Bebaskan Penyihir Itu

Sensus Penduduk



Sensus Penduduk

2Suasana hati Roland belakangan ini sangat baik.     
2

Bahkan ketika Roland sedang duduk sendirian di kantornya, ia akan bersenandung kecil dan mengingat kembali saat-saat di mana ia berada di keranjang balon udara bersama Anna.     

Anna terlihat sangat cantik ketika ia menutup matanya sambil menunggu ciuman dari Roland. Roland tidak bisa menahan senyumnya ketika mengingat kenangan manis itu. Selain itu, bagian yang paling berharga bagi Roland adalah perkataan Anna, yang telah mengungkapkan perasaannya yang penuh gairah terhadap Roland.     

Pada saat itu, yang bisa Roland lakukan hanyalah mencium punggung Anna dengan penuh gairah sampai mereka mendarat.     

Roland bahkan masih merasakan rasa sakit secara samar di bibirnya.     

Mungkin ciuman mereka berlangsung terlalu lama dan Anna tidak bisa mengatur nafasnya, sehingga Anna menggigit bibir Roland tanpa sengaja.     

Bagaimanapun juga, ini adalah sebuah perasaan yang sudah lama tidak Roland rasakan.     

Karena usia Roland yang sudah matang, semua teknik percintaan romantis yang ia pelajari dari TV, film, novel, dan buku komik sudah bisa ia manfaatkan. Dan, pasangannya adalah Anna yang memang sangat cantik. Roland yakin bahwa ia akhirnya akan dapat memenangkan hati Anna.     

Sambil menghirup nafas dalam-dalam dengan perasaan puas, Roland membuka laci mejanya untuk mengambil makanan ringan tetapi ia tidak menemukan apa-apa. Ada dendeng segar yang Roland taruh di laci kemarin.     

Roland melirik ke arah Nightingale yang sedang bersandar di jendela. Nightingale bersiul dan pura-pura melihat ke luar. Roland memang sengaja mengganti makanan ringannya dari dendeng ikan menjadi dendeng daging untuk mencegah Nightingale mencuri makanan ringannya. Mungkin akhirnya Nightingale juga menyukai dendeng daging.     

Saat itu Roland mendengar langkah kaki di luar pintu.     

"Yang Mulia, Tuan Barov ingin bertemu dengan Anda."     

"Persilahkan Barov masuk."     

Nightingale tidak bersembunyi seperti biasa. Malah, Nightingale menarik kerudungnya dan kembali duduk ke kursi malas di dekat dinding.     

Barov membuka pintu dan melangkah masuk ke kantor Roland. Ketika Barov melihat ada orang lain di kantor, ia tertegun sejenak, tetapi ia langsung bereaksi kembali.     

"Yang Mulia, hasil sensus penduduk yang diambil bulan ini telah selesai." Barov menyerahkan sebuah gulungan kertas kepada Roland.     

"Secepat itu?"     

"Dengan bantuan penduduk yang mendaftarkan diri, sensus ini jauh lebih mudah untuk dilakukan sekarang." jawab Barov sambil tertawa. "Anda telah membuat keputusan yang sangat bijaksana."     

[Haha, sekarang Barov mencoba menyanjungku …] Roland membentangkan gulungan itu yang mengelompokkan penduduk di Kota Perbatasan berdasarkan pekerjaan mereka. Ini membuat laporannya mudah dimengerti dan jelas untuk dibaca. [Dibandingkan dengan laporan Barov yang pertama, aku bahkan tidak bisa membedakan satu paragraf dengan paragraf selanjutnya ketika pertama kali tiba di sini, tampaknya kemampuan Barov telah meningkat secara drastis.]     

Baris pertama menyebutkan kelompok penduduk yang paling banyak, yaitu para budak, dengan jumlah saat ini tercatat sebanyak tiga ribu enam ratus dua puluh delapan orang (termasuk anggota keluarga para budak). Pada baris berikutnya, ada catatan berisi jumlah budak yang menjadi petani tercatat sebanyak seribu lima ratus orang.     

