Hasrat Wanita Bayaran

Rasa bersalah



Rasa bersalah

0Edwards sudah memberikan pertolongan pertama untuk Choon-hee, lalu membawanya ke tempat kesehatan terdekat. Di tempat ini hanya ada tempat bernama 'Puskesmas'. Bukan rumah sakit besar atau yang lainnya.     
0

Tapi tidak masalah, Setidaknya masih ada dokter yang mengerti tentang apa yang terjadi pada Choon-hee. dengan hati yang resah, menunggu di luar pintu. Edwards Beberapa kali mengigit kukunya dan berharap tidak ada hal buruk yang akan terjadi pada Choon-Hee.     

Hampir sepuluh menit Edwards di luar ruangan, Tour guide yang mendampingi mereka juga sudah ada di samping. Edwards juga mengatakan pada Para pengawalnya untuk menyiapkan helikopter Karena Edwards berniat untuk kembali ke negaranya sekarang juga.     

Tak berapa lama dokter keluar dari ruangan, Dia mengatakan beberapa hal pada Tour Guide yang ada di samping Edwards. Yang Edwards tau sekarang, Choon-hee hanya kena serangan panik dan tubuhnya kelelahan, kehamilannya membuat tubuhnya mudah lelah dan kram perut yang memang membuatnya jadi tidak bisa berenang terlalu lama, apalagi di dalam laut seperti tadi.     

Edwards merasa bersalah, dia sudah masuk ke dalam ruangan tersebut dan melihat Choon-hee yang tangannya masih di infus. Dia masih tertidur dengan tenang, wajahnya Tidak terlalu pucat seperti saat di bawa kemari.     

Edwards ingin Choon-hee mendapatkan perawatan langsung di rumah sakit besar, bukannya tidak percaya pada dokter yang ada disini. Edwards hanya takut ada beberapa penyakit yang tidak bisa di deteksi tanpa alat yang lebih canggih, Edwards menemani Choon-hee dengan baik. Selama setengah jam menunggu sampai helikopter yang dimintanya datang.     

Tak berapa lama beberapa pengawal datang, ranjang kecil yang ditiduri Choon-hee sudah di dorong dengan perlahan untuk keluar dari tempat Tersebut. Helikopter berada tepat di depan lapangan 'Puskesmas'. Suaranya tidak terlalu bising, semua pengawal sudah sigap Membawa Choon-hee ke dalam. Edwards mengikuti dari belakang, satu pengawal di tugaskan untuk mengurus beberapa hal di tempat itu, Helikopter bergerak naik meninggalkan pulau cantik nan indah tersebut.     

Edwards sempat melihat lautan di bawahnya dengan pandangan mata yang datar, Pulau indah yang akan Edwards kunjungi lagi jika dia sudah memiliki anak-anak yang tampan dan cantik, Edwards berjanji akan membawa anak-anaknya kemari. Melihat bagaimana keindahan yang tercipta sempurna oleh tangan Tuhan.     

Perjalanan dengan helikopter tidak terlalu lama, Karena helikopter itu berhenti di bandara. Ada satu jet pribadi yang membawa Edwards dan Choon-hee sampai di negara mereka. salah satu negara di benua Eropa, Edwards turun lebih dulu. Di susul beberapa pengawal yang membawa ranjang kecil Choon-hee, Di dalam Jet pribadi tersebut sudah ada dokter perempuan yang memang cukup terkenal di Indonesia. Dokter tersebut kebetulan sedang berada di satu Kota yang sama dengan Edwards, itu kenapa dokter itu langsung datang dan akan menjaga dan mengawasi Choon-hee selama penerbangan pulang.     

Edwards terkadang bertanya-tanya, ada baiknya juga Edwards punya nama besar di belakang namanya dan uang yang berlimpah, jadi di saat seperti ini, keadaan darurat. Edwards bisa meminta siapapun untuk datang, bahkan mungkin militer di negara ini bisa juga mengawasi Edwards serta Choon-hee hingga sampai ke negara mereka. kenapa? karena uang dan jabatan bisa membeli segalanya.     

Edwards masuk ke dalam Jet pribadi miliknya, terlihat sekali Nama Douglas tercetak sempurna di badan Pesawat. Salah satu Jet pribadi dengan kelas utama, Semua fasilitas lengkap di dalamnya.     

