Bebaskan Penyihir Itu

Kelompok Pedagang Baru



Kelompok Pedagang Baru

3Di musim panas, sekelompok kapal milik Margaret akan tiba di Kota Perbatasan.      2

Roland pergi ke dermaga untuk menyambut Margaret secara langsung sekaligus memeriksa muatan yang dibawa oleh wanita itu.     

Bagi Roland yang terpenting adalah tiga kapal yang berisi bubuk mesiu. Bubuk mesiu di Kota Perbatasan sudah habis dan menyebabkan latihan menembak untuk Tentara Pertama terpaksa dihentikan sementara. Meskipun revolver telah didistribusikan dalam jumlah sedikit, para prajurit hanya bisa melakukan langkah-langkah untuk mengisi ulang dan membersihkan senjata mereka. Dengan adanya bubuk mesiu, para prajurit bisa mulai berlatih menembak lagi.     

Selain bubuk mesiu, Margaret juga membawa dua kapal berisi hasil tambang yang terdiri dari besi dan tembaga, serta batu tawas hijau. Dibutuhkan waktu hampir dua atau tiga hari untuk membongkar seluruh muatan kapal-kapal itu.     

Roland menempatkan dua buah mesin uap di tempat yang terlihat dan menutupi mesinnya dengan sepotong kain merah. Kemudian Roland mengikat kain menjadi berbentuk bunga merah besar dan menunggu Margaret untuk membukanya. Sebenarnya, Roland telah menghabiskan waktu hampir satu bulan lamanya dan begitu banyak upaya untuk membuat satu mesin uap yang dirakit dari ratusan barang-barang bekas. Jadi, Roland meminta Anna memproses ulang beberapa bagian yang memiliki sedikit kecacatan, agar pembuatan mesin uap kedua bisa selesai sesuai dengan jadwal pengiriman yang sudah ditetapkan.     

Yang membuat Roland terkejut, kali ini Margaret tidak datang sendirian, ia turut mengajak sekelompok pedagang dari Kota Raja.     

Setelah muatan selesai diturunkan, Margaret dan awak kapalnya mengikuti Roland kembali ke istana untuk menghadiri jamuan makan siang.     

"Yang Mulia, pria ini bernama Hogg, ia adalah teman lamaku. Hogg juga salah satu pengusaha menengah atas yang bergerak di bidang pertambangan di Kota Raja." Margaret memperkenalkan kawan-kawannya satu per satu kepada Roland. "Ini Gammon, sama seperti Marleen, Gammon juga termasuk dalam rombongan Teluk Bulan Sabit. Gammon bergerak dalam perdagangan laut antara Kerajaan Graycastle dan Fjords. Kami semua sangat tertarik dengan mesin uap milik Anda. Karena aku sudah mengenal mereka selama bertahun-tahun, aku tidak ingin menaikkan harga jual untuk mengambil keuntungan dari mereka. Karena itu, aku datang ke sini bersama mereka untuk mengenalkan mereka kepada Anda."     

"Hormatku untuk Anda, Yang Mulia," Hogg yang memiliki perut rata dan wajah yang berminyak berkata, "Aku dengar Margaret mengatakan bahwa mesin semacam ini tidak hanya menggantikan tenaga manusia untuk mengambil air dari tambang dan mengangkut bijih dengan cepat tetapi juga mampu bekerja untuk jangka waktu yang lama. Apakah mesin itu perlu beristirahat? Bisakah aku melihat mesinnya secara langsung?"     

"Tentu saja kamu bisa melihat mesinnya secara langsung." jawab Roland sambil menyesap anggurnya. Pada awalnya, Roland tidak terbiasa dengan rasa yang tajam pada anggurnya, tetapi sekarang ia sudah mulai terbiasa. "Namun, jika kamu ingin menggunakan mesin itu untuk mengirim bijih, kami harus melengkapinya dengan sistem perlintasan kereta. Aku akan membawa kalian ke Tambang Lereng Utara dan kalian dapat melihat sistem yang aku maksud."     

"Yang Mulia, aku sangat tertarik dengan penggunaan mesin uap yang Anda sebutkan. Mungkinkah mesin itu bisa dipasang di kapal dari pada harus mengandalkan angin dan layar untuk menjalankan kapal?" tanya Marleen, "Jika mesin itu digunakan pada kapal bertiang tiga atau empat, mesinnya tidak akan cukup kuat, bukan?"     

