Hasrat Wanita Bayaran

Kesakitan Karena makan malam



Kesakitan Karena makan malam

0Aku berjalan pergi menuruni satu persatu anak tangga, ini masih pukul dua pagi. Tapi aku sangat ingin memakan sesuatu, jadi mau tidak mau aku keluar dari kamar. Edwards tertidur sangat nyenyak, aku tidak sampai hati membangunkannya. Jadi aku harus mencari makanan sendiri ke dapur.     
0

Aku melihat bagaimana keadaan di sekitar begitu hening tanpa aktivitas sama sekali, aku memilih untuk berjalan cepat ke arah dapur. membuka isi kulkas yang secara keseluruhan isinya hanya makanan yang belum matang. aku menghela nafas lelah, aku sedang tidak dalam mood yang baik untuk masak.     

Melihat ke tempat lain, aku mencari makanan manis yang sekiranya bisa menjadi penahan perutku Sampai besok pagi. Jika memang setiap malam begini aku selalu lapar, aku harus meminta salah satu pelayan untuk bekerja lembur, agar aku bisa memintanya memasak sesuatu.     

"Kau Sedang apa?." Suara Violet hampir membuatku terjengkang kaget. aku menengok ke arahnya dan terlihat jelas wajahnya yang memang masih mengantuk juga.     

Dia membawa gelas beling yang isinya kosong. "Aku lapar, aku butuh makanan. apakah pelayan jam segini bisa meminta tolong untuk di buatkan makanan?." Tanyaku pada Violet, karena aku sudah cukup Frustasi tidak menemukan apapun di kulkas. Kulkas macam apa ini? Katanya kulkas keluarga Douglas, tapi isinya hanya bahan-bahan mentah semua.     

"tidak tau, aku tidak pernah berurusan Dengan pelayan. kau pesan makanan online saja dan suruh pengawal untuk mengambilnya. pengawal di depan gerbang banyak yang berjaga." Violet berkata sambil mengisi air dingin di gelasnya, aku yang mendengar saran darinya langsung berbalik badan untuk mengambil handphone. aku akan pesan makanan online sesuai yang di katakan oleh Violet.     

Terkadang wanita itu punya banyak ide yang bagus, aku berjalan cepat untuk naik ke lantai atas. memilih untuk buru-buru karena aku sudah sangat lapar, membuka pintu kamar dan mencari dimana handphone milikku.     

Ketika melihat di salah satu sofa, aku langsung mengambilnya dan membuka aplikasi yang memang cocok untuk memesan makanan. ini sudah sangat malam, tapi sepertinya banyak Restauran 24 jam yang masih beroperasi.     

Aku memesan dua ayam goreng, kentang goreng, burger, dan satu lemon tea. setelah memastikan pesanan selesai. aku kembali turun ke lantai bawah, aku akan tunggu saja di bawah. sembari melihat langit malam yang pastinya sangat indah.     

Aku sudah keluar dari pintu utama dan memilih untuk menyapa beberapa pengawal yang berjaga. setelah itu aku duduk di bangku dan melihat bintang-bintang yang memang begitu terang. mataku di manjakan oleh sesuatu yang memang di ciptakan untuk di nikmati, hal yang luar biasa dengan kesempurnaan masing-masing.     

Bermenit-menit berlalu, ketika aku mendengar suara telepon. aku langsung mengangkatnya dan ternyata itu adalah driver yang mengantarkan makanan untukku. aku menyuruh salah satu pengawal untuk mengambilnya, Karena aku tidak mungkin Berjalan cepat sampai ke gerbang utama. Gerbang utama Mansion ini memang cukup jauh dari tempatku duduk, mansion ini sangat besar. Bentuknya juga sempurna dan sangat mewah. aku terkadang merasa bersyukur bisa tinggal disini, namun disisi lain aku merasa resah dan pengap. aku ingin sekali pergi jauh dari tempat yang terkutuk ini, ya memang sedikit Terkutuk. karena aku merasa tidak bebas dengan apapun yang ada disini.     

