Hasrat Wanita Bayaran

Malam yang panjang



Malam yang panjang

0(Author POV)     
0

Azzhura baru saja pulang dari rumah temannya dan bercengkrama riang di dalam mobil, matanya memandang ke arah jalanan kota yang masih ramai padahal sudah malam sekali. Dia melihat banyak orang yang duduk-duduk sambil membeli banyak jalanan. Ketika matanya menatap ke salah satu bangku, dia melihat Choon-hee yang duduk dengan Seorang lelaki.     

Azzhura tidak melihat dengan jelas siapa lelaki itu, Karena memang membelakangi Pandangan Azzhura saat ini. "Berhenti! aku mau turun disini sebentar.", Azzhura menghentikan mobil yang saat ini berisi dia dan beberapa temannya.     

"Ada apa? Kenapa berhenti?." Tanya temannya.     

"Aku turun disini aja, mau melakukan beberapa hal. Kalian pergi saja lebih dulu. nanti aku hubungi." Kata Azzhura, dia langsung turun tanpa mau mengatakan apa-apa lagi.     

Terlihat sekali Azzhura sedang begitu penasaran dengan apa yang di lihatnya saat ini. dia berjalan semakin dekat untuk mendengarkan sekiranya hal yang mungkin akan membawa keuntungan baginya. Dia bersembunyi di belakang pohon besar, lalu Berpura-pura duduk di bangku yang ada di balik pohon tersebut.     

Di belakangnya ada Choon-hee dan laki-laki itu.     

"Aku rasa, keluarga Berenice punya hubungan khusus dengan kedua orangtuamu. apakah kau tidak merasa ada yang aneh saat bertemu dengan Nyonya Berenice?." mendengar suara lelaki yang saat ini terlintas di pendengaran Azzhura, dia tau bahwa itu adalah Dokter Zurich.     

"Tidak, aku tidak merasa apapun. kenapa kau sangat penasaran? ini bukan hal yang bisa di bicarakan dengan perasaan. maksudku, nyonya Berenice dan keluargaku Tidak mungkin ada hubungan, keluargaku hanya keluarga biasa yang hidup serba kekurangan. Jika memang kedua orangtuaku ada hubungan dengan keluarga Berenice, pastilah hidupku tidak akan Seperti ini. aku tidak akan kesusahan dan harus bekerja keras." Ujar Choon-hee.     

"Bagaimana jika Ternyata Nyonya Berenice adalah ibumu?." tanya Dokter Zurich lagi, mendengar hal tersebut Choon-hee langsung tertawa kencang dan begitu geli mendengar pertanyaan Zurich.     

"apa? Ibuku? tidak mungkin, aku kenal dengan jelas bagaimana wajah ibuku, suara ibuku. aku pasti akan langsung mengetahuinya jika memang Nyonya Berenice adalah ibuku. kenapa juga kau menanyakan hal yang mustahil? sudahlah dokter Zurich, jangan terlalu mengada-ada. aku akan pulang saja, sudah semakin malam dan aku sepertinya mengantuk." Suara Choon-hee memang terdengar lemas, namun Azzhura masih mau mendengarkan kelanjutannya lagi.     

"Jika kau bertemu dengan Nyonya Berenice lagi, lihat baik-baik wajahnya dan pastikan apakah dia memang ibumu atau bukan. atau jika memang kau tidak boleh bertemu Dengannya, tanyakan saja pada Edwards. tentang kenapa dia membenci keluarga Berenice. aku akan membantumu, jika kau butuh bantuan." ujar Zurich.     

"Ya, aku berterimakasih atas apa yang telah kau usahakan. Obrolan kecil ini cukup membuatku lebih baik. kalau begitu aku akan pulang." Mendengar hal itu Azzhura langsung bangun dari tempat duduknya dan mulai mengeluarkan handphone dari balik celana. dia memperhatikan Choon-hee dan Zurich yang saat ini sudah saling berpandangan satu sama lain, beberapa kali Azzhura mengambil gambar mereka.     

"Hati-hati ya, kau bersama supir?." Tanya Zurich sekali lagi, sebelum Choon-hee benar-benar pergi.     

"Ya, aku bersama supir." kata Choon-hee, dia sudah mau pergi namun tangannya di tahan oleh Zurich dan hal itu di tangkap jelas oleh kamera Azzhura.     

