Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Perpisahan dan Janji



Sebuah Perpisahan dan Janji

2Pada akhirnya, Roland tidak bertahan di kamarnya sepanjang hari dan ia tetap harus pergi ke kantor.     
0

Hari sudah menjelang sore ketika Nightingale memberitahu Roland bahwa Tilly ingin bertemu dengannya.     

Roland mengenakan mantelnya, menyisir rambutnya yang panjang, dan membawa setumpuk kertas-kertas yang ditulisnya ke kantor. Roland membuka pintu dan melihat bahwa Tilly dan Ashes sudah duduk di dalam sambil menunggu kedatangannya.     

Melihat Roland yang sedang kerepotan memegang tumpukan kertas-kertas, Ashes segera membantunya dan mengambil tumpukan kertas itu dari tangan Roland. Roland merasa sangat terkejut karena biasanya Ashes tidak pernah bersikap ramah terhadapnya, apalagi sekarang tiba-tiba ia mau membantu Roland.     

Sinar matahari terbenam menembus melalui jendela, dan mewarnai dinding kantor Roland dengan warna oranye kemerahan. Pada saat yang sama, sinar matahari terbenam itu juga menyinari orang-orang yang ada di ruangan itu dengan warna keemasan. Suasana ini seperti suasana orang yang hendak berpisah.     

Roland sudah bisa menebak maksud kedatangan Tilly ke sini.     

Meskipun Roland tidak ingin mereka pergi, ia tahu bahwa hari ini akan tiba. Selain itu, mereka sudah menunjukkan ketulusan mereka dengan tidak meninggalkan Roland saat ia masih terbaring koma.     

"Aku ke sini untuk mengucapkan selamat tinggal kepadamu," kata Tilly dengan tenang, "Aku harus kembali ke Pulau Tidur untuk menyelesaikan masalah mengenai Asosiasi Taring Berdarah yang sempat tertunda tempo hari."     

Roland menatap mata Tilly yang mungil yang memantulkan cahaya matahari terbenam. Setelah terdiam sejenak, Roland berkata, "Aku mengerti. Kapan Kapal Si Cantik tiba di Wilayah Barat? Aku akan menyiapkan jamuan makan malam perpisahan untuk kalian. Tunggu dulu …" Roland tiba-tiba tertegun dan bertanya, "Apa kamu akan kembali ke sini nanti?"     

Ashes langsung menutup mulutnya sendiri.     

Tilly langsung terkekeh dan menggoda Roland, "Apa kamu tidak mengharapkan kedatanganku lagi, Kak?"     

"Bukan, maksudku … kenapa kamu …" Roland membuka mulutnya tetapi ia tidak bisa mengatakan apa-apa. Setelah beberapa saat, Roland kembali bertanya, "Apakah kedatanganmu nanti sehubungan dengan Bulan Iblis yang akan datang?"     

"Mungkin juga untuk keperluan lainnya?" balas Tilly sambil meregangkan tangannya, "Apakah kamu tidak memiliki harapan lain yang lebih tinggi dariku?"     

Roland benar-benar merasa heran.     

"Apakah kamu hendak …."     

"Ya, tebakanmu benar." jawab Tilly terus terang, "Aku akan menyebarkan berita di Pulau Tidur bahwa kamu telah memenangkan pertempuran melawan gereja. Aku juga akan memberi tahu para penyihir di Pulau Tidur bahwa mereka tidak perlu menjalani kehidupan yang membosankan di pulau kecil yang terisolasi lagi, karena gereja sudah tidak memiliki kekuasaan apa-apa di Kota Tanpa Musim Dingin di Wilayah Barat. Ketika kamu sudah siap menerima kedatangan mereka, aku akan membawa para penyihir yang ingin datang ke Wilayah Barat untuk menetap di sini. Pada saat itu, aku harap kamu tidak mengeluh saat mengetahui kalau napsu makan mereka sangat besar."     

