Hasrat Wanita Bayaran

Rencana Violet yang berjalan sangat baik



Rencana Violet yang berjalan sangat baik

0Violet mampu mengecoh pikiran Edwards yang Tadinya baik-baik saja, yang tadinya tidak pernah berpikir buruk tentang Choon-hee. sekarang Edwards sedang berpikir sangat keras, dia bahkan sudah tidak bernafsu makan sama sekali saat melihat dan mendengar sendiri kenyataan yang ada. Dia ingin berteriak marah, namun dia tidak bisa.     
0

Terlalu lemah hatinya untuk berteriak tidak jelas dan menyalahkan orang lain.     

"apa yang kau inginkan dari kerjasama ini?." Akhirnya Edwards membuka suaranya dan bertanya langsung pada Violet.     

Wanita ular di depannya sudah Tersenyum sangat manis. "Saham keluarga Douglas?." Tanya Violet secara terang-terangan.     

"Berapa persen?." Tanya Edwards lagi.     

"Cukup 1 atau 2%. aku tidak terlalu rakus dengan meminta banyak." Ucapan Violet sangat lembut, Edwards memang tidak Pernah mempermasalahkan tentang uang ataupun aset perusahaan. dia selama ini hanya menjaga saja agar saham di perusahaan tidak jatuh ke tangan yang salah.     

"Baiklah, hanya 1%. Kau akan mendapatkan lebih setelah bayimu lahir. Kau tau betul tentang itu, aku sebenarnya tidak mengerti apa yang benar-benar kau inginkan Violet. Tapi sejauh ini kau adalah wanita jujur yang tidak pernah munafik, padaku, kau berkata apa adanya. kau selalu Berbicara sebagai wanita yang memang selalu tau apa yang aku inginkan.     

Walaupun kau sering berkata jujur, lalu menyakiti hatiku dengan semua ucapanmu. Namun kau selalu berbicara sebagai dirimu sendiri, tidak pernah berbohong sama sekali.     

Saat ini, aku tau bahwa rasa sakit terbesar bukanlah karena mendapatkan istri yang kasar dan galak seperti dirimu. Tapi yang paling menyakitkan adalah mendapatkan istri yang berkata manis, namun menusuk jantungku sangat dalam. Mengkhianati aku dan mengecewakan semua kepercayaan yang telah aku berikan padanya. awasi Choon-hee untuk diriku dan pantai terus apa yang di lakukan. aku mau menjatuhkan semua orang yang berani mengkhianati diriku, dia dan keluarganya.. harus menanggung beban Karena berani bermain-main dengan diriku." Edwards berkata sangat pelan, di balik kata-katanya yang pelan itu. Violet Tau ada rasa sakit yang teramat dalam.     

Edwards meninggal Violet dan memilih berjalan' ke arah balkon kamar, dia menghidupkan rokoknya lalu merenung seorang diri.     

Violet tersenyum sekali lagi saat melihat sikap Edwards saat ini, Sekarang Violet paham Bahwa Edwards benar-benar Frustasi. Begitulah Edwards, saat dia sakit hati dan sedih. dia akan sendirian dan menikmati semua rasa sakitnya, hingga rasa sakit itu menumpuk dan menjadi penyakit gila yang akan menyerang dirinya sewaktu-waktu.     

Violet memilih untuk pergi dari kamar Edwards setelah menyelesaikan makan siangnya, dia terlihat sangat beruntung karena dapat membunuh dua burung dengan satu batu. Edwards dia dapatkan, Daniel dia tipu.     

Dan sekarang dia akan pergi ke tempat lain, tempat yang akan membawa keberuntungan lebih banyak lagi. kemana dia pergi? ke tempat Choon-hee tentu saja. sebelum Choon-hee benar-benar pergi dari Pandangan Violet dan akan susah di temukan nantinya.     

Langkah kakinya terus Saja bergerak, dia sudah keluar dari hotel tersebut dan menaiki taksi untuk pergi ke hotel tempat Choon-hee berada. Perjalanan hanya memakan waktu 5 menit saja, saat Violet sudah tiba di depan loby hotel, dia langsung berjalan keluar. dan tepat sekali saat dia melihat Choon-hee dan rombongannya sedang ingin pergi meninggalkan Hotel tersebut. Violet langsung berlari dan mencoba untuk mengejar wanita itu.     

"Choon-Hee!! Tunggu! aku mau bicara sesuatu." violet berhasil berteriak kencang dan membuat Choon-hee Menengok ke arahnya.     

