Hasrat Wanita Bayaran

Persiapan Pernikahan



Persiapan Pernikahan

0Keesokan paginya, ketika Matahari sudah bersinar terang. aku Terbangun dari tidur panjang yang terlalu hampa, aku menengok satu persatu ruangan yang ada di sekitar. Tampaknya cukup aneh ketika aku hanya bisa memandang satu persatu Ruangan tanpa bisa merasakan apapun.     
0

"Ini harinya? Aku akan menikah?." aku berkata sendiri sambil memegang kepalaku yang terasa pusing. sebab Semalaman aku tidak bisa tidur dengan baik.     

Ketukan pintu terdengar nyaring, belum juga aku bangun. Tapi pintu itu sudah terbuka lebih dulu dan aku Melihat beberapa orang yang masuk ke dalam. Mereka semua datang membawa Gaun pengantin dan segala pernak-pernik yang akan aku pakai.     

Beberapa lainnya membawa perlengkapan untuk membuat kuku-kuku yang unik, aku langsung menyambut mereka dengan baik. aku melihat bagaimana senyum merekah dari wajah mereka yang datang kemari.     

"Selamat Pagi Nona Choon-hee, kita akan melakukan beberapa perawatan sebelum pernikahan dan juga memastikan Anda bisa tampil cantik dan menawan di malam pernikahan." ungkap salah satu dari mereka yang cukup lebih tua dari yang lainnya.     

Aku dituntun untuk melakukan beberapa hal yang memang diharuskan, kami melakukan beberapa aktifitas. Seperti mandi kembang dan susu, lalu mulai mengukir kuku jariku dengan kuku palsu. aku mengikuti semua yang di lakukan para pelayan itu. Bahkan saat sarapan saja aku sampai disuapi agar bisa tetap duduk dengan baik, dan mereka sibuk dengan segala persiapan. Wajahku juga sudah di make up dengan simpel tapi terkesan mewah, polesan warna pink muda di bibirku menambah kesan manis.     

Jam terus berdetak hingga menunjukkan pukul satu siang, sudah selesai dengan segala keperluan yang ada. Semua pelayan sudah pergi dan aku di tinggal sendirian, aku berjalan menatap cermin sekali lagi. Rambutku sudah di sanggul dengan cantik, model rambut twisted braid. Gaya ini mengkombinasikan gaya kepang twisted dengan cepol. di atas kepalaku memakai Mahkota kecil yang aku rasa itu berlian asli.     

Aku merasa seperti toko perhiasan berjalan jika sudah begini, belum lagi kalung pemberian Bibi Liu. Masih ada di dalam kotak dan belum aku pakai, katanya sebelum memakai gaun pengantin. Gaun itu harus di lihat lebih dulu oleh Ibu mertua dan ayah mertua.     

Itu kenapa sekarang aku sedang menunggu Tuan Brandon dan Nyonya Anne. aku menunggu Dengan kecemasan, Beberapa saat ketukan pintu terdengar lagi. aku sudah berdiri di dekat ranjang dan melihat pintu terbuka.     

Ada Tuan Brandon, Nyonya Anne, Nenek Lecy, Daniel, Azzhura, dan juga Violet.     

Mereka semua masuk dan Menatap diriku dari ujung kaki hingga ujung kepala.     

aku hanya bisa berdiri sambil tersenyum kecil.     

"Ini gaun yang akan kau pakai?." Tanya Nyonya Anne, dia Berjalan ke arah gaun yang tergantung dekat lemari. aku langsung mengangguk cepat.     

"Cantik, Cocok untukmu. Make up yang kau pakai juga bagus. Aku rasa kau akan menjadi pengantin yang cantik dan menawan." Nenek Lecy memegang lenganku dan mengelusnya dengan lembut.     

"Terimakasih Nek." Kataku pelan.     

"Perhiasan apa yang akan kau pakai?." Violet bertanya lebih dulu, aku baru ingin menjawabnya namun dia sudah lebih dulu tertawa. "Ah aku lupa, aku tidak punya saudara orangtua yang bisa memberikan perhiasan untuk menikah. kasihan sekali." Violet berkata dengan nada menyindir, aku yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk saja.     

