Bebaskan Penyihir Itu

Kehendak Gereja



Kehendak Gereja

3Di sebuah ruangan rahasia di Katedral Hermes.      3

Kursi Sang Paus masih kosong.     

Tiga orang Uskup Agung duduk berjajar. Seperti biasa, Mayne yang memulai pembicaraan terlebih dahulu. "Aku dengar terjadi konflik di Kerajaan Everwinter."     

"Pasukan Penghakiman yang bertugas di sana sedang menangani hal itu. Coburn sang Imam Besar yang menjadi komandannya," jawab Tayfun.     

"Apa yang sebenarnya terjadi?"     

"Itu semua karena orang-orang sembarangan yang dimasukkan ke dalam gereja." jawab Heather sambil bersiul. "Setelah Ratu Kerajaan Everwinter dipenggal, para bangsawan bergabung dengan gereja dan mengambil posisi penting di gereja. Itu semua disebabkan oleh rencanamu karena mau berkompromi dengan mereka, Tuan Mayne. Para penjaga kota tidak dapat berbuat apa-apa ketika para bangsawan menjarah seluruh kota dengan dalih ingin menangkap para penyihir, sehingga memprovokasi penduduk untuk melakukan pemberontakan."     

"Itu bukanlah rencanaku, Heather," kata Mayne dengan kesal, "Itu kehendak Paus Tertinggi. Dengan cara ini, kita dapat mengambil alih seluruh kerajaan dalam waktu yang lebih singkat, daripada membuang-buang waktu bersaing dengan para bangsawan. Aku harus mengakui, para bangsawan adalah orang-orang yang mampu menawarkan bantuan besar kepada kita. Untuk orang-orang sembarangan itu, mereka tidak akan berhasil, garis keturunan akan disaring dalam satu generasi."     

"Yah, karena kamu menyebutkan nama Paus Tertinggi, aku tidak akan berdebat lagi denganmu." sahut Heather sambil mengangkat bahu. "Tetapi tolong biarkan aku mengurus orang-orang gagal yang telah menjatuhkan reputasi kita."     

Mayne menoleh untuk melihat Tayfun yang sedang merenung dan berkata, "Aku menyarankan daripada kita menghukum mereka sekarang, lebih baik kita menahan orang-orang gagal itu setelah kita meredakan kerusuhan. Para bangsawan baru saja bergabung dengan gereja. Jika kita menghukum mereka sekarang, itu akan menciptakan kepanikan di kalangan bangsawan."     

"Tidak!" Heather berteriak sambil menggebrak meja, "Peraturan adalah peraturan, dan peraturan tidak boleh dilanggar. Setiap tindakan penjarahan yang dilakukan atas nama gereja tidak boleh dikompromi. Aku yang bertanggung jawab atas hukum dan urusan arbitrase!"     

"Kita harus lebih menahan diri kita sendiri saat ini …" kata Tayfun.     

"Itu yang aku maksud." Heather menyela ucapan Tayfun. "Jangan lupa bagaimana kita membangun reputasi keadilan di Kerajaan Everwinter. Jika kita tidak menghukum orang-orang gagal itu sekarang, kita akan kehilangan dukungan dari penduduk Everwinter. Dasar gereja adalah rakyat, bukan kaum bangsawan. Jika kamu tidak setuju dengan saranku, aku akan meminta dukungan dari Paus Tertinggi!"     

Paus tidak punya waktu untuk persoalan semacam ini. Reputasi kita tidak dibangun di atas dukungan orang, tetapi dari seberapa besar kekuasaan kita. Mayne menghela nafas, mengulurkan tangannya untuk memberi israyat kepada Tayfun agar ia tenang. "Bagaimana kalau kita membiarkan Coburn membawa mereka kembali ke Kota Suci Baru untuk diadili?"     

"Itu tidak perlu. Aku akan mengurusnya sendiri," kata Heather, "Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku di sini, dan aku akan kembali ke sini dalam dua atau tiga bulan. Mengenai lokasi persidangan, tentunya, semakin banyak hadirin yang hadir, semakin baik. Aku rasa persidangan yang bersalju dan dingin di Kerajaan Everwinter akan menjadi pilihan yang baik."     

"Apakah kamu yakin?" Mayne mengerutkan keningnya. "Sekarang kita tidak memiliki komandan tambahan untuk mengawal kamu ke sana, akan sangat berbahaya jika kamu bertemu dengan seorang penyihir Luar Biasa di perjalanan."     

"Kita bisa bertemu dengan penyihir Luar Biasa di mana saja," kata Heather dengan nada tidak setuju, "Satu tim Pasukan Penghakiman sudah cukup untukku."     

"Baiklah jika kamu bersikeras." Mayne ingin menghentikan topik pembicaraan ini. "Aku memiliki berita buruk. Sesuatu yang tidak terduga terjadi dalam serangan ke Istana Gigi Patah di Kerajaan Hati Serigala. Kita kehilangan lebih dari dua puluh orang dari Pasukan Penghukuman Tuhan dan lebih dari seratus anggota Pasukan Penghakiman. Yang lebih buruk lagi, kita bahkan belum menaklukkan istana mereka."     

