Hasrat Wanita Bayaran

Strategi bertahan



Strategi bertahan

0Edwards berjalan tegas memasuki ruangan kerjanya, di dalam sana sudah ada lima orang kepercayaan yang akan membantunya mengurus masalah dengan Keluarga Berenice, kelima orang itu merupakan Agen rahasia khusus yang memang di pekerjakan oleh Edward untuk memberantas masalah-masalah di keluarga Douglas. selain itu sebagian dari mereka di jadikan sebagai mata-mata yang di kirim ke beberapa perusahaan, untuk mencari tau keadaan dan sistem perusahaan tersebut.     
0

Ada sepuluh orang yang bekerja di bawah kendali Perusahaan Douglas, sepuluh orang itu juga merupakan petinggi perusahaan. direkrut oleh keluarga Douglas ke dalam program rahasia dan menghabiskan bertahun-tahun dalam pelatihan sebelum dikirim ke berbagai perusahaan. Mereka akan kembali jika Berhubungan dengan masalah yang rumit.     

Pelatihan itu sendiri seperti pelajaran bahasa yang di lakukan berjam-jam, untuk meniru aksen dari masing-masing negara yang mereka kunjungi, menghindari pengawasan, pengkodean, dan perdagangan spionase, dan tinggal di rumah pedesaan-pedesaan yang memilki kultur budaya yang lebih kental, hal itu di lakukan agar bisa beradaptasi saat mereka pergi ke kota. Jadi mereka bisa bergerak Seperti orang desa yang baru pertama kali ke kota . Selain itu, agen juga membantu para pemuda yang baru saja direkrut, yang belum pernah bepergian sebelum belajar tentang kehidupan negara lain. Masing-masing negara yang mereka kunjungi, tergantung Perusahaan mana yang menjadi target mereka.     

Dalam hal ini, Seorang mata-mata harus menjadi seorang aktor, tetapi seorang aktor yang tidak dikenal masyarakat atau membutuhkan panggung, dan tidak memerlukan izin dari orang lain.     

Edwards cukup paham bahwa rapat yang mereka lakukan hanya bisa di hadiri oleh lima orang saja, Karena sisanya sedang sibuk menjelajah target mereka masing-masing. Memang cara apa yang bisa membuat perusahaan Douglas bisa sebesar ini? jika bukan karena agen rahasia yang menyamar dan memberikan banyak informasi pada Edwards? kepintaran saja tidak cukup menjalankan perusahaan sebesar ini, Harus ada cara cerdas dan licik. Itu yang selalu di lakukan Perusahaan-perusahaan besar untuk bisa terus bertahan di dunia bisnis.     

Sebenarnya tidak hanya bisnis, baik politik ataupun pemerintahan, Pastilah memakai cara Seperti ini.     

"Jadi? Apakah keluarga Berenice sudah bergerak, untuk melakukan sesuatu pada kita?." Edwards langsung bertanya pada intinya, di sana ada Laila yang merupakan orang paling dipercayai Edwards dalam mengurus rapat-rapat penting seperti ini.     

"Mereka menjatuhkan harga saham kita dalam satu malam, Melakukan cara Manipulasi pasar. Salah satu perusahaan di bidang sektor pangan, yang memproduksi kebutuhan dapur. Merupakan satu-satunya perusahaan yang selama lima tahun ini selalu berpendapatan tinggi, di jatuhkan dengan cepat dengan menjual rumor bahwa bahan-bahan yang kita pakai memakai bahan tidak layak di produksi. Aku rasa keluarga Berenice sengaja membuat rumor seperti ini, karena sangat tau Bahwa sektor di perusahaan pangan sedang berkembang pesat. Karena rumor tersebut, harga saham kita langsung anjlok dan mengalami penurunan yang sangat buruk.     

belum lagi faktor panik dari para pemegang saham. Berita-berita itu mampu memicu kepanikan di salah satu bursa dan saham kita. Kepanikan ini menuntut para investor untuk melepas (menjual) sahamnya. Kembali pada hukum permintaan dan penawaran. Kondisi ini akan menyebabkan tekanan jual, sehingga harga saham akan turun cukup parah. Sejak pagi tadi Para Investor sudah meminta rapat untuk bertemu dengan anda. Tapi aku katakan Bahwa hal ini harus di pikirkan lebih serius lagi." Ujar Laila panjang lebar.     

