Bebaskan Penyihir Itu

Rencana Pembangunan Di Kota Perbatasan



Rencana Pembangunan Di Kota Perbatasan

2Melihat batu hitam yang mengkilat di atas meja, Nightingale bertanya kepada Roland, "Batu apa ini?"      0

"Itu adalah batu obdisian." Roland menjawab pertanyaan Nightigale sambil tetap sibuk menggambar desain.     

"Batu Ob… apa?"     

"Bukan, aku hanya asal bicara." sahut Roland sambil menghela nafas. Hanya dengan melihat bentuk dan warnanya, bagaimana Roland bisa mengetahui batu apa itu? Lagi pula, Roland bukan seorang ahli geologi, dan ia tidak bisa membedakan mana logam murni, apalagi mengetahui mengenai bijih. Sejauh yang Roland ketahui, bijih adalah mineral dengan komposisi rumit dan warnanya bervariasi dengan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Contohnya, bijih besi dapat dibagi menjadi batu hematit[1], batu pirit[2], dan batu siderit[3], yang terlihat sangat berbeda satu dengan yang lain. Terutama batu pirit, yang kadang-kadang menunjukkan kilau logam berwarna kuning muda, yang sering disangka sebagai emas, membuat batu pirit ini dijuluki dengan julukan "Emas Palsu".     

Sedangkan untuk termostabilitasnya, mineral tidak memiliki titik leleh yang tetap, karena itu tergantung dari tingkat kemurnian dan komposisinya, sehingga tidak mungkin untuk membedakan antara semua varian yang berbeda dengan menggunakan suhu yang berbeda. Selain itu, elemen logam mengandung ion[4], jadi proses peleburan logam akan sia-sia, selama Roland tidak tahu cara untuk menyuling logamnya.     

"Jadi ada juga hal-hal yang tidak kamu ketahui?" Nightingale bertanya dengan terkejut.     

"Cukup banyak yang belum aku ketahui." jawab Roland sambil meletakkan pena bulunya dan menuangkan secangkir teh hitam untuk dirinya sendiri. "Apakah kamu mau secangkir teh?"     

"Tidak." Nightingale mengibaskan tangannya. "Oh ya, dendeng daging ternyata tidak seenak dendeng ikan. Sebaiknya kamu menaruh beberapa dendeng ikan di lacimu lagi."     

Roland terdiam sejenak, ia berpura-pura tidak mendengar perkataan Nightingale. Roland memutuskan untuk memberikan batu hitam ini kepada Kyle Sichi, si Kepala Ahli kimia. Lagi pula, mineral mengandung radioaktif[5], jadi menaruh batu ini di kantor sebagai hiasan bukanlah sebuah tindakan yang tepat.     

Karena kemampuan Soraya sudah berkembang, Roland tiba-tiba menyadari bahwa ada banyak hal yang bisa ia kerjakan sekarang.     

Pertama-tama Roland harus menciptakan sistem air keran, yang akan sangat berdampak pada kehidupan seluruh penduduk kota. Setelah melewati kesibukan yang panjang, penduduk kembali ke rumah dalam keadaan berkeringat dan tidak sabar untuk segera mandi, dan mereka menemukan tangki air yang kosong dan terpaksa berjalan ke sumur terdekat untuk mengambil air. Memikirkan hal ini, Roland merasa hal itu sangat menyebalkan. Terlebih lagi, Roland tidak suka menggunakan air dari tangki untuk membasuh wajah atau mencuci tangan. Roland selalu merasa ada parasit yang berkeriapan di dalam air setelah tersimpan di dalam tangki selama beberapa hari. Yang lebih buruk lagi, tangki air jarang dibersihkan, bahkan tidak sebulan sekali dibersihkan. Ketika Roland melihat lebih dekat, ia bisa melihat sedimen[6] yang mengalir di dasar tangki.     

Jika Roland menggunakan menara air[7] sebagai tempat pasokan air, tidak banyak kesulitan teknis untuk mendirikannya. Roland dapat memompa air dari Sungai Air Merah ke menara air dengan menggunakan mesin uap, kemudian dengan menggunakan prinsip air mengalir, airnya akan mengalir di sepanjang pipa ke setiap rumah-rumah di seluruh kota. Dengan demikian, Roland akan menciptakan sistem pasokan air secara otomatis. Alasan mengapa Roland tidak menciptakan sistem ini sejak semula adalah … ia tidak memiliki bahan-bahan yang cukup.     