"Yang Mulia, apakah Anda pikir jumlah petani masih terlalu sedikit?" Barov berkata sambil menunjuk baris pertama, "Menurut perkiraan Sirius dari Kementerian Pertanian, jika kita ingin meniadakan biji-bijian impor, kita mungkin perlu menambahkan lahan pertanian dan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan gandum di Kota Perbatasan."     

Roland ingat nama itu, Sirius, yang pernah menjadi Kesatria di Keluarga Hati Serigala. Seribu lima ratus orang yang saat ini bertani hanyalah sekelompok budak yang dikirim pertama kali ke sini. Pengiriman budak berikutnya diarahkan Roland ke pertambangan atau ke tim konstruksi. Semua budak telah menerima jaminan yang sama bahwa selama mereka bekerja sambil mengumpulkan jumlah tertentu, mereka akan menjadi orang-orang merdeka.     

"Aku tidak berniat untuk menambah produksi gandum tahun ini karena ada banyak persediaan gandum yang disimpan di gudang istana, yang cukup untuk memberi makan semua orang selama dua atau tiga bulan. Lagi pula, jenis gandum baru ini sangat berbeda."     

"Agak berbeda bagaimana?" tanya Barov terkejut.     

"Yah, kamu akan mengerti nanti." sahut Roland ambil tersenyum. [Spesies baru gandum, yang dinamakan Si Emas, telah diimprovisasi oleh Daun. Setiap tanaman sekarang melipatgandakan produksinya sebanyak tiga kali lipat dibanding produksi gandum biasa. Panen ini pasti akan mengejutkan semua orang. Itu sebabnya aku tidak perlu menempatkan terlalu banyak orang untuk mengurus pertanian. Dengan bantuan sihir dari Daun, dengan hanya sejumlah kecil petani sudah cukup untuk memberi makan seluruh rakyatku. Dengan cara ini aku dapat menghemat para pekerjaku yang berharga untuk mengembangkan industri dan pembangunan di kota.]     

Roland melanjutkan membaca gulungan kertas itu.     

Baris kedua berisi tentang rincian pekerja arsitek diikuti dengan catatan yang terdiri dari para tukang batu, tukang keramik, tukang batu bata, tukang kayu, tukang-tukang lain, dan sebagainya. Jumlahnya mencapai lebih dari seribu seratus orang, dan sebagian besar orang ini adalah budak yang bekerja sebagai tukang. Alasan mengapa rumah-rumah dan pabrik-pabrik di Kota Perbatasan didirikan hanya dalam waktu singkat adalah karena keterlibatan dari para "pasukan buruh" ini. Cara Roland mempercepat pembangunan adalah melalui perencanaan yang cermat. Roland menggunakan desain, penugasan pekerjaan, dan pemrograman secara khusus yang memfasilitasi proses pembangunan dengan cepat. Kecepatan pembangunan ini masih belum memenuhi standar Roland, namun, sebagian besar orang merasa waktu yang dibutuhkan untuk membangun bangunan sudah sangat cepat.     

Baris ketiga membahas tentang industri pertambangan dan para pekerjanya.     

Sama seperti kelompok arsitek, jumlah penduduk lokal dari Kota Perbatasan turun menjadi hanya dua puluh lima orang. Sebagian besar pekerjaan mereka menjalankan mesin uap dan mengelola tambang. Seribu enam ratus orang yang tersisa adalah pendatang dari luar, termasuk tentara bayaran yang ditangkap dari peperangan di Benteng Longsong, dan para budak yang dikirim ke sini setelah perang.     

"Ada beberapa perkelahian yang terjadi di tambang," kata Barov, "Sebagian besar karena konflik antara tentara bayaran dan para budak. Yang Mulia, ini bisa menjadi masalah serius. Pekerja-pekerja itu terlalu banyak, dan jika terjadi perkelahian, dua puluh lima orang manajer tidak akan bisa mengendalikan keributan. Aku sarankan Tentara Pertama membantu dan menjaga ketertiban di tambang."     

