Hasrat Wanita Bayaran

Siapa tau Daniel pelakunya.



Siapa tau Daniel pelakunya.

0"Berhenti!!! sudah cukup! pertengkaran kalian adalah urusan kalian! sekarang yang terpenting adalah mencari tau siapa yang berkontribusi dalam pembunuhan ini!!. penerus keluarga Douglas meninggal dunia! aku yakin ini bukan sekedar badai salju saja. Pastilah ada hal lain yang membuat kau sampai keguguran! Daniel? apakah kau tau apa yang terjadi? kau sudah mengecek cuaca dan kondisi pada saat itu?." tanya Nyonya Anne yang sudah muak dengan pertengkaran tanpa hasil akhir seperti ini.     
0

"Belum Mom, anak buah yang aku kerahkan mengatakan bahwa itu benar-benar sebuah bencana alam yang memang selalu terjadi pada saat-saat tertentu. Aku juga sedang menginterogasi beberapa pengamat cuaca dan para pengawal yang berjaga. namun mereka mengatakan bahwa ini benar-benar kecelakaan alam." kata daniel berbicara dengan tenang, Choon-hee yang melihat itu hanya mendengus dan tertawa jahat.     

"Kenapa kau harus repot repot mencari siapa pelakunya, siapa tau pelakunya adalah dirimu Daniel! bisa jadi kau memang sengaja menutupi semua kenyataan yang ada. Bagaimana bisa pengawal-pengawal hebat yang Edwards bawa tidak tau jika akan terjadi badai? bagaimana bisa pengamat cuaca tidak melihat hal aneh dari cuaca malam itu? apakah mereka bodoh? atau mereka memang sudah kau bungkam agar tidak berbicara banyak hal!." kata Choon-hee yang sudah memandang Daniel dengan lekat.     

"Jaga bicaramu Choon-hee!! Daniel tidak mungkin Melakukan itu". Violet berucap cepat, menepis perkataan Choon-Hee yang dianggap terlalu frontal.     

"Kenapa? kenapa aku tidak bisa menuduhnya? apakah kau punya alasan yang tepat? katakan padaku jika kau punya alasan tersebut! Selama aku bersama Daniel, aku pernah hampir kehilangan bayiku. tapi bayiku terlalu kuat dan aku berhasil selamat, lalu sekarang bayiku tidak selamat. dan semua yang kulakukan selalu ada Daniel di sekitarku! apa aku salah? coba kalian pikirkan! Daniel ini hanya mau dia yang menjadi penerus Tahta Keluarga Douglas! kenapa juga selama ini Edwards hanya diam saja? kalian begitu percaya padanya, siapa tau dia punya niat jahat dan ternyata dia adalah kaki tangan musuh sebenarnya!." Choon-hee tersenyum jahat dan menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.     

Semua orang di ruangan itu hanya terdiam dan sesekali melirik Daniel, Violet sudah memegang lengan Daniel dan mengelusnya pelan. menenangkan lelaki itu agar dia tidak terpancing ucapan Choon-hee saat ini. walaupun memang, apapun yang di katakan Choon-hee adalah kenyataan.     

"Romantis sekali kalian, kakak ipar dan adiknya sedang saling menguatkan satu sama lain. rencana apa yang sedang kalian susun setelah ini? apakah kalian sekarang sedang merencanakan untuk membunuhku? membunuh ibuku? Karena setahuku, kalian yang bertanggung jawab atas semua hal kali ini." kata Choon-hee lagi, membuat ruangan ini semakin terasa panas karena ucapan wanita itu yang mengadu domba.     

ucapan Choon-hee hanya di acuhkan oleh Nyonya Anne dan yang lainnya begitu saja, nyonya Anne merasa tubuhnya sedang lemah akhirnya keluar dari ruangan itu. Tidak sanggup bertahan lama lama, karena tidak ingin melakukan apapun yang akan membahayakan semua orang.     

Violet yang melihat itu, ingin menghampiri Nyonya Anne. namun ucapan Choon-hee membuatnya berhenti begitu saja.     

