Bebaskan Penyihir Itu

Babak Baru



Babak Baru

0Keesokan harinya, Si Kapak Besi membawa semua informasi yang telah ia dapatkan dari hasil menginterogasi kedua tawanan kepada Roland. Setelah itu, Roland dan pasukannya kembali ke Kota Perbatasan.     0

"Apakah mereka hanya pasukan pengumpan milik Timothy?" Roland mengerutkan keningnya dan bertanya kepada Si Kapak Besi.     

"Benar, Yang Mulia." jawab Si Kapak Besi sambil mengangguk. "Seperti yang sudah Anda duga, strategi tempur Timothy Wimbledon adalah mengirim satu peleton pasukannya sedikit demi sedikit untuk menyerang Wilayah Barat. Selain Wilayah Barat, Timothy juga mengincar Garcia Wimbledon di Pelabuhan Air Jernih dengan strategi yang sama."     

"Apakah semua prajurit itu terdiri dari warga sipil?"     

"Tidak semuanya, Yang Mulia. Ada juga penjahat dan juga anggota geng Tikus. Sebagian besar dari mereka adalah pengungsi dari berbagai wilayah," jawab Si Kapak Besi, "Menurut pernyataan si kesatria, Timothy memaksa mereka dengan menjanjikan imbalan setelah merekrut mereka secara paksa dan memaksa mereka untuk minum pil. Jadi, para prajurit itu tidak memiliki pilihan selain menaati Timothy demi mendapatkan pil lagi untuk meringankan rasa sakit dan penderitaan mereka."     

"Namun, mereka tidak mengetahui bahwa tidak ada obat penawar setelah mereka meminum pil itu." Roland menghela nafas dalam-dalam. "Pil tambahan itu hanya akan menunda kematian mereka, bagaimanapun juga mereka akan tetap mati."     

"Benar, Yang Mulia. Timothy tidak memberi tahu orang-orang itu tentang efek samping pil yang mereka minum, dan orang-orang malang itu pikir mereka akan menerima kedudukan yang telah dijanjikan dan juga hadiah setelah berjuang untuk 'raja yang baru'."     

"Apa sasaran penyerangan pasukan ini?" tanya Roland kepada Si Kapak Besi.     

"Kota Perbatasan yang menjadi target mereka," Si Kapak Besi dengan cepat menjawab Roland, "Tuan Vincent mengira akan lebih mudah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka karena di Kota Perbatasan tidak ada tembok pertahanan. Tuan Vincent memperkirakan bahwa seribu pasukannya yang telah meminum pil dapat membinasakan tiga ribu orang, yang akan menjadi pukulan berat bagi Kota Perbatasan. Namun …. "     

"Namun apa?"     

"Sznak juga mengaku bahwa Timothy menugaskan mereka sebuah tugas yang lain. Tugas itu adalah untuk membagi pasukan mereka menjadi beberapa kelompok untuk menyerang Kota Perbatasan guna memastikan keselamatan mereka sendiri serta mengamati gaya pertempuran Anda dan memikirkan serangan apa yang paling efektif untuk menyerang Anda. Aku yakin Timothy akan segera mengetahui bahwa tidak ada pemimpin tim pasukannya yang kembali dari serangan kemarin."     

"Kita juga tidak bisa mundur." jawab Roland sambil mengangkat bahu. "Apakah kedua tawanan ini mengetahui rencana penyerangan Timothy yang selanjutnya?"     

"Kedua tawanan itu tidak mengetahui banyak, tetapi skala penyerangan yang berikutnya akan jauh lebih besar dari serangan kemarin."     

Roland diam-diam mengumpat di dalam hati dan ia menggertakkan giginya. [Bagaimana orang-orang malang itu bisa dimanfaatkan oleh Timothy menjadi pasukan pengumpan seperti itu? Bahkan jika pasukan musuh bisa mengalahkan pasukanku, itu akan tetap menjadi sebuah kemenangan yang menyedihkan. Lebih penting untuk menghentikan peperangan ini secara tuntas daripada membalas serangan Timothy. Jika tidak demikian, berapa lama lagi aku harus menunggu populasi penduduk berkembang setelah menyatukan seluruh Kerajaan Graycastle?]     

