Hasrat Wanita Bayaran

Bella dan Zurich



Bella dan Zurich

0(Bella POV)     
0

Merasakan kehangatan dari tubuh Zurich membuatku sedikit nyaman. Dia perlahan melepaskan pelukan kami, menatap mataku dan mencium bibirku dengan lembut.     

"apakah kau sudah lebih baik? Mau mencari udara segar lagi? Aku akan menemani." katanya dengan suara pelan, aku tidak tau kenapa selama ini Zurich jarang sekali bertanya hal-hal lain. Padahal dia tau Bahwa aku sering melakukan hal aneh.     

"aku tidak tau mau melakukan apa." kataku jujur.     

"ayo kita ke kolam berenang, aku sedang ingin berenang dan menenangkan diri." katanya lagi, aku yang mendengar hal itu hanya mengangguk saja. kami mulai berjalan keluar dari pintu, lalu kami menuruni satu persatu anak tangga.     

genggaman tangannya membuatku sedikit merasa aneh, kami sudah sampai di depan kolam renang. Dia membuka pakaiannya dan dia membantuku membuka pakaian juga. kami hanya memakai pakaian dalam saja, dia menatap mataku, mencium bibirku di bawah malam yang begitu dingin.     

Apa yang terjadi padaku, jika semua rasa manis ini hilang suatu hari nanti?     

Melihat senyumnya setiap hari, menghabiskan setiap detik dan merajut banyak kenangan yang mungkin tidak akan terjadi lagi. kenapa aku harus takut akan masa depan? jika di masa sekarang aku bisa merasakan kebahagiaan juga, Kenapa aku harus pikirkan masa lalu? Jika di masa sekarang aku sudah bersamanya.     

Aku hanya perlu menata hidupku dan hatiku di masa ini, Agar di masa depan aku tidak menyesalinya.     

aku memeluk lengan Zurich dan perlahan-lahan menjatuhkan tubuh kami ke dalam kolam renang, aku merasakan hawa dingin yang menusuk-nusuk Kulitku. tapi tak lama pelukan hangat dari Zurich membuatku tersadar.     

Aku membuka mataku dan melihat wajahnya yang sudah basah, matanya menatap mataku dan tak lama dia mencium bibirku lagi dengan lembut. Mungkin kita bukan berenang, tapi berendam di dalam kolam sambil berciuman dengan menggebu-gebu.     

Aku membalas ciumannya, begitu terasa dingin dan basah. aku menikmati cecapan lidahnya dan juga hisapan yang sedikit terburu-buru dari bibirnya. Tanganku merangkul lehernya dan kakiku naik ke pinggangnya. ciuman kami semakin panas saat hawa dingin ingin menerobos semakin dalam.     

Aku menikmati semuanya, di bawah langit malam dan di atas air yang tenang. Aku menikmati bibir lembut milik Zurich. seorang pria yang sebenarnya bukan benar-benar milikku. yang mungkin tidak akan pernah menjadi Milikku.     

Tapi aku masih bisa menikmatinya kan? aku masih bisa memiliki dirinya kan?.     

Zurich melepaskan ciumannya, Dia menatap mataku dengan mata yang menggelap dan penuh nafsu, aku tau dia sangat ingin.. Tapi apakah dia masih mau menyentuhku? Ketika aku sedang hamil muda begini.     

seberapa besar Hatinya? Aku tidak masalah jika dia meminta hubungan intim di dalam kolam renang. tapi aku hanya takut dia merasa jijik padaku tubuhku, aku mengatakan cinta padanya. tapi aku tidak tau apakah aku benar-benar rela jika dia berada di dalam pelukan orang lain.     

Dia melepaskan kaus dalamnya dan mulai membuangnya ke sembarang arah. Aku hanya menatapnya saja, melihat lagi ototnya yang begitu indah. Aku memegang lengannya yang sangat kekar, lalu tersenyum kecil. "Kau olahraga dengan sangat keras sepertinya." kataku sedikit berbisik     

"Aku selalu olahraga ketika merindukan dirimu, Karena aku tau, Dengan melakukan hal itu.. Aku bisa menyingkirkan dirimu sedikit jauh dari pikiranku, walaupun sebenarnya hal itu sangat menyiksa. Terkadang kita dekat, tapi aku merasa kau begitu jauh. Jauh sekali." Kata Zurich padaku, Kemudian dia melepaskan tangannya dari rangkulan pinggangku dan mulai berenang, kukira dia membuka baju ingin melakukan adegan romantis di dalam kolam. Ternyata dia benar-benar berenang? Ck! Menyebalkan sekali.     