Hati Roland dipenuhi dengan kegembiraan yang tidak terlukiskan dan ia langsung berkata, "Kedatangan mereka akan disambut di Wilayah Barat kapan pun mereka ingin datang!"     

"Tetapi istanamu tidak cukup besar untuk menampung semua penyihir itu. Jika hanya setengah dari mereka yang mau datang, jumlahnya masih beberapa kali lebih banyak daripada anggota Persatuan Penyihir. Ditambah lagi, kebanyakan dari mereka bukan penyihir tempur. Aku berencana menyewa kapal untuk mengirim mereka ke sini ketika Bulan Iblis berakhir, karena rute perjalanan mereka akan jauh lebih aman pada saat itu." kata Tilly sambil tersenyum.     

Roland berkata dengan mantap. "Tidak ada masalah, karena aku akan segera menyuruh Karl untuk membangun tempat tinggal bagi para penyihir itu sebelum musim semi tiba tahun depan."     

Tilly mengulurkan 3 jarinya dan berkata, "Selain itu, aku ingin kamu mengabulkan 3 syarat tambahan dariku, kakak."     

Ekspresi di wajah Tilly begitu serius sehingga Roland tanpa sadar menegakkan posisi duduknya. "Silahkan."     

"Pertama, kamu tidak boleh melarang mereka pergi jika mereka ingin meninggalkan Kota Tanpa Musim Dingin ke kota lain." kata Tilly.     

"Tidak masalah," Roland langsung menjawab, "Tetapi pada saat ini, Kerajaan Graycastle belum bersatu sepenuhnya dan aku tidak dapat menjamin bahwa orang-orang di wilayah lain akan memperlakukan para penyihir itu dengan baik seperti di kota ini. Jadi, demi keselamatan mereka sendiri, aku hanya bisa menasihati mereka untuk menetap di Wilayah Barat atau di Pulau Tidur untuk sementara. Mereka bebas meninggalkan Wilayah Barat hanya pada saat aku sudah menyatukan seluruh Kerajaan Graycastle."     

Tilly mengangguk puas dan melanjutkan, "Kedua, kamu tidak boleh memaksa mereka bekerja untukmu jika mereka tidak mau bekerja."     

Roland menuangkan 2 cangkir teh untuk Ashes dan Tilly sambil bertanya, "Bolehkah aku membujuk mereka supaya mereka mau bekerja untukku?"     

Tilly menatap Roland dengan tajam dan berkata, "Tidak masalah selama kamu tidak memaksa mereka dengan kekerasan."     

"Setuju." jawab Roland sambil tersenyum.     

Karena para penyihir itu akan sibuk mencari tempat perlindungan setelah mereka terbangun sebagai penyihir, Roland bisa dengan mudah membuat gadis-gadis yang naif itu terjun ke dalam gelombang industrialisasi. Roland memiliki mekanisme cara kerja dengan imbalan penghargaan besar untuk menyerap tenaga kerja baru. Untuk gaji, sepertinya sudah cukup menarik bagi para penyihir itu agar mau bekerja baginya jika Roland menjanjikan hanya penyihir yang mau bekerja yang bisa mendapatkan sabun wangi, anggur lezat, dan juga es krim.     

Bujukan yang disertai dengan iming-iming makanan manis jauh lebih menarik dan efektif daripada harus menggunakan kekerasan.     

"Yang terakhir, aku harap Mantra Tidur bisa beroperasi secara mandiri." Selagi membicarakan hal ini, Tilly tampak agak ragu-ragu karena ia pikir persyaratan ini akan terdengar lebih menuntut. "Tentunya, aku akan menyerahkan sebagian uang yang diperoleh oleh Mantra Tidur ke Kota Tanpa Musim Dingin."     

