Hasrat Wanita Bayaran

Pertanyaan Zurich yang membuat kesal



Pertanyaan Zurich yang membuat kesal

0Dokter Zurich Sudah kembali, dia membawa dua botol air mineral dan Mie cup lain yang akan dia makan. aku yang Melihatnya Sudah duduk hanya diam saja, membiarkan dia memakan mie Miliknya sendiri.     
0

"Kau kenapa keluar malam-malam begini? sendirian saja." membuka pembicaraan lagi, Sepertinya Dokter Zurich memang terbiasa mengobrol orangnya     

"Hanya bosan saja di rumah, kau sendiri? apa ada pekerjaan?." Tanyaku basa-basi.     

"Aku baru saja pulang dari rumah sakit, Ada beberapa pasien yang baru bisa datang setelah Sore. jadi aku jam segini baru pulang, terlalu malas pulang ke rumah jadi aku berjalan-jalan sebentar. dan tidak sengaja melihatmu disini." dia Berkata sambil tertawa pelan, aku yang mendengar hal itu hanya tersenyum kecil. sibuk Dengan makanan yang ada di tanganku saat ini.     

"Enak? Kau Sepertinya sangat suka Mie Cup ya?." Zurich bertanya lagi setelah aku tidak mengucapkan apapun.     

"Tidak juga, aku rasa ini hanya bawaan bayiku saja. aku jadi suka makan dan memakan apapun yang aku inginkan." Kataku lagi.     

"Oh begitu, bagaimana dengan kondisi Edwards sekarang? apakah dia baik-baik saja?." pertanyaan Zurich saat ini membuatkan Langsung terdiam dan mulai menatap ke arahnya.     

"Aku lihat dia baik-baik saja, tapi aku tidak tau lebih lanjut tentang pikirannya. Aku tidak tau betul apakah dia memang baik atau dia pandai menutupi keresahan hatinya." Aku menghentikan gerakan tanganku lalu mulai menghela nafas panjang.     

"Kita lihat beberapa hari lagi, apakah dia akan kembali sakit atau tidak. jika dia bisa baik-baik saja, aku rasa mudah untuk Edwards kembali menjadi dirinya sendiri." mendengar hal itu aku langsung tersenyum kecil     

"aku berharap bahwa ada keajaiban yang bisa membuat Edwards sembuh dan benar-benar baik. aku hanya ingin melihatnya selalu bahagia, lalu tersenyum denganku dan kita bisa berbagi semuanya. sebenarnya banyak hal yang mau aku lakukan bersama Edwards, tapi semuanya harus aku tanam dalam pikiran saja. karena memang Edwards bukan milikku seutuhnya." aku menghela nafas sekali lagi, mulai menghabiskan makanan agar bisa mengobrol dengan lebih baik.     

"Ada banyak mimpi yang memang tidak bisa di jelaskan dan tidak bisa terwujud, tapi memang kita harus tetap berjuang untuk semua mimpi itu. apakah kau mengatakan hal seperti ini karena jatuh cinta pada Edwards?." Pertanyaan Zurich membuatku memerah malu, aku langsung memandang arah lain dan menjauh dari pandangan matanya     

"Aku rasa, ini memang cinta." Ucapku jujur, tidak berbohong pada perasaanku sendiri.     

"Choon-hee, apakah kau merasa Edwards lelaki yang baik?." Entah kenapa tapi pertanyaan dari Zurich membuatku sedikit merasa aneh.     

"Aku rasa semua orang baik, hanya saja keadaan membuat mereka berubah. kenapa kau bertanya seperti itu? apakah kau tau sesuatu tentang Edwards, yang tidak aku ketahui?." Tanyaku lagi, sambil menatap matanya yang sudah menampilkan banyak jawaban.     

"Apakah Edwards mengatakan semua hal yang selalu kau tanyakan? setiap pertanyaan yang kau ajukan, apakah Edwards punya jawaban atas semuanya?." Zurich menjawab pertanyaan yang aku ajukan Dengan pertanyaan lain.     

"Maksudmu? aku rasa, aku mendapatkan banyak jawaban. mungkin lebih tepatnya, aku jarang bertanya hal-hal yang rumit. karena aku sudah tidak mau Memperumit keadaan rumah tangga kami." jawabku jujur, karena merasa bahwa apa yang aku pikirkan selama ini memang karena tidak mau memperumit keadaan Edwards lebih jauh lagi.     