"Yah …" Roland berpikir sejenak. "Baiklah kalau begitu. Sekarang aku kekurangan tenaga untuk membangun pasukan polisi. Aku akan bicara dengan Si Kapak Besi. Pasukan Senjata Api yang terdiri dari lima puluh orang aku rasa sudah cukup."     

"Apa … pasukan kepolisian?"     

"Pasukan kepolisian mirip seperti petugas patroli, bedanya adalah mereka memiliki tugas lebih banyak. Polisi bertanggung jawab penuh atas keamanan seluruh kota," kata Roland. [Karena tidak ada pemisahan antara kekerasan internal dan kekerasan eksternal di zaman ini, dengan membiarkan Tentara Pertama yang mengendalikan keamanan itu bukanlah bagian dari rencanaku. Sebelum aku mengalahkan gereja aku tidak akan menyia-nyiakan para pekerja untuk membentuk pasukan perusuh semacam itu.]     

Baris keempat mengenai Tentara Pertama Kota Perbatasan.     

Setelah peperangan di Benteng Longsong, nama Tentara Pertama menjadi terkenal di seluruh Wilayah Barat, pasukan ini yang telah mengalahkan pasukan aliansi Adipati Ryan, dan mengikis keberanian kaum bangsawan untuk melakukan perlawanan. Roland menghadiahi Tentara Pertama sesuai dengan kontribusi mereka. Saat itu Roland memutuskan untuk menambah jumlah pasukan menjadi enam ratus orang. Segera setelah rekrutmen diumumkan, alun-alun kota dipenuhi dengan para pelamar. Dari semua pelamar itu, Roland memilih tiga ratus orang penduduk yang sehat dan tidak memiliki catatan kriminal untuk bergabung dengan Tentara Pertama. Ini sejalan dengan konsep Roland bahwa tentara untuk rakyat harus terdiri dari rakyat itu sendiri.     

Baris berikutnya membahas mengenai para teknisi.     

Contohnya, para pekerja yang melakukan penyulingan dan pembakaran telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dari dua puluh orang menjadi empat ratus orang. Berkat "Ahli Tungku" Lesya, Tambang Lereng Lereng Utara tidak hanya dapat menghasilkan batu bata merah tetapi juga dapat memproduksi semen dan kaca. Sementara itu, ada tiga tungku tambahan yang sedang dalam pembangunan. Tidak lama lagi mineral-mineral itu akan ditumpuk di tempat penyimpanan, yang akan disuling di dalam tungku. Setelah besi kasar dibentuk, besinya bisa dikirim kemana saja di mana ada orang yang ingin membelinya.     

Sedangkan untuk orang-orang yang bekerja di bidang pendidikan, kimia, industri, dan peternakan, jumlahnya mencapai kurang dari lima puluh orang. Dengan kata lain, dari sudut pandang sensus, Kota Perbatasan masih memiliki banyak hal untuk dikerjakan. Namun, untuk sebuah kota kecil, perubahan dalam komposisi populasi, yang berubah dari sebagian besar pemburu dan penambang menjadi seperti saat ini, hanya dalam waktu enam bulan itu sudah merupakan prestasi yang sangat luar biasa.     

Saat ini, ada beberapa orang yang mencari nafkah dengan cara berburu, dan berburu menjadi hobi bagi sebagian besar penduduk. Selain orang-orang yang bergabung dengan Tentara Pertama, masih ada sekitar seribu orang yang masih menganggur. Segera setelah mereka menyelesaikan kelas baca tulis yang digalakkan oleh Kementrian Pendidikan, Roland akan memulai pengembangan industri dengan mempekerjakan para pengangguran itu di pabrik-pabrik miliknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.