Salah satu pengawal berlari ke hadapanku, dia memberikan pesanan yang aku beli. aku membuka semua isi makanan dan mencium aroma makanan yang sangat harum. lalu mulai memakannya dengan lahap, makan malam memang lebih enak di bandingkan makan di jam manapun, apalagi saat hamil begini. Huh! dunia terasa baik-baik saja setelah aku kenyang.     

"Kau malam-malam selalu keluar begini ya?." suara Daniel membuatku tersedak makanan, mataku melotot terkejut karena melihat kedatangannya yang terlalu tiba-tiba.     

"Huk!! Huk!!." kenapa semua keluarga Douglas selalu datang seperti hantu, aku meminum air lemon Tea dan mulai menghela nafas pelan     

"kau! apakah kau memang selalu membuatku dalam bahaya?." Tanyaku kesal, aku mendelik sebal ke arah Daniel yang hanya dengan tatapan matanya saja aku sudah sangat merinding.     

"Kau saja yang kagetan." Kata Daniel, dia sudah duduk di sampingku tanpa aku minta. bahkan dia mengambil kentang goreng milikku.     

"Ya!! kau mengambil makanan kesukaanku!." Ucapku kencang, namun Daniel malah tertawa kecil lalu dia menghela nafasnya pelan.     

"Perempuan hamil sebenarnya tidak boleh banyak-banyak makan Fast food. tidak baik untuk janin." Ujar Daniel padaku, aku yang mendengar ucapan dari Mulutnya hanya bisa terdiam.     

"Untuk apa kau kemari?." Tanyaku tanpa basa-basi, aku kembali memakan ayam goreng dengan begitu lahap tanpa memikirkan apapun.     

"Hanya mau menyapa dirimu saja, kalau begitu aku pergi dulu ya." dia kembali bangun dan tersenyum kecil, aku yang melihat kepergiannya itu hanya menatap bingung.     

"Dia itu kenapa sih? datang dan pergi sesuka hati, ckckckck.. Lelaki aneh." ucapku pada diri sendiri, aku mengambil kentang goreng lalu mencolek saus tomat. mataku melihat bubuk kuning yang ada di sekitar kentang, aku merasa tidak memesan rasa keju. hanya rasa original, kenapa ada bubuk kejunya? Ahh! mungkin saja orangnya lupa. Jadi aku kembali memakan kentang itu tanpa memikirkan apapun.     

Beberapa saat semua makanan sudah aku habiskan, aku menepuk-nepuk pelan perutku dan merenggangkan otot tubuh yang sangat lelah. padahal hanya sekedar makan, tapi Kenapa aku begitu lelah? Ah! wanita hamil memang serba salah.     

Baru saja aku mau bangun dari tempat duduk dan membuang sampah bekas makan, tapi entah kenapa perutku tiba-tiba merasa tidak nyaman. seperti rasa nyeri yang perlahan mengusik ketenangan. aku memegang sebentar ke arah perut, Meraba sisi perutku yang sepertinya memang sangat nyeri. "ah! kenapa ini? Apakah aku kekenyangan makan? Tapi tidak mungkin, rasa sakitnya seperti di pukul-pukul." Aku kembali duduk, mencoba untuk menghela nafas Perlahan dan meredakan rasa sakit yang benar-benar membuat diriku gemetaran.     

"Astaga!!!." Aku berteriak kencang, beberapa pengawal datang kepadaku dan mencoba membantu diriku. aku sudah tidak kuasa menahan semua rasa sakit ini. ada apa ini? apakah makanannya beracun? tidak mungkin!!     

"Tolong!! panggil suamiku! tolong!!!." aku berkata pada pengawal yang sudah mau membopong diriku, salah satu dari mereka mengangguk dan mulai pergi. aku masih duduk di atas kursi dan mencoba untuk menahan semua rasa sakit ini.     

Tidak! Tuhan aku mohon jangan ambil anakku! tidak! jangan!     

"Huh!! Hah!! huh!! Huh!!... Sakit!!! Astaga Tuhan! sakit!!." Aku sudah menangis kencang, tak lama dari kejauhan aku melihat Edwards yang sudah berlari ke arahku. Ya? Edwards, bantu aku! bantu anak kita! Aku berteriak dalam hati dan semuanya tiba-tiba terasa gelap.     

Semua kesadaranku telah hilang dan hanya ada kehampaan di sekitarku saat ini     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.