Hasrat Wanita Bayaran

Kalung berlian dan Doa dari Bibi Liu



Kalung berlian dan Doa dari Bibi Liu

0Setelah perjanjian yang di bicarakan oleh Edwards tadi, kini Aku hanya bisa duduk sendirian di dalam kamar. Masih sambil mengelus perutku yang masih rata, aku memandangi langit yang sudah berganti malam. Bintang-bintang tidak terlalu Terlihat malam ini..     
0

Besok.. aku akan menjadi Istri sah dari Edwards, tapi Kenapa rasanya tidak cukup menyenangkan ya?     

Aku menghela nafas sekali lagi, memikirkan semua hal yang terjadi. membuat diriku jadi bertanya-tanya, apakah aku akan sanggup berada di Mansion ini? aku tidak punya tempat untuk pulang, aku tidak punya tempat untuk mengadu. aku sendirian, di balik kastil besar yang mengurung diriku secara tidak langsung.     

"Sendirian, aku harus bertahan sendirian. Edwards tidak akan bisa di harapkan, dia saja harus bertahan. Bagaimana dengan diriku? aku hanya berharap pada Tuhan, aku berharap agar tidak jatuh terlalu dalam pada perasaan yang salah. aku berharap bahwa tidak ada cinta di hatiku untuk Edwards, apakah mungkin?." Tanyaku pada diri sendiri, sekarang bagaimana. jika ternyata aku jatuh cinta? apakah aku tidak akan cemburu? Seperti apa yang aku katakan pada Edwards tadi, apakah aku akan baik-baik saja, saat melihat Edwards yang selalu bersama Violet. Dan hanya Violet yang terlihat di dunia Ini sebagai Istrinya Edwards?     

Kenapa sekarang aku menginginkan hal lebih? padahal sebelumnya aku merasa tidak masalah jika Edwards lebih memilih Violet, kenapa sekarang aku jadi merasa takut? Apakah aku punya harapan yang besar pada Edwards? Tapi tidak, aku tidak boleh berharap pada apapun. aku seharusnya sadar. Sadar bahwa dunia terkadang memang suka bermain-main.     

Ketukan pintu membuatku menengok dengan cepat, aku Langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya. di depan pintu ini ada Bibi Liu bersama dengan anak perempuannya.     

"Apakah aku mengganggu waktumu? Aku boleh masuk?." Tanya bibi Liu, aku langsung mengangguk dan mempersilahkan mereka masuk.     

"Silahkan masuk." Kataku dengan lembut, mereka langsung masuk. dan aku langsung menutup pintu dari dalam.     

Kami duduk bersama di salah satu sofa, Aku melihat Bibi Liu yang sudah tersenyum begitu lembut. aku juga melihat anak perempuannya yang hanya diam saja, terlihat begitu penurut.     

"Apakah ada yang bisa aku bantu, Bibi?." Tanyaku pelan.     

"Aku kemari karena mau memberikan ini padamu." Dia memberikan sebuah kotak perhiasan warna biru tua, aku yang melihat itu hanya diam saja. Sampai dia membuka kalung tersebut dan terlihat jelas isi di dalamnya.     

Sebuah kalung, kalung berlian yang cukup indah dan menawan.     

"Ini adalah kalung milik Ibu Edwards, namanya adalah Clarissa. Mungkin Edwards tidak pernah mengatakan tentang nama ibunya. Kalung ini adalah kalung yang paling di sayangi oleh Clarissa, Karena kalung ini pemberian ayah kami. Dulu sekali, saat Clarissa sedang hamil Edwards. aku yang menyimpan kalung ini selama bertahun-tahun lamanya. Kalung Christie`s Diamond. Terdiri dari 52 berlian berbentuk bulat, dan berat total sekitar 104,84 karat, kalung Christie's Diamond ini termasuk dalam deretan 5 kalung termahal didunia. Dengan bentuk berlian yang didesain seperti buah pir, serta kalung rantai yang berasal dari emas putih murni, kalung berlian ini pun memiliki daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya. Kalung ini sendiri telah berhasil di lelang, Dan ayahku membelinya saat pelelangan tersebut. Aku datang kemari, untuk memberikan ini padamu.     

