Hasrat Wanita Bayaran

Aku juga punya alasan kuat untuk menceraikan dirimu.



Aku juga punya alasan kuat untuk menceraikan dirimu.

0(Author POV)     
0

Edwards sudah berjalan memasuki ruangan rumah sakit, Sejak selesai makan malam tadi. Edwards sengaja berkata pada Choon-hee untuk Tidur lebih dulu, karena Edwards mau melihat keadaan Violet saat ini.     

Edwards masih merasa Tidak tenang, karena mengingat perkataanya ibunya yang mengatakan Bahwa Violet terluka di bagian kepala. berharap bahwa Violet akan baik-baik saja..     

Edwards masuk ke salah satu ruangan, Yang kata suster di depan tadi adalah ruangan inap milik Violet. Ketika masuk kesana, Edwards melihat salah satu pelayan Mansionnya sedang berjaga.     

"Selamat malam Tuan Edwards." ujar pelayan tersebut.     

"Kau sudah hubungi Keluarga Violet?." Edwards langsung bertanya pada intinya.     

"Belum Tuan, Nyonya Anne berkata agar Tuan sendiri yang menyampaikan kabar ini." Ujarnya.     

"Lalu? Apakah Violet baik-baik saja?." Edwards sudah berjalan ke sisi ranjang Violet, melihat bagaimana wajah Violet yang sangat pucat dan Kepalanya sudah di perban.     

"Nona Violet mampu melewati masa kritisnya, dia sempat kehilangan banyak darah dan kejang-kejang. Namun dokter berhasil membuat keselamatan bagi Nona Violet." Mendengar apa yang di katakan pelayan tadi, Edwards sedikit menghela nafasnya.     

"Baiklah, kau boleh keluar dulu. ada yang mau aku lakukan disini." Perintah Edwards pada pelayannya.     

Pelayan itu pergi dan menutup pintu ruangan, Edwards mengambil salah satu kursi dan duduk di dekat Violet. wajah Violet yang sangat polos membuat Edwards jadi merasa tidak tega.     

Edwards Memegang tangan Violet dengan lembut, menatap terus menerus wajah yang selalu membuat hati Edwards jatuh cinta lagi dan lagi. wajah yang selama ini membuat Edwards merasakan dunia yang berbeda, wajah itu juga yang membuat Edwards merasakan sakit tidak tertahankan.     

Violet mengajarkan rasa sakit hati yang begitu dalam, membuat Edwards hancur hingga perlahan-lahan. Membuat Edwards tidak bisa lagi mempertahankan hubungan ini.     

Edwards ingin sekali berteriak marah pada Violet, berkata padanya bahwa Edwards sangat kesal dan membencinya. Tapi lagi-lagi Edwards tidak bisa, dia hanya bisa menangis saat ini.     

Menangis dan memegang tangan Violet dengan begitu erat. "Kau membuatku tidak berdaya, kau membuatku harus mengambil pilihan yang tidak aku sukai. Kenapa? Kenapa kau melakukan semua ini padaku? apakah cintaku ini benar-benar kurang untukmu?." Edwards berkata sendiri, suaranya yang begitu serak dan tangisnya yang cukup berisik.     

Tentu saja itu mengganggu Violet, wanita tersebut sudah membuka matanya. Melihat Edwards yang ada di sampingnya sedang menangis.     

Selama kenal dengan Edwards, Edwards memang sering sekali menangis di depan Violet. Hal itulah yang tidak pernah Violet sukai, kenapa Seorang lelaki harus menangis? Membuat Violet geram dan jijik.     

"Menyingkirlah dari tanganku! Air matamu benar-benar membuatku jijik." violet berkata sangat pelan, suaranya begitu serak dan hal itu membuat Edwards tersasar.     

Edwards langsung mengangkat wajahnya dan menghapus air matanya yang tadi mengalir melewati pipinya. "Kau sudah sadar? Mau aku sesuatu?." Tanya Edwards, dia masih saja perhatian.     

