Bebaskan Penyihir Itu

Teman Sehati



Teman Sehati

3Ketika rombongan pedagang itu pergi meninggalkan Kota Perbatasan, Roland menghela nafas dengan lega.     3

Akhirnya … perbendaharaan Kota Perbatasan kini sudah terisi kembali.     

Roland memberikan total delapan buah mesin uap kepada ketiga serikat dagang itu. Tiga buah mesin uap untuk Serikat Dagang Teluk Bulan Sabit diproduksi di Pabrik Kedua — Roland harus mengakui dalam hal bakat atau daya tangkap, tukang pandai besi dari Fjords jauh lebih baik daripada para penambang dan tukang pandai besi di Kota Perbatasan. Begitu pekerja Fjords mengerti cara mengoperasikan mesin, standar produk mesin terus meningkat. Mungkin dalam waktu dua bulan lagi, kapasitas produksi Pabrik Kedua akan menyusul kapasitas Pabrik Pertama. Untungnya, menurut kontrak antara Roland dengan Serikat Dagang Teluk Bulan Sabit, setiap keuntungan yang didapat dari hasil penjualan mesin-mesin itu akan menjadi milik Roland.     

Selain itu, Roland juga menerima pesanan pembelian untuk balon hidrogen baru dari Serikat Dagang Teluk Bulan Sabit. Marleen sangat tertarik pada balon hidrogen ini yang bisa meningkatkan tingkat pengawasan yang dibutuhkannya. Selain memesan balon pengintai berkapasitas satu orang, Marleen secara khusus juga memesan sebuah balon besar berkapasitas empat hingga lima orang yang rencananya akan ia gunakan untuk menjelajahi pulau-pulau baru di Fjords.     

Ditambah lagi pesanan kapal uap itu, total ketiga pesanan itu mendatangkan pemasukan bagi Kota Perbatasan sebesar hampir tujuh ribu keping emas. Semua uang itu dipotong biaya pembelian untuk membeli batangan besi, batu cuci dan persediaan makanan lainnya, dan enam ribu keping emas yang tersisa masih cukup untuk mendanai proyek Roland dalam rangka memperluas populasi penduduk di Kota Perbatasan.     

Roland memanggil Barov dan Si Kapak Besi ke kantornya.     

"Sekarang kita memiliki dana tambahan, saatnya kita merekrut lebih banyak orang untuk masuk ke Kota Perbatasan." kata Roland sambil memandang Barov dan Si Kapak Besi. "Operasi ini akan ditangani bersama oleh Balai Kota dan Tentara Pertama. Kalian yang memutuskan siapa yang akan kalian rekrut, dan aku hanya akan memberitahu kalian tugas kalian secara spesifik."     

"Silahkan, Yang Mulia." kata Barov sambil mengangguk.     

"Perekrutan akan dilakukan di Wilayah Utara dan Wilayah Selatan." Roland membuka sebuah peta di hadapan Barov dan Si Kapak Besi. "Utamakan mulai dari Kota Elang ke Pelabuhan Air Jernih … aku menebak Timothy sudah menganggap orang-orang itu sebagai pendukung Garcia, dan mereka dapat dimanfaatkan dan disingkirkan begitu saja. Itulah sebabnya kalian harus bertindak cepat dan merebut mereka terlebih dahulu sebelum Timothy."     

"Tim Balai Kota akan bertanggung jawab untuk merekrut kaum bangsawan, tukang pandai besi, dan orang-orang terpelajar lainnya. Tugas utama Tentara Pertama adalah merekrut warga sipil. Tidak seperti proses perekrutan seperti di Kota Raja tempo hari, kali ini pendekatan kalian harus lebih aktif. Apakah kalian mengerti maksudku?"     

Si Kapak Besi terlihat ragu sejenak. "Maksud Anda … kami harus memaksa mereka?"     

"Um, tidak perlu seperti itu." Roland terbatuk dua kali. Cara pikir orang dari Negara Pasir sangat praktis dan kasar. "Kalian bisa merekrut mereka melalui distribusi makanan, membujuk mereka secara aktif, membiayai kebutuhan hidup mereka, dan sebagainya." Roland berkata sambil melirik ke arah Barov. "Kamu pasti sudah sangat paham dengan metode seperti ini."     

