Bebaskan Penyihir Itu

Jawaban



Jawaban

3Roland bertanya-tanya apakah ia salah mendengar perkataan Gulir. "Maaf, apa katamu?"     
0

Gulir menggertakkan giginya, dan ia mengulangi pertanyaannya.     

Kali ini Roland yakin ia tidak mengalami masalah pendengaran dan berpikir, [Para penyihir ini benar-benar peduli dengan pernikahanku?] Roland lalu berkata, "Apakah kamu yakin semua penyihir tidak dapat melahirkan anak? Apakah … ada alasan yang jelas? Atau bisa saja ada sesuatu yang menyebabkan kesalahpahaman? Contohnya Gunung Suci seperti sebelumnya."     

"Aku harap begitu," kata Gulir sambil menghela nafas, "Sayangnya, tidak ada dokumentasi tentang penyihir yang bisa mengandung seorang anak dan ada banyak contoh yang semakin menguatkan teorinya. Apakah itu hubungan persetubuhan normal atau karena diperkosa, tidak pernah ada kehamilan di Asosiasi Persatuan Penyihir atau organisasi penyihir lain."     

[Tidak bisa mengandung] … adalah kalimat yang muncul dalam pikiran Roland. [Mungkinkah penyihir telah berevolusi menjadi manusia yang lebih canggih, mencegah para penyihir kawin dan berkembang biak dengan manusia biasa? Atau, mungkin, itu adalah kekuatan sihir yang tersimpan di tubuh mereka?]     

[Sekarang bukan saatnya untuk berspekulasi,] pikir Roland, [Masalah saat ini adalah apa yang menyebabkan ketidakmampuan penyihir untuk mengandung. Apakah hal ini akan mencegah aku untuk menikahi seorang penyihir?]     

Roland langsung teringat kepada Anna.     

Meskipun sangat disayangkan jika Roland tidak bisa memiliki anak dari Anna, keinginan Roland untuk memiliki anak berasal dari rasa cintanya terhadap Anna, dan cinta ini tidak akan berkurang meski mereka tidak bisa memiliki anak. Lagi pula, sebagai orang dari zaman modern, memiliki anak kandung tidak begitu penting bagi Roland. Roland meyakini dirinya sebagai seorang individu dan karena anak-anak bukan merupakan hasil kloning yang sama persis seperti dirinya, bukan berarti mereka akan melanjutkan sebagai dirinya tetapi mereka adalah anak-anak yang terlahir sebagai manusia independen lain yang berbeda dengan dirinya.     

Oleh karena itu, Roland benar-benar akan menikahi seorang penyihir meski mengetahui bahwa penyihir itu tidak bisa melahirkan keturunan baginya.     

Jika demikian, satu-satunya masalah sebenarnya adalah menghasilkan ahli waris. Namun, itu bukan hal yang terlalu sulit untuk Roland. Yang perlu Roland lakukan adalah membangun sebuah kerajaan yang tidak membutuhkan seorang ahli waris. Ada beberapa pilihan untuk itu dan Roland masih punya waktu untuk mempertimbangkan masalah ini nanti.     

Roland merasa terkejut begitu menyadari bahwa masalah ini sebenarnya sangat menguntungkan.     

Roland telah memikirkan bagaimana ia bisa menciptakan kerangka kerja sosial yang terdiri dari para Penyihir Generasi Baru yang bisa hidup berdampingan dengan manusia biasa bersama-sama. Roland telah merenungkan hal ini sejak ia mengobrol panjang lebar dengan Nightingale. Namun, Roland menyadari bahwa para penyihir dan generasi penyihir di masa depan masih dapat membentuk sekelompok penyihir yang kuat, bahkan meski Liontin Penghukuman Tuhan juga turut berevolusi. Liontin ini tidak bisa menutup celah yang ada antara manusia biasa dengan para penyihir. Bahkan dengan teknologi yang baru berkembang, kecerdasan superior yang dimiliki para penyihir masih memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka.     

