Bebaskan Penyihir Itu

Teror



Teror

3Selama beberapa hari terakhir, Theo terus berkomunikasi dengan Yang Mulia setiap hari.      1

Meskipun Theo telah menyaksikan kejadian-kejadian luar biasa yang tidak terhitung banyaknya sejak menjadi pengawal Yang Mulia sejak satu tahun lalu, misi baru yang ia terima kali ini membuat dirinya terkejut, dan membuat Theo merasa … kebingungan.     

Misi Theo kali ini adalah menyebarkan selebaran berisi peringatan akan pengeboman istana Kota Raja dan menyebarkan rumor bahwa pengeboman ini sebenarnya adalah hukuman dari Yang Mulia Roland Wimbledon yang ditujukan kepada Raja Timothy Wimbledon??     

Ketika pasukan Timothy yang menyerang Wilayah Barat terpukul mundur dan kembali ke Kota Raja, Theo telah mendengar rumor 'peringatan' dari para prajurit yang kalah itu. Saat itu, Theo mengira peringatan itu hanyalah gertakan atau strategi pengalih perhatian yang dilancarkan oleh Yang Mulia. Theo pikir niat Yang Mulia yang sebenarnya sama seperti yang dilakukan Ratu Garcia, yaitu menyerang dan menjarah kota-kota lain sebelum musim dingin dimulai selagi Timothy sibuk mencari pasukan tambahan.     

Namun, misi Theo ini membuatnya khawatir. Tampaknya Yang Mulia benar-benar serius ingin menyerang Kota Raja, karena Yang Mulia telah menginstruksikan Theo untuk mempersiapkan propaganda politik sebelum perang dimulai. Misi ini secara khusus menyatakan bahwa Yang Mulia akan melancarkan serangan di hari pertama pada pertengahan musim gugur, dan berita itu sama seperti yang disampaikan oleh pasukan Timothy yang kalah.     

Perintah itu berbunyi, "Sebarkan rumor mengenai pengeboman di istana dan beri tahu masyarakat pengeboman itu adalah sebuah hukuman". Ini berarti Yang Mulia akan langsung menyerang pusat Kota Raja. Theo berpikir bagaimana cara Yang Mulia melakukan serangan itu. Tembok pertahanan Kota Raja adalah tembok terkuat di seluruh Kerajaan Graycastle. Tembok itu memiliki ketebalan dua rumah yang dijadikan satu. Bahkan meski tembok itu dibombardir oleh meriam milik Yang Mulia, tembok itu masih belum bisa ditembus. Selain istana itu dibentengi, ada banyak kesatria, penjaga, dan tentara bayaran yang direkrut untuk melindungi Kota Raja. Yang Mulia perlu memiliki pasukan sedikitnya sepuluh ribu prajurit untuk menembus tembok pertahanan Kota Raja.     

Sedangkan memberikan tugas kepada para penyihir untuk meluncurkan serangan mendadak, itu merupakan strategi yang terlalu percaya diri dan tidak masuk akal. Ada Batu Pembalasan Tuhan yang sangat banyak di dalam istana, dan Batu Pembalasan Tuhan yang ada di aula istana dan kamar tidur raja berukuran raksasa. Batu-batu itu akan membuat para penyihir tidak berdaya begitu mereka memasuki ruangan. Itulah sebabnya tidak ada satu penyihir pun yang membalas dendam atas perburuan besar-besaran yang dilakukan Timothy kepada para penyihir sampai saat ini. Lagi pula, tidak mungkin para penyihir bisa membunuh anggota keluarga kerajaan di dalam istana semudah itu.     

Strategi yang direncanakan Yang Mulia juga membawa masalah krusial lain. Jika penyihir berhasil membunuh Timothy Wimbledon, gereja mungkin akan mendapat keuntungan besar … Gereja dapat menyalahkan Pangeran Roland karena bekerja sama dengan penyihir untuk merebut takhta. Pada saat itu, para bangsawan juga akan bersatu untuk melawan Pangeran Roland. Memikirkan semua hal ini, Theo yakin sepandai-pandainya Yang Mulia, ia pasti sudah memikirkan kesulitan-kesulitan yang akan timbul ini.     

Kalau begitu, bagaimana cara Yang Mulia masuk ke pusat kota?     

"Tuan Theo, apakah Anda memanggil aku?" Saat itu, Hill Fawkes membuka pintu dan masuk ke ruang tamu.     