"Tentu saja, Yang Mulia, ketika aku masih di Kota Raja, aku sering membantu para menteri dan tim patroli untuk mengendalikan dan meredakan kerusuhan," kata Barov sambil membelai-belai janggutnya, "Keinginan para perusuh itu biasanya cukup sederhana, mereka sudah puas dengan diberikan makanan, jadi kita tidak perlu menggunakan uang, atau pun menawarkan upah — jika kita terkesan terlalu murah hati, mereka akan curiga. Meskipun para bangsawan yang bangkrut itu akan cukup merepotkan kita dengan segala macam permintaan mereka, dan saat ini mereka pasti kesulitan untuk mendapatkan uang dan tidak lagi bersikap pamer tetapi tetap saja mereka adalah orang-orang yang terpelajar, jadi permintaan mereka mungkin akan sedikit merepotkan kita. Kaum bangsawan tidak akan bersedia mengikuti kita ke Kota Perbatasan hanya demi sepotong roti. Saat itulah uang dan janji-janji manis akan kita gunakan untuk menarik minat mereka."     

Roland bertepuk tangan dengan puas mendengar penjelasan Barov. "Sayang sekali kamu harus mengurus banyak urusan di Kota Perbatasan sehingga kamu tidak bisa pergi untuk merekrut mereka secara langsung, jika kamu yang pergi melaksanakan misi ini, tugas ini pasti akan selesai dengan mudah."     

"Percayalah, Yang Mulia, aku akan mengirimkan murid-muridku yang paling kompeten untuk menyelesaikan misi ini," kata Barov sambil tersenyum, "Saat tembok kota yang baru dibangun tahun depan, kedua sisi Sungai Air Merah akan dipenuhi oleh penduduk."     

"Aku yakin hari itu pasti akan tiba."     

Setelah Barov dan Si Kapak Besi pergi meninggalkan ruangan, Roland beristirahat di kursinya sejenak kemudian ia memutuskan untuk pergi ke halaman istana untuk melihat Anna.     

Saat Roland melangkah mendekati Anna, hal pertama yang ia lihat adalah tumpukan logam berbentuk kubus.     

Roland mengambil satu kubus dan meletakkannya di telapak tangan — sebagian besar kubus itu tampak identik, setiap kubus itu panjang dan lebarnya lima sentimeter. Permukaan kubus itu tidak mulus seolah-olah kubus itu telah ditekan-tekan, dan ada nomor yang terukir di satu sisi kubus. Kubus yang dipegang Roland bernomor 'dua ratus lima puluh enam'.     

"Bagaimana pekerjaanmu? Apakah kamu menemukan sesuatu yang menarik?"     

"Kubus nomor seribu lima puluh tujuh dan kubus nomor dua ribu dua ratus delapan puluh empat, yang satu sangat keras dan yang satu lagi sempurna dari segi kekuatan dan daya tahan," jawab Anna sambil tersenyum saat ia berjalan mendekati Roland.     

"Kamu sudah membuat kubus sampai dua ribu kubus?" Roland bertanya dengan terperangah. Roland mengambil sebuah catatan yang diserahkan oleh Lucia, catatan itu berisi eksperimen yang dikerjakan oleh Anna. Roland menemukan catatan mengenai kubus nomor dua ribu dua ratus delapan puluh empat, dan membaca catatan yang tertulis di sebelah gambar kubus, 'Kadar karbon nol koma delapan persen dan elemen tidak dikenal nomor empat memiliki kadar lima belas koma dua persen'.     

"Yah, penelitian ini jauh lebih menarik daripada memotong besi untuk membuat laras senapan." kata Anna sambil mengedipkan mata. "Aku tidak pernah menyangka bahwa dengan mencampurkan besi dan logam lain dapat menyebabkan perubahan drastis pada karakteristik besinya. Aku benar-benar penasaran bagaimana hasilnya jika bola-bola logam kecil itu digabungkan bersama dengan logam lain."     

Penelitian yang dilakukan Anna dan Lucia akan sangat berguna di masa depan.     

Pertama-tama Roland meminta Lucia untuk menguraikan bijih menjadi bahan mentah kemudian Anna akan melebur bijih itu dengan besi murni. Setelah itu, Anna dan Lucia akan menguji karakteristik dari potongan-potongan ini — melalui proses penekanan dan proses penarikan yang dilakukan Api Hitam milik Anna, ia dapat mengetahui berapa banyak kekuatan sihir yang dibutuhkan untuk masing-masing proses, sehingga Anna dapat menentukan seberapa kuat dan berapa daya tahan besi itu.     