"Ada apa?." Kata Choon-Hee, setelah Beberapa saat dia menimbang-nimbang apakah baik berbicara dengan Violet di saat seperti ini.     

"Ada yang mau aku bicarakan padamu, tentang Edwards. dan ini penting!." Ucap Wanita ular itu dengan bersungguh-sungguh.     

Zurich dan Bella yang mendengar hal itu mencoba untuk menahan Choon-Hee, agar tidak termakan ucapan Wanita ular yang pasti punya banyak tipu muslihat untuk di keluarkan.     

"Aku banyak urusan, aku tidak punya waktu." Choon-hee merasa Bahwa berbicara dengan Violet memang membuang-buang waktu. jadi dia sudah berbalik badan lagi untuk meninggalkan wanita tersebut.     

"Edwards kecewa padamu! Dia berkata Bahwa kau hanya memanfaatkan dirinya saja." Sekali lagi Violet berteriak, dan hal itu mampu membuat Choon-hee menghentikan gerakan kakinya, lalu kembali Menengok ke arah Violet. dari tatapan mata wanita itu dapat si simpulkan bahwa dia sedang sangat jujur.     

"Choon-Hee, jangan percaya. dia hanya membuat suasana semakin panas." Bella Mencoba untuk menghentikan Choon-hee, namun hal itu malah membuat Choon-hee mendekat ke arah Violet dan menatap jelas wajahnya.     

"Apa maksudmu?." Tanya Choon-hee.     

"Aku perlu waktu berbicara berdua saja." Ucap Violet dengan wajah bersungguh-sungguh.     

"Kau membuang waktuku? jika apa yang kau katakan tidak penting, aku pastikan kau menyesal." sebenarnya itu bukan terdengar seperti ancaman, Choon-Hee hanya malas saja bertemu wanita ini dan berlama-lama dengannya.     

"Aku yakin kau akan terkejut mendengar apa yang aku dapatkan." Kata Violet lagi, matanya masih menampilkan tatapan yang begitu serius.     

"Choon-Hee! ayo kita pergi sekarang, Mommy pasti sudah menunggu di bandara. Kita tidak punya banyak waktu." Zurich mencoba untuk mengendalikan pikiran wanita itu, Zurich sangat tau Bahwa Choon-hee mudah sekali di kendalikan orang lain.     

"Aku punya waktu lima menit, tunggu aku di mobil. Aku akan kembali dengan cepat." Choon-hee langsung berjalan masuk kembali ke dalam hotelnya, di memilih untuk berjalan ke arah salah satu cafe di loby hotel, Meninggal Zurich dan Bella di perantara Parkiran.     

Violet tersenyum senang, dia mengikuti Choon-hee dari belakang dan mereka sudah berada di salah satu cafe yang cukup sepi. Choon-Hee sengaja mengambil bangku paling pojok, dia langsung menatap Violet dan menunggu wanita itu menjelaskan semuanya.     

"Apa yang kau inginkan, katakan dengan jelas Violet." suara tegas dan begitu dalam menuntut Violet menjelaskan semuanya secara cepat dan tepat.     

Violet mengeluarkan handphonenya dan mulai mendengarkan rekaman suara Edwards tadi, saat dia berkata di meja makan Bahwa dia begitu kecewa pada Choon-hee. rekaman itu di dengarkan oleh Choon-hee sampai selesai, benar-benar sampai selesai.     

Setelah rekaman selesai, Violet memasukkan kembali handphone miliknya dan menatap dalam wajah Choon-hee.     

"Kau sudah mengkhianati dirinya, cintanya, dan janji pernikahan kalian. Apakah kau akan pergi Seperti pecundang?." Tanya Violet lagi, yang mendengar pertanyaan itu hanya bisa diam membisu.     

"Dia membenci diriku?." Choon-Hee tidak bertanya, tapi dia menyimpulkan dari suara Edwards dari balik rekaman tersebut.     

"Tentu saja, dia membenci dirimu. Kau begitu jahat padanya, bagaimana bisa kau meninggalkan dia di saat-saat dia membutuhkan dirimu? ckckckck.. kau lebih licik dariku ternyata, apa yang akan kau lakukan setelah ini? Dia akan menghancurkan Keluargamu, kau dan semuanya. Karena berani-beraninya bermain dengan Edwards. kau tidak pernah tau seberapa jahat Edwards, kau selama ini hanya melihat sisi baiknya saja." Violet sengaja memberitahu fakta, lalu dia mulai mengadu-domba Antara Choon-Hee dan Edward.     

