Bebaskan Penyihir Itu

Bintang Panggung dan Bunga Panggung



Bintang Panggung dan Bunga Panggung

0Tanpa tirai atau kalimat perkenalan dan hanya sepotong papan kayu yang memisahkan panggung dan kamar rias, para pemain drama ini memulai debut mereka di teater yang sederhana ini. Pertunjukan ini juga merupakan penampilan pertama mereka secara formal.      1

"Kisah ini terjadi di kota di sebuah kerajaan. Di luar kota itu, hiduplah seorang gadis yang cantik dan baik hati …."     

Saat narasi ini dibacakan, Irene perlahan berjalan ke tengah panggung. Irene mengenakan jubah berwarna abu-abu yang kotor, rambutnya digulung ke atas kepalanya, dan wajahnya berlumuran abu berwarna hitam.     

Irene sedang menyapu tanah dengan teliti, ia membungkuk dari waktu ke waktu untuk menghapus kotoran dengan menggunakan ujung jubahnya.     

Setelah berlatih selama beberapa hari, Irene telah mengingat seluruh proses ceritanya. Drama ini cukup sederhana: Kisah ini bercerita tentang seorang gadis biasa yang kehilangan ibunya dan diperlakukan buruk oleh saudara-saudara tirinya di rumah. Karena Cinderella sangat baik hati, ia pernah menyelamatkan nyawa seorang penyihir secara tidak sengaja, dan penyihir itu menggunakan kekuatan sihir untuk mengirim gadis ini ke sebuah pesta dansa yang diadakan oleh seorang pangeran. Kemudian, gadis itu jatuh cinta pada pangeran pada pandangan pertama. Kekuatan sihir yang digunakan Cinderella memiliki batas waktu sehingga gadis itu terburu-buru meninggalkan pesta dansa dan ia meninggalkan salah satu sepatu kristalnya karena berlari-lari dengan panik. Setelah itu, sang pangeran mencari Cinderella ke seluruh kota dan akhirnya menemukan gadis itu di luar kota, dan kemudian mereka berdua hidup bahagia selamanya.     

Ceritanya cukup sederhana dan mudah dimengerti. Alur ceritanya bukanlah kisah cinta antara seorang pangeran dan putri pada umumnya. Sebaliknya, cerita itu tentang seorang gadis biasa, karena sifatnya yang baik hati, ia mendapatkan bantuan dari seorang penyihir dan memenangkan cinta dari seorang pangeran. Transformasi Cinderella, karakter utama drama ini, dari mentoleransi penindasan saudara tirinya hingga dengan berani menolak penindasan yang diterimanya, adalah bagian utama yang harus diperankan oleh Irene.     

Yang membuat Irene terkejut, May menyerahkan posisi pemeran utama kepada Irene.     

Irene sudah sangat senang bisa memerankan drama satu panggung dengan May Sang Bintang Panggung dari Wilayah Barat. Sebagai aktris utama di Benteng Longsong, May memiliki kebanggaan dan kepercayaan diri untuk memainkan peran utama dalam drama apa pun. Namun dalam drama Cinderella ini, May meminta untuk memerankan peran sebagai saudara tiri Cinderella.     

Awalnya, Irene merasa tidak percaya bahwa May mau memerankan peran biasa dan bukan sebagai tokoh utama. Tetapi setelah May berulang kali menekankan bahwa drama itu adalah pertunjukan untuk melatih para pemain baru, Irene akhirnya mengambil peran utama itu.     

Selama berlatih, Irene mengerahkan semua upayanya: ia tidak hanya berlatih setiap adegan berulang-ulang tetapi juga memaksa May, yang tidur di kamar yang sama dengan Irene, untuk mengajarkan keterampilan aktingnya sebelum tidur. Irene hanya tidak ingin mengecewakan May karena Irene menganggap May telah memberinya kesempatan ini.     

