Hasrat Wanita Bayaran

Keresahan hati Violet.



Keresahan hati Violet.

0Violet memandangi langit malam yang begitu gelap, dia sedang makan malam bersama dengan kedua orangtuanya. Memilih untuk diam saja sejak tadi, karena sepertinya Tuan Jordan punya banyak hal penting yang mau di bicarakan.     
0

"Bagaimana menurut Daddy? Apakah aku harus tetap diam saja di Mansion besar itu? nyonya Anne benar-benar membuat Suasana jadi semakin mencekam, dia sepertinya sekarang sudah secara terang-terangan ingin menghancurkan keluarga Douglas. Cepat atau lambat aku akan di bunuh olehnya juga." Violet sedikit kesal ketika membicarakan tentang Nyonya Anne, dia sangat tau Bahwa Nyonya Anne Pastilah yang membunuh Nenek Lecy.     

"Apakah kau akan membicarakan masalah rumah tanggamu di malam yang penting ini? besok Adalah Hari pemilihan! seharusnya kita berdoa untuk kemenangan Keluarga kita, bukannya membicarakan keluarga orang lain!!?." Jordan membentak anaknya dengan kencang, karena merasa bahwa Violet selalu saja membawa banyak masalah ketika menemui ayah dan ibunya sendiri.     

"Tapi ini penting Dad! pemilihan besok hari sudah bisa di lihat dengan jelas, bahwa Daddy akan menang! tapi bagaimana dengan masa depanku dan anakku. bagaimana jika Nyonya Anne merencanakan untuk membunuh Edwards? aku tidak mau jadi janda dan anakku tidak punya ayah. Cukup merepotkan jika sampai hal itu terjadi." Violet masih bersikukuh atas apa yang mau dia Utarakan, Jordan dan Jasmine sudah sama-sama menghela nafas lelah. Mereka lelah Dengan sikap anaknya yang sangat semena-mena dan begitu egois.     

"Jika memang kau memikirkan masa depanmu sejak dulu, Daddy yakin kau tidak akan seperti ini. Kau berkata takut menjadi Janda, padahal dulu kau selalu masa bodo dengan keselamatan dan kesehatan Edwards." Jordan mencemooh sendiri sikap puterinya, Violet yang mendengar hal itu hanya berdecak kesal. dia memilih untuk meminum wine yang ada di gelasnya hingga habis. sebenarnya Violet juga merasa menyesal karena menyia-nyiakan banyak waktu, Seharusnya sudah sejak dulu dirinya membuat rencana untuk menyingkirkan Nyonya Anne, tapi Violet hanya sibuk dengan kehidupannya yang menyenangkan saja. padahal dia tau bahwa kehidupannya itu hanya kesemuan semata.     

"Sekarang bukan saatnya memikirkan masa lalu yang sangat tidak penting itu, sekarang aku mau Daddy membantu diriku mematai-matai Nyonya Anne, aku penasaran rencana apa saja yang akan di buat selanjutnya. Jika dia sudah membunuh Nenek Lecy, lalu membuat Tuan Brandon sakit. kemudian dia akan bergerak kemana lagi?." tanya Violet frustasi.     

"Dia tidak akan bergerak terlalu jauh saat ini, karena dia masih menunggu kelahiran anakmu dan anak wanita bayaran itu. Sebab hanya anak kalian yang akan menjadi satu-satunya jalan agar dia bisa mendapatkan harta Edwards. Untuk sekarang lebih baik kau fokus memastikan anak itu sehat dan Kuat, Jangan pikirkan hal lain lagi." Hanya itu yang Jordan katakan, dia menuang kembali Wine ke dalam gelasnya dan meminum hingga habis.     

Saat Violet mau melakukan hal yang sama, Jasmine langsung memegang tangan anaknya dengan cepat. "tidak baik minum wine terlalu banyak, saat kau sedang hamil." Kata Jasmine memperingati anaknya.     

Violet langsung berdecak sekali lagi dan menghela nafasnya kasar. "Anak ini benar-benar membuatku jadi banyak pikiran dan pusing! aku jadi menyesal mengandungnya saat ini!." Kata Violet dengan suara pelan namun begitu dalam.     

