Bintang satu): Temukan Liu Xianxian sebelum tengah malam."     
0

"Petunjuk Misi: Mungkin, dia tidak mencintaiku."     

"Apa anda ingin menerima misi ini? Peringatan: Misi Percobaan hanya tersedia selama dua puluh empat jam. Jika tidak diterima dalam jangka waktu yang ditentukan, skenario tidak akan pernah terbuka."     

Secara naluriah, Chen Ge segera menerimanya. Karena ini hanya misi bintang satu, ia tidak merasa misi tersebut akan sulit.     

Aku hanya perlu menemukan Liu Xianxian? Tidak ada syarat lain?      

Chen Ge merasa bahwa kalimat itu memiliki makna lain, namun untuk sementara, ia tidak tahu. Setelah memutuskan panggilan, ia kembali ke taman New Century untuk mengambil semua peralatannya sebelum bergegas ke universitas kedokteran Jiujiang. Pada pukul 19:40, Chen Ge tiba di tujuan dan menemukan Liu Xianxian di kedai teh terdekat.     

"Kenapa kau berada di sini?" tanya Chen Ge penasaran. Barang-barang di sana mahal, dan Liu Xianxian sepertinya bukan peminum teh.     

"Dia lebih suka tempat sepi." Jawab Liu Xianxian, sedikit merasa malu. Ia berusaha keras untuk terlihat sebaik mungkin, namun ia tampak sedikit pucat. "Aku sudah memesan ruangan pribadi untukmu di sebelah, kau bisa bersembunyi di sana."     

Chen Ge menuruti permintaan Liu Xianxian. Dari tempatnya, ia bisa melihat dengan jelas ruangan Liu Xianxian. Mereka menunggu cukup lama. Liu Xianxian meminta untuk bertemu pria itu pukul 8 malam. Digabungkan waktu Liu Xianxian menunggu Chen Ge, ia sudah menunggu setidaknya setengah jam.     

Ia memeriksa penampilannya berulang kali sambil melihat keluar jendela dengan hati-hati. Ia terlihat gugup sekaligus senang. Pria itu tidak muncul jam 8 malam. Ia mengeluarkan ponsel untuk menghubunginya, namun ketika menemukan nama pria tersebut di daftar kontak, ia ragu-ragu. "Apa sesuatu terjadi padanya?"     

Liu Xianxian benar-benar berbeda dibandingkan saat ia bersama teman-temannya. Ia meminta secangkir air kepada pelayan. Ia mengambil cangkir itu, namun, khawatir lipstiknya akan rusak, ia kembali meletakkan cangkir tanpa meminumnya. Ia ingin menunjukkan kepada pria itu yang terbaik. Pria tersebut masih belum datang pada pukul 8.20 malam. Liu Xianxian melihat makanan di atas meja, namun ia tidak nafsu makan.     

Ia memegang ponsel, dan setelah ragu-ragu sejenak, ia akhirnya menghubungi nomor pria itu. Panggilannya tersambung, namun tidak ada jawaban.     

"Pasti ada sesuatu yang terjadi padanya." Liu Xianxian memandang ke luar jendela. Kerumunan mulai menghilang karena malam sudah larut. Ia menunggu sampai pukul 9 malam, dan pria itu masih belum muncul.     

"Kita sudahi saja, dia tidak akan datang malam ini." Chen Ge berjalan keluar dari ruangan. "Dari caranya memperlakukanmu, sepertinya dia tidak terlalu peduli padamu."     

"Ayo tunggu sebentar lagi." Liu Xianxian menunggu sampai kedai teh ditutup, namun pria itu tetap tidak muncul. Mereka meninggalkan kedai teh bersama, Liu Xianxian tampak sangat hancur. Karena misi ponsel hitam, Chen Ge terus berada di dekatnya. "Bisakah kau menceritakan kisah di antara kalian berdua? Mungkin aku bisa memberimu saran."     

Liu Xianxian menggeleng, namun tidak jelas entah dia tidak ingin berbagi cerita atau memiliki sesuatu yang tidak bisa ia katakan.     