Aku jadi cukup kesal dengan apa yang dia lakukan, aku juga ikut berenang dan berusaha menyamai gerakannya yang hampir sampai ke ujung.     

Beberapa detik berlalu dengan sangat pelan, aku menikmati Rasa dingin dan juga Basah dari Air yang mengenai kulitku. Ketika tubuhku bisa bergerak bebas di dalam air dan melepaskan segala beban yang tersimpan.     

Kurasa ada benarnya dia mengajakku berenang, karena aku dapat merasakan kebebasan yang sedikit mengurangi rasa berat pada apa yang menimpaku saat ini.     

Tidak sampai ke ujung kolam, aku sengaja berbalik dan melakukan gaya apung. Aku menatap langit malam masih sambil bermain air, menikmati udara yang mungkin sudah tidak bisa di katakan dingin lagi, tapi sudah terasa hangat. Aku tersenyum kecil ketika memikirkan bagaimana kehidupanku selalu bergerak bebas saat bersama Dengan Renandra.     

Dari saat kami sekolah dulu, hingga kami bertemu lagi sekarang. kebersamaan dia dan diriku seperti Bom waktu yang selalu meledak saat kami ingin bersatu, Rasanya semesta dengan sengaja mempermainkan kami. sepertinya semesta memang suka bertindak lucu.     

Apa yang akan terjadi setelah ini?Jika dulu kami di pisahkan, apakah kali ini perpisahan akan terjadi lagi? apakah dunia ini hanya tentang pertemuan dan perpisahan?     

"Kau tau? Terkadang merendam kepalamu di malam hari dan menikmati rasa mengiggil yang parah, saat itu kami sedang melepaskan hawa panas yang mungkin saja Dengan sengaja melepaskan satu beban masalahmu." Suara Zurich yang tiba tiba berada di sampingku, Aku yang mendengar ucapannya hanya bisa tertawa kecil.     

"Teori darimana itu?." Aku tidak mengerti jika melepaskan hawa panas juga bisa melepaskan beban.     

"darahmu mengalir di tubuh dan membawa nutrisi, oksigen, dan zat biologis penting lainnya. Sistem ini yang membuat panas diproduksi dalam otot di bawah kulit, tempat panas itu dilepaskan. Ketika kau memasuki lingkungan yang dingin, tubuhmu akan mendistribusikan darah ke daerah badan, melindungi dan menjaga kehangatan yang ada di organ tubuh bagian itu. Dalam waktu yang sama, tubuhmu akan menghalangi aliran darah ke kulit. Menyempitkan jalan darah ke kulit berarti semakin sedikit panas yang dilepas ke lingkungan. Dan semakin sedikit darah mengalir ke kulit—organ tubuh yang paling merasakan dingin–berarti dirimu dapat menahan panas di tubuh lebih lama. jadi saat terjadi proses seperti itu, otakmu tidak akan memikirkan hal lain. selain berusaha menjaga agar tubuh tetap hangat.. Pikiranmu akan teralihkan dengan rasa dingin itu sendiri. Itu kenapa aku sering berenang di malam hari yang dingin, kemudian berganti baju dan bisa tidur dengan tenang. Karena saat seperti itu aku bisa melepaskan segala masalah. ya.. Walaupun hanya sementara, setidaknya itu lebih baik daripada tidak sama sekali." Kata Kata Zurich cukup masuk akal di pendengaranku, aku yang mendengar hal itu mengangguk saja.     