"Mesin uap itu ibarat kuda, beberapa kuda memiliki tenaga yang besar sementara beberapa kuda lain memiliki tenaga yang tidak terlalu besar. Kekuatan mesinnya tergantung pada nomor model ketika diproduksi. Tentu saja, mesin yang memiliki tenaga paling besar akan jauh lebih mahal. Selain itu, kalian dapat menentukan nomor model yang akan kalian beli sesuai kebutuhan masing-masing," jawab Roland sambil tersenyum.     

Meskipun mesin itu digunakan untuk menggerakkan dayung kapal, mesinnya akan membutuhkan tenaga yang kompleks, transmisi, dan sistem kontrol. Selain Kota Perbatasan, tidak ada tempat yang memiliki teknologi seperti ini di Kerajaan Graycastle. Dan membuat kapal semacam itu harganya jauh lebih mahal daripada sebuah mesin uap.     

"Jika begitu masalahnya, rombongan Teluk Bulan Sabit juga ingin memesan mesin yang sama seperti ini." jawab Gammon sambil memasukkan sepotong roti hangat ke mulutnya.     

Benar kata pepatah, orang yang memiliki minat yang sama atau berbagi hal yang sama cenderung akan menghabiskan waktu bersama-sama. Seorang pengusaha akan menarik pengusaha yang lainnya. Mereka bahkan belum melihat mesinnya dan sudah memesan mesin itu seolah-olah mereka tidak peduli dengan ribuan keping emas yang akan mereka keluarkan.     

Roland menggelengkan kepalanya. "Kami tidak mampu memproduksi mesin tambahan sebelum kami bisa menyelesaikan pesanan dari Margaret terlebih dahulu karena kami kekurangan pekerja dan proses pembuatan mesin uap ini sangat rumit."     

"Aku bisa menyediakan tenaga kerja yang cukup, Yang Mulia." sahut Gammon. "Baik tukang kayu ataupun tukang pandai besi, bahkan pembuat kapal, ada cukup banyak tenaga kerja di pelabuhan milikku. Selain itu, Anda tidak perlu repot-repot untuk mengupah mereka."     

"Setelah itu, para pekerja itu akan mempelajari cara membuat mesin dan mereka akan membuatkan mesin itu untukmu." Hogg menyela perkataan Gammon.     

"Tidak, tentu saja tidak begitu!" mata Hogg terbelalak dan berkata, "Bagaimana aku bisa bertindak seperti itu kepada Yang Mulia. Beri aku sepuluh tahun, Yang Mulia." Hogg mengisyaratkan dengan kedua tangannya. "Aku bersedia membiarkan mereka bekerja untuk Anda selama sepuluh tahun, dan aku yang akan mengupah mereka. Tetapi aku hanya punya satu persyaratan bahwa mesin uap yang dibuat oleh mereka akan dijual kepada rombongan Teluk Bulan Sabit dengan harga yang istimewa."     

[Ini adalah saran yang sangat menarik,] pikir Roland, [seperti menjalin hubungan dengan mitra dalam dunia modern. Aku hanya perlu menyediakan teknologi dan mendapatkan sebagian besar keuntungannya. Tentu saja, mereka bisa mendapatkan mesin uap secepatnya dan memiliki tenaga teknis sendiri dalam waktu sepuluh tahun. Investasi yang dilakukan Hogg mungkin setara dengan biaya senilai teknologi itu sendiri.]     

"Tidak perlu terburu-buru memutuskan hal itu sekarang. Kita bisa membicarakan detail ini setelah melihat objeknya." Roland berusaha mengubah topik pembicaraannya. "Mesin uap bukan satu-satunya hal yang layak dibeli, kalian mungkin juga akan tertarik pada sesuatu yang lain, seperti ini misalnya …" Roland menjentikkan jarinya sebagai isyarat dan para penjaga mengeluarkan banyak barang dari sebuah kotak dan meletakkan barang-barang itu di atas meja satu per satu.     

"Ini adalah barang-barang baru di Kota Perbatasan, semuanya adalah barang berkualitas tinggi dan tersedia dengan harga yang wajar. Izinkan aku untuk mempersembahkan sebuah cangkir sederhana ini," kata Roland sambil menunjuk cangkir-cangkir yang berwarna-warni. "Cangkir ini ringan, indah, dan tidak rapuh seperti gelas kristal. Gambar-gambar di cangkirnya dapat disesuaikan sesuai keinginan dan juga, cangkirnya juga anti air sehingga mudah untuk dibersihkan."     

