Hasrat Wanita Bayaran

Warning! Percintaan Tanpa batas



Warning! Percintaan Tanpa batas

0Dia mau aku Semakin memasukan mulutku di dalam miliknya, aku lakukan dengan baik. aku membuat Edwards mengeluh lagi dan lagi, memang cukup lama untuk mengeluarkan semua benih cair yang Aromannya cukup khas. Tapi aku tetap bersabar dan tetap membuat tempo yang di inginkan..     
0

Tak berapa lama Semua benih itu menyembur cepat ke dalam rongga mulutku, membuatku Menahan nafas Sebentar dan menghisap hingga habis. Aku berjalan ke arah wastafel dan membuangnya ke sana, aku sedikit berkumur dan meminum segelas air putih..     

Edwards terlihat pasrah di atas sofa, matanya sudah menatap mataku dengan sedikit tersenyum. "Kau hebat juga ternyata." perkataan Edwards yang masih bisa memuji diriku, tentu saja membuatku senang. aku menarik tangannya, dia langsung bangun dan aku membawanya ke atas tempat tidur..     

aku membuka sendiri celana dalam milikku yang masih menghalangi..     

aku membiarkan Edwards berdiri saja, lalu aku naik ke atas tempat tidur dengan gerakan sensual dan menggoda. aku merebahkan tubuhku, lalu membuka kakiku dengan lebar.     

Memperlihatkan sebuah keindahan yang selalu aku banggakan sejak dulu, keindahan itu adalah hal yang selalu membuatku tetap hidup.     

warnanya masih merah muda dan bulu halus yang tumbuh di sana menciptakan kesan seksi bagiku, aku menjilat satu persatu jari tanganku dan mulai membasahi milikku sendiri. walaupun kenyataannya milikku sudah basah sejak tadi.     

Edwards ternyata sedang gemas, dia memegang tanganku yang sedang bermain sendiri. Dia malah menjilati tanganku dan sekarang wajahku sudah menunduk ke arah Bawah..     

gerakannya terlalu cepat dan membuatku kaget, ketika lidah dan bibirnya sangat nakal menghisap satu persatu titik sensitif itu, aku melenguh tanpa bisa di tahan.     

Edwards gila! dia mampu membuat aliran darahku naik dengan cepat, hanya beberapa gerakan saja dia mampu membuatku berteriak tanpa ampun. Lidahnya terlalu panas dan permainan bibirnya terlalu handal. Aku jatuh, jatuh pada ketidakmampuan diriku yang merasa paling hebat.     

Nyatanya aku masih kalah jika Edwards sudah mengeluarkan kehebatannya.     

Edwards mengangkat wajahnya, dia menahan diri, padahal aku sudah hampir melepaskan keindahan diri.     

Edwards mencium lagi bibirku, lalu tanpa aku duga dia memasukkan miliknya ke dalam tubuhku dengan sekali gerakan. aku hancur! Aku melebur! Miliknya yang besar mengobrak-abrik pertahanan yang telah aku buat selama ini.     

Mungkin ini bukanlah kejantanan pertama yang aku rasakan, tapi ini adalah sesuatu yang sesak bagi milikku.     

Edwards menggoyangkan Pinggulnya dengan gerakan perlahan, dia melepaskan ciumannya dari bibirku. Tangannya sudah meremas kedua payudaraku, aku tidak sanggup untuk menutup mulut sendiri.     

aku sudah mendesah kencang dan memegang otot Tangannya, dari bawah sini. Edwards Semakin tampan dan begitu mempesona, aku benar-benar melihat seorang Pangeran berkuda putih saat ini. Pangeran gagah yang sekarang sedang memporak porandakan lubang yang mungkin tidak sempit seperti Perawan. Tapi aku menjamin Edwards tidak akan pernah bosan pada milikku..     

gerakannya mulai cepat dan temponya membuatku menutup mata, kenikmatan ini jangan cepat berlalu. aku masih mau dan mau lagi, aku membuka mataku kembali..     

lalu aku menarik tangannya dan membuatnya terjatuh ke atas tempat tidur, kini giliran diriku yang berada di atas tubuhnya. aku harus membuat Edwards membuang benihnya di dalam rahimku, itu kenapa aku harus berada di atas tubuhnya dan membuatnya kehilangan akal.     