"Tapi aku rasa, jika aku punya banyak masalah dan saat itu kau tidak di sisiku. lalu aku berenang untuk mendapatkan kedinginan dan bisa melepaskan beban pikiran, aku rasa aku malah akan mati tenggelam dan membeku. Karena pada saat itu aku mengingatmu yang memberikan semua nasehat ini, dan saat itu juga aku akan bersedih dan bertambah sedih lagi.. Jadi jangan pernah pergi dan meninggalkan banyak kenangan manis seperti ini. aku tidak akan sanggup kehilangan dirimu lagi." aku masih menatap langit saat berkata hal seperti itu pada Zurich.     

Untuk beberapa saat dia tidak mengatakan apa apa, aku merasa dia hanya menatapku dan memikirkan banyak hal di kepalanya. sama sepertiku, aku juga selalu memikirkan banyak hal ketika sedang bingung. Atau dia sedang merasa bersalah? Karena sarannya kali ini malah membuatku celaka suatu hari ini.     

"Aku juga berpikir hal yang sama, Kurasa.. setelah ini, aku tidak akan bisa menenangkan pikiran dengan berenang lagi, apalagi jika pikiranku itu di sebabkan olehmu. Aku yakin bukan hanya kau saja yang tenggelam dan membeku, tapi aku juga akan seperti itu." Aku menengok ke arahnya, lalu mulai menggerakkan badan dan berdiri di depannya. Kenapa dia malah berkata hal yang membuatku sedih? Padahal maksudku bukan untuk membuatnya sedih. aku hanya membuat perumpamaan saja.     

"Kalau begitu berjanjilah untuk tidak saling Meninggalkan, berjanjilah untuk saling bersama dan kita hadapi ini bersama-sama." Kataku padanya, aku menarik kedua tangannya dan menatap matanya dengan lekat.     

"Kau jangan khawatirkan janji yang akan aku buat, seharusnya aku yang bertanya padaku sekarang. maukah kau tetap bersamaku? Jika suatu hari ada saatnya aku melakukan kesalahan, apakah kau akan pergi atau berada selalu di sampingku?." Pertanyaan Zurichy benar-benar membuatku bingung. aku bahkan sudah melepaskan tangannya dan mulai berpikir dengan sangat keras     

Apa maksudnya? apakah ada hal yang mungkin saja bisa membuatku melepaskan Zurich? Ya mungkin saja, tapi tidak dalam waktu dekat ini. Kenapa? Apakah aku akan pergi tanpa kata?. Apalagi jika aku benar-benar melepaskan tangannya dan memilih pergi? Aku tidak akan bisa.. Aku tidak akan bisa melakukan hal sebodoh itu.     

"Aku tidak akan pernah meninggalkan dirimu Zurich, aku akan selalu disini dan selalu bersamamu. Jangan pernah takut pada apa yang terjadi nantinya, ketahuilah bahwa hal yang akan membuatku mati adalah meninggalkan dirimu. Dan jika sampai aku meninggalkan dirimu? berarti saat itu aku sudah mati." Kataku dengan berani, saat itulah Zurich langsung menutup mulutku dengan jarinya. Dia terlihat takut mendengar apa yang aku katakan.     

Aku tau, apa yang aku katakan saat ini adalah kebohongan. Aku akan pergi darinya, suatu hari nanti! Ya.. suatu hari nanti, saat aku selesai membalas dendam.     

"Jangan pernah membahas soal kematian, itu hal yang buruk di telingaku. Aku percaya kau akan selalu bersamaku. Terimakasih karena sudah mau ada di sisiku, sepertinya kita harus naik dan berganti baju. Aku tidak mau sampai kau sakit dan besok malah tidak jadi pergi." Ketika dia ingin menarik tanganku naik ke pinggiran kolam renang. aku menahan tangannya dan merangkul lehernya dengan gerakan yang sangat cepat.     

aku menatap matanya dan memegang bibirnya dengan ibu jariku. "Bisakah kita disini sebentar lagi? Bisakah kau berikan aku sedikit percintaan panas? untuk membunuh segala ingatan buruk tentang masa depan dan buat aku mengerang sakit atas apa yang kau lakukan. biarkan aku sekali lagi merasakan bahwa aku adalah milikmu, bukan milik siapapun. bisakah? Kita lakukan satu kali percintaan dan menutup malam ini dengan basahnya keringat?." Tanyaku padanya. Dia dia Langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.