Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Gagasan Yang Cemerlang



Sebuah Gagasan Yang Cemerlang

0…      0

Setelah perjamuan makan malam usai, Lotus dan Wendy dipanggil ke kantor Roland.     

"Apakah semua yang ada di Pulau Tidur berjalan dengan baik?" tanya Roland kepada Lotus sambil tersenyum, "Kuharap aku tidak merepotkanmu selama Tilly tidak ada di sana."     

"Tentu saja tidak, Yang Mulia." jawab Lotus sambil mengangguk kemudian ia bergumam, "Oh ya, Anda telah memberiku syal sebagai hadiah waktu terakhir kali, dan aku belum mengucapkan terima kasih kepada Anda."     

"Tidak usah sungkan." jawab Roland sambil mengibaskan tangannya. Roland tahu bahwa Lotus, Honey dan Si Angin Sepoi menjadi sedikit kurang akrab dengannya setelah mereka berpisah beberapa waktu lamanya, tetapi itu tidak berarti hubungan persahabatan yang sudah terjalin di antara mereka jadi terputus. Sebenarnya, rasa sungkan ini hanya akan berlangsung sementara … Roland yakin mereka akan segera merasa nyaman di kota ini lagi selama ia tetap memperlakukan mereka seperti biasa. "Tampaknya ada banyak hal yang berubah di kota ini, tetapi pada dasarnya semuanya masih tetap sama seperti ketika kamu pergi dari sini. Anggaplah kota ini sebagai rumahmu sendiri."     

"Benar." sahut Wendy sambil membelai rambut Lotus. "Kalian semua tetap saudari-saudari kami."     

"Baiklah." Lotus menundukkan kepalanya karena merasa malu, namun, ia sudah terlihat lebih santai.     

"Setelah kalian tiba di istana, aku melihat suatu pemandangan yang aneh … bukankah Iffy dan Si Bulu Lembut adalah penyihir dari Pulau Tidur?" Roland mengganti topik pembicaraan karena ia telah menyadari bahwa setiap kali mereka mengobrol dan berbicara tentang masa-masa menyenangkan di masa lalu, kedua penyihir itu tampak mengasingkan diri dari penyihir lainnya. Meskipun mereka sudah mau sedikit berbicara, mereka tampaknya kurang komunikatif jika dibandingkan dengan Sylvie, Evelyn, Candle dan penyihir lainnya yang mengobrol satu dengan yang lain dengan gembira. Roland tidak tahu apakah itu hanya sekedar perasaannya saja, tetapi ia merasa bahwa Evelyn dan Candle tampak sedikit takut pada Iffy dan Si Bulu Lembut.     

"Benar, mereka berdua memang berasal dari Pulau Tidur, namun, mereka agak sedikit berbeda …" Lotus dengan singkat memperkenalkan latar belakang mereka. "Aku juga tidak tahu mengapa Lady Tilly mengirim penyihir dari Asosiasi Taring Berdarah ke sini."     

"Iffy adalah seorang penyihir tempur?" tanya Roland dengan sedikit terkejut.     

"Benar, Yang Mulia. Iffy bisa mengeluarkan sebuah sangkar yang terbuat dari kekuatan sihir dan dengan sangkar itu ia bisa menangkap musuh yang lebih kuat dari dirinya sendiri. Bahkan Ashes, jika ia tidak mengenakan Liontin Penghukuman Tuhan, tidak akan bisa keluar dari sangkar itu jika ia sampai terjebak di dalamnya.     

"Bagaimana dengan Si Bulu Lembut?" Wendy bertanya dengan penasaran.     

"Meskipun Si Bulu Lembut bukan seorang penyihir tempur, ia juga kuat," gumam Lotus. "Benda apa pun yang disentuh Si Bulu Lembut akan menjadi lengket, dan benda yang menempel itu tidak akan bisa dilepas begitu mereka menempel kecuali kekuatan sihirnya habis. Tetapi menurut ucapan Si Bulu Lembut sendiri, daya kelengketan itu bisa bertahan untuk waktu yang lama selama ia menggunakan kekuatan sihir dalam jumlah yang besar."     

"Kemampuan semacam ini memiliki banyak manfaat, bukan?" Roland merasa sangat terkejut dan berseru. "Rasanya sulit dipercaya! Penyihir dari Kerajaan Hati Serigala, Heidi Morgan, setuju untuk mengirimkan dua penyihir kuat ini kepada kita?"     

"Yah, anggota Asosiasi Taring Berdarah memang sangat kuat. Mereka tidak hanya memiliki banyak penyihir tempur tetapi penyihir non tempur mereka memiliki kemampuan yang hebat juga. Mereka melakukan banyak hal untuk membantu pembangunan Pulau Tidur dengan cepat." kata Lotus sambil menghela napas dan tampaknya ia enggan untuk mengakui hal ini. "Namun, penyihir dari Asosiasi Taring Berdarah selalu merasa mereka lebih unggul dari penyihir lain, dan mereka sering menggertak dan mengganggu para penyihir dengan kemampuan yang lebih rendah. Jumlah penyihir di Fjords akan berkurang lebih dari separuh jika bukan karena Lady Tilly yang menghentikan penindasan yang mereka lakukan."     

"Jadi, mungkin itu sebabnya mengapa Evelyn dan Candle tampak ketakutan di depan mereka," pikir Roland. "Baik, aku sudah mengerti. Hari ini cukup sampai di sini, beristirahatlah." kata Roland sambil menghibur Lotus kemudian ia memandang ke arah Wendy dan berkata, "Nah, tolong atur akomodasi untuk mereka dan untuk sementara, jauhkan para penyihir Asosiasi Taring Berdarah dari para penyihir kita. Aku akan menguji kemampuan kedua penyihir asing itu secara lebih jelas pada esok hari."     

