Hasrat Wanita Bayaran

Violet yang terlalu berlebihan



Violet yang terlalu berlebihan

0(Author POV)     
0

Violet mendesah kesal saat dia harus melihat wajahnya di beberapa bagian di perban oleh dokter. Saat ini dia hanya bisa terbaring kesal di atas ranjang tempat tidurnya sambil menahan makian yang sudah mau keluar sejak tadi.     

dokter sudah pergi dari kamar Violet, hanya tersisa Violet dan Daniel saja. Mereka berdua hanya saling terdiam, tidak ada yang mau saling menyapa. Lebih tepatnya violet merasa malu karena tadi di gendong oleh Daniel ke kamar sendiri. Keluarga Douglas yang lain sibuk mengurus Edwards.     

"Kau kenapa? wajahku jelek sekali." Kata Daniel menegur.     

"Hei! Wajahku begini gara-gara Choon-hee. Jika saja dia tidak kurangajar! Sialan! Wanita itu benar-benar seperti psikopat gila yang suka sekali menyakiti orang lain!." Violet berkata dengan nada Pelan, namun terdengar jelas amarahnya.     

"Sebenarnya kalian berdua sama, sama-sama gila dan psikopat. bagaimana bisa kau menghina kak Edwards dan membuatnya jadi kambuh sakit begitu? Tentu saja Choon-hee langsung marah besar, lagipula kau juga bodoh. Jika kau memang mau mengambil hati Edwards, setidaknya kurang-kurangin amarahmu itu. kau seperti wanita aneh jika sudah marah. apalagi mulutmu yang selalu berteriak tidak jelas dan mengeluarkan kata-kata makian. Ih.. menyeramkan sekali." Daniel berkata jujur, Violet Langsung berdecih mendengar apa yang Daniel katakan.     

"Pergilah sana!!! kau disini membuat kepalaku sakit saja! Jika kau hanya mau menyalah-nyalahkan diriku saja. lebih baik jangan disini, aku jadi malas melihat wajahmu! memangnya aku gila? yang gila itu kakakmu!." Kata Violet lantang, dia masih tidak mau di salahkan atas apa yang telah terjadi. dia memang selalu bersikap seperti itu, selalu seenaknya sendiri dan malas untuk meminta maaf.     

Egois sekali Violet, Daniel Bahkan sudah merasa Bahwa Violet memang punya gangguan jiwa juga.     

"Kau tau tidak? sikapmu itu sudah terlalu berlebihan Violet. sekali-kali kau coba ke Psikiater dan Tanyakan apakah kau punya gangguan jiwa. Karena menurut diriku kau punya sedikit keanehan. seperti gangguan jiwa bernama Megalomania, Orang dengan megalomania dapat dikenali dengan sikap yakin bahwa dirinya memiliki kekuatan, kekuasaan, kecerdasan, atau kekayaan. Namun, keyakinan ini sebenarnya adalah keyakinan yang salah atau disebut juga dengan waham, tepatnya waham kebesaran.     

Seperti dirimu yang selalu merasa hebat dan tidak mau di salahkan atas apapun. Kebutuhan seseorang untuk pengakuan orang lain tanpa sadar membuatnya merasa menjadi lebih hebat dan meninggikan diri dibanding orang lain. Salah satu hal yang mungkin terjadi ketika seseorang merasa dirinya lebih hebat dibanding orang lain dan butuh pengakuan.     

Megalomania atau penyakit kepribadian narsisistik merupakan salah satu masalah mental yang menyebabkan seseorang sangat memusatkan perhatian pada diri sendiri. masalah ini membuat seseorang merasa lebih hebat dibanding orang lain." Ujar Daniel panjang lebar, Daniel mengatakan ini karena merasa kasihan pada Violet.     

"Hei! tidak semua amarah dan Rasa hebat itu adalah gangguan jiwa! memangnya jika aku marah-marah begini terus aku gila! yang gila itu kau! bisa-bisanya kau katakan aku punya gangguan jiwa! Dasar Bodoh! pergilah. Aku benar-benar kesal melihat dirimu disini!!." Violet benar-benar merasa tidak terima, bahkan dia mengusir Daniel dengan kata-kata makian yang sangat jahat.     

"Tapi aku berkata seperti ini agar kau bisa segera di obati jika memang kau punya penyakit juga." Daniel sedikit bersikeras.     