Aku mulai bergoyang perlahan-lahan, memberikan gerakan-gerakan sempurna yang sudah membuat Edwards menutup mata. seperti bermain-main dengan banyak kupu-kupu di taman, aku yang berniat membuat Edwards kenikmatan. malah aku yang sekarang sudah semakin menggila, ketika milik Edwards terhantam milikku hingga dalam. saat itulah aku meremang hebat dan membuat gerakan yang Semakin cepat.     

aku perempuan yang tidak mudah Klimaks, jadi saat ini. ketika aku merasakan kenikmatan yang luar biasa, aku rasa.. aku rasa.. aku rasa..     

aku bergerak cepat sekali lagi, saat pacuan darah dan oksigen yang mulai menipis. aku bergerak semakin Tidak karuan, mataku sudah tertutup dan aku sudah mendesah tanpa henti.     

saat titik itu hampir sampai, saat titik kenikmatan itu hampir aku rasakan. aku membuka mataku dan langsung mencium bibir Edwards, dan secara bersamaan pula Edwards menyemburkan benihnya, lalu aku bergetar hebat tak karuan..     

Puncak kenikmatan itu kita keluarkan secara bersama-sama, aku tertawa pelan ketika rasa geli bercampur basah sekarang memenuhi organ intimku. ya.. ronde pertama aku berhasil membuat benih Edwards berenang bebas di rahimku..     

"Ahhhh... kau benar-benar hebat Choon-hee, sudah lama rasanya aku tidak merasakan kebebasan bercinta seperti ini. Terimakasih." Edwards mencium bibirku lagi, dia tersenyum dan mengusap lembut keningku yang berkeringat.     

aku kira dia akan Menyudahi semua ini, tapi nyatanya sekarang dia sudah bangun dan membalik tubuhku, aku menungging seperti kuda. Dia memasukan lagi miliknya dan bergerak bebas dengan semua gerakan yang dia inginkan.     

Percintaan kami terjadi berulang kali, berulang kali itu juga Edwards tidak pernah membuang benihnya. dia terlalu percaya atau dia yang bodoh. Tapi aku tidak peduli, aku benar-benar tidak peduli akan hal itu sekarang.     

aku hanya peduli pada kenikmatan dan sensasi bercinta yang luar biasa.     

Kami bergerak bebas dan mendesah kasar sepanjang malam, ranjang kasur milikku sudah berantakan tidak karuan. lalu kami melanjutkan di atas sofa, di atas meja makan dan terakhir adalah di dalam bathtub..     

semuanya terjadi tanpa henti dan tanpa lelah, Edwards seperti laki-laki penggila sex dan tenaganya benar-benar tidak habis-habis..     

Ketika hampir pagi, kami kembali ke tempat tidur. rasa lelah dan tubuh yang seakan mati rasa, membuat kami sama-sama Mengantuk..     

Edwards memeluk diriku, kami tidak mandi sama sekali. Tubuh telanjang kami yang begitu lengket oleh keringat, dan aroma bercinta yang melekat erat. Tetap tidak membuat kami melepaskan diri satu sama lain, aku nyaman berada di pelukan Edwards. dan Edwards yang juga sangat lembut terhadap diriku.     

Matanya menatap mataku, kami yang berpelukan di balik satu selimut yang sama. aku memegang bibirnya yang membengkak akibat ulahku. "Kau hebat, sudah lama sekali aku ingin merasakan kehebatan dirimu. dan aku benar-benar merasa kau begitu tangguh tak terkalahkan. seperti Iblis Sex yang sangat jahat." aku memujinya Dengan kata-kata kasar, dia hanya tertawa dan mengangguk paham.     

"Dan kau seperti Dewi indah yang turun dari khayangan. Kau begitu hebat dalam bercinta dan juga kuat memenuhi hawa nafsuku, hanya kau satu-satunya wanita yang tetap tersadar setelah percintaan panas kita berjam-jam." Kata kata Edwards membuatku Tertawa. aku hanya memukul pelan lengan tangannya.     

"Aku rasa besok siang, aku tidak akan bisa bangun dan berjalan dengan baik. Milikku benar-benar lecet sekarang, jadi jangan paksa aku untuk bekerja besok." Kataku jujur, dan Edwards mengangguk paham.     

"Kita akan cuti, bahkan kalau bisa besok kita bercinta lagi." kata kata Edwards membuat kami berdua sama-sama Tertawa, kami mulai memejamkan mata dan tidur dalam keadaan yang Nyaman. Mimpi indah pagi ini, sebab kenikmatan sudah di rasakan berulang kali sejak malam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.