"Kau manis sekali Violet, pelacur murahan! kau menggoda adik iparmu sendiri. Kau berkata bahwa aku adalah Pelacur, nyatanya kau yang lebih murahan dari padaku. kenapa? kau kaget aku mengetahui sikapmu itu!? apakah kau sedang mau membela dirimu sendiri? ckckckck.. aku ini masih waras, untuk melihat interaksi kalian yang Terlalu intim. kau benar benar haus akan belaian ya? apa sebegitu murahnya tubuhmu? kau bisa berikan kepada siapapun yang bisa memuaskan hasratmu itu. atau kau mau aku sarankan beberapa lelaki yang bisa memuaskan dirimu?." Choon-hee yang sudah membuat Violet geram dan menatap nyalang. Tidak terima dengan kata-kata Choon-Hee yang sangat Kurangajar dan tidak berperasaan sama sekali.     

"Mulutmu benar benar kurangajar Choon-hee! kenapa sekarang kau menjadi sangat lancang dan tidak terkendali!? apakah ini sifat aslimu!? ternyata kau adalah seorang perempuan bermulut pedas dan tidak terkendali?". violet ingin sekali menjambak rambut Choon-hee, jika saja di ruangan ini tidak ada Edwards dan yang lainnya.     

"Aku? aku memang bukan Choon-hee yang kalian kenal, semenjak kalian menghina Keluargaku. aku bukan Choon-hee yang dulu, aku bahkan berniat untuk membuat karir dan harga dirimu hancur dan kau menjadi perempuan mengenaskan! apalagi aku ini istri sah Edwards, aku bisa melakukan apapun. iya kan sayang?". kata Choon-hee yang sudah mengejek Violet lalu meminta persetujuan Edwards akan hal itu. walaupun Edwards pasti akan menolak perkataan Choon-Hee saat ini.     

"Kau tidak akan bisa melakukan apapun terhadap Violet." kata Edwards dengan tegas.     

"Oh ya? tapi aku bisa Melakukan apapun dengan uang suamiku, bukankah kau akan berikan saham atas namaku? berarti aku mempunyai banyak harta dari keluarga douglas nantinya, aku bisa memakainya untuk apapun. itu juga jika suamiku ini benar benar menganggap diriku adalah istrinya". Choon-hee melirik sinis ke arah Edwards, yang di lirik hanya bisa mengacak rambutnya kasar lalu keluar juga dari ruangan itu. tidak tahan dengan sikap Choon-hee yang benar benar sudah berubah.     

Violet dan Daniel juga ikut keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan yang bercampur aduk, perasaan kesal serta ingin sekali membalaskan kata kata jahat tadi.     

Choon-hee yang melihat mereka keluar tanpa mengatakan apapun, hanya bisa terpengkur dan menahan kesedihan serta air mata yang hampir tumpah.     

"Sayang? kau baik baik saja Nak?". tanya nyonya Berenice kepada anaknya.     

"Aku baik Mom, aku hanya lelah. lelah karena mereka mengambil anakku juga". Choon-hee mulai menangis saat ibunya memeluk dia dengan erat. dia merasa bebannya terangkat saat ibunya memberikan pelukan hangat itu.     

"Sudahlah, kau harus bercerai dari Edwards. apapun caranya kau harus bercerai, Mommy tidak ingin melihat dirimu dalam kesedihan terus menerus Nak". kata Nyonya Anne memberi keputusan.     

"Aku akan membantumu untuk perceraian itu, kita harus mencari cara agar pengadilan memutuskan perceraian kalian. apapun caranya, kau harus berpisah Choon-hee". Zurich berkata tegas dan itu diangguki oleh Choon-hee dengan perlahan. Sebenarnya Choon-hee tidak tau kenapa semua ini harus terjadi sangat cepat, padahal baru beberapa hari yang lalu hubungannya dengan Edwards baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang harus berantakan? kenapa?.     

Choon-hee tidak akan tahan hidup bersama seseorang yang hanya membawa penderitaan bagi dirinya dan keluarganya. Tidak akan pernah lagi.     

Edwards mengatakan bahwa dia membenci keluarga Berenice, dia juga tidak memberitahu Choon-hee Bahwa nyonya Berenice adalah ibu kandungnya. kenapa? kenapa Edwards menyembunyikan hal penting dari Choon-hee? padahal Edwards sangat tau bahwa selama ini Choon-hee mencari-cari keberadaan Ibu dan keluarganya sendiri. dan satu hal lagi yang jadi pertanyaan Choon-hee. kenapa juga Juga Zurich bisa ada disini? siapa dia sebenarnya? ahhh semuanya membuat kepala Choon-hee ingin meledak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.