"Seluruh Wilayah Barat akan tertutup salju tebal setelah Bulan Iblis dimulai. Pasukan yang berjumlah besar akan sulit untuk bergerak dan mereka harus menunggu lama satu dengan yang lain jika mereka melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal. Belum lagi mereka harus memperhitungkan seberapa mahal biaya perjalanan itu, ditambah lagi pasukan musuh mudah terpecah di tengah jalan." Roland berkata kepada Si Kapak Besi, "Jadi, Timothy harus bertindak sebelum salju turun dengan lebat di musim dingin jika ia ingin melancarkan serangan tahun ini juga. Timothy juga harus segera mencari populasi lain demi merekrut pasukan baru sebelum musim dingin dimulai."     

"Jadi Anda berencana untuk …."     

Roland merenung sejenak sambil memejamkan mata dan akhirnya berkata, "Aku ingin menunda peperangan ini."     

"Apakah Anda ingin mengirimkan surat diplomatik atau mengirim kurir pembawa pesan kepada Timothy? Timothy Wimbledon mungkin tidak akan mengindahkan permintaan Anda," kata Si Kapak Besi.     

"Tidak, itu tidak ada gunanya," kata Roland perlahan, "Untuk menyurutkan nafsu berperang Timothy, kita harus mengurangi jumlah orang yang bisa ia rekrut atau membuat Timothy sadar bahwa perang ini tidak mungkin dimenangkan olehnya dan membuat dirinya segan untuk menyerang Wilayah Barat. Aku berencana untuk menyuruh Barov supaya ia mengutus orang untuk menyebarkan berita reklamasi di Wilayah Barat untuk menarik orang-orang malang dari luar kota untuk datang ke Kota Perbatasan. Namun, tampaknya langkah-langkah itu terlalu ketinggalan zaman dan efeknya akan berjalan dengan sangat lambat. Kita harus mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk menghubungi dan meminta mereka seperti misi terakhir kita ke Kota Raja untuk merebut populasi sebelum Timothy merekrut mereka. Wilayah Selatan yang paling sering diserang adalah wilayah utama yang akan kita rebut, selanjutnya kita akan merebut Wilayah Utara yang mungkin harus dilakukan oleh Tentara Pertama.     

"Satu tim yang terdiri dari lima puluh orang sudah cukup untuk merekrut orang-orang," kata Si Kapak Besi dengan mantap, "Lagi pula, kami tidak akan berada di sekitar kota untuk merekrut orang, jadi kami tidak perlu khawatir akan berpapasan dengan pasukan musuh."     

"Aku akan memberitahukan kepadamu secara lengkap setelah aku memikirkan rencana yang tepat." jawab Roland sambil mengangguk.     

Roland memerlukan pasukan untuk menjaga keamanan di Kota Perbatasan dan juga satu tim yang akan dikirim untuk merekrut orang-orang itu harus kembali ke Kota Perbatasan sebelum Bulan Iblis dimulai. Roland juga harus mengurus masalah finansial dan masalah persediaan makanan karena pengeluaran kota akan meningkat tajam dengan melonjaknya pertambahan penduduk. Rencana sebelumnya memang lebih hemat biaya, tetapi Roland perlu mempertimbangkan rencana itu dengan cermat terlebih dahulu.     

"Tetapi, mengenai poin kedua yang Anda sebutkan tadi … apa yang harus kita lakukan, Yang Mulia?"     

"Kita harus menyebarkan rumor bahwa kita akan memulangkan warga sipil yang ditawan kembali ke Kota Raja sehingga Timothy memiliki pemikiran lain terhadap peperangan ini. Lagi pula, Timothy tidak akan terus berusaha melakukan sesuatu hal yang sia-sia."     