"Pergi sana!!!! Dasar Bodoh! Jangan katakan Bahwa aku punya gangguan jiwa!!! Kau yang memiliki gangguan jiwa! bagaimana bisa kau mengatakan semuanya padaku. Aku ini masih waras dan Paham apa yang terjadi. aku seperti ini karena merasa kesal dengan Edwards dan Choon-hee. aku merasa tidak terima Choon-hee mengambil Edwards dariku!     

Bagaimana bisa Edwards memilih wanita murahan seperti Choon-hee? Dia hanya wanita pelacur yang seharusnya hanya di jadikan tempat bersenang-senang saja! bukannya mau di jadikan istri! Kau dan kakakmu sama saja! Keluarga Douglas sama-sama bodoh dan sialan! Kalian hanya hebat karena kaya. selebihnya kalian tidak bisa apa-apa!." Ucapan Violet lantang sekali, Daniel yang mendengar hal tersebut benar-benar hanya bisa menghela nafasnya pelan.     

Bagaimana bisa Violet malah menyalahkan orang lain? Padahal dia yang membuat Edwards menjauh darinya.     

"Yasudah, terserah kau saja. Yang terpenting aku sudah memperingatkan dirimu, aku pergi dulu kalau begitu. jika butuh apa-apa panggil saja aku." Daniel mencoba untuk mengalah, tidak baik juga jika dia berkata banyak hal pada Violet saat ini.     

"Pergi saja! jangan kembali lagi! tidak berguna!!." Kata Violet kesal, Daniel melangkah keluar dari kamar Violet. dia menutup pintu dan mengacak rambutnya pasrah.     

Entah kenapa dalam hatinya dia merasa bahwa Violet sudah terlalu jauh melangkah, Daniel juga bingung kenapa dia jadi memikirkan kesehatan violet. Karena rasa pusing dan resahnya tersebut, Daniel memilih untuk ke dapur saja. dia mau meminum segelas air dingin atau minuman manis lainnya.     

Langkah kakinya benar-benar berjalan ke arah dapur, dia sudah membuka pintu dapur dan melihat ke dalam. Ternyata disana ada Choon-hee yang sedang duduk di meja makan kecil dan menyantap sesuatu di piringnya.     

"Kau sedang makan?." Tanya Daniel pelan, hanya untuk menyapa saja. Bukan untuk hal lain, dia berjalan ke arah kulkas dan mengambil botol minuman dingin. Membukanya dan langsung menenggak hingga habis.     

"Ya, aku lapar sekali. kau mau? Aku buat Dimsum ayam." Choon-hee mencoba memberikan piring besar yang ada di depannya ke arah Daniel. Piring itu memang terdapat beberapa potong dimsum yang cukup menggugah selera.     

Daniel mengambilnya satu potong, Karena merasa lapar juga saat melihat Choon-hee makan.     

"Kau tidak tidur? ini sudah mau pagi." Ujar Daniel pelan, sambil mengunyah dan merasakan Dimsum buatan Choon-hee.     

"Sebentar lagi, setelah makan. Jika kenyang seperti ini tidur akan lebih baik, kau kenapa tidak tidur?." Tanya Choon-hee balik pada Daniel.     

"Hanya belum ingin saja, bagaimana dengan keadaan kak Edwards. apakah dia baik-baik saja?." Daniel mengambil sepotong lagi dimsum di depannya, Choon-hee hanya diam saja. Karena menurutnya makanan ini juga milik Daniel, ini kan Mansion Keluarga Douglas. jadi tidak ada salahnya dia mengambil makanan yang Choon-hee buat sendiri.     

"Baik-baik saja, kata dokter Edwards sudah cukup lebih baik. Tidak terlalu parah seperti sebelumnya." Choon-hee meminum air dingin di gelasnya. masih sambil menatap Daniel yang juga menatap dirinya.     

"Ini karena ada kau disisi kak Edwards kan? kau membawa dampak baik untuknya. apakah kau senang jika menikah dengan kak Edwards?." Pertanyaan Daniel cukup aneh, bukan aneh sih. Tapi lebih tepatnya Choon-Hee jadi bertanya-tanya hal lain kenapa Daniel mau tau apakah Choon-hee senang menikah dengan Edwards atau tidak.     

"senang, tentu saja. siapa yang tidak senang bisa menikah dengan pria yang paling di incar seluruh wanita di dunia ini?." Ujar Choon-hee santai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.