Bebaskan Penyihir Itu

Toilet Istana



Toilet Istana

0Pertunjukan drama itu luar biasa sukses.     2

Lebih dari dua minggu para pemain telah menampilkan pertunjukan Cinderella sebanyak tiga kali dan banyak orang datang untuk menontonnya berkali-kali. Banyak orang menghadiri pementasan perdana karena promosinya, sementara dua pertunjukan berikutnya mengalami peningkatan jumlah penonton secara signifikan. Bahkan ada penduduk yang datang ke Balai Kota untuk menanyakan pertunjukan berikutnya.     

Hal ini membuat Roland merasa sangat gembira. Semua orang benar-benar terpesona oleh cerita itu. Nyatanya, hampir tidak ada orang yang berteriak karena keberatan dengan jalan ceritanya atau, bertanya, "Mengapa seorang penyihir membantu Cinderella?" Bulan depan Roland akan menampilkan drama "Ayam Berkokok di Tengah Malam", sebuah drama yang bercerita tentang penindasan terhadap rakyat. Roland tidak tahu apa yang akan dipikirkan para budak mengenai para penyihir yang membantu mereka dalam cerita itu.     

Roland juga merasa senang bahwa para pemeran telah menerima keberadaan penyihir setelah menetap di kota. Setelah penampilan ketiga, Irene mencari Roland dan bertanya kepadanya mengapa mereka dapat memiliki pengaturan tata musik dan suara yang unik. Roland akhirnya memutuskan untuk memberitahu Irene mengenai Gema.     

Dari yang Nightingale amati dari dalam Kabut, meskipun Irene merasa terkejut, ia tidak menunjukkan perasaan tersinggung maupun jijik terhadap penyihir. Setelah menenangkan diri, Irene menjadi penasaran, menanyakan segala macam pertanyaan tentang Gema dan meminta Gema untuk menunjukkan suara ajaibnya beberapa kali. Setelah itu, Gema bergabung dengan para pemain teater, dan menjadi sutradara musik. Untuk menghindari kebocoran jati diri Gema, Irene mengadakan latihan terpisah bersama Gema di mana mereka akan menggunakan efek suara. Semua ini terjadi tanpa sepengetahuan pemain lainnya. Tidak diragukan lagi, tata suara dan musik yang baik akan membuat pertunjukan berikutnya menjadi lebih berkesan.     

Selain itu, hal lain yang lebih menggembirakan adalah bahwa kini istana telah memiliki sistem air keran yang baik.     

Sebuah menara air tinggi telah dibangun di halaman belakang istana. Menara itu berbentuk segitiga dan terbuat dari rangka besi yang dilas. Sebuah drum air besi, setinggi tiga meter dan diameter dua meter, melekat pada menara airnya. Katup apung dipasang pada drum, untuk menyesuaikan kadar ketinggian air. Menara ini dilas oleh Anna dan kemudian diberi lapisan anti karat oleh Soraya. Akhirnya, dengan bantuan Si Burung Kolibri, menara itu dibuat ringan sehingga bisa didirikan di atas dasar semen sebelum dituangkan air.     

Karena ketinggian istana, menara air di halaman belakang lebih tinggi dari Sungai Air Merah dan hampir mencapai dua belas meter, kira-kira sama dengan atap istana. Untuk mencegah agar menaranya tidak runtuh, Roland menambahkan dinding ke menara dan menyatukan menaranya dengan dinding istana.     

Mesin uap dipasang tepat di luar halaman belakang dan digunakan untuk menaikkan sumber air ke dalam menara air. Air berasal dari sumur di halaman belakang istana. Mesin ini adalah generasi ketiga dari mesin uap. Peningkatan terbesar dalam generasi ini adalah polusi suaranya sudah jauh berkurang.     

Sebuah sekrup dipasang di setiap sudut mesin uap. Sekrup berwarna biru muda ini berasal dari warna langit ketika Soraya menciptakannya. Sekrupnya sangat lembut tetapi juga kokoh dan sangat mengurangi kebisingan yang dihasilkan saat menjalankan mesin. Bagian dalam silinder, serta sisi piston, berwarna hijau rumput. Bagian-bagian ini mengurangi kebocoran sekaligus meningkatkan efisiensi. Semua komponen mesin uap yang rentan terhadap getaran, seperti pipa knalpot, diganti dengan selang yang sudah dilapisi lapisan milik Soraya.     

Untuk melindungi mesin uap ini dari hujan dan matahari, dan untuk lebih mengurangi kebisingan, Roland menciptakan sebuah ruangan kecil untuk menaruh mesinnya. Dinding ruangan diberi lapisan seperti sarang lebah oleh Soraya. Sarang lebah ini berfungsi sebagai bahan peredam suara. Hasil tes menunjukkan bahwa bahkan ketika mesin beroperasi di malam hari, suaranya tidak membangunkan orang yang tidur di istana.     