Theo meregangkan tangannya. "Aku sedang menunggu perintah untuk misi yang baru. Silahkan duduk."     

"… Baiklah."     

Melihat ekspresi terkejut di wajah Fawkes, Theo tersenyum kecut. Biasanya Theo dengan mudah memerintahkan instruksi kepada bawahannya, tetapi kali ini, ia merasa sulit untuk menjalankan perintah Yang Mulia. Jika istana Timothy tidak dibom, Theo tidak hanya terkesan tidak masuk akal karena menyampaikan perintah ini, tetapi ia juga meragukan integritas Yang Mulia pada saat yang bersamaan.     

Sebaliknya, jika Yang Mulia berhasil, kegemparan yang tercipta dari serangan ini akan sangat revolusioner. Para pendukung Yang Mulia akan semakin mempercayai Yang Mulia, karena mereka akan melihat apa akibat yang ditimbulkan oleh Yang Mulia terhadap pemerintahan Timothy meski Yang Mulia tidak berada di Kota Raja secara langsung. Ini akan menjadi berita yang lebih menggemparkan daripada rumor mengenai peringatan itu sendiri.     

Berdasarkan pertimbangan ini, Theo memutuskan untuk memilih jalan tengah, ia meminta Fawkes untuk menunggu pengeboman di pusat kota. Jika Yang Mulia benar-benar melaksanakan rencananya, maka itu lebih baik. Jika rencana itu gagal, Theo hanya perlu mengatakan bahwa si pembawa pesan menemui kesulitan dalam perjalanan mereka ke kota.     

"Minumlah teh ini." kata Theo sambil tersenyum. "Jangan menatapku dengan pandangan curiga sepanjang waktu. Yang paling penting bagi seorang intelijen adalah …."     

"Agar bisa menyembunyikan diri, Tuan." sahut Fawkes sambil mengambil secangkir teh, "Aku melihat banyak anggota tim patroli di jalan baru-baru ini. Sepertinya jumlah penjaga di tembok kota juga meningkat dua kali lipat. Apakah … ada hubungannya dengan perintah dari Yang Mulia Roland?"     

"Benar. Timothy …."     

Sebelum Theo sempat menyelesaikan kalimatnya, suara seperti halilintar menggelegar di atas gedung itu. Jendela-jendela berguncang dengan keras. Meskipun guncangan itu hanya berlangsung sebentar, Theo bisa merasakan tanahnya bergetar. Fawkes tampak terperanjat dan cangkir teh di tangannya jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping.     

Fawles tampak terperangah. "Maafkan aku, Tuan … tetapi apa … apa yang baru saja terjadi?"     

"Ikut aku," jawab Theo dengan raut wajah serius.     

Begitu Theo dan Fawkes keluar dari gedung, perhatian mereka tertuju pada gumpalan asap hitam di sekitar area istana. Rupanya, itulah asal suara menggelegar yang tadi mereka dengar. Theo telah melihat meriam dan senjata api milik Yang Mulia, jadi ia tahu hanya bubuk mesiu yang dapat membuat kerusakan separah itu. Theo juga tahu bahwa meriam biasa tidak mungkin bisa menghasilkan serangan seperti itu. Ledakan itu lebih seperti bahan peledak yang pernah digunakan untuk menghancurkan binatang hibrida iblis sebelumnya.     

Hill ternganga melihat semua itu, ia tampak sangat terheran-heran. "Jadi peringatan Yang Mulia yang ditujukan kepada Timothy itu benar?"     

"Benar." Theo merasa lega. Theo berbalik dengan tatapan serius kepada Fawkes. "Ini adalah misi baru yang diberikan kepadamu oleh Yang Mulia."     

***************     

Wajah Timothy tampak pucat pasi. Timothy melihat lampu gantung yang jatuh dan hancur di lantai, ia terlalu takut untuk mengucapkan sepatah kata pun.     

"Yang Mulia, ehem … Yang Mulia, apakah Anda baik-baik saja?" Perdana menterinya tersedak oleh abu tebal yang beterbangan di udara. "Astaga, apa yang terjadi di luar?"     

