Teror Rumah Hantu

Hadiah Misi: Mempekerjakan Arwah Pena



Hadiah Misi: Mempekerjakan Arwah Pena

0"Persyaratan Misi: Temukan sahabat Arwah Pena dan penuhi keinginannya.     
0

"Hadiah Misi: Tingkat kasih sayang Arwah Pen akan meningkat pesat, dan anda akan memiliki kesempatan untuk merekrutnya sebagai karyawan rumah hantu!"     

Mata Chen Ge mengamati kalimat terakhir dengan cermat. Merekrut hantu untuk menjadi pekerjanya adalah impiannya, dan ia tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba begitu cepat!     

Ketika pertama kali menemukan ponsel hitam, bagian 'Tim Hantu Milikku' dan 'Daftar Hantu' benar-benar menarik perhatian Chen Ge, tetapi setelah menyelesaikan begitu banyak misi, tidak ada tambahan pada bagian tersebut. Xiaoxiao dan Zhang Ya tidak dapat dipekerjakan karena alasan tertentu. Chen Ge pun sudah menyerah pada keinginanya; Lagi pula, manusia dan hantu memang berbeda. Namun, diluar dugaannya, ponsel hitam sekarang telah mengeluarkan misi ini.     

Manfaat mempekerjakan Arwah Pena tidak ada batasannya; ia bisa memprediksi masa depan dan bisa menakut-nakuti para pengunjung tanpa perlu menggunakan make-up. Di mata Chen Ge, Arwah Pena adalah seorang karyawan yang sempurna.     

Aku akan membantu Arwah Pena memenuhi keinginannya.     

Setelah menyelipkan kembali ponsel hitam ke dalam sakunya, Chen Ge berdesakan melewati kerumunan. Beberapa orang dari studio Qin Guang terlihat sedang merapikan peralatan dan laptop mereka, tampak siap untuk pergi. "Siapa bilang kalian bisa pergi?"     

Ia berjalan menuju Fei Youliang dan mengeluarkan kartu identitas siswa dari sakunya. Tanda pengenal yang sudah usang dengan nama seorang wanita tertulis di sana— Chen Yalin.     

"Kenapa kau mencuri benda dari rumah hantu?" Chen Ge melambaikan kartu nama di udara. "Jangan bilang, kartu nama tua ini milik Fei Youliang?"     

Orang-orang dari studio Qin Guang saling memandang. Mereka tidak tahu apa yang merasuki Fei Youliang sehingga mencuri kartu nama tadi.     

"Xiao Chen, biarkan aku yang menanganinya." Paman Xu takut akan terjadi perkelahian, jadi ia cepat-cepat keluar untuk menenangkan Chen Ge.     

"Hal pertama yang paling penting, aku ingin mereka menghapus semua video dari laptop mereka, atau mereka tidak akan meninggalkan tempat ini. Setiap skenario di dalam rumah hantu dibangun dengan kerja keras, dan aku tidak akan membiarkan usahaku sia-sia."     

Paman Xu juga memahami kerugian yang akan diderita rumah hantu jika video itu tersebar. Ia terus mengawasi orang-orang dari studio Qin Guang ketika mereka menghapus video dari laptop mereka, kemudian ia membawa mereka pada manajemen taman. Tindakan orang-orang ini telah membawa pengaruh negatif pada taman, dan mereka akan dihukum sesuai dengan aturan taman.     

Setelah mereka dibawa pergi, Chen Ge segera mengenyahkan mereka dari pikiran. Di satu sisi, ia mengasihani mereka karena tidak sengaja memancing amarah Arwah Pena.     

Setelah mereka pergi, Xu Wan berjalan keluar dari rumah hantu. "Bos, apakah kita masih akan terus beroperasi selama sisa hari ini?"     

"Tentu saja." Chen Ge kembali ke loket tiket dan kerumunan orang yang awalnya berbaris tertib tiba-tiba mengerumuninya.     

"Saudaraku, kenapa kau tidak menyebut skenario sekolah di forum publik? Kelihatannya skenario itu menarik!"     

"Apakah harga tiket untuk mengunjungi skenario sekolah sama dengan yang lain?"     

"Bisakah kami berempat masuk ke sana sekaligus?! Aku belum pernah begitu bersemangat dan ketakutan pada saat yang sama! Seseorang tolong bantu aku!"     

Chen Ge tidak menyangka reaksi para pengunjung pada skenario baru akan sangat positif setelah menyaksikan apa yang terjadi pada Fei Youliang dan Zhu Jianing. Ia melirik para pengunjung dan menyadari bahwa kebanyakan dari mereka adalah siswa.     