"Tetapi meriam kita juga bisa diketahui oleh musuh," jawab Si Kapak Besi dengan khawatir.     

"Meriam itu tidak akan terlalu berpengaruh jika diketahui oleh musuh," Roland menghentak meja dengan pelan sambil berkata, "Timothy tidak akan tahu cara menggunakan meriam itu ataupun metode untuk memproduksi meriam. Yang bisa diketahui oleh Timothy adalah bahwa kita memiliki senjata yang bisa menyerang dalam jarak jauh dan senjata kita ini luar biasa kuat." Timothy tidak akan bisa bertahan melawan kita jika ia mengetahui senjata apa yang kita miliki. Ini adalah sebuah keuntungan yang luar biasa dari senjata api dibandingkan dengan senjata non api. Senjata ini tidak akan terpengaruh oleh tekad berperang musuh, taktik serangan musuh, ataupun banyaknya musuh. "Aku akan mengutus orang untuk mengirimkan surat peringatan kepada Timothy."     

"Anda akan mengirimkan sebuah surat peringatan?"     

"Benar, aku akan memberitahukan waktu dan tanggal serangan di dalam surat peringatan itu kemudian kita akan menyerang Kota Raja pada hari itu," kata Roland.     

"…" Si Kapak Besi tampak terkejut, ia memberi penghormatan kepada Roland dengan khidmat. "Aku bersumpah demi hidupku untuk menyelesaikan tugas ini selama Anda yang memberikan perintah kepadaku!"     

"Tenang, aku tidak berencana mengirimmu mati di medan perang." jawab Roland sambil tersenyum. "Para penyihir yang akan melaksanakan rencana itu, bukan Tentara Pertama."     

Bagaimana Roland bisa membuat Timothy segan untuk menyerang Wilayah Barat? Roland menebak bahwa tidak ada yang lebih membuat Timothy terkejut selain menyerang istananya secara spontan. Timothy mungkin akan mengurungkan kembali rencananya untuk menyerang Kota Perbatasan setelah ia menyadari bahwa dirinya tidak sepenuhnya aman.     

Roland membayangkan sebuah solusi yaitu dengan cara menyebarkan pamflet[1.Selebaran] dari udara seperti di zaman modern. Namun, Roland juga bermaksud untuk menjatuhkan dua buah bom kepada Timothy selain menyebarkan pamflet. Serangan udara itu memang berpeluang kecil untuk langsung membunuh Timothy, namun, serangan itu bisa dianggap sebagai cara jitu untuk mencegah Timothy melakukan serangan selanjutnya.     

Akibat lain dari serangan udara itu, Roland akan sulit menebak apakah Timothy akan tetap bersikeras untuk meluncurkan serangan besar-besaran sebagai balasannya atau tidak.     

Roland jelas menyadari bahwa pola peperangan ini kini telah berubah. Roland tidak lagi seorang yang lemah seperti ketika ia pertama kali datang ke kota ini di mana ia harus bersembunyi. Sudah waktunya bagi Roland untuk mengungkapkan dirinya dan melangkah ke arena politik Kerajaan Graycastle agar rakyat Kerajaan Graycastle menyadari keberadaannya. Itu tidak ada hubungannya dengan kinerja Roland dalam menjalankan pemerintahan, tetapi yang paling penting adalah Roland menunjukkan propaganda wilayah kekuasaannya dan juga menunjukkan kekuatannya di hadapan rakyat Kerajaan Graycastle.     

Tidak ada gunanya memiliki kerajaan yang hancur dan kotanya dipenuhi mayat-mayat yang bergelimpangan. Roland berharap akan ada lebih banyak orang yang datang ke Wilayah Barat dan berpihak kepadanya setelah reklamasi Wilayah Barat dilakukan.     

Roland membuka jendela kantornya. Sinar matahari menyinari pegunungan, dan angin yang bertiup tidak lagi terasa panas, anginnya bahkan terasa sejuk.     

Musim gugur sudah tiba.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.