Hasrat Wanita Bayaran

Perkenalan Dengan Bibi Liu



Perkenalan Dengan Bibi Liu

0Aku terbangun dengan kepala yang sangat pusing, ketika aku melihat ke sekitar. aku merasa semakin bingung, apakah yang semalam mimpi? Tentang aku yang bercinta bersama Edwards di taman lalu di temani cahaya rembulan? Tapi kenapa bisa terasa sangat nyata?     
0

Sekali lagi aku memegang kepalaku yang pening, mencoba untuk bangun dari tempat tidur dan mulai berjalan membuka balkon kamar. Aku menghirup baik-baik udara yang menenangkan. Sekali lagi aku melihat ke sekeliling, rasanya ada yang aneh. apakah aku benar-benar mimpi saja? Aku memegang bagian-bagian tubuhku yang memang memakai baju tidur. aku melihat dari atas sampai bawah tidak ada yang aneh. Tapi memang bagian selangkangan terasa sedikit basah, mungkin karena mimpi itu aku jadi klimaks sendiri.     

Pikiran bodoh! bagaimana bisa aku bermimpi bercinta dengan Edwards? Padahal kami sebelumnya bertengkar.     

Sebelum bermimpi itu memang aku sudah masuk ke dalam Mansion dan naik ke lantai atas. Memilih untuk berganti baju, Karena aku merasa lapar. akhirnya aku kembali turun ke lantai bawah untuk mengambil makanan. Tapi sayangnya Mansion itu sepi sekali, Aku ke dapur dan melihat Daniel yang sedang membuat makanan.     

Pada akhirnya kami berdua makan bersama sambil bercerita, setelah itu?.. setelah itu aku lupa melakukan apa lagi, mungkin aku langsung ke kamar dan tertidur.     

"Ahhh Mungkin saja." Kataku pelan, sekali lagi aku memijat Keningku dan Memilih untuk langsung ke kamar mandi. Aku membersihkan tubuh dan menetralisir pikiran kotorku ini, Setelah selesai mandi aku mulai memakai dress biru tua yang ada di dalam lemari, hari ini aku akan mencoba cincin pernikahan dan juga gaun. karena besok malam aku dan Edwards akan menikah, Mengingat kata pernikahan entah kenapa aku jadi merasa gugup.     

Memoles sedikit make up dan Mulai mengeringkan rambutku yang basah, lalu aku keluar dari kamar dan menguncinya. Perlahan-lahan aku turun ke lantai bawah, sudah terdengar suara bising dari beberapa pelayan yang sibuk mengatur ini dan itu. Katanya pernikahan ini hanya akan di adakan di Mansion dan mengundang kerabat dekat saja, serta beberapa teman dekat Edwards. aku tidak tau kenapa bisa begitu, padahal sebelumnya mereka mengatakan Pernikahan akan di adakan sangat mewah dan berkelas. Tapi mungkin sekarang mereka berubah pikiran. sebenarnya aku tidak masalah, aneh juga rasanya jika aku menikah di ketahui oleh seluruh dunia dan di anggap sebagai istri kedua. Tidak ada Bangga-bangganya sama sekali jika memikirkan hal tersebut.     

Aku berjalan ke arah Ruangan makan, disana sudah sangat ramai dengan beberapa orang yang cukup tidak aku kenal. Siapa mereka? Mungkin Keluarga Douglas yang lain.     

"Selamat pagi." Ujarku pelan, semua orang langsung Menengok dan beberapa diantara mereka tersenyum manis.     

"Pagi, Kau Choon-hee? Yang akan menikah dengan Edwards?." salah satu perempuan yang sepertinya berumur sama dengan Nyonya Anne menegur diriku. aku tersenyum dan mengangguk sopan.     

"Salam kenal Nyonya, saya Choon-hee." Kataku pelan.     

"Astaga, cantik sekali. Pantas saja Edwards mau menikahi dirimu, ayo duduk disini. aku Bibinya Edwards, Panggil saja aku Bibi Liu. Memang sudah sangat lama aku tidak kemari. Aku sibuk keliling dunia, saat Edwards mengatakan akan menikah lagi. aku benar-benar senang dan langsung pergi kemari untuk melihat calon istrinya." ujar Wanita yang bernama Bibi Liu itu.     

