Hasrat Wanita Bayaran

Keasyikan yang terganggu



Keasyikan yang terganggu

0Violet Tersenyum senang saat mendapatkan kabar dari salah satu pengawalnya. Bahwa Choon-hee di larikan ke rumah sakit. Tangannya masih memegang gelas Wine, dia memang masih di Jepang. Pelukan erat dia rasakan, Di belakangnya ada Daniel yang baru saja selesai mandi.     
0

Ciuman sensual Daniel berikan pada Violet, yang di cium hanya diam saja. Dia memang hanya memakai Bra dan celana dalam warna merah, sengaja hanya memakai Seperti itu. Karena dia mau Bersenang-senang bersama dengan Daniel.     

"Bagaimana rencanamu sayang?." Tanya Daniel.     

"Tentu saja berjalan dengan baik, terkadang Alam mendukung apa yang mau kita lakukan. Choon-Hee keguguran, dia tidak berhasil mempertahankan anak dari Edwards. Jadi hanya aku saja yang akan menjadi Nyonya Douglas, bukan Choon-hee. sebentar lagi wanita itu akan di usir oleh Nyonya Anne dari Mansion. karena sudah tidak berguna sama sekali, Astaga! aku senang sekali." Violet berkata sambil membalik badannya dan menatap Mata Daniel.     

Terlihat jelas Bahwa dua orang itu senang dengan berita yang telah di dengar, apalagi saat ini menyingkirkan Choon-hee adalah hal utama yang harus Mereka lakukan. "Tapi aku sedih karena Choon-hee tidak langsung mati juga, ish! mungkin badai itu tidak terlalu besar. Aku akan cari cara lain untuk membunuh wanita tidak berguna tersebut." violet berkata lagi, Daniel yang mendengar hal itu hanya tertawa saja.     

"Kau terlalu terburu-buru, santai saja. lakukan semuanya secara Perlahan dan aku yakin akan berjalan dengan baik." Daniel mengelus lembut tubuh Violet dan Merasakan setiap kulit halus lembut yang ada di tubuh wanita tersebut.     

Daniel sangat suka ketika bisa merasakan kehangatan dan kebersamaan seperti ini. Walaupun Daniel tau Bahwa Violet Hanya menjadikan Daniel sebagai tempat pelampiasan saja. Namun kenapa memangnya? selama Daniel bisa merasakan sentuhan tubuh Violet, maka Daniel akan merelakan apapun. saat ini dia benar-benar terjebak pada keindahan tubuh Violet dan rasa aneh di dadanya. Walaupun dia masih tidak tau perasaan apa yang sedang dia rasakan itu.     

"Jika terlalu lama, Bisa saja Keluarga Berenice ikut campur." Violet mengutarakan apa yang dia Takutkan selama ini.     

"Apakah menurutmu, keluarga Berenice mengetahui hal ini? tentang badai yang telah terjadi dan membuat Choon-hee keguguran?." Tanya Daniel.     

"entahlah, aku tidak tau. aku rasa lebih baik untuk Mereka tidak tau apa-apa. daripada harus mengetahui dan kita yang di tuduh mencelakai Choon-hee. lebih baik jika ternyata Edwards yang di salahkan, Karena tidak bisa menjaga Choon-hee dengan baik." Violet melepaskan pelukan dari Daniel, dia memilih duduk di atas sofa sambil melebarkan kakinya.     

Daniel yang melihat itu hanya Tertawa pelan, lalu dia menghampiri Violet dan duduk di bawah kaki wanita tersebut.     

"Tapi aku rasa, Keluarga Berenice memang akan menyalahkan Edwards. Karena mau bagaimanapun yang ada di sana hanya Edwards dan Choon-hee. sedangkan kita ada Disini dan Berlibur, jika mereka mau menuduh kita. mereka tidak punya bukti apa-apa." Daniel berkata lagi, tangannya sangat nakal meraba celana dalam Violet. meraba dengan gerakan sensual, melihat bagaimana Violet langsung mendesis pelan.     

"Ya, mereka tidak punya bukti apa-apa. tapi.. ashhhh..." Violet sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, ketika Daniel dengan lancang membuka celana dalam Violet dari samping dan meraba dinding surgawi itu. Mata Violet sudah memandang wajah Daniel yang sangat jahil.     

