Hasrat Wanita Bayaran

Air panas dan jari lentikmu



Air panas dan jari lentikmu

0"Aku rasa, jangan pernah gugurkan kandungan itu. Mau Bagaimanapun, itu anakku. Aku akan bertanggungjawab penuh jika kau benar-benar hamil." Aku mengelus lagi kepala Choon-hee, dia langsung Tersenyum dan memeluk diriku dengan erat.     
0

aku menikmati semua yang dia berikan padaku, semua rasa nyaman dan kehangatan ini. aku rasa, ini memang pantas untuk di ingat dalam kenangan.     

"Terimakasih, kau terbaik." Choon-hee berkata sangat pelan, aku sebenarnya tidak yakin apakah Choon-hee akan di terima baik oleh keluargaku. mengingat bahwa Choon-hee hanya seorang wanita bayaran, apakah Daddy dan Mommy akan baik-baik saja? Jika mendengar siapa latar belakang Choon-hee sesungguhnya?     

Tadi saja aku sudah sangat takut, jika Mommy mengetahui tentang berita yang di keluarkan oleh Violet. aku berusaha untuk terlihat biasa saja saat berita itu tersebar, padahal aslinya aku begitu kebingungan. untungnya Mommy hanya merasa itu permainan Violet saja.     

Ini masih tahap awal, aku tidak yakin bahwa semua kebohongan ini akan tersimpan rapat-rapat.     

Aku menghela nafas pelan, aku harus menyingkirkan nama Choon-hee dari berita buruk, Mungkin aku harus mengatakan pada Manager Bar agar membuat nama Choon-hee hilang dari daftar wanita bayaran. Lebih tepatnya aku mau semua orang melupakan bahwa Choon-hee pernah menjadi wanita Bayaran disana.     

Walaupun sebenarnya itu pasti sangat sulit, pasti ada saja orang-orang yang membuat keuntungan d dari hal ini, tapi apapun yang mereka minta. seberapa banyak orang mencoba memeras diriku, aku akan buat Choon-hee dalam posisi yang baik-baik saja. Dia memang pantas mendapatkan kebaikan, Karena dia memang orang baik.     

Choon-hee melepaskan pelukan dariku. "Kau tidak mandi? airnya keburu Dingin." Katanya padaku, aku yang mendengar hal itu hanya mengangguk saja.     

"Bantu aku mandi, Sudah lama tidak ada yang mengosok punggungku." Kataku padanya, dia hanya tertawa lalu menarik tanganku untuk masuk ke dalam kamar mandi.     

Tangannya yang begitu halus membuatku mengikutinya saja, kami sudah sampai di dalam kamar mandi. dia melepaskan satu persatu Kemeja yang aku pakai, tangannya yang lentik begitu terasa panas saat menyentuh kulitku.     

Rambutnya yang tergerai indah dan bibirnya yang sudah mengecup dada telanjangku, semua itu membuatku langsung menelan ludah susah payah.     

Dia menurunkan celana panjang yang aku pakai, tangannya mulai meraba-raba sesuatu di bawah sana. Yang masih tertutup celana dalam, namun dia malah menarik diriku untuk masuk ke dalam bathtub dan menuangkan aroma sabun yang menenangkan. Air di dalamnya masih hangat, aroma yang di keluarkan juga membuatku merasa nyaman.     

Tak lama Choon melepaskan baju tidur yang dia pakai, meninggalkan baju dalaman yang hanya menutupi sebagian tubuhnya. dia tidak memakai bra atau celana dalam, semua itu terlihat jelas karena baju dalaman itu begitu tipis dan menerawang. apakah Choon-hee sedang menggoda diriku?     

dia ikut masuk ke dalam bathtub, mengambil ikat rambut yang memang melingkar manis di pergelangan tangannya. dia mulai mengikat rambutnya dengan gerakan sensual, aku menahan nafas sekali lagi. karena dari caranya mengikat rambut saja sudah membuatku panas dingin.     

Matanya terus menatap mataku, gerakan kecil yang dia lakukan tentu saja terlihat luar biasa di mataku.     

setelah selesai mengikat rambut, Choon-hee memainkan air yang memang sudah membasahi kami. Dia mengambil sedikit air dan membasuh pelan leherku yang memang belum tersentuh air. Tangannya yang lentik, air hangat yang menciptakan sensasi terbakar.     