"Baik, Yang Mulia," jawab Wendy.     

Setelah Wendy dan Lotus pergi, Nightingale menampakan diri di samping Roland sambil mengunyah dendeng ikannya dan bertanya, "Apakah kita perlu meminta seseorang untuk mengawasi kedua penyihir asing itu?"     

"Seharusnya tidak akan ada banyak masalah." jawab Roland sambil mengangkat bahu dan berkata. "Para penyihir Fjords tidak pernah menghadapi hidup dan mati bersama-sama seperti para penyihir dari Asosiasi Persatuan Penyihir. Mereka telah berbaur dengan banyak kelompok penyihir lainnya. Tidak heran jika mereka berperilaku seperti itu." Hal-hal seperti ini juga akan terjadi di Persatuan Penyihir cepat atau lambat ketika organisasi ini semakin bertambah banyak. Namun, persaingan antar kedua golongan penyihir juga memiliki nilai positif. Persaingan secara internal akan membuat asosiasi menjadi lebih kuat selama kompetisinya tidak berbahaya. Aku hanya bingung mengapa Tilly mengirim kedua penyihir tempur itu ke sini. Jika Tilly hanya ingin aku melatih mereka sebagai perwakilannya, ia dapat mengirim penyihir non tempur ke sini."     

"Mungkin Tilly sudah menjelaskan alasannya di dalam suratnya." kata Nightingale.     

"Oh ya, kamu membuatku teringat akan surat itu." Roland menepuk keningnya sendiri dan ia mengambil sebuah amplop dari lacinya. Roland membuka surat itu di atas meja. Selain kelima penyihir itu, Tilly juga mengirimkan setumpuk buku-buku kuno dan sepucuk surat dengan tulisan tangannya sendiri. Karena jamuan makan malam tadi, Roland belum sempat memeriksa barang-barang ini.     

Dalam suratnya, Tilly memperkenalkan latar belakang buku-buku kuno itu dan kalimat-kalimat aneh dari buku-buku ini secara rinci. Kemudian, Tilly memberitahukan gagasannya mengenai Garis Laut dan ia berharap Roland dapat membantu Tuan Guntur untuk membuat sebuah kapal yang bisa melawan arus laut dan angin. Sebenarnya, Tuan Guntur sendiri telah mengatakan kepada Roland mengenai keinginannya untuk memiliki kapal semacam itu. Yang paling membuat Roland terkejut adalah kalimat pertama pada surat itu. Roland berpikir dalam hati, "Buku-buku itu berasal dari zaman dan tempat yang berbeda-beda dan semua buku-buku ini dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam reruntuhan yang ada di bawah laut. Beberapa bagian dari buku-buku ini bahkan telah menghilang selama ratusan tahun, itu berarti seseorang telah menemukan reruntuhan ini di dasar laut. Siapa orang-orang yang melakukan hal itu?"     

Di bagian belakang surat itu ada perkenalan singkat tentang kemampuan kedua penyihir asing itu, dan yang paling diperhatikan Roland adalah kalimat terakhir yang tertera di bagian akhir surat itu.     

"Apa yang kita ketahui tentang dunia ini masih kabur dan tidak jelas, dan pengetahuan kita bahkan tidak selengkap Pusat Persatuan Penyihir 400 tahun yang lalu. Jika kita ingin mengalahkan musuh kita, kita harus mengetahui tentang musuh kita terlebih dahulu. Sehubungan dengan hal itu, kemampuan mereka berdua mungkin bisa membantu kita."     

Setelah membaca surat itu, Roland tenggelam dalam pemikirannya.     

"Mengetahui tentang musuh … kemampuan mereka bisa membantu … apa yang ingin disampaikan Tilly sebenarnya?" pikir Roland.     

Roland membaca surat itu sekali lagi, dan tiba-tiba ia mendapatkan sebuah pemahaman yang mengejutkan.     

Apakah Tilly bermaksud ….     

"Oh, tidak, pemikiran ini sungguh gila," pikir Roland. Roland dengan cepat menggelengkan kepalanya. Namun, begitu pemahaman itu terlintas di benaknya, pemikiran itu tidak kunjung hilang. "Meskipun risikonya memang ada, namun hasilnya akan sangat fantastis jika kita berhasil. Kenyataannya, kotak-kotak berisi batu ajaib yang dikumpulkan oleh Agatha benar-benar menarik. Jika batu-batu ajaib itu dibuat menjadi pelat simbol, maka semua batu ajaib itu menjadi sama pentingnya seperti mesin uap …" Sebenarnya, Roland memang sudah memikirkan hal ini sebelumnya, tetapi hal itu sangat sulit untuk dibuat jadi nyata. Jadi, Roland menyerah. Sekarang, dengan bantuan Iffy dan Si Bulu Lembut, tiba-tiba impian Roland mungkin mulai bisa terwujud sekarang.     

"Apa isi surat itu?" Melihat Roland bersikap aneh, Nightingale membungkuk dan menyentuh kening Roland. "Hei, apa kamu baik-baik saja?"     

"Tidak terlalu bagus. Aku hampir saja mengalami serangan jantung." sahut Roland sambil tertawa terbahak-bahak. "Tilly memberiku pilihan untuk memutuskan sesuatu tanpa disertai penjelasan."     

"Memutuskan apa?" tanya Nightingale dengan penasaran.     

"Untuk menangkap iblis-iblis itu," kata Roland sambil menekankan setiap kata yang ia ucapkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.