Roland harus menggunakan pipa yang terbuat dari besi atau tembaga. Pipa besi yang tidak dilapisi dengan pelapis anti karat akan rusak parah dalam beberapa tahun. Pipa berbahan tembaga paling cocok untuk digunakan, karena tidak bersifat korosif[8], jadi bagian dalam pipa tidak akan berkarat, dan tidak beracun, dan bahkan ion tembaga dapat membunuh bakteri yang ada di dalam air. Tetapi bagaimana cara Roland membuat pipanya? Hasil produksi Tambang Lereng Utara lebih dari cukup untuk membeli produk mewah tersebut. Bahkan di zaman modern, pipa berbahan tembaga hanya bisa ditemukan di rumah-rumah mewah.     

Hingga sekarang, Kota Perbatasan tidak mengekspor bijih lagi; sebagai gantinya, Kota Perbatasan mengimpor batangan-batangan besi. Karena itu, tidak peduli pipa besi atau pipa tembaga, Roland enggan menggunakan batangan besi ini hanya demi membuat menara air yang semata-mata digunakan untuk kepuasannya sendiri daripada digunakan untuk mendapatkan keuntungan.     

Tetapi sekarang keadaannya berbeda. Dengan Pelapis Ajaib milik Soraya, Roland bisa membuat pipa tanpa menggunakan bahan logam. Misalnya, Roland bisa mengambil pipa besi sebagai cetakan pipa, bungkus pipa dengan kertas kemudian tutupi pipanya dengan pelapis ajaib milik Soraya. Kemudian Roland hanya perlu melepas cetakannya dan mendapatkan pipa yang ia butuhkan. Meskipun jenis pipa ini tidak tahan terhadap tekanan, pipanya akan baik-baik saja selama ditempatkan di dalam selokan yang tertutup tanah.     

Hal kedua yang ingin Roland ciptakan adalah sistem pasokan daya listrik. Roland ragu ia tidak akan bisa membuat listrik menyebar sampai ke seluruh kota dalam waktu singkat. Tetapi Roland sudah lama memiliki keinginan untuk membuat istananya terang benderang dengan cahaya lampu. Lagi pula, membaca dengan menggunakan cahaya lilin yang redup terlalu melelahkan mata, dan membuat mata cepat rusak. Musim panas akan segera tiba, sehingga malam hari akan terasa panas sekali. Jika Roland harus tinggal di dalam sebuah ruangan dengan menggunakan obor dan lilin, betapa mengerikannya kondisi seperti itu!     

Sekarang Roland sudah memiliki generator listrik dan juga kabel listrik, ini bukan hal yang mustahil lagi untuk membuat seluruh istana dipenuhi listrik. Mengenai komponen untuk bola lampunya … Roland samar-samar ingat bahwa komponen bambu berkarbonisasi biasanya digunakan sebagai lampu pijar sebelum tungsten[9] ditemukan. Bambu tidak sulit ditemukan di zaman ini, karena ada banyak bambu di bagian selatan hutan di dekat Sungai Air Merah.     

Namun, yang paling dibutuhkan Kota Perbatasan sejauh ini adalah fasilitas peleburan. Hasil peleburan besi secara langsung berkaitan dengan skala produksi mekanik dan produksi pembuatan senjata, yang penting untuk kelangsungan hidup di kota ini.     

"Kamu sedang menggambar … sebuah menara?" Nightingale duduk di meja dan bertanya dengan penasaran.     

"Semacam itu." sahut Roland sambil mengangguk. "Tetapi bagian dalam menara ini kosong, sehingga bisa diisi dengan bahan bakar dan bijih. Menara ini memiliki fungsi yang sama seperti tungku dan dapat digunakan untuk mencairkan bijih besi menjadi batangan besi kasar."     

Ini adalah tungku tiup, versi terbaru dari tungku yang pertama.     

Roland telah mengunjungi lokasi pembangunan dan melihat tungku yang dirancang oleh Lesya. Sejujurnya, struktur tungku itu sangat mirip dengan tungku tiup, hanya saja kapasitasnya lebih kecil dan suhu yang bisa dicapai lebih rendah. Jika kemampuan Soraya tidak berevolusi, Kota Perbatasan mungkin hanya bisa menghasilkan batu bata tahan api, di mana pada awalnya Roland bermaksud untuk membuat dua belas tungku semacam itu.     

Tetapi sekarang dengan adanya batu bata tahan api, Roland bisa mempertimbangkan untuk membangun tungku tiup yang bisa mencapai suhu yang lebih tinggi dan memiliki hasil yang lebih berkualitas.     