Tetapi kini Roland sudah mengetahui bahwa para penyihir tidak bisa melahirkan anak. Hal ini telah mencegah terbentuknya keluarga dan semakin meningkatkan kesenjangan antara para penyihir dan manusia biasa. Pemikiran ini memberi Roland harapan bahwa kedua belah pihak dapat hidup saling menolong, pada saat yang bersamaan juga.     

Mungkin Roland terlihat berpikir terlalu lama, karena itu Nightingale menggenggam tangan Roland.     

Roland tersadar dari pikirannya dan ia menepuk tangan Nightingale untuk menenangkan Nightingale dan setelah berdeham, ia berkata, "Aku memang pernah berkata ingin menikahi seorang penyihir sebelumnya dan aku juga masih berniat untuk menikahi seorang penyihir."     

"…" Gulir tertegun sejenak. "Apa katamu?"     

Tangan Nightingale tiba-tiba menegang.     

Roland tidak bisa menahan tawanya. Tadinya Roland mengira ia yang salah mendengar dan sekarang giliran Gulir dan Nightingale yang berpikir bahwa mereka salah mendengar perkataannya? Roland terbatuk sebelum ia mengulangi lagi. "Benar, aku masih bersedia menikahi seorang penyihir."     

…     

Gulir meninggalkan kantor Roland dengan ekspresi aneh di wajahnya, ia terlihat puas dan juga nampak sedikit sedih, dan hal ini malah membuat Roland bingung.     

Roland berbalik dan bertanya kepada Nightingale yang masih berdiri di sampingnya, "Apakah Gulir baik-baik saja?"     

Nightingale tidak menjawab tetapi ia malah memandang Roland sambil tersenyum. Matahari bersinar di luar jendela dan menyinari wajah Nightingale yang cantik dan rambutnya yang halus.     

"Baiklah." Roland memalingkan wajahnya. "Aku menganggap kalian berdua sedang dalam suasana hati yang bagus."     

Kemudian Roland dan Nightingale mendengar sebuah ketukan dari luar pintu kantor. "Yang Mulia, seorang kesatria dari Benteng Longsong tiba di sini. Kesatria itu mengatakan bahwa ia memiliki beberapa informasi penting untuk Anda."     

"Bawa kesatria itu ke aula, aku akan segera ke sana."     

Ketika Roland berjalan memasuki aula, kesatria yang menunggu itu dengan cepat mendekat dan berlutut. "Tuan Petrov telah mengutus aku untuk memberi tahu kepada Anda bahwa Raja Timothy Wimbledon telah mengirim pasukan utusan delegasi dan mereka sudah tiba di Benteng Longsong."     

"Utusan delegasi?" Roland bergumam. "Berapa banyak yang datang ke Benteng Longsong?"     

"Total sekitar lima puluh orang."     

[Tampaknya ini adalah tim yang diutus untuk bernegosiasi,] Roland berpikir, [Tidak ada gunanya bagiku jika utusan itu hanya bicara basa-basi.] Roland bertanya, "Kapan mereka tiba di Benteng Longsong?"     

"Kemarin sore," kesatria itu menjawab dengan perlahan, "Tuan Petrov memerintahkanku untuk memberitahu Anda secepat mungkin."     

Hanya butuh satu hari bagi kesatria ini untuk tiba di Kota Perbatasan dan ia pasti melakukan perjalanan sepanjang malam dengan menggunakan obor. "Kamu pasti lelah, istirahatlah malam ini di sini sebelum kamu kembali ke sana." Roland menoleh ke arah penjaganya dan memerintahkan, "Berikan kepada kesatria ini satu keping emas dan bawa ia ke tempat penginapan."     

Setelah kesatria itu pergi, Roland sebenarnya ingin mengabaikan masalah ini karena pasukan yang berjumlah lima puluh orang tidak menjadi ancaman bagi kota dan utusan itu hanya bertujuan untuk membujuknya agar ia kembali ke Kota Raja, selain itu Roland hanya perlu menerima kedatangan pasukan itu. Namun, karena Petrov menganggapnya serius, sebaiknya Roland menyelidiki keberadaan utusan delegasi itu sekarang.     