Namun, upaya Roland untuk membuat mesin uap berjalan secara otomatis ternyata gagal. Roland mengira bahwa uap-uap yang dihasilkan oleh mesin uap bisa membuat penutupnya berhenti terbuka. Ketika tekanan uap diturunkan, uap yang bergeser akan membuka penutup dan mendorong kayu bakar dari kotak penyimpanan ke dalam tungku. Namun, Roland harus memperbesar pengontrol kecepatan agar uapnya bisa menggerakkan katup sendiri. Setelah berpikir sebentar, Roland memutuskan untuk menyerah. Jika kotak kayu itu harus diisi dengan kayu bakar, lebih baik para pekerja yang mengisinya. Lagipula, para pekerja harus mengisi tangki airnya setiap hari.     

Langkah terakhir adalah memasang pipa air untuk disalurkan ke rumah-rumah. Ini termasuk tempat cuci tangan, pancuran air, pipa-pipa, dan pemasangan sistem pengairan pipa yang sesuai.     

Istana itu tidak seperti bangunan bata yang baru dibangun. Dinding dan atap batu istana cukup sulit untuk direkonstruksi. Langkah ini sendiri membutuhkan waktu hampir satu minggu untuk selesai. Untuk meningkatkan kualitas hidupnya, Roland secara langsung memerintahkan Carter untuk mengubah kamar tidur menyatu dengan kamar mandi di lantai dua dan di lantai tiga.     

Untuk ini, kemampuan baru Soraya sekali lagi berperan penting. Soraya membuka selokan di atas lantai semen kemudian melukis di atas lapisan rumput tipis. Tidak hanya membantu agar tahan air, tetapi lapisan ini juga membuat sensasi masuk ke kamar mandi terasa seperti berjalan-jalan di lembah. Setelah Soraya menerima inspirasi ini, Roland menyuruhnya untuk melukis di seluruh ruangan. Langit-langit ruangan menjadi berwarna biru langit dengan awan, dan di setiap sisi dinding, orang bisa melihat lembah dan hutan. Dinding bak mandi dibuat sebening kristal seperti batu permata.     

Pada hari ketika sistem air naik dan mengalir, sang pangeran memanggil semua penyihir ke kamar mandi, sehingga mereka bisa menyaksikan hal yang luar biasa ini secara langsung.     

Tangki air halaman belakang telah diisi dengan air. Roland memutar keran, dan air mengalir melalui pipa.     

"Mulai hari ini, kalian tidak perlu menimba air dari sumur," Roland dengan bangga, "Air untuk mandi juga tidak perlu digunakan berkali-kali. Yang perlu kalian lakukan hanyalah berdiri di bawah pancuran air, dan tarik tuas ini."     

"Hah? Dari mana air itu berasal?" Kilat menjulurkan lidahnya dan mencicipi airnya. "Rasanya manis."     

Maggie juga menjulurkan kepalanya dan melakukan hal yang sama seperti Kilat. "Airnya sangat manis!"     

Roland mencegah Nana, yang juga berusaha untuk mencicipi airnya. "Jika kalian ingin minum air ini, kalian harus merebusnya terlebih dahulu. Air ini hanya untuk mencuci tangan dan mandi."     

"Ini menggunakan prinsip air mengalir ke bawah, bukan?" Anna memandang Roland, matanya yang biru terlihat seperti danau yang berkilauan.     

"Apa itu?" Si Burung Kolibri mengangkat tangannya dan bertanya.     

Berkat Gulir, para penyihir kini telah mengembangkan kebiasaan untuk mengangkat tangan mereka jika ingin mengajukan pertanyaan.     

"Pelajaran Fisika Dasar mengatakan bahwa ketika dua kapal yang tidak rata mengandung cairan, dan cairan dihubungkan oleh pipa, cairannya akan pindah ke kapal yang lebih rendah karena daya gravitasi, terlepas dari bentuk kapalnya sendiri," jelas Anna. "Kita berada di posisi yang lebih rendah dari menara air, sehingga air akan terus mengalir ke sini."     

"Penjelasan kamu benar sekali," puji Roland kepada Anna. Anna benar-benar jenius, ia dapat mempelajari informasi baru dan memahaminya dengan tepat.     

"Bagaimana dengan ini?" Nightingale menunjuk ke pancuran air yang tinggi dengan penasaran. "Mengapa ada begitu banyak lubang kecil di bagian bawahnya?"     

Roland membuka katupnya, membiarkan sedikit air mengalir keluar. "Pancuran air dirancang untuk mandi dengan nyaman. Yang harus kalian lakukan adalah berdiri di sini, dan kalian dapat membersihkan tubuh dengan mudah."     

"Jadi, kamu sibuk mondar-mandir di istana selama satu minggu hanya untuk membuat kamar mandi yang lebih nyaman?" Lily mengerutkan bibirnya dan berkata, "Ini memang sebuah kemewahan yang hanya dinikmati kaum bangsawan."     

"Lily!" Gulir menegur ucapan Lily.     

"Tidak apa-apa." Roland mengibaskan tangannya, menunjukkan bahwa ia tidak keberatan. "Mengejar kesenangan adalah sumber kemajuan bagi umat manusia, dan aku juga termasuk orang yang menyukai kenyamanan itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.