Bahan pertama yang dicampurkan ke dalam besi itu adalah karbon.     

Roland mengetahui bahwa baja pada dasarnya adalah sejenis besi yang bercampur karbon, jika terlalu banyak kandungan karbon, besi itu akan menjadi besi kasar, dan jika tidak mengandung karbon sama sekali itu disebut besi murni. Jika mengandung karbon dalam kadar tertentu, besi itu dapat disebut sebagai baja dan campuran apa pun akan menyebabkan perubahan signifikan pada karakteristik asli besinya. Jadi, hal pertama yang harus mereka uji adalah kadar campurannya.     

Menurut catatan Anna, sebelum membuat seribu lima ratus kubus, awalnya ia hanya melebur besi dan karbon, tetapi setelah melakukan percobaan lebih dari seribu lima ratus kubus, elemen baru ditambahkan ke dalam campuran itu. Roland mengetahui bahwa setiap kali mereka menambahkan elemen baru, hasilnya dapat menjadi berlipat ganda, dan membuat proses peleburannya menjadi sangat lama. Itulah sebabnya Roland baru mengizinkan Anna melakukan penelitian hanya ketika ia sedang tidak sibuk dengan pekerjaan manufaktur lainnya.     

Roland menyemangati pekerjaan yang dilakukan oleh kedua penyihir itu dan ia duduk di pojok, sambil mengagumi bentuk tubuh Anna dari belakang dengan diam-diam.     

Sinar matahari di musim gugur bersinar cukup terang, tetapi tidak seterang sinar matahari di musim panas. Roland merasakan kehangatan sinar matahari di tubuhnya, ia juga merasa sudah lama dirinya tidak merasa nyaman dan tenang.     

Seiring waktu berlalu, halaman belakang istana perlahan-lahan mulai terdengar sunyi. Tiba-tiba, Roland merasakan ada tangan yang lembut memegang keningnya. Roland berjuang untuk membuka matanya, ia menyadari bahwa Lucia sudah pergi dan Anna sedang duduk di hadapannya. "Ada sesuatu yang ingin kamu bicarakan denganku?"     

"…"     

"Aku bisa melihat bahwa kamu ingin berbicara kepadaku dari matamu." kata Anna sambil membungkuk, rambutnya tergerai secara alami dan berwarna keemasan terkena sinar matahari.     

Awalnya Roland merasa ragu untuk berbicara tetapi akhirnya ia hanya menggelengkan kepalanya. "Aku hanya merasa sedikit bingung." Roland menjelaskan secara singkat rencana ekspansi populasi penduduk yang hendak dilakukannya kepada Anna. "Jika aku bisa memilih, demi menghemat waktu, aku bisa membujuk mereka untuk datang sekaligus juga bisa memaksa mereka datang. Meskipun aku melakukan ini demi membantu mereka agar mereka terhindar dari penindasan yang dilakukan Timothy agar mereka tidak memakan pil itu, aku merasa diriku tidak lebih baik dari Timothy … satu-satunya yang membedakan aku dan Timothy adalah tujuan yang hendak kami raih."     

"Bukankah tujuan itulah yang paling penting?" kata Anna dengan lembut.     

"Tetapi …."     

"Aku tahu apa yang ingin kamu katakan." Anna menutup mulut Roland dengan jarinya. "Kamu khawatir mereka tidak akan menghargai usahamu dan di saat yang sama, kamu juga merasa ragu apakah yang kamu lakukan ini benar di masa depan — disalahpahami karena menggunakan metode yang salah demi mencapai tujuan yang benar, atau menggunakan metode yang tepat tetapi akhirnya membuat kesalahan yang fatal dan tidak dapat diperbaiki … kamu tidak tahu apa yang sebaiknya kamu lakukan, menggunakan metode yang benar atau mencapai tujuan yang lebih penting. Apakah dugaanku benar?"     

"Jangan khawatir." Tanpa menunggu jawaban Roland, Anna mendekat kepada Roland, ia meletakkan tangannya di pipi Roland dan berbisik pelan di telinganya, "Kamu memiliki aku … aku akan menjagamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.