Hasrat Wanita Bayaran

Hubungan terlarang



Hubungan terlarang

0Di dalam dapur yang cukup sepi dan hening itu, Daniel mencium bibir Violet dengan sangat lembut. yang di cium hanya bisa pasrah dan sekarang membuka kakinya lebar-lebar, Posisi Violet saat ini sedang duduk di salah satu bangku. jadi memudahkan Daniel untuk memasukkan juniornya ke dalam liang milik Violet.     
0

"Jangan lama-lama, cepat masukkan. sebelum ada orang." Violet sudah berbisik tidak sabaran. Daniel yang mendengar hal itu Langsung membuka celana pendek yang ia pakai dan mulai memasukkan miliknya ke dalam milik Violet. tanpa basa-basi dan mengguncangkan seluruh tubuh Violet dengan gerakan yang cukup kasar.     

Violet mengigit bibir bawahnya untuk menahan desahan nikmat yang keluar dari mulut manisnya. Hentakan demi hentakan di buat Daniel dengan sangat hebat, Violet sudah memejamkan matanya untuk merasakan semua euforia indah di tubuhnya. Percintaan itu berlangsung sangat singkat, Daniel menyemburkan benihnya ke dalam liang milik Violet. Setelah itu dia memakai kembali celananya dan mengelap pelan Keringat di kening Violet yang bercucuran.     

Violet masih menghela nafasnya yang tidak beraturan, dia membuka kedua matanya dan mulai menurunkan kakinya yang sudah gemetar hebat. dia memang hanya memakai gaun pendek yang memudahkan baginya untuk membuka kedua kaki dan bercinta dimanapun. semenjak bercinta dengan Daniel, Violet memang selalu ingin mencoba lagi dan lagi. dia merasa bahwa Daniel selalu hebat dalam bercinta dan bisa melakukannya dimanapun dan kapanpun.     

"Kau kelelahan? Mau aku ambilkan minuman dingin?." Tanya Daniel dengan suara lembut.     

"Ya, tolong ambilkan." Violet menganggukkan kepalanya dan meminta tolong.     

Daniel langsung berjalan ke arah kulkas dan membawa sebotol air putih dingin yang masih di segel. Dia membukanya lalu memberikan pada Violet. Violet meminumnya hingga habis tidak tersisa, dia memang sedang berada di puncak kegilaan karena semenjak hamil selalu ingin melakukan Sex setiap hari. Namun tubuhnya juga semakin lemah dan selalu saja kelelahan padahal hanya beberapa kali gerakan.     

"Sudah lebih baik?." Daniel bertanya lagi, dia memilih untuk mengambil gelas wine dan membuka lemari penyimpanan Wine. Dia mengambil salah satu botol dan membawanya ke dekat Violet.     

Baru saja Daniel ingin mencium kening Violet, telinganya menangkap pergerakan yang menuju ke dalam ruangan dapur. Akhirnya Daniel membuka penutup Wine dan menunggu siapa yang akan masuk ke dalam dapur.     

Matanya melihat Edwards yang tiba-tiba masuk lalu berjalan ke arah kedua orang di sana "Kalian disini? sedang apa?." Tanya Edwards basa-basi, Edwards memang hanya mau memastikan apakah Violet dan Daniel masih ada di dapur, ternyata mereka masih disini. dan sekarang Edwards sangat tau apa yang mereka lakukan cukup lama di tempat ini. pastilah sebuah percintaan panas yang membuat pikiran Edwards jadi berantakan dan perutnya terasa mual.     

"Ya, Violet memintaku untuk memberikannya minuman dingin. jadi sekalian saja aku bawa dia kemari karena aku mau mengambil Wine. Kak Edwards mau apa disini?." Tanya Daniel balik.     

"Oh aku, aku mau membuatkan susu untuk Choon-Hee. dia katanya mau susu strawberry yang hangat, sebelum aku masuk kedalam kamar." kata Edwards, memang Edwards sejak tadi sudah menyeduh Air hangat lalu mengambil tiga sendok susu bubuk rasa strawberry. Susu bubuk yang memang di khususkan untuk ibu hamil.     

"Oh begitu." Daniel berpura-pura sibuk menuang Wine ke dalam gelasnya, lalu meminum secara perlahan.     