Setelah memikirkan hal ini, Roland memanggil Kilat dan Maggie. Roland meminta mereka untuk terbang ke Benteng Longsong untuk melihat situasinya.     

Setelah dua jam, Kilat dan Maggie telah menyelesaikan penyelidikan mereka dan kembali ke istana.     

"Aku tidak menemukan apa-apa," kata Kilat melaporkan, "Tidak ada pasukan berjumlah lima puluh orang kesatria di sepanjang jalan, sebenarnya, bahkan tidak ada seorang kesatria pun yang aku lihat."     

"Benar, tidak ada satu orang pun!" Maggie membenarkan perkataan Kilat.     

[Sepertinya mereka perlu bersenang-senang dan mengistirahatkan tubuh mereka setelah perjalanan panjang ke sana.] Roland menyuruh Maggie dan Kilat pergi. "Kalian berdua teruslah menyelidiki sepanjang jalan satu kali setiap hari sebelum utusan delegasi itu benar-benar tiba di sini." Roland berhenti bicara. "Oh ya, bagaimana progres peta yang kita buat?"     

"Kami telah mengumpulkan sekitar seratus potongan dan kamar Soraya sudah hampir penuh," kata Kilat, "Soraya sudah memindahkan petanya ke halaman belakang. Apakah Anda ingin melihatnya?"     

"Tentu saja," kata Roland sambil tersenyum.     

Halaman belakang istana telah berubah menjadi kebun botani dan ada banyak jenis tanaman eksotis yang tumbuh di sana sejak Sean membawa beberapa bibit tanaman dari Pelabuhan Air Jernih. Daun telah memasang rak kayu tinggi untuk menyisakan lahan kosong dan bunga untuk tanaman rambat. Tanaman anggur merambat ke rak dan bahkan menutupi setengah dinding istana. Selain anggur, ada pohon apel, dan tebu di halaman belakang. Para penyihir sering berkumpul di sini dan makan buah-buahan segar dan mengunyah batang tebu. Sayangnya, keberhasilan tanaman ini adalah karena pengaruh kekuatan sihir Daun, jadi tanaman ini bukan contoh asli dari tanaman yang bisa dibudidayakan secara bebas.     

Peta itu terletak di tengah halaman, berukuran lima hingga enam meter persegi dan terdiri dari berbagai potong gulungan kertas yang telah disatukan.     

"Kami letakkan di sini." Kilat mengangkat pinggang Roland dengan satu tangan dan mereka perlahan melayang di atas peta. "Bisakah Anda melihat kotak berwarna coklat keabu-abuan yang berukuran sebesar telapak tangan itu? Jika dilihat dari atas, Kota Perbatasan terlihat seperti itu."     

"Bagian yang berwarna biru di timur dan selatan … apakah itu lautan?"     

"Benar, namun kita harus menyeberangi gunung untuk mencapai lautan itu."     

Roland merasa sedikit khawatir. Normal saja jika Tanah Barbar berukuran sepuluh kali lebih besar dari wilayah Kerajaan Graycastle, namun, Roland tidak mengira bahwa Wilayah Barat ternyata begitu kecil ketika seluruh petanya selesai dibuat. Wilayah Graycastle berada di tengah-tengah perbatasan yang dibuat oleh rintangan alami, yaitu Pegunungan Tak Terjangkau yang berada di depan dan lautan yang berada di belakang. Tidak … tidak hanya Wilayah Barat saja. Roland membayangkan bagian peta yang belum selesai di benaknya, ia membayangkan Pegunungan Tak Terjangkau sebagai dinding. Kerajaan Graycastle dan bahkan seluruh "daratan" akan menjadi sebidang tanah kecil di belakang dinding itu.     

…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.