"Lebih dari dua puluh orang Pasukan Penghukuman Tuhan dikalahkan?" Tayfun bertanya sambil menatap Mayne, "Siapa komandan mereka?"     

"Komandannya Bell, dan ia juga sudah mati."     

"Komandan Bell sudah mati? Sepertinya mereka telah bertemu dengan sesuatu yang sangat hebat," kata Heather dengan penuh minat, "Tuan O'Brian pasti sangat kesal karena kehilangan begitu banyak prajurit dalam satu kali pertempuran."     

"Kita tidak bisa menyalahkan Tuan O'Brian juga. Istana Gigi Patah memiliki keuntungan dari wilayah topografinya yang unik. Mereka membangun gerbang di antara bukit-bukit dengan ketinggian sekitar sepuluh meter. Mereka menghancurkan jembatan kayu di depan gerbang terlebih dahulu dan mendapatkan bantuan seorang ahli kimia yang menemukan beberapa hal unik untuk mereka," Mayne menjelaskan, "Menurut laporan begitu prajurit kita naik ke tangga yang ditempatkan di dinding luar, mereka diserang dengan api aneh. Batu-batu beterbangan menimpa mereka sebelum mereka terpanggang api. Apinya mampu melekat pada tubuh manusia. Nyala api itu juga tidak bisa dipadamkan dan terus membakar tubuh prajurit sampai berubah menjadi abu. Saat ini, mereka bekerja sama dengan jemaat di kota untuk mengetahui apakah mereka bisa bekerja sama untuk menaklukan Istana Gigi Patah."     

"Aku yakin jemaat di kota itu pasti sudah dihabisi." Heather mengerutkan bibirnya. "Kita harus mengirim lebih banyak orang untuk memadamkan apinya jika kita ingin menembus tembok pertahanan mereka. Itu yang harus dilakukan. Aku tidak tahu bahwa seorang ahli kimia dapat membuat barang-barang seperti itu dalam jumlah besar. Semakin banyak orang yang kita kirim untuk memadamkan api itu, mereka akan berpeluang lebih baik untuk menembus tembok pertahanan."     

"Orang-orang yang hendak kamu korbankan adalah Pasukan Penghukuman Tuhan!" Tayfun berteriak marah, janggutnya sampai bergoncang, "Apakah kamu tahu betapa sulitnya untuk merekrut orang menjadi anggota Pasukan Penghukuman Tuhan? Dan saat ini jumlah mereka belum mencapai seribu orang. Kita tidak akan memiliki apa-apa untuk melewati Bulan Iblis jika kita kehilangan lebih dari setengah pasukan untuk menyatukan seluruh benua." "Belum lagi soal penyihir-penyihir itu."     

"Berhentilah bertengkar," kata Mayne, "Aku tidak bermaksud memberitahukan kepada kalian berita itu agar kalian saling berdebat dan saling menyalahkan. Kita harus mengakui bahwa gereja menuntut lebih banyak Pasukan Penghukuman Tuhan saat ini. Karena gereja telah menaklukkan Kerajaan Everwinter, sesuatu yang dulu dilakukan secara sembunyi-sembunyi sekarang dapat dilakukan dengan cara yang benar dan tepat. Dulu ada dua kali pengiriman "benih" setiap tahun. Sekarang aku akan meminta satu pengiriman lagi. Musim semi menjadi tidak teratur karena pengaruh Bulan Iblis, pengiriman "benih" ke Kota Suci harus dimulai pada musim panas. Kita harus mengamankan pengiriman di setiap musim. Dengan demikian, upacara inkarnasi akan meningkat menjadi tiga kali dalam satu tahun. Tuan Tayfun, kamu yang akan bertanggung jawab untuk mengurus ini."     

"Tetapi tidak ada banyak anak yatim piatu dan juga bayi-bayi," kata Tayfun sambil menyentuh janggutnya, "Tidak semua orang mau memberikan anak-anak mereka kepada gereja."     

"Kamu harus mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak anak-anak. Gereja telah menancapkan pengaruhnya di Kerajaan Everwinter untuk waktu yang lama dan telah mengembangkan jumlah jemaat yang lebih banyak. Jika kita tidak bisa mendapatkan tenaga kerja yang cukup di negeri ini, situasi macam apa yang kita harapkan di tiga kerajaan lainnya? Jangan lupa, Pasukan Penghakiman dan Pasukan Penghukuman Tuhan adalah satu-satunya senjata yang kita miliki untuk memadamkan perlawanan sementara kita berusaha menyatukan seluruh benua.     