Untungnya, Irene bukan tidak berpengalaman dalam pementasan drama. Melihat banyak mata yang menatapnya di atas panggung, Irene merilekskan tubuhnya dan berakting kembali seperti yang telah ia lakukan berkali-kali selama latihan. Sampai saat itu, Irene merasa semuanya baik-baik saja dan ia tidak melakukan kesalahan. Ketika Rosia, yang berperan sebagai penyihir, lupa dialognya, Irene masih menyemangati Rosia dengan melakukan isyarat mata.     

"Kamu bisa makan setengah dari bubur gandumku. Jangan makan terburu-buru. Bubur ini masih panas."     

"Terima kasih, kamu gadis baik hati. Aku akan membalas kebaikanmu nanti."     

Ketika Rosia berjalan ke belakang panggung, tepuk tangan terdengar dari para penonton. Irene merasa lega. Di Teater Longsong, jika penonton bertepuk tangan selama pertunjukan masih berlangsung, hal itu tidak diizinkan. Para bangsawan akan mencemooh aktris yang sedang berada di panggung, bukannya bertepuk tangan karena mereka menyukai aktingnya.     

Saat itu, May Eden naik ke atas panggung.     

Pada babak ini bercerita tentang konflik pertama yang dialami Cinderella dengan kakak perempuan tirinya. Setelah diganggu dan dihina, Cinderella hanya bisa menangis. Cinderella menangis tersedu-sedu di ruang bawah tanah sambil memandangi potret ibunya.     

Tetapi ketika May berdiri di depannya, Irene merasa suasana dan reaksi penonton tiba-tiba berubah.     

May, sang bintang panggung teater, berhenti bersikap pasif seperti biasanya seperti yang dilakukannya selama latihan. Sebaliknya, May mendominasi panggung. Sikap May yang sombong, gerakan tubuh yang tepat, dan penghinaan secara terang-terangan membuat Irene merasa benar-benar terintimidasi.     

"Oh, lihat gadis ini. Apa yang kamu lakukan di bawah sinar matahari selain bekerja? Apakah kamu sedang melamun?"     

"Kamu gadis yang menyedihkan. Pergilah dan cuci bajuku!"     

"Jangan berbuat ceroboh lagi. Gaun ini untuk pesta jamuan makan resmi. Kamu tidak akan mampu mengganti gaun ini jika kamu sampai merusaknya."     

May mendorong Irene dengan keras. Menurut naskah, Irene seharusnya jatuh ke tanah. Tetapi melihat tatapan May yang kejam, Irene tanpa sadar melangkah mundur dan ia tersandung, ia jatuh ke lantai dan sikunya membentur lantai. Sikunya terasa sakit seperti terbakar.     

"Kamu gadis yang tidak berguna …" May berhenti menatap Irene dan berjalan ke tengah panggung. Sambil menatap ke arah penonton yang hening, May memulai monolognya.     

"Pantas saja May sangat terkenal." Margaret tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji May sambil berbisik. "May benar-benar menarik perhatian semua orang hanya dengan mengucapkan beberapa kata. May membuat karakter yang ia mainkan benar-benar terasa hidup."     

"Wanita itu memang benar-benar mengesankan." sahut Roland sambil mengangguk. "Tetapi bukankah May terlalu berbakat? Rasa jijik dan penghinaan yang ditunjukkannya kepada Irene terasa begitu nyata sehingga aku bisa merasakan kebenciannya hanya dengan duduk menonton drama ini. Daya tarik emosionalnya begitu kuat sehingga bisa dirasakan oleh para penonton … " Tetapi, May bukan pemeran utama dalam drama ini. Akting Irene jadi terlihat lemah dibandingkan dengan akting May. Jika terus seperti ini, aku khawatir perhatian yang di dapat dari pemeran pendukung malah akan melebihi perhatian terhadap pemeran utama."     

Irene merasa kebingungan.     