"Terimakasih karena sudah menyempatkan waktu kemari, Senang bertemu dengan Bibi." Kataku lagi, Dia mengangguk dan mengelus lembut tanganku. aku melihat senyum yang manis dari wajahnya, dia memang terlihat lebih keibuan dan sangat baik. Entah benar-benar baik atau Tidak, aku tau betul bahwa Keluarga Douglas ini sangat hebat dalan bermain peran.     

"Jangan sungkan, Kenalkan yang ada di sampingku ini anak perempuan pertamaku, namanya Fang Yin. lalu yang di sebelahnya lagi anak laki-laki pertamaku, namanya Jingmi mereka ini kakak dan adik, Ayah mereka keturunan cina dan memang kami sering tinggal disana." Bibi Liu berkata panjang dan lebar, dia memang sangat terbuka sekali ketika membicarakan tentangnya dan anak-anaknya. wanita dan laki-laki yang di kenalkan padaku tadi juga sudah memberikan senyum manis, terlihat sangat sopan dan tidak memandang rendah ke arahku.     

"Salam kenal Choon-hee." Kata mereka berdua.     

"Salam kenal juga Fang Yin dan Jingmi. Semoga kita bisa berteman baik." aku memberikan senyum yang manis. Mereka mengangguk dan mulai melanjutkan sarapannya.     

"Ayo di makan makanannya Choon-hee, aku dengar juga kau sudah hamil. Ibu hamil itu harus makan yang banyak dan makan makanan sehat. Jangan terlalu sungkan di Mansion ini. anggap saja ini Tempat yang nyaman dan hiduplah dengan bahagia." Kata-kata itu terdengar seperti sebuah mantra yang unik, aku sampai menengok ke arahnya. dan dia hanya sibuk memberikan banyak makanan ke dalam piringku. aku hanya diam saja, sedikit bingung dengan sikapnya yang cukup hangat untukku.     

Entah kenapa aku sedikit was-was saat ada orang yang baik, Karena selama tinggal di sini selalu saja mereka semua punya maksud lain saat baik padaku. Jadi aku hanya berjaga-jaga saja jika memang Bibi Liu ini punya maksud lain.     

"Ayo di makan, jangan takut. aku tidak mungkin memberikan racun ke dalam makananmu. seperti yang biasa di lakukan oleh Keluarga ini." Bibi Liu berkata sambil tertawa-tawa kecil, aku menengok ke arah keluarga Douglas yang lain. Mereka tidak terlalu peduli dan hanya makan saja.     

Sepertinya Keluarga Douglas dan Bibi Liu tidak terlalu dekat, tapi siapa Bibi Liu bagi mereka sebenarnya?.     

"Terimakasih." Kataku sekali lagi, aku mengambil sendok dan menyendok Sup kentang yang ada di atas piringku.     

Sedikit melirik ke arah Edwards dan Violet yang sibuk saling menyuapi. Aku baru sadar bahwa mereka memang sejak tadi ada disini, Tapi biarlah. Lagipula Violet sedang sakit kan? Wajar saja dia di urus oleh Suaminya sendiri.     

aku jadi ragu ini menikah dengan Edwards, melihat sikapnya yang seperti angin dan dapat berubah-ubah. Tidak punya pendirian dan sangat lemah, bagaimana orang seperti dia bisa sukses memimpin Perusahaan besar itu?.     

"Uhukkk.. Uhuk.." Suara batuk dari Tuan Brandon membuat semua orang menengok, aku melihat Tuan Brandon yang sudah terbatuk-batuk sakit.     

"Astaga kau sakit sayang, Ayo kita ke kamar dan Meminum obat." Nyonya Anne buru-buru memegang pundak suaminya dan menyuruh suaminya untuk bangun dari tempat duduk. Akhirnya mereka berdua pergi untuk ke kamar, Aku hanya bisa diam saja dan melanjutkan makan.     

Terdengar suara tawa dari Bibi Liu yang cukup mengusik telingaku, kenapa dia tertawa?.     

"Kau lihat Choon-hee, banyak sekali ya drama di rumah ini. Annelise itu tidak sesempurna yang di lihat, dia itu picik dan seperti ular berbisa. Dulu saja adikku di bunuh olehnya." Kata Bibi Liu sangat pelan.     

Adik?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.