Bebaskan Penyihir Itu

Guru dan Murid



Guru dan Murid

0Kyle Sichi sedang berjalan melintasi kota, ia menuju ke Sungai Air Merah.     
3

Kini Kota Perbatasan merupakan kota yang ramai, sulit dibayangkan bahwa kota itu awalnya hanyalah pos terdepan untuk mengawasi pergerakan binatang iblis. Lantainya berwarna hitam dan abu-abu dan ada rumah-rumah kecil yang tersusun rapi di kedua sisi jalan. Rumah-rumah kecil ini bukan untuk ditinggali, meskipun rumah ini lebih luas dari rumah penduduk dan lebih mirip seperti sebuah gudang kecil.     

Menurut Yang Mulia, rumah-rumah kecil ini nantinya akan dijual.     

Ada parit yang dalam di depan rumah-rumah itu yang ditutupi dengan batu sabak, yang tampak seperti dua garis perbatasan yang memisahkan parit dengan jalanan yang berwarna hitam. Selain itu, ada pohon yang ditanam dalam setiap jarak tertentu. Dan, ranting pohon itu tidak hanya berfungsi sebagai peneduh dari hujan dan juga matahari, tetapi juga semakin mempercantik lingkungan itu.     

Kyle harus mengakui bahwa dengan melihat deretan rumah-rumah itu, ia berpikir bahwa segala sesuatu sudah tertata dengan baik.     

Rumah-rumah, jalanan, parit-parit dan pepohonan itu semuanya di tempatkan dalam posisi yang tertata dengan baik. Lingkungan itu tidak kalah indah jika dibandingkan dengan kebun para bangsawan. Rasanya berbeda berjalan-jalan di Kota Perbatasan dibandingkan dengan berjalan-jalan di Kota Air Merah. Pengaturan bangunan yang teratur di Kota Perbatasan memiliki estetika yang unik meskipun rumah-rumah kecil yang terakhir itu memiliki bangunan yang lebih intensif dan lebih besar. Rumah-rumah itu tampak lebih megah jika dilihat secara keseluruhan.     

[Rasanya seperti formula kimia yang konsisten,] pikir Kyle, [itulah indahnya sebuah keteraturan.]     

Kyle memiliki reputasi yang cukup baik di kota ini. Para pejalan kaki akan selalu mengangguk kepada Kyle dan membungkuk memberi hormat sambil memanggil dirinya dengan sebutan Tuan Filsuf. Namun, Kyle lebih suka dikenal sebagai Ahli Kimia daripada seorang filsuf. Sayangnya, Yang Mulia mengatakan bahwa Kyle harus memahami kitab 'Bahan Kimia Lanjutan' terlebih dahulu sebelum ia dapat menerima gelar kehormatan sebagai seorang Ahli Kimia.     

Sungai Air Merah yang melintasi Wilayah Barat bisa dilihat setelah Kyle berjalan keluar dari pusat kota. Ada empat laboratorium di tepi sungai dan dua di antaranya belum digunakan karena kurangnya tenaga kerja.     

Seorang prajurit yang mengenakan seragam Tentara Pertama berjalan ke arah Kyle ketika ia hendak memanggil beberapa muridnya untuk menyelesaikan tugas yang diperintahkan oleh Yang Mulia.     

"Yang Mulia Tuan Kyle Sichi, ada kapal yang mendekat ke dermaga dan mengangkut lebih dari lima puluh orang ehm… warga sipil," kata prajurit itu sambil membungkuk, "Mereka ditahan sementara karena jumlah mereka banyak sekali dan mereka juga bukan para pedagang. Salah satu dari mereka mengatakan ia ingin bertemu dengan Anda dan ia mengaku sebagai Ahli kimia dari Kota Air Merah. Nama orang itu adalah …."     

"Chavez!" Kyle dengan gembira mencengkeram bahu prajurit itu. "Cepat antar aku kepada mereka."     

…     

Kyle menggiring prajurit itu ke dermaga dan sosok yang dikenalnya muncul di hadapannya. Itu benar-benar Chavez!     