Tungku tiup yang baru dirancang memiliki ketinggian hampir delapan meter, sekitar empat kali lipat lebih tinggi dari tungku yang pertama dibuat. Tungku tiup ini berbentuk menara, dan bagian terbesarnya selebar tiga meter. Untuk mencegah agar tungku tidak runtuh, gerbong pengangkutnya dipasang di bagian bawah. Dinding tungku lebih tipis di bagian atas dan lebih tebal di bagian bawah. Dinding tungku memiliki ketebalan setengah meter, dan lapisan terdalamnya terbuat dari batu bata tahan api dan diberi pelapis ajaib milik Soraya. Pada saat yang sama, tungkunya juga memiliki lubang saluran masuk udara, dan melalui lubang ini mesin uap dapat terus-menerus mengirimkan udara segar ke dalam tungku tersebut.     

Untuk memanfaatkan kekuatan mesin uap secara maksimal, Roland juga telah merancang satu set peralatan otomatis untuk tungku tiup, yang berupa rel dan kereta bermuatan khusus dengan pintu yang bisa dibuka tutup di bagian bawahnya. Dengan bantuan mesin uap, gerobak ini akan naik ke atas tungku. Kemudian gesper di bagian bawahnya akan dimasukkan ke sebuah kail, menarik pintunya terbuka agar bisa menuangkan bahan bakar atau bijih ke dalam tungku. Sistem ini bisa dibilang sebagai sistem tercanggih di zaman ini.     

Berbeda dari tungku pertama dengan lubang bukaan yang lebar dan suhu tungku rendah, tungku tiup baru yang dirancang Roland tidak akan berhenti bekerja untuk waktu yang lama setelah mulai dinyalakan. Selama bahan bakar dan bijih terus-menerus dimasukkan ke dalam tungku, tungku tiup akan memiliki hasil yang jauh lebih tinggi daripada tungku pertama. Jika lima atau enam tungku tiup didirikan di kota, produksi batangan besi kasar akan berlipat ganda.     

…     

Setelah menyelesaikan semua desainnya, Roland menggosok pergelangan tangannya yang pegal dan mengeluarkan sebuah kotak dari laci meja dan memberikannya kepada Nightingale.     

Nightingale merasa terkejut. "Ini adalah …."     

"Yah, aku bermaksud untuk memberikannya kepadamu sebelumnya, tetapi aku masih perlu waktu untuk mengukir pola dekoratif di gagangnya." sahut Roland sambil tersenyum dan berkata, "Buka dan lihatlah hadiahmu."     

Nightingale membuka kotak itu dan tidak bisa menutupi rasa gembiranya.     

Di dalam kotak itu terdapat dua buah revolver. Berbeda dari contoh yang digunakan oleh Nightingale ketika Ashes berduel dengan Carter, revolver ini terbuat dari perak yang berkilauan dan sangat halus sehingga Nightingale bahkan bisa melihat bayangannya sendiri terpantul di revolver itu. Pola dekoratif yang indah terukir pada gagang dan larasnya. Pada laras revolver, Roland telah mengukir sebuah nama "Untuk Veronica".     

Roland sudah merencanakan untuk memberikan hadiah ini sejak lama. Dibandingkan dengan senjata api yang tidak nyaman untuk dibawa-bawa dan diisi ulang, revolver yang baru sudah jauh lebih canggih. Revolver ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan daya penembakkan yang akurat. Kekuatan macam apa yang akan dihasilkan oleh senjata seperti ini di tangan seorang penyihir handal seperti Nightingale, Roland sangat menantikan Nightingale bisa menguasai pemakaian senjata ini.     

"Terima kasih." Kata Nightingale sambil tersenyum dan mengeluarkan dua buah revolver itu, ia melompat turun dari meja, dan memasang kuda-kuda untuk menembak. "Maukah kamu mengajariku cara menggunakan senjata ini?"     

"Tentu saja." jawab Roland sambil mengangguk. Jubah pembunuh yang berwarna putih dan senyum Nightingale yang cerah dan mempesona membuat Roland merasa bahwa Nightingale memang sangat cantik. "Senjatanya tidak sulit digunakan. Kamu hanya perlu membidik sasaranmu, menarik pelatuknya, dan berteriak 'Sudah waktunya untuk mati!'"     

[1] Mineral besi     

[2] Mineral logam kuning     

[3] Mineral dengan kadar besi tertinggi     

[4] Molekul bermuatan listrik     

[5] Radiasi     

[6] Endapan     

[7] Toren     

[8] Karat     

[9] logam berat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.