bisa di jelaskan, Dalam fenomena panic selling, para investor ingin segera melepas sahamnya tanpa peduli harganya, karena takut harganya akan semakin jatuh. Tindakan ini lebih dipicu oleh emosi dan ketakutan bukan berdasar analisis yang rasional. dalam hal ini Hindari menjual saham karena terbawa kepanikan. Analisis lebih dulu saham yang ingin dijual, apakah secara fundamental saham tersebut masih layak dipegang. Memiliki saham yang bagus sama saja seperti memiliki sebagian kecil dari perusahaan yang bagus dan bonafit.     

Edwards memijat Mengetuk-ngetuk jari telunjuknya dengan perlahan, berbunyi cukup pelan namun Suasana di dalam ruangan ini berubah menjadi sangat pengap. Aura yang di Keluarkan dari tubuh Edwards benar-benar sangat aneh. lima orang di dalam ruangan itu merasakan ketegangan yang begitu besar.     

"Keluarga Berenice memang sangat hebat dalam melakukan sesuatu, mereka selama ini pasti memata-matai kita dan bergerak dengan sekali serangan, setelah melihat titik lemah kita. Jika mereka mau bermain pintar seperti ini, mau tidak mau kita ladeni. Mereka memasok kebutuhan persenjataan ke salah satu negara, aku mau semua persenjataan yang akan mereka jual itu kita tukar dengan barang yang buruk dan membuat Keluarga Berenice sibuk untuk mengurus masalah tersebut. setelah mereka sibuk dengan masalah itu, maka kita bisa datang ke Mansion mereka dan menculik istriku untuk kembali.     

Lalu, soal rumor yang beredar dan berita-berita yang menjatuhkan nama baik kita, aku mau adakan konferensi pers. dalam konferensi itu, datangkan sejumlah pakar dan pengamat makanan yang bisa memberikan ulasan baik untuk produk kita. berikan bukti-bukti akurat dari bahan yang kita pakai. agar masyarakat percaya bahwa berita yang tersebar adalah berita palsu. lakukan sore ini juga, aku tidak mau berita itu berlama-lama berada di media dan mengganggu aktivitasku saat ini. Dan ya.. aku sendiri yang akan datang ke konferensi pers tersebut." Edwards menatap satu persatu dari kelima orang yang ada di depannya. Dia benar-benar menatap mata mereka dengan sangat tegas dan serius.     

Kelima orang itu langsung mengangguk paham dan akan menjalankan semua yang Edwards perintahkan.     

"Kalian boleh pergi, sisanya biar aku yang urus." Ujar Edwards lagi, Empat orang lainnya langsung pergi dari hadapan Edwards. Hanya Laila saya yang berdiri disana, menunggu sampai ke-empatnya benar-benar pergi.     

Setelah pintu tertutup, Laila mematikan semua sambungan listrik dan membuat ruangan itu jadi gelap. Edwards yang melihat sikap Lancang Laila, langsung Berdiri dan mengambil pistol dari balik mejanya. Laila yang melihat kesigapan Tuannya hanya bisa tertawa kecil, lalu dia membuka jendela dan membiarkan cahaya mentari masuk.     

"Tenang tuan, aku bukan ingin membunuh Anda. sepertinya ada mata-mata yang sedang mencari tau tentang banyak informasi. Salah satu dari kita, sepuluh orang yang menjadi agen rahasia milikmu, ada yang berkhianat. aku tidak tau Siapa, namun aku yakin masalah sebesar ini tidak mungkin bisa di lakukan oleh Keluarga Berenice jika memang tidak ada bantuan dari dalam." Laila sudah berbicara panjang lebar, dia mengeluarkan sebuah alat yang berbentuk seperti tongkat kecil, Seperti tongkat penyihir. Lalu mulai mengarahkan tongkat tersebut ke beberapa sudut ruangan Edwards.     

"Aku merasa seperti itu, saat kau mengatakan bahwa yang di serang oleh Keluarganya Berenice adalah Sektor pangan. Siapa yang memiliki kendali penuh atas sektor tersebut?." Tanya Edwards, dia sudah duduk kembali ke bangkunya dan menaruh pistol yang tadi siap menembak tubuh Laila.     