Choon-hee di tempatkan di ruangan berisi kasur yang nyaman, Dokter perempuan tersebut sudah memeriksa lagi keadaan Choon-hee sebelum mereka lepas landas. Edwards Memperhatikan dengan seksama, dia memang bukan orang yang mudah panik dan kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. itu kenapa sejak tadi Edwards hanya diam saja dan tidak mengatakan apa-apa. dia percaya pada semua orang yang sudah di tugaskan disisinya.     

"Nona Choon-hee baik-baik saja, tidak ada luka memar atau luka dalam. dia bisa melakukan perjalanan panjang ini." Dokter wanita itu berkata pada Edwards, Edwards mengangguk dan Mengatakan pada salah satu pelayan agar memberitahu pada pilot, untuk melakukan penerbangan segera.     

Tak Lama dokter yang tadi keluar dari ruangan, menyusahkan Edwards dan Choon-hee yang masih terbaring lemah. Edwards naik ke atas ranjang, Memegang tangan Choon-hee dan mengecupnya lembut.     

"Maafkan aku, seharusnya aku menjaga dirimu lebih baik lagi. bagaimana bisa aku tidak sadar bahwa kau melepaskan tanganku? aku bersumpah, aku bersumpah tidak akan pernah melepaskan tangan darimu. agar kau tidak kesakitan lagi seperti tadi, aku yakin kau kehilangan kesadaran dan sangat sakit saat tenggelam di laut tadi. Untungnya aku sempat Menengok ke belakang dan tidak melihatmu, untungnya aku Menengok. Aku tidak tau lagi apa yang akan terjadi padamu tadi, jika saja aku tidak buru-buru menengok. Choon-hee aku benar-benar minta maaf, aku tidak berguna dan tidak bisa menjaga dirimu dengan baik. Aku tidak bisa memastikan kau selalu aman bersamaku, bagaimana aku bisa begitu bodoh?." Edwards mulai menutup wajahnya dengan kedua tangan Choon-hee.     

Dia memang merasa bersalah, karena terlalu ceroboh mengajak Choon-hee Liburan di saat wanitanya itu hamil muda, padahal kehamilan muda begini masih rentan terhadap keadaan sekitar. Seharusnya Edwards juga membawa dokter untuk mengecek keadaan Choon-hee sewaktu berlibur, Seharusnya juga Edwards membawa penyelam hebat yang bisa memantau Choon-hee selama mereka Snorkeling tadi.     

Seharusnya...     

seharusnya Edwards paham bahwa Choon-hee masih butuh perawatan yang baik dan Penjagaan yang ketat, kenapa Edwards bisa Ceroboh? Hanya memikirkan dirinya sendiri, Bahkan tidak memikirkan Choon-hee? Edwards terlalu senang ketika dia bisa Berlibur bersama seorang wanita yang tidak banyak menuntut dan banyak mau, sampai lupa hal-hal penting. Edwards berjanji pada dirinya sendiri tidak akan melakukan liburan seperti ini lagi, tidak sampai Choon-hee benar-benar kuat untuk di ajak Liburan bersama.     

"Kau kenapa Edwards?." suara lemah Choon-hee terdengar di pendengaran Edwards. Edwards langsung mengangkat wajahnya dan melihat Bahwa Choon-hee sudah sadar.     

"Kau sudah sadar, apakah ada yang sakit?." Tanya Edwards khawatir.     

"Ya, tenggorokan dan hidungku terasa perih sekali. aku kira ini di surga, aku merasa hampir mati di laut." Choon-hee ingat apa yang terjadi pada dirinya, ketika melihat Edwards yang sudah Mencium keningnya berkali-kali. Saat itulah Choon-hee merasa Bahwa lelaki di sampingnya ini sangat takut pada apa yang telah terjadi tadi.     

"Maafkan aku, bagaimana bisa aku mengajak dirimu Liburan seperti ini? seharusnya aku memberikan pengamanan dan perawatan khusus untuk dirimu, jadi hal seperti ini tidak akan pernah terjadi. maafkan aku Choon-hee, ini semua salahku yang terlalu bodoh." Edwards benar-benar terlihat merasa bersalah, Choon-hee hanya mengangguk saja dan mengelus lembut rambut Edwards.     

"tidak masalah, Ini hanya sebuah kecelakaan kecil. aku percaya kau akan selalu menjaga diriku, lihat? aku disini dan baik-baik saja." Ungkap Choon-hee pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.