Lalu aku berjalan ke salah satu meja dan mengambil kotak biru yang tertutup, aku membuka kotak tersebut dan memperlihatkan kalung yang akan aku pakai sebagai perhiasan pernikahan.     

"What!! Darimana kau dapat kalung semahal ini!?." Azzhura lebih dulu sadar akan kalung yang aku perlihatkan, aku sudah tau Bahwa mereka pasti akan tau bahwa ini kalung mahal.     

Nyonya Anne dan Violet langsung berjalan cepat ke arahku dan melihat apa yang aku tunjukan.     

"Ini asli? Atau hanya imitasi?." Tanya Violet.     

"Asli, ini kalung Pemberian Nyonya Clarissa untuk hari pernikahanku." Ujarku bangga.     

"Nyonya Clarissa? kau bercanda? atau kau sedang gila?." Nyonya Anne Tertawa kecil, dia menatap mataku dengan mencemooh.     

"Iya, Bibi Liu berkata bahwa ini milik Ibu kandung Edwards. Katanya, Ini memang di berikan oleh Nyonya Clarissa untuk istri Edwards. dan Bibi Liu memberikan ini padaku, katanya ini kalung berlian termahal di dunia." Ujarku bangga, aku benar-benar senang melihat wajah Nyonya Anne dan Violet yang sudah terbuka karena sangat terkejut.     

"Istri Edwards? seharusnya itu menjadi milikku, kenapa kau yang dapat!." Tanya Violet kesal.     

"Aku tidak tau, Bibi Liu yang berikan ini. Setahuku dia memberikan ini pada Perempuan yang benar-benar layak untuk Edwards, dan dia berpikir akulah orangnya. itu Kenapa aku yang di berikan kalung mahal ini." aku berkata dengan nada pelan, namun aku dapat merasakan aura mematikan di dalam ruangan ini.     

"Gila! Bagaimana bisa begitu!? ini kalung yang sangat mahal! aku tidak terima! kau mendapatkan apa yang harusnya menjadi milikku! kau curang!." Violet berteriak-teriak marah, dia sudah menatap kesal ke arahku. aku hanya Mengangkat kedua bahu dengan rasa tidak menyesal sama sekali. Kenapa? Karena aku senang bisa membuat Violet marah dan iri padaku.     

"Itu kalung langka dan sangat mahal, Jika kau sudah selesai menikah nanti. berikan kalung itu, biar aku yang simpan." nyonya Anne berkata dengan nada sombong, aku yang mendengar ucapannya hanya tertawa kecil.     

"Tidak, ini milikku. jadi aku yang bisa simpan ini untuk diriku Sendiri. Lagipula ini kalung yang di berikan nyonya Clarissa. aku akan benar-benar menjaganya sepenuh hati, kalung ini cantik sekali. Seperti wajahnya yang pastinya sangat cantik." kataku dengan nada senang.     

"Ya kau benar, dia sangat cantik." Tuan Brandon berkata seperti itu dengan suara serak, dia kemudian berlalu pergi dari kamarku. aku yang mendengar dan melihat sikapnya hanya bisa terdiam. kenapa dia pergi setelah mengatakan hal tersebut?     

"Sayang? Kau mau kemana?." Nyonya Anne langsung menyusul suaminya, Azzhura mengikuti dari belakang.     

"Kau pakai dan simpan baik-baik ya Choon-hee. Ini barang yang sangat penting." Nenek Lecy mengecup keningku lalu dia berjalan pergi dari ruangan kamarku.     

Hanya tinggal aku, Violet, dan Daniel. Mereka berdua menatap mataku dengan tatapan yang sangat aneh.     

"Apa? Jika kau meminta kalung ini, aku tidak akan berikan sekalipun aku mati." Jawabku dengan nada yang sangat yakin.     

"Aku akan ambil kalung itu! apapun caranya kalung itu akan menjadi milikku!." Violet berkata kesal, lalu dia berjalan cepat meninggalkan kamarku.     

Hanya ada Daniel Sekarang, dia tersenyum dan entah kenapa dia mengelus lembut kepalaku. kenapa dia jadi sangat lembut padaku? Aneh..     

setelah melakukan hal tersebut, Daniel juga ikut pergi..     

Mereka semua kenapa sih?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.