"Tidak perlu, aku hanya butuh kau menjauh dari wanita bernama Choon-hee dan jangan pernah ceraikan aku. Jika kau masih mencintai diriku, kenapa kau harus repot-repot meminta cerai?." Pertanyaan Violet yang memang tidak pernah berbasa-basi, membuat Edwards terdiam seketika     

"Karena kau selalu menyakiti diriku, memang benar. Jika kita bercerai, aku akan merasakan Kesakitan yang luar biasa. Tapi itu hanya akan terjadi sementara saja, setelah waktu berlalu maka aku akan baik saja. Berbeda jika aku terus mempertahankan hubungan ini, aku akan merasakan sakit setiap hari. setidaknya jika kita bercerai, satu masalah dalam hidupku terselesaikan. aku hanya perlu mencari wanita lain dan jatuh cinta padanya. maka aku akan benar-benar melupakan dirimu." Edwards berkata dengan suara datar, matanya yang tadi sangat sedih sekarang sudah berubah menjadi biasa saja.     

Tidak ada kesedihan di mata Edwards sekarang, hal itu membuat Violet berdecih pelan. Tadi Edwards sempat menangis, sekarang setelah dia mengatakan tentang pendapatnya. Dia bisa tegar lagi, Violet merasa Bahwa kedatangan Choon-hee yang membuat Edwards seperti ini.     

"Karena Choon-hee itu kan? Kenapa kau lebih memilih wanita bayaran itu? Apakah ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku? Dari banyaknya wanita berpendidikan di luar sana, dari banyaknya wanita yang hebat dan pintar. kenapa kau memilihnya? Apakah aku memang cukup baik di jatuhkan oleh wanita seperti dia? Aku sakit hati Edwards! kau sama saja menjatuhkan harga diriku. saat kau berkencan Dengan wanita tanpa asal-usul sepertinya!." Violet masih sangat kesakitan, tapi dia mampu mengeluarkan kata-kata yang lebih jahat saat ini.     

Mulutnya memang sudah tercipta untuk menyakiti orang lain, itu kenapa walaupun keadaanya memprihatinkan. dia tetap saja tidak berhenti untuk bicara kasar pada Edwards.     

"Karena Choon-hee tau cara menghargai diriku, dia tau bagaimana berbicara dengan baik, dia tau cara memperlakukan aku dengan hormat dan dia juga tau bagaimana cara melayani diriku. dia melakukan semua yang aku mau dengan sangat hebat, dia berbeda dari wanita yang aku temui. dan tentunya sangat berbeda dari dirimu. dia mungkin tidak pintar dan tidak terpandang seperti dirimu dan Wanita lain. Tapi apa pentingnya itu semua? jika wanita-wanita pintar seperti kalian tidak tau cara memperhatikan laki-laki? Apa pentingnya kepintaran itu, jika tidak tau cara menghargai laki-laki? Aku selama ini diam.. Karena aku berharap kau akan berubah Violet, tapi Nyatanya Semakin aku diam. semakin kau menginjak-injak harga diriku.     

Apakah ini yang kau bilang pintar? Kau pintar dalam banyak hal, tapi kau tidak pintar untuk menghargai suamimu sendiri! walaupun aku tau bahwa seorang wanita atau istri berhak atas hidupnya sendiri. Tapi jangan lupa bahwa seorang istri juga punya tanggungjawab untuk suaminya." Edwards berkata sangat tegas, membuat Violet memerah marah.     

Watak Violet memang sangat keras dan begitu egois, dia tidak suka di atur-atur oleh orang lain. apalagi itu Edwards, dia selalu mengendalikan Semuanya. dia mau semua orang menuruti apa yang di katakan. itu kenapa Selama Ini Violet tidak pernah mendengarkan keinginan Edwards sama sekali.     

"Kau membelanya dengan sangat baik Edwards, aku tidak pernah melihatmu membela orang lain sebaik ini! sekarang aku punya alasan untuk membenci Choon-hee dengan sangat dalam! Persetan dengan sikap wanita sialan itu yang bisa membuatmu nyaman! persetan dengan semuanya! aku akan membunuhnya! dan kau akan melihat mayatnya yang membeku!." Violet mengancam lagi, namun Edwards tetap tenang..     

Edwards hanya menepuk-nepuk tangan Violet dan Tersenyum manis. "Aku juga semakin punya alasan kuat untuk menceraikan dirimu dan membuatmu menyesal karena sudah sering mengancam diriku. Hanya itu yang mau aku katakan padamu, aku permisi. semoga kau selalu sehat." Edwards membalikan omongan violet, lalu Edwards bangun dari tempat duduknya dan memilih untuk pergi dari ruangan tersebut. Violet yang melihat hal itu hanya bisa memaki dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.