Aku benar-benar terlena dengan semua gerakan yang dia lakukan, Choon-hee terlalu hebat untuk diriku. dia mampu membuat adrenalin bergerak bebas. Matanya yang memancarkan keindahan, kain basah yang mencetak bentuk tubuhnya membuat kesan seksi.     

Aku sudah ingin memegang kedua payudaranya, tapi satu tangannya menahan apa yang aku lakukan. dia menggelengkan kepalanya, meminta diriku untuk diam saja.     

Akhirnya aku terdiam, tapi mataku terus menatap dua payudara yang memang terlihat nikmat sekali di mataku.     

lagi-lagi tangan lentik milik Choon-hee Sudah bergerak bebas, dia memegang dadaku dan perlahan turun ke arah perutku, jarinya membuat pola-pola kecil seperti setrum listrik. menyengat dan membuatku berdesis pelan, ketika dia melihat reaksi dari tubuhku. tangannya mulai bergerak lagi ke arah bawah, dimana Salah satu kekuatan yang aku dambakan sejak dulu. sekarang sudah tersentuh manis oleh tangan Choon-hee.     

Dia mengusapnya secara perlahan, masih dari balik celana dalam. Namun hal itu membuatku langsung terpancing dengan cepat, hal yang membuatku lemah adalah apa yang Choon-hee berikan. aku hancur ketika dengan cepat dia membuka celana dalam milikku dan langsung memegang kuat Junior yang memang sudah berdiri tegak itu.     

Kami hanya saling menatap, mata Choon-hee sudah sedikit menggelap. Dia memandang diriku, lalu mendekatkan bibirnya ke arah bibirku. mengecup dengan pelan, kecupan-kecupan kecil.     

Tangannya bermain nakal, menaik-turunkan dengan hati-hati. Licin dari sabun dan juga lembut tangan Choon-hee, adalah satu kesatuan yang cocok! Aku menahan nafas sesak, Karena tangan Choon-hee sudah melemahkan pertahanan diriku.     

Bibirnya yang masih bergerak-gerak memainkan bibirku, lalu tangannya yang luar biasa nakal.     

Shit!!!     

Gerakan itu semakin naik turun Dengan cepat, Di dukung oleh bibir Choon-hee yang sudah menghisap bibirku dengan kasar. Lidahnya bermain-main dengan sialan! Tangannya bergerak dengan kurangajar!     

"Choon-hee!!!." Aku mendesis pelan, karena apa yang di mainkannya saat ini membuatku hampir gila. Aku butuh sesuatu yang lebih hangat dan lebih sempit. aku butuh dirinya!     

"Apa Tuanku? Kau mau apa?." Choon-hee melepaskan bibirnya dari bibirku, lalu dia tersenyum sinis. Menatap mataku, menunggu aku meminta sesuatu darinya.     

"Dirimu! Aku mau dirimu! Melumpuhkan dirimu di bawah kendali diriku!!." Kataku frustasi, dan apa yang aku dapatkan darinya. Dia Malah tertawa kecil, matanya bergerak-gerak membuatku tak fokus.     

Matanya saja membuatku ingin mati! aku ingin mati bersama seluruh kenikmatan ini.     

"Dengan senang hati Tuanku." Baru dia selesai bicara, dengan sekali gerakan dia langsung memasukan juniorku ke dalam lubang hangat miliknya. gerakan yang terburu-buru itu membuatku mengerang nikmat.     

Sialan Choon-hee! Dia mempermainkan diriku!     

Aku belum berkata apa-apa lagi, tapi dia langsung memainkan Pinggulnya dengan lihai. Terlalu lihai, dan langsung membuatku menutup mata. Tubuhnya indah sekali, benar-benar indah. Walaupun tertutup kain tipis, namun karena sudah basah tentu aku semakin bernafsu pada tubuhnya itu!     

"Nikmati Tuan.. Semua diriku milikmu!." Dia berkata pelan, lalu mulai bergerak lebih cepat. aku melebur pada keindahan tubuhnya dan sensasi yang dia berikan. aku benar-benar sudah gila sekarang, karena aku di kendalikan dengan sempurna oleh Choon-hee.     

Shit!!!     

Shit!!!     

Siapa yang mengajari dia cara bercinta seindah ini? aku ingin mengerang nikmat, namun aku tahan. aku hanya bisa menggigit bibirku dan menutup mata, membiarkan Choon-hee menjadikan diriku kuda yang di bawa ke dalam pacuan lomba..     

Karena memang, kita akan menang. kita akan menang dalam percintaan panas malam ini! lebih tepatnya Choon-hee menang dalam memuaskan diriku!.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.