Clarissa sempat berkata padaku, Bahwa jika Edwards menikah dengan seorang wanita yang dia cintai. maka aku di suruh untuk memberikan kalung ini pada wanita tersebut, Clarissa mau menyertai wanita pilihan anaknya. Tapi saat Edwards menikah dengan Violet, aku tidak memberikan kalung ini. Karena aku merasa Violet bukan wanita yang pantas untuk kalung milik adikku. Jadi sekarang, ketika aku melihat dirimu pertama kali. Dan saat aku tau Edwards mau menikah lagi. aku langsung datang kemari dan melihat dirimu langsung, aku mau memberikan amanat terakhir dari adikku.     

dia pasti sedang tersenyum di surga sana, dia pasti senang karena aku akan memberikan kalung ini kepada wanita yang memang pantas. Tolong terima ini dan pakailah di hari pernikahanmu besok dengan Edwards. Mau Bagaimanapun, Kau adalah wanita yang pantas. aku juga merasa kau wanita yang baik dan akan menjaga Edwards, seperti ibunya..     

Apakah kau mau? aku mohon terimalah." Ada nada memaksa di balik ucapan Bibi Liu. tapi aku tau dia hanya ingin aku menerima kalung yang mahal ini. aku dapat melihat berlian yang bersinar terang, Entah berapa harganya, aku taksir ini puluhan milyar atau mungkin ratusan..     

"Sebenarnya aku memang mau menolak, Karena rasanya tidak pantas bagiku menerima sesuatu yang mahal seperti ini. tapi karena ini di berikan padaku dengan niat baik, aku akan menerimanya. Aku akan pakai di hari pernikahan aku dan Edwards, Terimakasih sebelumnya. Kau mempercayakan aku memakai kalung yang penuh dengan cerita ini, aku juga yakin Ibu Clarissa sangat menyayangi Kalung ini. semoga dia senang Jika aku yang menamainya nanti." Ujarku pelan, aku mengelus lembut ujung kalung yang memang begitu indah.     

apakah aku pantas memakainya nanti? Di hari pernikahan yang terlalu sederhana. aku memakai kalung yang dimiliki oleh ibu kandung Edwards.     

"Aku yakin Clarissa akan senang, aku tidak pernah salah menilai orang lain. aku menunggu saat-saat ini, ketika Edwards menikah lagi dengan wanita yang pantas. Ternyata doaku di kabulkan oleh Tuhan, aku akan melihat dirimu yang Berdiri di samping Edwards dan mengucapkan janji pernikahan. Jika aku sudah memberikan kalung ini, lepas sudah beban hidupku ini. aku bisa tidur dengan tenang karena sudah memastikan Edwards mendapatkan wanita yang pantas. Aku juga berharap kau bisa selalu bersama dengan Edwards dan Menjaganya semampu yang kau bisa. doaku dan doa dari Clarissa, selalu menyertai dirimu Nak." Bibi Liu memegang keningku dan dia mengucapkan beberapa doa untuk diriku.     

Bibi Liu sepertinya punya hati yang baik dan percaya akan keajaiban Tuhan, Aku memejamkan mata saat dia membacakan beberapa doa menurut kepercayaannya sendiri. aku tidak membantah apalagi bertanya kenapa, Karena aku cukup menghargai apapun agama orang-orang di sekitarku.     

setelah dia mendoakan diriku, dia mengambil tanganku dan memegangnya dengan lembut. "Semoga kau bisa menjadi istri dan ibu yang baik, semoga kau bahagia dan aku Berharap kau punya jiwa dan hati yang kuat, untuk menjalani semua cobaan di dunia ini. Selamat ya Choon-hee, semoga Tuhan selalu ada di sampingmu." Sekali lagi ucapan yang baik itu membuat hatiku tenang, Aku merasa Tuhan memang selalu ada di dekatku. aku hanya perlu percaya dan berdoa, seperti sekarang. saat aku melihat ketulusan di wajah Bibi Liu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.