Hasrat Wanita Bayaran

Tentang cinta ini



Tentang cinta ini

0Edwards mendengar semua hal yang di bicarakan oleh Violet dan Daniel di ruangan dapur tadi. memang Edwards sudah keluar dari tempat tersebut, tapi dia memilih berdiri di depan pintu dan mendengarkan semua hal yang di bicarakan.     
0

Ada sedikit rasa sakit yang tertanam di hati Edwards, karena sikap Violet yang benar-benar seenaknya saja. Belum lagi hubungan terlarang antara istri dan adik iparnya. Edwards tidak tau harus berkata apa mendengar hal yang tadi masuk ke dalam telinganya dan sekarang menetap di dalam otak kecilnya.     

dia sudah berada di depan pintu kamar, Dia membuka kenop pintu dan mendengar suara Teriakan Choon-hee yang sedang bergembira.     

"Lihat!! lihat kamarku sudah jadi!." Itulah yang Edwards dengar dari bibir istri keduanya, Dia beluk sadar bahwa Edwards sudah kembali. sedangkan Laila langsung tersenyum sopan ketika melihat wajah Edwards yang sudah masuk ke dalam kamar ini.     

Laila langsung pamit keluar kamar, dia menutup pintunya dan membiarkan saja suami istri itu menghabiskan waktu bersama.     

"Choon-Hee." Edwards menyapa istrinya, wanita yang sedang begitu bahagia di atas sofa langsung menengok ketika Namanya di panggil.     

"Edwards!! kau sudah pulang.. selamat datang suamiku." Choon-hee langsung bangun dari sofa dan memeluk suaminya dengan erat, Edwards hanya tertawa saja merasakan dekapan istrinya yang begitu Menggemaskan.     

"Kau sedang apa? kenapa senang sekali?." Tanya Edwards, setelah beberapa saat Mereka berpelukan lalu melepaskan pelukan Tersebut.     

"Aku bermain Desain rumah-rumahan, lihat? kamarku bagus kan? aku baru saja menyelesaikan desain kamarku sendiri, Aku tadi mendapatkan banyak koin yang di beli oleh Laila." Choon-hee berkata sangat bersemangat dan melihat ke arah ponsel Choon-Hee, hanya sekilas saja dan Edwards tau Permainan apa itu. itu adalah permainan yang di ciptakan oleh salah satu perusahaan pembuat game.     

Jika melihat istrinya yang sangat senang bermain game tersebut, Edwards jadi berniat untuk membeli saham Perusahaan Game itu. lalu mengirimkan koin yang banyak ke akun milik Choon-hee. agar istrinya itu bisa lebih bahagia dan menghabiskan banyak waktu untuk menyenangkan diri.     

"Wah, bagus sekali. kau mau punya kamar seperti itu?." Edwards Bertanya sambil memberikan segelas susu, Choon-hee tanpa menolak langsung mengambil gelas tersebut dan meminum susu di dalamnya.     

"Terimakasih susunya." Choon-hee berkata lagi, setelah menghabiskan susu pemberian Edwards. "Aku mau kamar seperti ini, tapi aku maunya di rumahku sendiri." Kata Choon-hee, mereka berdua duduk berdampingan di atas sofa.     

"Maksudnya rumah sendiri?." Tanya Edwards tidak mengerti.     

"Iya, kau akan membelikan aku Pulau pribadi kan? Lalu aku akan membuat rumah mewah di pulau tersebut. aku juga mau membuat kamarnya seperti ini, Tadi Laila berkata padaku bahwa aku bisa membuat desain sendiri untuk rumah impianku. katanya uangmu tidak akan Habis jika aku Memakannya terus menerus. Kau akan jatuh miskin jika kiamat saja." Choon-hee mengulang semua yang di katakan oleh Laila tadi.     

Edwards yang mendengar hal tersebut langsung tertawa kencang, lalu dia mencium kening istrinya dengan gemas. "Jadi kau percaya bahwa aku tidak akan jatuh miskin? Apakah kau akan menyiksa suamimu ini dan menghabiskan uangnya?." Edwards bertanya dengan nada bercanda, Choon-hee yang merasa pembicaraan itu serius langsung menatap mata Edwards dengan lekat.     