Irene mengerti ia harus segera berdiri. Monolog May berisi pernyataan keinginannya untuk memiliki sang pangeran, yang berperan sebagai penyelenggara pesta dansa kerajaan, jadi monolognya tidak akan berlangsung lama. Irene harus meninggalkan panggung sebelum adegan selanjutnya berubah. Tetapi pada saat itu, Irene merasa kepercayaan dirinya selama latihan telah menghilang dan untuk pertama kalinya, panggung ini terasa asing baginya.     

"Apakah hanya sampai di sini saja kemampuanku?" Irene merasa kecewa pada dirinya sendiri.     

"Ketika May menyelesaikan penampilannya dan berjalan di dekat Irene, gaunnya yang melambai-lambai menyentuh wajah Irene, dan Irene tersadar dari lamunannya. Melalui ekspresi dingin May, Irene bisa merasakan monolog yang disampaikan May kepadanya. Irene mengerti bahwa May tidak boleh membantu dirinya berdiri karena karakter yang mereka mainkan berada di sisi yang berlawanan. Jika May mengulurkan tangan padanya, pertunjukan ini akan hancur. Irene menggigit bibirnya begitu kuat sehingga bibirnya berdarah. Sambil mengawasi May yang berjalan ke belakang panggung, Irene mencoba mengimbangi kemampuan akting May, tetapi pada saat itu Gait dan Sam telah naik ke atas panggung membawa perlengkapan adegan selanjutnya. Sam mengambil kesempatan ini ketika ia meletakkan sebuah ember di samping Irene untuk berbisik kepadanya, "Kamu akan bermain kembali di adegan selanjutnya. Teruslah berakting dengan baik. Semangatlah!"     

Irene mengerti bahwa ia seharusnya keluar panggung dulu dari adegan sebelumnya, tetapi yah … ia telah melewatkan kesempatan itu.     

Para penonton menyaksikan sesuatu yang tidak biasa — Cinderella sedang duduk di tengah panggung tanpa bergerak, namun adegan di sekitarnya bergeser dari ruang tamu ke ruang bawah tanah. Meja bundar yang indah dan kursi kayu digantikan oleh keranjang anggur dan keranjang rotan. Para staf bergerak bolak-balik membawa properti pertunjukan, sementara Irene tetap berada di tengah panggung seolah-olah ia membeku.     

Adegan berikutnya adalah saat Cinderella dipenjara di ruang bawah tanah, kemudian seorang penyihir akan muncul dan menyelamatkannya. Penyihir itu tidak hanya memberikan gaun yang indah kepada Cinderella tetapi juga membuat kereta kuda untuk membawa Cinderella ke istana.     

"Ingat, kamu hanya bisa bertahan di istana sampai tengah malam. Sebelum waktu menunjukkan pukul dua belas malam berbunyi, kamu harus meninggalkan istana, atau pakaian dan kereta kudanya akan menghilang."     

"Ah … Baik, aku mengerti. Terima kasih."     

Irene masih tampak kebingungan. Irene biasa mengintip May dari belakang panggung. Saat itu, Irene sangat terkesan dengan May yang bisa berakting dengan leluasa dan tersenyum penuh percaya diri di depan seribu penonton. Sekarang ketika Irene berdiri di atas panggung dan menatap bintang yang bersinar ini tepat di depannya, Irene memahami betapa menakjubkan kemampuan akting May.     

Mungkin ini jarak yang terbentang antara si bintang panggung dan si bunga panggung?     

Setelah Rosia dan Irene menyelesaikan dialog mereka, tibalah klimaks pertama dari adegan ini — pesta dansa kerajaan. Untuk menghasilkan efek suasana pesta dansa yang ramai, semua pemain naik ke panggung dalam adegan ini, kecuali Irene dan May. Gait, Sam, Rosia, dan Tina memakai topeng untuk berperan sebagai para penari. Orang yang berperan sebagai pangeran adalah suami Irene — yang bernama Ferlin Eltek.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.