"Apakah Edwards pernah membicarakan tentang kedua orangtuamu?." Zurich tidak berhenti bertanya lagi, aku yang mendengar pertanyaan saat ini merasa ada yang aneh. kenapa dia bertanya apakah Edwards pernah membicarakan kedua orangtuaku? memangnya, apa hubungannya dengan dia?     

"Zurich, ini memang sedikit lancang. tapi Kenapa kau tanya apakah Edwards tau tentang Orangtuaku? maksudku, aku merasa bahwa ini adalah hal pribadi dan aku rasa kau tidak berhak bertanya. apakah kau tau sesuatu yang tidak aku ketahui?." tanyaku serius, karena sudah terlanjur disini dan membahas tentang Kedua orangtuaku. jadi aku mau dia menjawab semua yang terjadi.     

"Apakah kau pernah Bertemu dengan Keluarga Berenice?." Zurich tidak menjawab pertanyaan dariku, dia malah bertanya hal lain.     

Ck! manusia satu ini, apakah dia tidak tau bahwa aku akan kesal dengan semua pertanyaan darinya?.     

kenapa dia tidak jawab saja apa yang seharusnya dia jawab? ckckckck.. akan aku bunuh dia jika sampai tidak menjawab lagi kali ini.     

"Ya, aku pernah bertemu Nyonya Berenice. kenapa? jawab yang benar, aku tidak mau sampai kau bertanya lagi kali ini." kataku sebal, dia sudah tertawa dan mengangguk pelan.     

"Aku juga merupakan dokter yang mengurus keluarga Berenice, jadi aku cukup tau tentang keluarga mereka. Lebih tepatnya seluruh kehidupan di keluarga mereka, kau mau tentang mereka lebih lanjut?." Nah kan! Zurich masih mengakhiri pembicaraan dengan pertanyaan. lelaki satu ini seperti orang yang memang suka membuat kesal.     

"Ya!!! bisakah kau jelaskan saja. aku benar-benar ingin mendengar semuanya. jadi jelaskan sekarang sebelum aku membunuh dirimu!." Kataku kesal, dan sekali lagi Zurich Langsung tertawa mendengar ucapan dariku.     

"Baiklah akan aku ceritakan, mereka itu adalah keluarga yang jarang sekali terekspos di dunia luar. lebih tertutup dan tidak ada yang tau tentang keseluruhan keluarga Berenice, mereka hidup berpindah-pindah beberapa tahun sekali. Kekayaan mereka juga tidak ada yang tau, tapi kata beberapa pakar, kekayaan mereka hampir menyamai kekayaan keluarga Douglas. atau mungkin melebihi dari keluarga Douglas.     

Aku sempat bertemu dengan salah satu nyonya besar Berenice, dia baru pindah beberapa tahun terakhir ke Negara ini. Dia juga mendapatkan Hak penuh atas harta keluarga Berenice. dia Bercerita padaku bahwa dia punya anak perempuan, dan anak perempuannya saat ini berada di tempat lain." Zurich menghentikan ucapannya.     

"Nyonya Berenice? aku pernah Melihatnya, bertemu dengannya lebih tepat. dia sangat baik dan menganggap aku teman. tapi Edwards tidak memperbolehkan aku berhubungan lagi dengan keluarga Berenice." aku menimpali ucapan dari Zurich saat ini.     

"Kenapa kau tidak di perbolehkan bertemu dengan keluarga Berenice? apa alasan Edwards mengatakan hal tersebut?." tanya Zurich penasaran.     

"Aku tidak tau alasannya, Edwards berkata padaku bahwa dia membenci Keluarga Berenice. tapi aku tidak tau pasti benci Karena apa, jadi aku menurut saja jika memang Edwards mau seperti itu." kataku santai.     

"Kau yakin akan menjauhi keluarga Berenice? aku tidak mau mencari tau lebih dulu alasan dari Edwards, baru setelah itu kau membuat pilihan sendiri." Ada nada memaksa dari ucapan Zurich. kenapa aku merasa Zurich sangat dekat dengan keluarga Berenice? mungkin lebih tepatnya, Zurich tidak hanya sekedar dokter saja. atau memang seorang dokter dan pasiennya memiliki hubungan yang kuat seperti ini? mungkin saja.     

"Aku yakin, aku tidak mau menambah beban pikiran Edwards. jika dia bilang tidak ya tidak." Kataku mengiyakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.