Hasrat Wanita Bayaran

Percakapan setelah menikah



Percakapan setelah menikah

0Choon-hee dan Edwards sudah masuk ke dalam kamar mereka, melepaskan satu pakaian pernikahan yang terasa menyesakkan dada.     
0

Choon-hee lebih dulu berjalan ke arah suaminya, membantu membuka pakaian yang memang Beberapa jam ini membuat tubuh terasa aneh. Dengan cekatan dan gesit Tangan Choon-hee sudah membuka pakaian suaminya satu persatu.     

"Kau langsung mandi saja, Nanti aku menyusul. aku akan siapkan pakaian tidur." Ujar Choon-hee pada Edwards.     

"Baiklah, aku mandi duluan." Edwards hanya memakai celana dalam pendek dan langsung berjalan ke arah kamar mandi. Choon-hee mengambil semua pakaian kotor suaminya dan memasukan ke dalam keranjang pakaian kotor.     

Sekarang giliran Choon-hee yang melepaskan Gaun pernikahan yang dia pakai, membuka dengan hati-hati karena sangat takut pakaian yang dia pakai akan rusak. setelah itu dia letakkan di atas ranjang tempat tidur dan Mulai melepaskan kalung berlian serta mahkota di kepalanya.     

Setelah itu High heels di kakinya juga di lepaskan, menaruh hati hati di bawah kolong meja. Besok pagi akan Choon-hee bersihkan dan di simpan kembali.     

Senyum di wajah Choon-hee sangat merekah Karena semua yang terjadi hari ini berjalan sangat lancar tanpa hambatan. dia juga merasa tubuhnya baik-baik saja dan tidak terlalu lelah. "Nak, Kau hebat! Kau bisa menjaga Mommy dengan baik dan tidak rewel. Bahkan Mommy seharian ini tidak merasakan mual sama sekali. Kau benar-benar anak yang pintar." Choon-hee mengelus pelan perutnya yang rata, dia merasa bahagia karena dapat melewati semuanya tanpa drama-drama konyol sama sekali. Bahkan Choon-hee merasa bahwa Semesta memang mendukung pernikahannya ini.     

Beberapa saat Choon-hee hanya duduk sambil mengelus perutnya yang rata, dia mulai membayangkan Hari-Hari yang indah saat perutnya nanti mulai membesar dan sudah mulai terasa berat saat pergi kemana-mana.     

"Kau kenapa? Apakah perutmu sakit?." Suara Edwards yang menegur Choon-hee, membuat dia langsung menggelengkan kepalanya pelan lalu tersenyum. Choon-hee yang hanya Memakai celana pendek dan Bra, langsung memeluk Edwards dan mencium pipi suaminya dengan gemas.     

Padahal Edwards masih basah Karena air yang mengalir di Beberapa bagian Kulitnya. Namun Choon-hee tidak merasa risih sama Sekali, dia malah semakin merasa senang karena dapat mencium aroma sabun dari kulit suaminya.     

"Kau kenapa? Mandi sana, Biar tidurnya lebih nyaman." Edwards bertanya sambil mengelus rambut istrinya, merasakan bagaimana sikap istrinya yang sangat manja dan juga menggemaskan. Edwards tidak melepaskan pelukan itu, padahal dia Sudah cukup panas saat bersentuhan kulit dengan Choon-hee. karena saat ini dia hanya memakai handuk saja di bagian pinggangnya.     

Tapi tetap saja bersentuhan kulit begini membuat Edwards jadi menelan ludahnya susah payah. Karena buah dada milik Choon-hee menggesek pelan ke arah kulit Edwards.     

"Aku senang sekali, Karena hari ini bisa memeluk dirimu dan kita sudah menjadi sepasang suami istri." Kata Choon-hee dengan suara berbisik pelan.     

"Aku juga senang, Siapa yang tidak senang saat menikah dengan wanita baik hati dan cantik seperti dirimu. Kau menggemaskan sekali malam ini, ayo cepat mandi. Aku tunggu disini, aku mau mencicipi dirimu sambil memandangi bulan." Edwards menggoda istrinya, membuat Choon-hee langsung mencubit perut Edwards dengan gemas.     

Dia melepaskan pelukan dari suaminya, lalu menatap mata suaminya dan mereka sama-sama Tersenyum.     

"Kau mau mencicipi diriku? bagaimana jika malam ini kita minum Wine dan mabuk bersama?." Tanya Choon-hee dengan idenya yang gila.     