"Tuan Smith punya kendali penuh atas sektor pangan, dia memang jarang mengikuti rapat penting dan hanya menanyakan hasil rapat dari Tuan Joo. Entah apakah karena dia benar sibuk dengan urusan perusahaan atau dia sedang merencanakan hal lain, aku sudah mematai-matai perilaku Tuan Joo sejak kemarin. dia tidak terlihat mencurigakan sama sekali, Bahkan tadi saja dia hanya mengangguk dan mendengarkan dengan baik.     

Aku hanya takut orang yang kita curigai, sebenarnya orang yang tidak pernah berkhianat. Tapi orang yang kita pikir baik-baik dialah yang berkhianat. hanya itu saja yang aku takutkan, itu kenapa tadi aku tidak berbicara banyak padamu tentang masalah yang terjadi. aku mau membicarakan semuanya sekarang, Tapi setelah aku selesai mencari tau apakah ada alat penyadap di sekitar sini." Laila berkata dengan sangat serius, Edwards yang mendengar hal itu hanya menyilangkan kedua kakinya dan menopang dagunya dengan satu tangan, dia memperhatikan gerakan Laila yang sejak tadi sangat waspada.     

mata Edward terus saja memperhatikan Laila, dari cara wanita itu berjalan, wanita itu bergerak dan saat wanita itu membenarkan rambutnya. ada yang aneh, tidak terlihat seperti Laila. Itulah yang Edwards pikirkan saat ini, Namun dia masih bungkam tanpa mau mengatakan apapun.     

Sekali lagi mata Edwards menatap kaki jenjang milik Laila, bukan bermaksud kotor. Tapi jika di selidiki lebih lanjut, ada yang aneh dengan kaki tersebut. Edwards membuka handphone miliknya, lalu mulai mencari-cari foto Laila yang sedang berdiri dan hanya Memakai Rok pendek saja. Setelah menemukan foto tersebut, Edwards mulai memperhatikan Kaki Laila. Lalu menurunkan handphone dan melihat Laila yang sekarang sedang menatap Edwards dengan pandangan datar.     

Ada yang aneh.. Itu suara di kepala Edwards.     

"Oh ya? jadi apakah ada yang mau kau katakan lagi padaku?." Tanya Edwards santai, dia kembali melihat kaki Laila di foto, mencari Sesuatu yang bisa membuatnya percaya Bahwa yang ada di depannya ini adalah Laila yang asli.     

"Tentang Choon-hee, aku rasa ada beberapa informasi yang harus anda tau tentangnya." Laila mulai berjalan ke arah Edwards, masih membawa tongkat kecil di tangannya. Edwards tidak pernah tau bahwa Laila punya tongkat seperti itu, dan ini menambah kecurigaan di pikiran Edwards.     

Edwards memasukkan kembali handphone miliknya dan menatap dengan serius wajah Laila, wajah itu memang begitu mirip. Tapi ekspresi yang di jelaskan dari wajah Laila saat ini berbeda dengan Ekspresi Laila yang asli.     

Edwards mengambil pistolnya lagi, lalu memutar-mutar pistol Tersebut sambil menunggu Laila menjelaskan hal lainnya tentang Choon-hee.     

"Jadi? Katakan padaku, apa yang kau ketahui tentang Choon-Hee?." Tanya Edwards pelan.     

"Aku rasa dia akan menikah dengan salah satu Pangeran dari kerajaan Jerman. Nyonya Berenice sangat mengenal salah satu Pangeran yang dia rasa cocok untuk mendampingi Choon-Hee." Ucapan Laila saat ini cukup membuat Edwards memasang telinganya baik-baik.     

"Kau yakin? memangnya ada sebuah kerajaan yang mau Penerusnya menikah dengan wanita bayaran yang telah di pakai oleh banyak lelaki? bahkan jika asal-usul Choon-Hee terbongkar di media massa, aku yakin Semua penduduk Jerman akan sangat tidak setuju jika Choon-hee menjadi istri Pangeran. Kenapa Nyonya Berenice melakukan hal itu? Aku yakin dia sangat tergesa-gesa ingin menjauhkan aku dengan Choon-hee. Ah.. nenek tua itu memang selalu membuat masalah, lebih tepatnya keluarga Berenice suka sekali bergerak tanpa tau aturan." Ujar Edwards dengan nada pelan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.