"Kau tidak mampu ya? maafkan aku, aku hanya bercanda saja. Aku hanya mengatakan apa yang dikatakan oleh Laila. Ish! wanita itu membicarakan hal-hal yang tidak pantas, tidak seharusnya dia mengajarkan aku untuk menghabiskan uang milikku. maafkan aku Edwards, aku tidak benar-benar ingin membuatmu jatuh miskin." Choon-hee berkata dengan sangat polos, dan lagi-lagi Edwards di buat tertawa geli dengan ucapan dan tingkah laku istrinya.     

"Aku bercanda sayangku! bagaimana bisa aku jatuh miskin hanya karena istriku ini membangun rumah mewah di pulau pribadi? lalu mendesain sendiri kamarnya, tentu saja tidak. aku akan berikan apapun yang kau mau, jika kau senang melakukan semua itu. lakukan saja, aku dengan sangat bahagia akan menuruti satu persatu yang kau inginkan." Edwards memeluk tubuh Choon-hee dengan erat lalu memberikan kecupan-kecupan kecil di leher istrinya.     

Choon-hee langsung tertawa geli Karena kelakukan Edwards yang sangat menyebalkan. "Apakah kau serius sayang!? kau memperbolehkan aku memiliki rumah mewah di pulau pribadi? apakah Aku juga boleh membeli beberapa perabotan rumah?." Choon-hee masih bertanya lagi, dia menatap dalam mata suaminya untuk melihat apakah suaminya ini berbicara jujur atau tidak.     

"Iya, lakukan apapun yang kau mau sayangku. kau boleh membeli apapun, aku sudah berikan kartu kredit tanpa batas. jadi kau bisa membeli perabotan yang kau inginkan untuk mengisi kamarmu." Edwards memegang kedua pundak istrinya sebagai tanda bahwa Edwards sedang serius dan berharap istrinya akan percaya.     

"Oh kartu kredit itu ya? Tadi Laila juga berkata padaku bahwa aku bisa menggunakan kartu itu untuk membeli koin. kartu itu memang sangat sakti dan bisa membuatku mendapatkan apapun. ahhh! terimakasih sayangku." Choon-Hee merasa dirinya sangat beruntung.     

Kenapa rasanya jatuh cinta membuat semua yang di lakukan terasa sangat sempurna? jatuh cinta itu menyenangkan. Sayangnya, jatuh cinta selalu berjalan bersisian dengan patah hati. Jadi cinta itu rumit? Benar, maka tugasku untuk menyederhanakannya. Hai, bagaimana menyederhanakan cinta? Sementara persoalan yang senang-senang seperti jatuh cinta saja rumit, belum lagi tempelan seperti patah hati, tidak direstui dan drama lainnya.     

Jatuh cinta itu rumit. aku setuju dengan itu, tapi sebenarnya kita yang membuatnya rumit. Banyak cara untuk membuat cinta itu menjadi sesuatu yang sederhana. Cinta adalah tentang rasa, mencoba untuk berpikir lebih logis maka akan membuat masalah jatuh cinta ini menjadi lebih sederhana.     

Tapi? Apakah memang sesederhana itu jatuh cinta dengan Edwards?.     

Tapi aku pernah membaca di salah satu buku tentang percintaan, yang mengatakan bahwa...     

Ketika kau sudah jatuh cinta, maka jatuh cintalah sedalam-dalamnya. Tidak perlu memikirkan tentang kemungkinan yang justru melemahkan perasaanmu. Tidak perlu resah tentang patah hati. Bukankah sekarang kau sedang jatuh cinta? Maka rayakan dengan baik. Cinta pada akhirnya akan membuat kau bahagia.     

Jika jatuh cinta justru membuat keadaan dirimu berantakan, mungkin ada yang salah denganmu. Bisa jadi kau jatuh cinta dengan orang yang salah. Tinggalkan, Bisa jadi ia bukan orang yang tepat. Mungkin! takaran hubungan kalian hanya sebatas 'teman' tanpa perlu memaksa lebih. Jadi, sudah siap untuk menyederhanakan cinta?. dan mulai jatuh cinta kembali? Namun kembali lagi bahwa memang Tidak ada yang rumit tentang urusan hati dan cinta. Jika memang terasa berat buatmu, mungkin ada yang salah.     

Katanya sih begitu, tapi aku tidak berniat meninggalkan Edwards dan menggantikannya Dengan pria lain, tidak sama sekali! walaupun keadaanku dan Edwards saat ini begitu rumit dan aneh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.