"Kurasa kita memiliki orang-orang yang kita butuhkan." Heather mengangkat suara. "Ada banyak anak-anak yang berkeliaran di jalan seperti kucing dan anjing liar. Selain itu, aku mendengar ada Tikus Jalan Hitam yang merekrut anak-anak dan melatih mereka menjadi pencopet, penyelundup, atau untuk dijadikan kambing hitam. Para bangsawan dapat menawarkan tempat berlindung kepada Tikus-tikus sebelum mereka dimusnahkan. Berkat Tuan Mayne yang telah mengajak para bangsawan ke dalam gereja, maka tidak ada lagi yang akan melindungi Tikus-tikus ini sekarang. Jika kita mengirim Pasukan Penghakiman untuk menghancurkan sindikat terselubung ini sekali dan untuk selamanya, aku yakin kamu akan mendapatkan banyak anak-anak. Sementara itu, menumpas orang-orang gagal akan membangun citra yang baik di pikiran penduduk serta dapat mengintimidasi para bangsawan. Ini langkah yang baik yang membunuh tiga burung dengan sekali lemparan, bukankah benar begitu?"     

Mayne berpikir itu ide yang dikemukakan Heather bagus juga. Tidak peduli betapapun ekstrimnya Heather, ia selalu menjadi orang pertama yang bisa memberikan solusi, kecuali beberapa perkataan Heather yang tidak perlu di dengar. "Jika demikian, lakukan seperti yang disarankan Heather. Dengan segala cara, kita harus menaklukkan seluruh Kerajaan Hati Serigala sebelum musim gugur. Lagipula, selain Pasukan Penghakiman yang sedang dikirim bertugas diluar, harus ada pasukan untuk menjaga ketertiban di kerajaan, maka para prajurit itu harus dipanggil pulang kembali ke Hermes untuk menjaga kerajaan selama Bulan Iblis. Musuh akan menjadi lebih kuat lagi nanti."     

Tayfun mau tidak mau akhirnya terpaksa menyetujui usul Heather. "Jangan salahkan aku jika para bangsawan yang kepentingannya dirugikan mulai melawan kita. Kerajaan Fajar juga pasti sudah mengetahui apa yang terjadi di negara tetangga, gereja-gereja di banyak kota telah menjadi sasaran. Di beberapa daerah bahkan gereja dijarah dan dibakar. Aku sarankan kita mengajak jemaat untuk mengungsi sehingga mereka tidak perlu terlibat dalam konflik ini."     

"Jangan, mereka harus terlibat sampai akhir." Mayne membantah. "Semakin banyak jemaat yang dikorbankan, semakin banyak alasan pembenaran untuk membalas pengorbanan mereka. Ini bukan tindakan yang sia-sia, tetapi kita harus memancing umpan. Jika kita menarik kembali orang-orang kita dari semua kerajaan kita tidak memiliki banyak jemaat dan pengaruh kita tidak akan terlalu dalam, pengaruh gereja akan menjadi lemah."     

"Baiklah, aku hanya mengemukakan pendapatku." jawab Tayfun sambil mengangkat bahu. "Informasi terakhir mengenai Kerajaan Graycastle. Hmm, kalian bacalah sendiri." Tayfun mengeluarkan sebuah gulungan kertas dan memberikannya kepada Mayne.     

Mayne membuka gulungannya dan membaca suratnya. Itu adalah surat dari Garcia Wimbledon, Ratu Pelabuhan Air Jernih. Mayne mengerutkan kening selagi membaca suratnya.     

"Garcia sudah menggantung Pendeta Decca?"     

"Dan menceburkan jemaat menjadi umpan ikan," Tayfun menambahkan, "Gereja juga telah dirobohkan. Kurasa Garcia sudah mengetahui efek samping dari pil-pil itu."     

Heather mengepalkan tinjunya. "Sudah berapa kali aku katakan bahwa jika seseorang terus mengkonsumsi pil itu, efeknya akan menurun sampai tubuh si peminum pil menjadi lemah dan mati. Pil itu tampaknya berfungsi sebagai senjata yang baik untuk menghancurkan musuh, tetapi begitu efeknya muncul, musuh akan mengetahui apa yang sedang direncanakan gereja. Yang lebih buruk lagi adalah aku mendengar dari laporan sebelumnya bahwa pasukan Garcia sendiri tidak minum terlalu banyak pil. Sebaliknya, kebanyakan pil itu diberikan kepada orang-orang barbar dari Wilayah Selatan."     

"Kurang dari seribu anak buah Garcia telah meminum pil itu. Garcia menyalahkan kita atas penurunan sejumlah pasukannya." Mayne meletakkan surat itu. "Sungguh konyol! Memangnya Garcia bisa menjadi Ratu Pelabuhan Air Jernih tanpa dukungan dari gereja? Di mana Timothy Wimbledon? Mengapa pasukan Timothy tidak berada di Wilayah Selatan ketika ia menerima undangan dan pil yang kita berikan kepadanya?"     

"Saat ini, Timothy sedang menjarah Wilayah Utara. Alasan Timothy mengabaikan undangan kita adalah ia harus menghentikan pemberontakan di Wilayah Utara untuk berjaga-jaga jika kekuasaannya menjadi tidak stabil. Kurasa Timothy bermaksud untuk merebut kekuasaan Adipati di Wilayah Utara sebelum menghadapi tertempuran dengan Garcia," jawab Tayfun," Aku tidak yakin Timothy akan datang langsung ke Wilayah Barat jika ia sudah berhasil menaklukkan Wilayah Utara."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.