"ada apa lagi?." Tanya Choon-hee, sambil melepaskan tangan Zurich.     

"Jangan lupa kabari aku jika memang kau butuh bantuan oke?." Ujar Zurich lagi.     

"Iya, tapi tidak janji." Choon-hee sudah pergi dari sana. dia Berjalan untuk mencari mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat itu. setelah itu langsung masuk dan mobil mulai membelah jalanan malam dengan kecepatan sedang.     

Di tempat tadi, Azzhura masih berdiri di tempatnya dan melihat Zurich yang juga sudah pergi. Akhirnya Azzhura juga keluar dari sana dan mulai mencari taksi dan memilih pulang ke Mansion. dia mendapatkan semua foto-foto tadi dan mulai melihat foto yang paling bagus, Saat Zurich memegang tangan Choon-hee dan saat dua orang itu saling tersenyum bersama.     

Azzhura mulai Mengirimkan foto-foto itu kepada Edwards, setelah berhasil terkirim. Azzhura hanya Bersenandung kecil dan menikmati semua drama yang akan terjadi.     

Di Lain tempat, Choon-hee sudah sampai di depan Mansion keluarga Douglas. dia keluar dari dalam mobil dan mulai merenggangkan otot-otot tubuhnya yang tiba-tiba saja merasa lelah, dia sudah mengantuk setelah makan banyak makanan. mulai masuk ke dalam Mansion melalui pintu belakang, sambil berjalan Choon-hee sambil menguap. masuk ke dalam lift dan naik ke lantai atas, setelah pintu lift terbuka. dia langsung keluar dan berjalan sedikit untuk masuk ke dalam kamarnya.     

Dia menutup pintu lagi lalu menyalakan lampu. matanya terkejut saat melihat Edwards yang duduk tenang di atas ranjang, namun matanya menatap lekat ke arah Choon-hee. di tangan Edwards terdapat segelas wine yang gelasnya dia putar-putar dengan elegan. "Kau darimana?." Tanya Edwards dengan tatapan menelisik itu dan Suara yang serak.     

"Kau cari makan di luar sekalian Menghirup udara kota, aku hanya tidak bisa tidur saja dan merasa perlu menenangkan diri sebentar. kau kenapa disini? bukannya malam ini Seharusnya kau bersama dengan Violet?." Choon-Hee bertanya sambil melepaskan jaketnya dan mengganti dengan pakaian tidur.     

"Hanya itu yang kau lakukan di luar sana?." Tanya Edwards lagi, istrinya yang mendengar hal itu langsung berbalik badan dan mengangguk mengiyakan.     

"Kenapa? apakah ada yang mau kau tanyakan lagi? aku cukup Mengantuk dan mau langsung tidur, perutku benar-benar kekenyangan sekarang." Choon-hee langsung naik ke atas tempat tidur dan merebahkan tubuhnya dengan nyaman. Edwards masih duduk di tepian ranjang sambil menatap wajah istrinya yang saat ini benar-benar terlihat mengantuk.     

Edwards menghela nafasnya pelan, lalu dia memilih untuk mengalah. Padahal dia mau bertanya banyak pada istrinya, tentang kenapa dia bertemu Dengan lelaki lain di luar sana. Edwards mengusap lembut kening istrinya dan menciumnya dengan sayang. tidak ada aroma aneh-aneh dari tubuh istrinya, lalu mencium bibir Choon-hee dengan singkat. bibir itu terasa kering karena kedinginan. Tadinya Edwards berpikir macam-macam, karena dia tau Bahwa Choon-hee adalah wanita bayaran. Edwards hanya takut istrinya melakukan kembali pekerjaanya itu, Karena melihat foto yang di kirim Azzhura.     

Tapi saat melihat keadaan istrinya yang tidak terlibat aneh, membuat Edwards yakin bahwa Choon-hee hanya keluar saja dan mungkin tidak sengaja bertemu seseorang. Karena foto yang di kirim Azzhura tidak terlihat siapa lelaki itu.     

"Selamat malam sayangku, mimpi indah." Edwards memilih untuk meninggalkan Choon-hee di kamarnya dan kembali ke kamar Violet, Edwards tidak mungkin menemani Choon-hee malam ini. karena dia mau bersikap adil pada kedua istrinya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.