"Maaf, tapi karena beberapa kecelakaan, skenario akan ditutup sementara untuk perbaikan selama dua hari kedepan." Fei Youliang dan Zhu Jianing adalah penguji beta[1]. Dari pengalaman mereka, Chen Ge menyadari bahwa bahkan tanpa campur tangannya, skenarionya cukup independen untuk menakuti pengunjung. Tetapi, masih ada terlalu banyak ketidakpastian dan risiko tertentu.     

Ini sama dengan skenario Pembunuhan Tengah Malam pada awalnya. Xiaoxiao yang nakal mengikuti Monkey dari belakang yang dan benar-benar membuat Monkey trauma. Setelah Chen Ge menyelesaikan misi tersembunyi di dalam skenario Pembunuhan Tengah Malam, situasi di skenario pun perlahan membaik.     

Agar para arwah yang tinggal di SMA Mu Yang mendengarkanku, solusi yang paling sederhana adalah menyelesaikan misi tersembunyi skenario. Chen Ge memasukkan tangannya ke dalam saku, dan jari-jarinya menggenggam ponsel hitam. Ia telah membuat keputusan.     

Rumah hantu terus beroperasi dan insiden dengan orang-orang studio Qin Guang segera terlupakan. Chen Ge pun sibuk sampai pukul 4 sore. Ketika jumlah pengunjung taman menurun, ia memanggil Xu Wan dan memulangkannya lebih awal. Setelah Xu Wan pergi, ia memasuki skenario SMA Mu Yang sendirian.     

Ini adalah skenario bintang 2 pertama yang dibukanya. Skenario tersebut ditempatkan di tangga yang mengarah ke tempat parkir bawah tanah. Di masa depan, tidak peduli sebagus apa ia memperluas tempat parkir bawah tanah, pintu masuk tidak akan berubah. Jadi, skenario menakutkan pertama yang akan dilihat pengunjungnya adalah skenario ini.     

Ia menyalakan senter dan menuju ke ruang kelas yang tersegel. Kursi, meja, dan tanda pengenal yang berserakan di podium telah kembali seperti semula, tetapi salah satu kartu nama menghilang.     

"Bisakah kalian mendengarkanku?" Chen Ge berdiri di pintu dan berteriak di dalam kelas. Semua seragam tidak bergerak dan tidak ada jawaban.     

Setelah menggelengkan kepalanya, Chen Ge segera menuju asrama siswi. Ia mengambil pena yang rusak dan memperbaikinya sebelum memasukkannya ke dalam sakunya. Lalu, ia berjalan menuju sumur di ujung persimpangan.     

Dalam video tadi, Fei Youliang berbicara pada dirinya sendiri di samping sumur.     

Saat itu, ia pasti dirasuki oleh beberapa arwah secara bersamaan, dan itulah sebabnya ocehannya terdengar seperti omong kosong. Chen Ge melihat ke dalam sumur. Kedalamannya sekitar dua atau tiga meter, jika seseorang jatuh ke dalamnya, mereka tidak akan terluka. Lalu mengapa mereka mengatakan hal tersebut? Apakah ada rahasia lain di balik sumur?     

Chen Ge teringat akan pintu di dalam cermin kamar mandi yang hanya akan muncul satu menit setelah tengah malam. Karena ia tidak dapat menemukan jawaban, setelah memeriksa semuanya sekali lagi, ia keluar dari tempat parkir bawah tanah dan menutup jalannya dengan papan kayu.     

Ia mengambil uang sebesar 5.000 yuan dari ruang istirahat staff sebelum mengunci pintu dan menuju ke kantor manajemen taman. Ketika melihat Paman Xu, ia mengembalikan uangnya dan bertanya kabar terbaru orang-orang dari studio Qin Guang. Paman Xu memberitahunya bahwa semuanya telah diurus, dan ia tidak perlu khawatir.     

Setelah menangani semua tugasnya, Chen Ge berjalan keluar dari taman dan menelepon Inspektur Lee. Panggilannya dijawab setelah tiga dering, tetapi tidak ada yang terdengar kecuali suara napas yang sangat tegang.     

"Paman San Bao?"     

"Apa yang kau temukan kali ini?"     

"Bukan apa-apa, aku hanya membutuhkan bantuanmu untuk menemukan seseorang."     

"Bukan tersangka pembunuhan?"     

"Tidak, hanya siswa biasa."     

Setelah mendengar jawaban Chen Ge, keheningan di ujung ponselnya akhirnya hancur dan langkah kaki bisa terdengar dari sana. Suara orang-orang membuka-buka dokumen sementara yang lain berbicara di telepon; semua orang melanjutkan pekerjaan mereka.     

Inspektur Lee menghela napas lega. "Aku telah berkata pada mereka bahwa empat kali dalam satu minggu sudah terlalu banyak. Stress yang kau berikan pada anak buahku..."     

"Paman San Bao, orang yang kucari adalah Chen Yalin. Dia pasti salah satu korban kasus SMA Mu Yang tiga tahun lalu."     

"Korban? Kau mencari orang mati?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.