"Jika kau tidak mengatakan apa-apa padaku, bagaimana aku bisa membantumu? Jika kau terlalu lama menyimpan sesuatu di dalam hati, perasaan itu mungkin akan "membusuk". Sekarang, kau perlu seseorang untuk diajak bicara. Teman sekamarmu adalah bagian yang dekat dari hidupmu. Kalian berjalan dalam lingkaran yang sama sehingga menceritakan pada mereka mungkin akan memengaruhi persahabatan kalian, tapi aku berbeda. Aku orang luar yang tidak berinteraksi dengan kehidupanmu. Kau tidak perlu khawatir aku akan mengganggu kehidupan normalmu."     

Chen Ge terus berusaha "melonggarkan bibir Liu Xianxian", dan Liu Xianxian perlahan-lahan mulai percaya akan perkataannya. Hatinya terasa sesak dan penuh sehingga ia kesulitan bernapas.     

"Katakanlah dengan keras, kau akan merasa jauh lebih baik." Chen Ge terdengar seperti seorang tetangga yang sangat hangat dan ramah.     

Gadis itu berhenti berpikir, dan setelah satu perjuangan terakhir, ia mulai bercerita. "Aku dibesarkan oleh ibuku dan belum pernah melihat ayahku. Kadang-kadang, aku bertanya-tanya seperti apa rupa ayahku. Mungkin karena itu, ketika aku pertama kali melihatnya, perasaan yang sangat istimewa muncul dalam diriku."     

"Dengan atau tanpa perasaan romantis, aku merasa aman di sekitarnya." Liu Xianxian menatap lampu jalan, cahaya lembut menyinari wajahnya yang sedih. "Aku seperti anak kecil yang tersesat di ladang, dan menemukan pemburu dengan obor dan pistol."     

"Itu analogi yang cukup menarik, apa yang terjadi selanjutnya?"     

"Dia jauh lebih tua dariku dan memiliki semua kualitas yang baik dari seorang pria dewasa. Di mataku, dia adalah pria yang sempurna, dan aku tidak dapat mencegah hatiku untuk jatuh cinta. Namun, ketika interaksi kami meningkat, aku menyadari bahwa dia sedikit berbeda dari pria normal."     

Mata Liu Xianxian gemetar. "Menyukai seseorang berarti mengetahui segalanya tentangnya. Kudengar dari keluarga dekatnya bahwa istrinya meninggal dalam kecelakaan mobil tujuh tahun lalu. Aku mengejarnya karena mengetahui berita itu. Awalnya, dia menolakku, namun dengan pendekatanku yang tak kenal lelah, jarak antara kami mulai tertutup. Saat itulah aku menemukan rahasia terbesarnya."     

Liu Xianxian berhenti untuk waktu yang lama sebelum melanjutkan. "Dia masih merasa bahwa istrinya masih hidup. Semua benda di rumahnya selalu sepasang, dan dia kadang berbicara sendiri seperti istrinya masih berdiri di sana."     

"Itu tanda trauma yang sangat jelas."     

Ketika mendengar penilaian Chen Ge, ia menggeleng dengan ragu-ragu. "Kurasa dia tidak sakit. Dia terlalu mencintai istrinya."     

"Pikiranmu kacau karena cinta. Karena itu, kau memikirkan semua alasan untuk membenarkan tindakannya. Jika benar-benar peduli, kau harus membawanya ke psikolog."     

"Kau akan mengerti maksudku ketika kau melihatnya. Aku tidak berbohong padamu." Liu Xianxian melihat nomor itu di ponselnya dan berterima kasih pada Chen Ge. "Terima kasih untuk semuanya hari ini. Aku akan menanganinya sendiri. Kuharap kau menyimpannya untuk dirimu sendiri."     

"Tentu saja, kau bisa memegang kata-kataku." Melihat punggung Liu Xianxian, senyum di wajah Chen Ge perlahan menghilang. Ia menangkap sedikit keputusasaan saat gadis itu berbicara, dan ia telah mendengar jejak keputusasaan yang sama ketika ia berinteraksi dengan anggota perkumpulan cerita hantu.     

"Pria yang disukai Liu Xianxian berpikir bahwa istrinya yang sudah mati masih hidup. Orang ini mirip dengan No. 10. Dalam keinginan arwah pena, dia mengetahui bahwa No. 10 memanggil mayat yang digendongnya sebagai istrinya."     

Chen Ge semakin penasaran pada Liu Xianxian. Saat tidak ada yang memerhatikan, ia menggendong tas punggungnya dan menyelinap ke dalam universitas kedokteran Jiujiang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.