"Kenapa sayang? sepertinya kau tidak punya pertahanan diri yang baik sekarang." Daniel mengejek secara terang-terangan, lalu dengan lancang dia memasukan satu jarinya ke dalam lubang milik Violet.     

"Daniel!." kata Violet kesal, dan Daniel langsung Tertawa pelan karena wanita di depannya itu sangat lemah saat di permainkan seperti ini.     

"Kau sudah menghancurkan seluruh pertahanan diriku, jadi apakah kau masih bisa berbicara santai seperti ini. ketika aku tau kau sengaja melakukan Semuanya agar aku... Ashhh.. Daniel! shit!! akan aku bunuh kau... ashhh..." Violet pasrah, saat jari Daniel sudah Bergerak maju mundur dan mengobrak-abrik pertahanan diri yang memang sudah hancur sejak tadi.     

"Kau yakin mau membunuh diriku sayang?." Ejek Daniel lagi, dia sudah memasukan kedua jari yang lainnya. membuat Violet membuka matanya terkejut, namun bibir Violet masih membungkam dan mengigit bibirnya dengan resah.     

Saat mereka sedang asyik-asyiknya berkelana pada pikiran kotor. Suara ketukan pintu membuyarkan semuanya, Violet membuka Matanya dan menengok ke arah pintu.     

"Siapa?." Tanya Violet dengan sedikit berteriak.     

"Apakah pelayan hotel?." Tanya Daniel bingung, dia melepaskan jarinya dari lubang milik Violet. membuat Violet kesal.     

"Ish!!! jika memang benar-benar pelayan hotel. akan aku bunuh dia! lihat saja!!." Violet bangun dengan kesal dari atas sofa. Masih dengan memakai bra dan celana dalam saja, dia Berjalan kesal. Daniel yang melihat kekesalan wanitanya hanya Tertawa kecil, Tentu saja wanita itu marah. Sedang asyik-asyiknya malah di ganggu, siapa yang tidak marah?.     

Daniel penasaran siapa yang datang siang-siang begini, dia hanya berdiri di dekat sofa dan melihat saat Violet membuka pintu.     

Pintu sudah terbuka dan beberapa orang berpakaian hitam masuk dengan gerakan cepat. Mendobrak langsung kamar hotel Daniel dan Violet. Daniel terkejut dengan apa yang di lihatnya saat ini, Karena di depan Violet berdiri seorang wanita yang cukup dewasa namun masih sangat cantik.     

"Nyonya Berenice?." Tanya Violet pelan, yang di tanya hanya tersenyum kecil dan melihat tubuh Violet dari atas sampai bawah. lalu memandang tubuh Daniel yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada.     

"ckckckck.. Keluarga Douglas memang isinya orang gila semua. bagaimana ceritanya adik ipar dan kakak iparnya menyewa satu kamar hotel dan bercinta?." Suara itu seperti suara ejekan, lalu dengan langkah santai Nyonya Berenice berjalan ke arah sofa. dia berhenti sebentar lalu salah satu pengawalnya mengeluarkan kain hitam dan di letakkan di atas sofa. Barulah saat itu nyonya Berenice duduk dengan nyaman, dia masih melihat Violet serta Daniel yang berdiri mematung melihat Kedatangan orang yang tadi baru saja di bicarakan.     

"Kalian mau berdiri saja?." Tanya nyonya Berenice pelan.     

Violet lebih dulu sadar, dia menutup pintu dan menghitung jumlah Pengawal yang di bawa oleh nyonya Berenice. Dua puluh orang, lengkap dengan senjata tajam dan senapan. Belum lagi tubuh mereka yang besar dan sepertinya sudah di latih bela diri tingkat tinggi. apakah Violet bisa hidup setelah ini? itulah yang jadi pertanyaan di dalam otaknya.     

"Ada apa kau datang kemari?." Violet berjalan ke arah sofa dan duduk berhadapan dengan nyonya Berenice. Daniel juga ikut duduk di samping Violet. Dia memberikan selimut kepada Violet agar bisa menutupi tubuhnya itu.     

Daniel juga sangat takut saat ini, bagaimana jika Nyonya Berenice benar-benar datang untuk membunuh mereka berdua? Daniel yakin mereka Berdua tidak akan bisa Kabur kemanapun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.