"Tidak, kau tidak boleh minum minuman beralkohol. kau harus ingat Bahwa kau sedang hamil." Edwards menyentil kening Choon-hee, karena mendengar ide istrinya sangat nakal.     

"Ah! Sakit tau!." Kata Choon-hee, dia sudah memanyunkan bibirnya sebal.     

"Makanya jangan nakal, mandi sana. Jangan sampai aku gendong dan bawa ke kamar mandi. Lalu kita akan berakhir dengan percintaan panas sampai pagi di kamar mandi." Edwards mengecup kening istrinya setelah mengatakan hal tersebut.     

"Ayo gendong! Kita mandi bersama saja. aku tiba-tiba mau memeluk dirimu dan merasakan kehangatan di dalam kamar mandi." Choon-hee menggoda suaminya, menggoda seorang pria yang memang sejak tadi sudah menahan hasrat untuk Bercinta.     

"Kau nakal!." Hanya itu yang di katakan oleh Edwards, setelah itu Edwards benar-benar mengendong Choon-hee dan membawa istrinya itu ke dalam kamar mandi.     

Mereka menutup pintu kamar mandi lalu menyalakan Shower air, Lalu Edwards menaruh tubuh istrinya ke dalam bathtub.     

Melepaskan Handuk yang dia pakai, ikut masuk ke dalam bathtub dan duduk di belakang tubuh Istrinya. air hangat perlahan-lahan membasahi tubuh Edwards dan Choon-hee, Mereka masih saling terdiam dan memainkan air dengan gerakan perlahan.     

Edwards mengambil sabun lalu mengusapnya di punggung istrinya, dia mengusap secara hati-hati dengan gerakan-gerakan sensual yang begitu menggetarkan hati.     

"apakah kau mengenal wanita dan lelaki yang terkahir kali berfoto dengan kita?." Choon-hee tiba-tiba bertanya tentang lelaki dan wanita yang sejak tadi cukup mengusik pikirannya..     

"Oh yang wanita membawa kursi roda?." Tanya Edwards pelan.     

"Ya, Yang itu. aku tidak mengenalnya. apakah kau kenal?." Tanya Choon-hee lagi.     

"Tidak, tapi kata Mommy tadi, kau kenal dengan mereka." Ujar Edwards, karena memang tadi Nyonya Anne mengatakan bahwa wanita dan pria yang memakai kursi Roda tadi adalah tamu Choon-hee.     

"Aku tidak kenal sebenarnya, hanya mencoba untuk berbohong. Lagipula aku cukup aneh karena mereka sepertinya tampak tidak asing di mataku. Jika memang kau tidak kenal, Mommy Anne tidak kenal, dan aku tidak kenal. Lalu bagaimana dua orang itu bisa datang kemari?." Tanya Choon-hee lagi, merasa bingung dengan Pertanyaan yang dia ucapkan saat ini.     

"Mungkin Tamu dari Nenek Lecy, atau Bibi Liu." Ujar Edwards menerka-nerka.     

"Tapi Mereka tidak mengobrol sama sekali, lelaki dan wanita itu juga langsung pergi setelah berfoto dengan kita. apakah menurutmu itu tidak aneh?. apa mereka orang jahat?." Tanya Choon-hee, mendadak takut.     

"Tidak mungkin orang jahat, Sebelum masuk ke Mansion ini. Harus menggunakan undangan dengan barcode yang telah di kirim secara langsung Oleh Nenek Lecy dan Daddy. Jadi Mungkin, tamu itu salah satu dari Tamu Daddy atau Nenek Lecy. Karena mereka bisa masuk dengan baik-baik dan keluar juga tanpa masalah. Aku rasa mereka hanya sedang terburu-buru, jadi langsung pulang begitu saja." kata Edwards menjelaskan semuanya secara masuk akal.     

"Kau benar juga, mungkin aku saja yang terlalu banyak memikirkan hal yang tidak perlu." Kata Choon-hee lagi.     

"Iya, jangan pikirkan apapun lagi. lebih baik sekarang kita fokus menikmati satu sama lain." Edwards berkata sambil meremas payudara Choon-hee dengan lembut, tangannya yang masih dipenuhi oleh sabun tentu saja membuat rasa geli ketika menyentuh kulit Choon-hee.     

Choon-hee sudah memejamkan matanya dan menikmati setiap remasan yang di berikan oleh suaminya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.