"Guru!" Chavez dengan cepat melambaikan tangan begitu ia melihat Kyle.     

"Ini adalah para ahli kimia dan murid-murid pekerja magang yang aku undang ke sini," Kyle menghadap ke Kapten pasukan Tentara Pertama dan berkata, "kamu boleh mengizinkan mereka masuk, aku akan membawa mereka ke Balai Kota untuk mendaftarkan diri."     

"Baik, Yang Mulia. Namun, izinkan aku untuk mengirim sebuah pasukan untuk mengawal mereka semua."     

"Baiklah."     

Pasukan pengawalan itu sebenarnya adalah tindakan pengawasan dan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah siapa pun dari mereka agar tidak menyelinap ke pusat kota. Namun, ini adalah aturan yang ditetapkan oleh Yang Mulia, jadi Kyle tidak berniat untuk membantah peraturan itu.     

"Guru, ada apa dengan para prajurit itu? Mengapa ada penjaga yang mengawasi pelabuhan di kota yang terpencil ini?" Chavez yang baru saja dibebaskan dengan cepat berjalan ke samping Kyle dan mengeluhkan penahanan yang dilakukan oleh prajurit tadi. "Dan, mereka memeriksa dengan lebih ketat daripada pemeriksaan yang dilakukan di kota-kota besar, bahkan mereka juga menanyakan nama dan dari mana kami berasal. Aku memberi mereka uang tetapi mereka tetap tidak bergeming."     

"Kamu memberi mereka uang?" Kyle bertanya dengan penasaran, "Berapa banyak yang kamu berikan?"     

"Tentu saja satu keping perak." jawab Chavez.     

"Hahaha," Kyle tertawa sambil menyentuh janggutnya dan berkata, "Sogokan itu pasti tidak akan berhasil kepada mereka. Tahukah kamu bahwa upah mereka sekitar lima belas keping perak per bulan."     

"Li … Lima belas keping perak?"     

"Benar, Tentara Pertama memiliki kehidupan yang lebih nyaman daripada tim patroli kota di Kota Air Merah yang hidup dengan cara memeras para pedagang dan turis. Itulah sebabnya segala bentuk pemerasan, penjarahan atau menerima uang suap sangat dilarang di sini dan mereka akan segera dikeluarkan dari pasukan dan dipenjara untuk di sidang jika mereka ditemukan melakukan semua kejahatan itu." Meskipun Kyle bukan seorang pejabat di Balai Kota, ia telah menggantikan posisi Menteri Kimia untuk menghadiri beberapa pertemuan penting. Jadi, Kyle cukup paham tentang kebijakan untuk kalangan menengah ke atas.     

"Apakah mereka benar-benar dapat dipercaya untuk tidak mencuri barang-barang kami?" Chavez bertanya dengan curiga.     

"Ada beberapa orang yang tidak bisa dikendalikan, dan mereka akan dikirim untuk bekerja di tambang." jawab Kyle sambil mengerutkan bibirnya. "Apakah kamu memperhatikan keunikan kota ini dalam perjalanan menuju ke sini?"     

"Uh … Ada banyak hal yang aneh," kata Chavez sambil menggaruk-garuk kepalanya, "Misalnya, ada banyak orang yang sedang menebang pohon dan memperbaiki jalanan di sepanjang sungai. Menuju ke mana jalanan itu? Dan untuk apa ada menara besi di sepanjang tepi sungai? Apakah menara besi itu digunakan untuk menyimpan air minum?" Chavez berhenti sejenak. "Oh ya! Sebelum tiba di dermaga … aku bahkan melihat ada jembatan besi yang sedang dibangun! Itu bukan sekedar jembatan kayu atau jembatan batu, dan aku bisa memastikan bahwa itu adalah jembatan yang terbuat dari besi!"     

"Dan jembatan itu jauh lebih panjang dari jembatan yang biasanya kita lihat, bukan?" kata Kyle sambil tersenyum. "Jadi, jangan membawa pengalaman hidup kalian di Kota Air Merah ke sini, karena kota ini adalah kota yang sangat berbeda dan tentu saja … awalnya aku juga cukup terkejut karena kota ini awalnya hanya sebuah kota kecil. Ini seperti kitab 'Bahan Kimia Dasar', kamu tidak akan bisa memikirkan ada banyak keajaiban seperti itu di dunia ini tanpa melihat semua buktinya dengan mata kepalamu sendiri."     