"Anti air?" Margaret mengambil sebuah cangkir dan memperhatikan cangkirnya dengan saksama.     

"Kamu bisa mencoba dengan menuangkan anggur ke cangkirnya." kata Pangeran Roland sambil bercanda. "Kamu bisa berpura-pura seperti orang mabuk, dan coba kamu jatuhkan cangkirnya ke tanah. Jika cangkirnya rusak, aku akan menanggung biayanya."     

"Hasil pengerjaan cangkirnya … itu … sangat indah … Tetapi aku khawatir tidak semua cangkir memiliki kualitas yang sama seperti ini." Hogg telah mengisi cangkirnya dan meminum semua anggurnya sampai habis. "Hah, di dalam cangkirnya kering."     

Tentu saja cangkirnya kering. Sebenarnya cangkir itu adalah cangkir kayu biasa yang ditutupi oleh cairan pelapis milik Soraya. "Itu tidak berbeda dengan cangkir kristal. Dibandingkan dengan cangkir jamuan makan, cangkir seperti ini lebih cocok ditempatkan di kamar para wanita bangsawan," kata Roland, "Sejauh yang aku tahu, para wanita bangsawan cenderung menyukai hal-hal yang berwarna-warni dan indah."     

"Aku juga berpendapat sama." Margaret menganggukkan kepala dengan penuh minat. "Anda memang sangat berwawasan, Yang Mulia."     

"Ehem." Roland terbatuk dua kali. "Lihatlah ini, seluruhnya terbuat dari lapisan baja yang memiliki ketebalan yang sama. Baju zirah ini memiliki dua bagian, bagian depan dan belakang, keduanya terbuat dari besi yang ditempa. Selain itu baju zirah ini lebih praktis untuk dibawa ke mana-mana daripada baju zirah besi kesatria yang berat dan siapa pun juga bisa memakainya. Ini cocok digunakan untuk para penjaga yang mengawal rombongan karena tidak ada celah di kiri kanan setelah baju zirahnya dipakai. Yang terpenting, adalah bahwa benda ini jauh lebih murah daripada baju zirah biasa."     

…     

Setelah memperlihatkan semua barang-barangnya, para pedagang tidak bisa menahan diri untuk tidak membicarakan barang-barang ini dan mereka langsung berbisik-bisik. Roland meninggalkan aula untuk memberi mereka waktu berdiskusi dengan leluasa dan berjalan menuju ke taman.     

"Yang Mulia, aku meninggalkan kota ini satu bulan yang lalu. Tetapi sekarang Anda telah membuat banyak hal baru," kata Margaret ketika ia berjalan di belakang Roland.     

"Apakah kamu saling bertukar ide dengan mereka?"     

"Tidak, aku bukan orang yang mudah terpengaruh oleh orang lain, termasuk urusan pembelian barang dan juga urusan memilih pertemanan." Margaret menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Rombongan kami akan tinggal di sini selama tiga atau empat hari. Jadi bisakah Anda mengizinkan aku untuk bertemu dengan Kilat lagi?"     

"Kilat tidak mengenali kamu, tetapi setidaknya ia tidak menunjukkan rasa tidak suka kepadamu. Jadi, kupikir tidak masalah jika kamu mau menemui Kilat lagi."     

"Terima kasih!" jawab Margaret dengan penuh rasa syukur.     

"Tidak masalah." sahut Roland sambil tersenyum. "Sekarang karena kamu akan tinggal di sini untuk waktu yang lama, bagaimana jika kamu menonton sebuah pertunjukan drama? Pertunjukan pertama akan diadakan dalam tiga hari ke depan di Kota Perbatasan."     

"Anda hanya butuh waktu satu bulan untuk menyelesaikan pembangunan sebuah gedung teater?" tanya Margaret sambil tercengang.     

"Tentu saja bukan, ini hanya sebuah pertunjukan terbuka. Pementasannya digelar di alun-alun pusat kota. Aku rasa pertunjukan drama itu mungkin akan berbeda dari pertunjukan drama lain."     

"Kalau begitu permintaan Anda akan menjadi perintah bagiku, Yang Mulia," jawab Margaret sambil membungkuk dan meletakkan tangannya di dada.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.