"Mantra Tidur?" Roland merasa bingung. Roland ingat bahwa organisasi itu awalnya didirikan untuk menyelesaikan konflik antara penyihir tempur dan penyihir non tempur sambil menghasilkan keuntungan untuk Mantra Tidur. Dengan kata lain, hampir semua penyihir di Pulau Tidur bekerja untuk Mantra Tidur. Jika Mantra Tidur bisa beroperasi sendiri, itu berarti Tilly akan memegang kendali penuh terhadap semua penyihir yang tergabung di dalamnya.     

Roland segera menyadari mengapa Tilly tampak ragu-ragu ketika ia menyebutkan persyaratan ini. Jika organisasi Mantra Tidur menetap di Kota Tanpa Musim Dingin sebagai organisasi yang bisa beroperasi sendiri secara administratif, maka Mantra Tidurlah yang berhak memutuskan untuk menerima misi atau mengirim para penyihir ke Fjords. Jadi permintaan Tilly tampak seperti semacam tindakan pencegahan untuk melindungi para penyihirnya terhadap Roland.     

Namun, Roland langsung menyetujui permintaan Tilly. "Tentu saja bisa. Dengan syarat, para penyihir itu juga mematuhi hukum yang berlaku di Wilayah Barat."     

"Bukankah Mantra Tidur itu mirip seperti perusahaan swasta?" pikir Roland.     

Sebenarnya, begitu Roland menyadari bahwa para penyihir Pulau Tidur itu akan menetap di kota ini, perasaannya campur aduk antara gembira dan khawatir, ia tidak tahu apakah ia harus memasukkan mereka ke dalam Persatuan Penyihir atau tidak.     

Sebagai salah satu dari 3 lembaga administrasi utama bersama Balai Kota dan Tentara Pertama, Persatuan Penyihir dipimpin oleh Wendy yang sangat setia kepada Roland, karena itu ia bisa merasa tenang. Tetapi akan ada banyak penyihir Pulau Tidur yang datang ke sini nanti. Begitu mereka semua bergabung dengan Persatuan Penyihir, kendali Wendy atas para penyihir itu akan berkurang dan rasanya agak tidak etis bagi Roland untuk campur tangan dan mengatur mereka semua lagi.     

Tetapi jika para penyihir Pulau Tidur itu tidak bergabung dengan Persatuan Penyihir, rasanya Roland tidak bersikap adil terhadap mereka. Dan berhubung Tilly sendiri yang mengajukan 3 persyaratan ini kepadanya, Roland merasa lega. Wajar jika Tilly merasa sedikit khawatir, karena kepercayaan itu sendiri membutuhkan waktu untuk tumbuh. Sekarang Tilly tampak lebih percaya pada Roland dibandingkan sebelumnya, dan hal ini sudah merupakan sebuah kemajuan besar.     

"Apa hanya itu yang kamu minta?" Tilly merasa agak terkejut karena Roland langsung menyetujui persyaratannya.     

"Jangan khawatir. Aku selalu menepati janjiku." jawab Roland sambil tersenyum.     

"Baiklah …" Tilly merasa lebih santai dan ia berkata, "Kalau begitu aku akan kembali ke kamarku untuk mengemasi barang-barangku. Kapal Si Cantik akan tiba dalam 3 hari. Aku juga akan mengajak Iffy dan Si Bulu Lembut ikut bersamaku ke Pulau Tidur. Setelah masalah Asosiasi Taring Berdarah selesai, aku akan mengirim mereka berdua kembali ke sini."     

"Apa kamu tidak akan kembali ke sini sampai Bulan Iblis selesai?" tanya Roland.     

"Kamu sudah menanyakan hal itu sebelumnya, dan aku juga tidak menyangkalnya." jawab Tilly sambil mengerjapkan kedua matanya.     

"Itu berarti kamu akan kembali lebih cepat ke sini?" Roland kembali bertanya kepada Tilly.     

Tilly mengangguk, "Sama seperti tahun lalu, Kakak. Aku akan bertarung bersamamu melawan binatang iblis sampai semua salju mencair."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.