Entah bagaimana, Kyle merasa riang dan ceria ketika ia berbicara dengan Chavez. Memikirkan hal itu, Kyle menyadari bahwa ia telah menganggap dirinya sendiri sebagai penduduk Kota Perbatasan dan ia seperti sedang memamerkan rumah barunya kepada semua tamu-tamunya.     

…     

Setelah menyelesaikan pendaftaran bagi seluruh tamu-tamunya, mereka dititipkan kepada pejabat Balai Kota untuk mengatur akomodasi bagi mereka, dan Kyle langsung mengajak Chavez pulang ke rumahnya.     

"Meskipun pada akhirnya nanti aku tahu kamu akan tetap menerima undanganku, aku tidak pernah menyangka kamu akan datang secepat ini."     

"Aku …" Chavez menundukkan kepala sambil tersipu. "Aku sudah berjanji pada Anda sebelumnya.     

Kyle tersenyum. Chavez juga terobsesi dengan alkimia, tetapi ia tidak sepenuhnya menyadari apa isi dunia ini sebenarnya. Chavez awalnya tidak ingin pergi mengikuti Kyle, dan itu mungkin disebabkan karena Chavez berharap kepada Penguasa di Kota Air Merah untuk dijadikan sebagai kepala ahli kimia untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Kyle. Namun, ketika Capola yang ditunjuk untuk menjadi kepala ahli kimia baru dan Capola sendiri memiliki prasangka buruk terhadap Chavez, ia baru memutuskan untuk meninggalkan Kota Air Merah.     

Namun, Kyle tidak peduli dengan semua itu karena posisi sebagai kepala ahli kimia memang impian utama seorang alkemis.     

"Jangan mengingat masa lalu. Alkimia tidak ada artinya di kota ini, dan kemuliaan sebagai seorang Ahli kimia juga tidak layak dikejar karena hanya ada satu hal yang layak untuk dijadikan tujuan di sini. Itu adalah 'bahan kimia'."     

"Aku mengerti." kata Chavez sambil menarik nafas dalam-dalam.     

"Meskipun kamu juga bisa memiliki rumah sendiri di kota ini, malam ini kamu bisa tidur di rumahku, seperti yang biasa kita lakukan sebelumnya … kita sudah lama tidak mengobrol."     

Dahulu ketika Kyle sedang mengajari Chavez keterampilan alkimia, mereka selalu mengobrol panjang lebar sampai larut malam. Mereka berdua akan tidur di ranjang yang sama dan terlelap saat sudah merasa mengantuk.     

Chavez juga merasa senang dengan undangan Kyle dan ia menjawab dengan gembira, "Baik, Guru!"     

Kyle dan Chavez langsung belajar setelah menyantap makan malam dan Kyle dengan hati-hati mengeluarkan sebuah kitab yang berjudul 'Bahan Kimia Dasar'.     

"Apakah ini kitab kuno yang Anda bicarakan selama ini?"     

Chavez dengan sungguh-sungguh membuka halaman pertama dan mulai membaca kitab itu dengan saksama sementara Kyle berdiri di sampingnya untuk menjelaskan apa yang tidak ia mengerti. Pertemuan mereka berdua ini mirip dengan pertemuan awal Kyle dan Chavez beberapa tahun yang lalu dan kini Chavez kembali menjadi murid Kyle lagi.     

Kyle akan memiliki pekerja yang cukup untuk menguji produksi asam sulfat dalam jumlah besar bersama Chavez dan lebih dari lima puluh murid magang baru, dan dua laboratorium kimia yang menganggur itu juga dapat mulai beroperasi segera. Kyle berpikir dengan gembira, [yang terpenting, Yang Mulia akan segera memenuhi janjinya dan akan memberikan aku kitab 'Bahan Kimia Lanjutan'.]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.