Teror Rumah Hantu

Aku adalah Orang yang Mulia!



Aku adalah Orang yang Mulia!

0Kepala wanita itu ambruk ke dalam, tubuhnya hancur, dan wajahnya cacat. Bentuk tubuhnya benar-benar hampir tidak menyerupai manusia. Bahkan untuk Chen Ge, yang tumbuh dengan alat peraga di dalam rumah hantu, ia merasa perutnya menegang.     
0

Bukankah ini terlalu berlebihan?     

Wanita itu telah mengalami kematian yang mengerikan, dan Chen Ge menahan keinginan untuk melarikan diri, berdiri di tempatnya.     

"Tolong aku, aku di sini ..." Wanita itu melambaikan tangannya meskipun berdiri di depan Chen Ge. Seolah-olah, ia takut Chen Ge tidak bisa melihatnya.     

Wajahnya mendekat, membuat rambut Chen Ge berdiri. Ia segera menjawab, "Kau sejak tadi memberitahuku kau di sini. Apakah karena ketika kau meminta bantuan sebelumnya, mereka yang lewat mengabaikanmu?"     

Ketika ia mengatakannya, si wanita melambat, dan bibirnya yang kusut saling menempel. Ketika Chen Ge melihat kesempatan, ia menggunakan nada yang sama untuk berkomunikasi dengan Xu Yin dan Zhang Ya. "Jangan khawatir, aku tidak seperti orang-orang itu."     

Meskipun tidak ada karyawan rumah hantu yang bersamanya, Chen Ge anehnya merasa tenang. Ia seolah merasa perlahan-lahan kembali normal.     

"Aku bisa membayangkan rasa sakit yang harus kau lalui — setiap permohonan bantuan adalah pegangan untuk harapan terakhir; tapi, kenyataan telah melukaimu berkali-kali." Ada rasa iba dalam tatapan Chen Ge, dan ia mengangkat kepala untuk menatap mata wanita tersebut. "Aku tahu kau telah menunggu seseorang untuk membantumu, dan mungkin jika seseorang melakukannya, kau akan memiliki harapan untuk menghadapi kehidupan. Aku mengerti alasan tindakanmu, dan aku tahu apa yang kau rasakan. Aku tidak memintamu untuk memercayaiku sepenuhnya, namun aku memintamu memberi aku dan dirimu kesempatan."     

Chen Ge mengulurkan tangan. "Mereka tidak membantumu, tapi aku akan membantumu. Mereka mengabaikanmu, tapi aku tidak akan mengabaikanmu. Mereka tidak menyelamatkanmu, tapi aku akan menyelamatkanmu!"     

Dengan langkah kecil ke depan, ia berkata, "Terowongan ini gelap dan menyembunyikan banyak sejarah yang menyedihkan, jadi bagaimana kalau aku membawamu keluar bersamaku?"     

Ketika Chen Ge melangkah maju, wanita itu tanpa sadar melangkah mundur. Sebagian besar kepalanya hilang, dan hanya tiga perempat wajahnya yang tersisa. Wajahnya memaksakan ekspresi aneh. Sulit mengatakan apa yang ingin ia ungkapkan. Mungkin, ia juga terkejut dengan reaksi Chen Ge; ia belum pernah bertemu dengan seseorang seperti Chen Ge, dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi.     

Menatap wajah wanita tersebut, Chen Ge bertanya dengan nada serius, "Bagaimana caraku membantumu?"     

Tangan si wanita perlahan berhenti. Ia menggunakan kepalanya yang hampir jatuh untuk melihat Chen Ge, setelah waktu yang lama, ia berkata, "Aku di sini. Ada celah di kepalaku, dan darah membasahi mataku. Aku tidak bisa melihat apa-apa, tolong aku."     

Darah mengalir keluar dari luka besar di kepala si wanita — sangat mengerikan. Chen Ge mengeluarkan sebagian kemejanya, dan dengan wanita itu menatapnya penasaran, ia mengangkat tangan. "Aku akan membantumu menghentikan pendarahannya terlebih dahulu, kemudian aku akan membawamu keluar bersamaku."     

Pupil si wanita menari-nari di dalam rongga matanya yang menonjol, dan ia berkata, "Lengan dan bahuku hancur karena benturan, tolong aku."     

Ia seperti mengulangi apa yang ia katakan saat kematiannya. Ia terdengar sedih dan putus asa.     