Agar keduanya sama-sama menyimpan dendam dan saling menyakiti. Ahh! pasti hal ini akan akan sangat menyenangkan, Violet benar-benar tidak sabar melihat semua pertunjukan, setelah keduanya berhasil di kendalikan oleh Tipu muslihat dari bibirnya itu.     

"Bagaimana bisa dia menyalahkan aku? hanya karena aku meminta cerai padanya? hanya karena aku Berkata akan meninggalkan dirinya? dia itu punya hati atau tidak? aku yang mengandung dan aku yang benar-benar kehilangan janin di dalam kandunganku, dia seenaknya berkata Bahwa aku mengkhianatinya!? Aku benar-benar tidak percaya bahwa dia punya pikiran sebodoh itu! jika dia kecewa padaku, bagaimana dengan diriku!? bahkan dia berani berkata akan menghancurkan aku dan keluargaku? dia benar-benar sombong dan angkuh! lelaki tidak tau diri! aku selama ini berada di sampingnya dan menyingkirkan fakta bahwa dia penyakitan!!.     

aku selama ini bersamanya dan menyingkirkan fakta bahwa dia terlalu lemah sebagai lelaki, bagaimana bisa dia berkata seperti itu!!? Pria itu benar-benar gila!! pantas saja seluruh keluarganya meninggalkan dia dan hanya ingin hartanya saja. Karena dia memang tidak punya hati!." Choon-hee memilih untuk bangun dari tempat duduk dan meninggal Violet, entah apa yang mau Choon-hee lakukan.     

Namun Violet paham Bahwa istri kedua Edwards itu sudah sangat marah, bahkan Choon-hee yang terlihat baik, sudah menghina suaminya sendiri dan memaki suaminya.     

Dan kalian tau apa yang Violet lakukan setelahnya? dia merekam makian Choon-hee tadi, dan dia sudah tersenyum senang mendapatkan rekaman tersebut.     

"Yahhh!! Semuanya berjalan sesuai yang aku inginkan. Hanya perlu memberikan rekaman ini pada Edwards, di waktu yang tepat. Maka aku yakin Edwards akan benar-benar membenci Choon-hee. karena selama ini hanya baik di depan saja, tapi di belakang Edwards. dia menghina Edwards sebagai lelaki gila." Violet berkata sendiri, dia menghela nafasnya dan memejamkan mata sebentar. drama yang terjadi semakin menarik saja.     

Beberapa saat setelahnya, Violet kembali ke hotelnya dan masuk ke dalam ruangan kamarnya sendiri. disana ada Daniel yang sedang berleha-leha sambil menonton film. mendengar kedatangan Violet, tentu saja dia langsung menyambut dengan baik.     

"Bagaimana sayang? kau berhasil membuat Edwards dan Choon-hee semakin menjauh?." Tanya Daniel.     

"Ya, seperti itulah. aku lelah sekali, sekarang kau pijat kakiku." Violet melempar tas mahalnya ke sembarangan arah, lalu merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.     

Daniel Langsung menuruti apa yang di inginkan Violet, memijat kakinya dengan minta aromaterapi.     

"Apa yang kau Lakukan? maksudku, apakah kau mengatakan sesuatu yang membuat Choon-Hee dan Edward bertengkar hebat?." Daniel bertanya karena sangat penasaran dengan apa yang di lakukan oleh wanita seperti Violet ini.     

"Apapun itu, kau hanya perlu bersyukur bahwa aku sudah melakukan dengan baik. Kau tenang saja, semuanya berjalan sesuai dengan keinginanmu." Violet memejamkan matanya, dia tidak mau memberitahukan Daniel apa saja rencana sebenarnya. dia hanya ingin untuk sendirian, tidak mau mengajak siapa-siapa dalam keuntungan ini.     

"Kau yakin tidak mau memberitahu diriku? ck! Kau jahat sekali Violet. beritahu aku sedikit saja, Memangnya kau katakan hal apa? tentang apa? aku benar-benar penasaran." Daniel masih mencoba untuk mencari tau     

"Jika kau memang tidak percaya dengan diriku dengan segala pertanyaanmu saat ini, lebih baik kau pergi saja dari sini. aku tidak mau dekat-dekat orang yang merasa tidak percaya padaku." Violet mulai merajuk, Daniel yang mendengar hal itu mau tidak mau menghela nafas panjang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.