"Bagaimana hubunganmu dan Edwards? apakah kalian baik-baik saja?." Tanya Jordan serius, Violet yang di tanya seperti itu langsung menganggukan kepalanya pelan.     

"Baik, Edwards sepertinya sudah mulai percaya kembali padaku. Tapi aku merasa dia jauh lebih mencintai Choon-hee daripada aku, apalagi aku merasa sepertinya Choon-hee mengambil sangat banyak hati dan pikiran Edwards." ujar Violet dengan nada tidak yakin.     

"Kau mungkin tidak bisa mengambil lagi hati dan perasaan Edwards, Tapi kau bisa mengambil rasa simpatinya untukmu. Dia masih menganggap dirimu istrinya, itu jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. kau harus bertahan sampai anak itu lahir." Peringatan Jordan tentu saja membuat Violet sedikit bingung, karena dia tau bahwa sulit baginya masuk kembali ke dalam hati Edwards.     

"Aku tau Dad, aku tau apa yang telah terjadi. Sekarang aku mau pergi lebih dulu, Rasanya ini sudah sangat malam, aku mau kembali ke Mansion Terkutuk itu lagi." Violet Mengambil tasnya dan memilih pergi begitu saja dari sana. Sebab hatinya sudah tidak bisa menahan semua kesakitan dari apa yang ayahnya katakan.     

Violet memang menyesal, dia menyesal karena tidak pernah mengerti hati Edwards selama ini. saat Edwards pergi menjauh dan menyukai wanita lain, Saat itulah Violet merasa sebagian hatinya mendadak hancur.     

tapi violet tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya diam dan menahan semua kerinduan di masa lalu. Violet berjalan ke arah mobilnya dan berusaha untuk menjalankan mobil tersebut, tapi Dirinya terkejut saat melihat Daniel yang ada di kursi penumpang.     

"apa!!! kenapa kau disini!?." tanya Violet dengan nada yang sangat kesal, Daniel yang melihat keterkejutan Violet hanya bisa tertawa saja.     

"Kau kaget? lucu sekali wajahmu!. hahahaha." Daniel Mencubit gemas wajah Violet yang sudah memerah kesal.     

"Ya! sebenarnya apa yang kau lakukan? bagaimana bisa kau ada di dalam mobilku!." Tanya violet dengan nada yang benar-benar kesal, apalagi saat ini Suasana hati Violet benar-benar sedang tidak baik-baik saja.     

"Aku hanya menunggu dirimu sejak tadi, tapi kau lama sekali berada di dalam sana. aku benar-benar bosan, kenapa kau malah marah-marah denganku begini?." Daniel Berpura-pura merajuk, padahal wajahnya yang merajuk itu tidak akan mempan di hadapan Violet sama sekali.     

"Jangan bercanda! aku akan membunuh dirimu jika kau melakukan hal Seperti ini lagi! pergi dari mobilku! untuk apa kau berlama-lama disini!?." violet masih saja berdecak kesal dan tidak terima dengan kedatangan Daniel yang tiba-tiba Begini.     

"aku merindukan dirimu, aku yakin kau sedang kesal. Bagaimana jika kita menyewa sebuah kamar hotel dan menghabiskan waktu bersama? aku yakin kau akan sangat suka melihat Tubuhku di atas tubuhmu, Bukankah begitu?." Daniel menaikan sebelah alisnya menggoda, walaupun dia tau pastilah Violet hanya akan berteriak marah-marah setelah ini. dia sudah siap untuk mendapatkan pukulan lagi, tapi ternyata Violet malah mendekatkan wajahnya dan menatap lekat ke arah wajah Daniel.     

"Kau yakin? aku sedang tidak dalam mood yang baik, aku sedang membutuhkan pelampiasan. Bagaimana jika kita bercinta di dalam mobil lebih dulu? baru setelah melakukan pemanasan, kita bisa menyewa kamar hotel?." Violet tidak menunggu Daniel menjawab pertanyaan. dia sudah lebih dulu naik ke arah pangkuan Daniel dan mencium bibir lelaki itu. Violet seperti orang kelaparan, dia benar-benar mencium dengan sangat ganas dan kasar. Bahkan dia tidak memberikan Daniel jeda untuk bernafas. Mereka menghabiskan malam itu untuk bercinta.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.