"Lengan kiri atau lengan kanan?" Chen Ge menatapnya. Wanita itu tampaknya tidak mempertimbangkan pertanyaan tersebut sebelumnya. Ia kemudian bergerak maju perlahan. "Kalau begitu, kau bisa bersandar padaku."     

Setiap kali Chen Ge berbicara, si wanita tertegun. Ini adalah pertama kalinya ia mendengar tawaran yang mengharukan. Ia berdiri di terowongan untuk waktu yang lama sebelum darah di matanya perlahan menghilang.     

Namun, itu hanya berlangsung selama beberapa detik sebelum ia sepertinya mengingat sesuatu yang sangat menyakitkan, dan dendam serta racun kembali muncul dari matanya. "Mobil itu melindas kakiku, dan aku tidak bisa bergerak."     

"Tidak apa-apa." Chen Ge menatap si hantu wanita dengan tulus, "Jangan takut, aku akan menggendongmu."     

"Menggendongku?" wanita tersebut terkejut mendengarnya. Ia tidak menduga Chen Ge akan melakukannya. Kebencian di mata si hantu wanita perlahan berkurang, dan ia terlihat seperti memperdebatkan sesuatu dalam benaknya. Chen Ge tidak tahu apakah ia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk berlari. Ia hanya tahu dengan jelas kekuatan Arwah Merah dan tahu bahwa ia tidak akan bisa melarikan diri.     

Saat wanita itu ragu-ragu, Chen Ge berbalik dan perlahan-lahan berjongkok. "Ayo, aku akan membawamu keluar dari terowongan ini."     

Melihat punggung Chen Ge, wanita tersebut bingung. Ini adalah pertama kalinya ia bertemu seseorang yang sangat baik.     

"Menggendongku?"     

"Ya."     

Dahi dan kerah Chen Ge basah kuyup karena keringat dingin, dan jari-jarinya gemetar. Namun, ia memiliki tekanan mental yang besar, dan suaranya setenang biasanya. "Terowongan ini penuh dengan kenangan yang menyakitkan. Tinggal di sini juga merupakan bentuk siksaan untukmu."     

Chen Ge tiba-tiba merasakan kabut darah tebal terasa dari punggungnya. Ia menoleh, dan wanita dengan tubuh dan wajah yang hancur mendekati wajahnya. Mata si hantu wanita dirajut dengan kebencian, kedengkian, dan jejak keraguan. Ia mungkin juga bertanya-tanya apakah ia harus membunuh Chen Ge. Tekanan di punggung Chen Ge meningkat, dan ia perlahan menjadi mati rasa. Lehernya seperti dililit oleh tanaman merambat, dan ia menyadari bahwa si hantu wanita masih belum menyerah untuk membunuhnya.     

"Aku tahu bahwa kau mungkin tidak percaya padaku dan berpikir aku melakukan semua ini untuk membohongimu, tapi aku mengatakan yang sebenarnya. Aku telah membantu banyak jiwa dalam kondisi sepertimu, dan mungkin karena itulah kau bisa merasakan jejak kebaikan dariku." Chen Ge menghela napas — ia terdengar lelah. "Aku tidak meminta banyak untuk melakukan semua ini. Aku hanya ingin membantu mereka yang membutuhkan."     

Dengan tawa yang mengejek diri sendiri, Chen Ge menggeleng dengan ringan, dan ketidakberdayaan mengisi suaranya. "Dalam kehidupan sehari-hariku, orang sering mengejekku karena begitu bodoh memaafkan musuh dan lawanku. Mengapa aku tidak percaya pada sisi gelap dari kenyataan dan bersikeras melihat hal baik dalam diri orang dan hatiku? Mungkin aku tipe idiot itu. "     

Suaranya terdengar sedih, namun di dalamnya, ada juga pengampunan yang mengatasi semua kesalahpahaman. Kebencian di mata si hantu wanita pun berkurang drastis. Dengan kedua tangan di bahu Chen Ge, ia mencoba melihat pria ini dari sudut yang berbeda.     

"Jangan bergerak dan pegang aku dengan erat. Percayalah padaku, kali ini saja, biar aku membawamu keluar."     

Chen Ge bergerak satu langkah lebih dalam ke dalam terowongan dan memanggil namanya. Namun, cahaya itu tidak muncul kembali. Setelah mengkonfirmasi misi telah selesai, ia berbalik dan membawa si wanita keluar terowongan.     

"Aku datang ke sini pada malam hari tanpa alasan lain selain ingin membantumu, jadi tolong, mari tinggalkan terowongan ini bersama-sama."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.