"Violet? kau mau juga?." Tanya Edwards, sambil menengok ke arah Violet yang masih bernafas cukup tidak beraturan. "kau kenapa? Seperti seseorang yang habis lari marathon." Tanya Edwards lagi.     

"Ahhh.. aku.. aku hanya sedang kelelahan karena menuruni anak tangga tadi, aku berniat untuk banyak gerak agar bisa melahirkan dengan baik." Ujar Violet yang berbohong sangat sempurna, dan Edward dengan wajah polosnya mengangguk saja.     

"Kau mau susu?." Sekali lagi Edwards bertanya.     

"Tidak, aku sedang tidak ingin susu. aku sedikit mual saat meminum susu." Kata Violet lagi.     

"Oh bagus kalau begitu, aku akan langsung ke kamar Choon-Hee ya. jatahku malam ini di kamarnya, jika kau butuh bantuan atau sesuatu. jangan sungkan katakan padaku." Edwards langsung melangkah pergi sambil membawa susu hangat di tangannya.     

Meninggalkan Violet dan Daniel kembali, setelah pintu tertutup. Barulah Daniel menghela nafasnya panjang.     

"Untungnya Edwards tidak curiga apapun." Ucap Daniel dengan suara pelan.     

"Ya, beruntung sekali dia sibuk menyiapkan susu untuk Choon-Hee. Edwards memang akan sangat sibuk jika semuanya berhubungan dengan Choon-hee. Lelaki itu sudah jatuh cinta pada wanita murahan seperti Choon-hee." Violet berkata sedikit kesal, namun dia hanya menunjukkan wajah datar ketika mengatakan hal tersebut.     

"Kau cemburu, kau sebenarnya mencintainya atau tidak? kau Cemburu saat dia perhatian ke wanita lain, tapi kau tidak mau memberikan perhatian padanya. lelaki seperti Edwards itu hanya bisa di taklukan dengan perhatian yang tulus saja. dia akan sangat penurut jika mendapatkan perhatian lebih." Daniel kembali menuang Wine di dalam gelas dan meminumnya lagi dengan sekali gerakan.     

"Ayolah, apakah aku harus bermain sayang-sayangan dengan Edwards selama bertahun-tahun hubungan Kami sebagai suami dan istri? jika harus seperti itu tentu aku tidak akan bisa, aku punya banyak kesibukan yang lebih penting dari sekedar memberikan perhatian pada Edwards saja." Violet kembali Berkata dengan cukup kencang dan lancang. dia memang selalu merasa jijik jika melihat Edwards yang tingkahnya seperti anak kecil. hanya tubuhnya saja yang kekar dan berotot, tapi saat penyakit Edwards kambuh, maka lelaki itu benar-benar seperti orang aneh.     

"Kau hanya ingin uangnya saja, itu kenapa kau bertahan. lalu kenapa kau mau padaku? Padahal aku sangat jauh di bawah Edwards." pertanyaan Daniel membuat violet tertawa.     

"Karena kau tidak gila seperti Edwards, kau waras dan semua perlakuan dirimu padaku sangat sempurna. kau tidak akan dewasa sewaktu-waktu atau bertindak seperti anak kecil di waktu lainnya. aku jadi bisa bersama dengan dirimu kapanpun aku mau. sedangkan dengan Edwards? Ahh! Aku selalu merinding membayangkan penyakit Edwards kambuh. aku benar-benar sangat malu jika sampai penyakitnya itu diketahui banyak orang. Ish! aku pasti di cemooh oleh Semua teman-temanku." Violet berkata sambil memeluk tubuhnya yang seakan merinding. dia memang sangat anti sekali berada di dekat Edwards karena jijik melihat penyakit Edwards yang sering sekali kambuh.     

"Kau lucu sekali, kau hanya memanfaatkannya karena uang Edwards yang begitu banyak. lalu bagaimana jika kau di ceraikan dan jatuh miskin?." Tanya Daniel lagi.     

"Aku tidak akan diceraikan olehnya, aku punya bayi yang ada di dalam kandunganku. dan bayi ini yang akan membawa diriku menjadi Nyonya Douglas. aku tidak sabar anakku lahir ke dunia ini dan dia laki-laki." Kata Violet dengan sebuah harapan besar di matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.