Timothy terdiam. Tenggorokannya kering dan ia sulit berkata-kata. Seorang kesatria berbaju zirah baru saja tewas di depan matanya karena tertimpa lampu gantung itu. Kesatria itu baru hendak melaporkan kepada Timothy mengenai perekrutan para pengungsi ketika lampu gantung itu jatuh dan mengenai kepala sang kesatria. Timothy tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada dirinya seandainya ia maju satu langkah lagi tadi ….     

Memikirkan hal itu, semua bulu kuduk Timothy meremang.     

"Apakah itu tadi gempa bumi?" Bendahara kerajaan belum sepenuhnya tersadar dari rasa terkejutnya. "Kita harus keluar dari istana sekarang dan pergi ke tempat terbuka."     

"Benar, Yang Mulia. Saat ini Anda tidak aman di sini!"     

"Diam kalian semua!" teriak Timothy. Saat Timothy berteriak, ia menyadari bahwa ia hampir kehilangan suaranya seolah-olah seseorang sedang mencekik lehernya. "Kesatria Weimar, bawa aku ke ruang bawah tanah sekarang juga!"     

"Baik, Yang Mulia." Meskipun sedikit gugup, Kesatria Berhati Baja itu masih lebih tenang dibandingkan dengan para menteri lainnya. Weimar membantu Timothy bangkit berdiri dan menuntunnya ke ruang bawah tanah.     

Ketika mereka berjalan menuju ruang bawah tanah, Timothy menyadari bahwa seluruh lantai dipenuhi dengan pecahan kaca. Melalui jendela yang pecah, Timothy melihat Aula Kubah Langit di sebelah istana benar-benar sudah hilang, kecuali beberapa pilar batu yang masih berdiri dan diselimuti asap. Ini jelas bukan gempa bumi, tetapi ini adalah ledakan yang dihasilkan oleh bubuk mesiu dalam jumlah besar!     

Timothy menyadari bahwa jika ia menyelinap keluar dari istana sekarang, itu sama saja dengan bunuh diri karena hanya dewa yang tahu di mana Roland Wimbledon menyebarkan bubuk mesiu itu. Karena itu, ruang bawah tanah yang dibangun dengan batu-batu tebal dan kokoh adalah satu-satunya tempat yang paling aman untuk Timothy saat ini.     

"Sialan!" Timothy memaki dalam hati. Timothy bertanya-tanya bagaimana bisa adiknya memiliki senjata alkimia itu. Mungkinkah Garcia yang telah memberi Roland bahan-bahan alkimia itu dan meminta Roland untuk berperang melawan Timothy sebelum Garcia meninggalkan Pelabuhan Air Jernih, sehingga Timothy dan Roland bisa saling membunuh satu sama lain?     

Bahkan jika dugaan Timothy benar, bagaimana Roland bisa menyebarkan bubuk salju ke istananya dalam jumlah besar? Bahkan penyihir luar biasa pun tidak mungkin bisa melakukannya!     

"Kamu atur para kesatria untuk melakukan pencarian menyeluruh di dalam istana, terutama di tempat-tempat yang cocok untuk menyembunyikan bubuk salju, seperti di sistem pembuangan air, di kebun dan di lumbung penyimpanan gandum!" Begitu Timothy masuk ke ruang bawah tanah, ia langsung memberi perintah itu kepada Weimar. "Begitu kamu menemukan seseorang yang mencurigakan, segera tangkap orang itu, tidak peduli apakah ia seorang bangsawan, penjaga atau pelayan. Jangan biarkan seorang pun hidup!"     

"Baik, Yang Mulia!"     

Timothy tidak menyadari bahwa punggungnya telah dipenuhi keringat dingin sampai Weimar pergi untuk melaksanakan perintahnya.     

Timothy benar-benar tidak habis pikir bagaimana Roland bisa menyebarkan bubuk mesiu di istananya sendiri tanpa diketahui!     

Ini bukan soal metode yang Roland gunakan. Jika Roland bisa menyebarkan bubuk mesiu itu di luar istana, ia pasti juga bisa menyebarkan bubuk itu di dalam istana!     

"Kamu tidak aman seperti yang kamu pikirkan. Pada saat itu, semua orang akan menyadari bahwa pemerintahanmu sudah berada di ujung tanduk."     

Timothy bergidik mengingat ancaman Roland.     

Teror yang mencekam perlahan-lahan merayap masuk ke hati Timothy dan akhirnya melumpuhkan dirinya setelah kemarahannya berangsur-angsur mereda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.