Hasrat Wanita Bayaran

Liburan sebenarnya.



Liburan sebenarnya.

0Aku dan Edwards sudah turun dari helikopter, beberapa pengawal lain menyambut kami. aku rasa Edwards benar-benar memikirkan keselamatan diriku saat ini. pengawal yang dia bawa saja sangat banyak, aku tidak tau kapan Edwards merencanakan semua ini. hanya dengan sekali panggilan telepon, dia sudah bisa merencanakan semua hal.     
0

Ini pertama kalinya aku bersama Edwards berkunjung ke Rusia. tepatnya di Rusia Utara, kota Monamourmansk     

disini satu tahun dibagi menjadi malam kutub dan hari kutub (atau disebut juga matahari tengah malam). Hari kutub terjadi ketika matahari tidak pernah tenggelam di balik cakrawala, melainkan hanya tampak "berputar" di sekitar langit selama berhari-hari (22 Mei – 22 Juli).  Jadi tidak heran orang akan terus melihat jam, karena ingin tau jam berapa sekarang. apakah malam atau siang?.     

Di kota ini, malam bisa berlangsung selama 40 hari dan matahari bersinar selama 63 hari.     

Meskipun malam seterang pagi hari, kehidupan malam berlangsung seperti biasa. kita juga dapat melihat pasangan muda berjalan menyusuri jalan-jalan kosong, ada pesta di bar-bara setempat, dan sopir-sopir taksi berdebat — segala sesuatu yang biasa kita temukan di tengah malam.     

Aku memang beberapa kali pernah di ceritakan oleh salah satu temanku, jadi aku sedikit paham apa saja yang terjadi dan apa yang para warga lakukan. Banyak hal yang temanku ajarkan padaku dulu..     

Ya setidaknya semua informasi itu membuatku tidak bodoh-bodoh amat saat berkunjung kemari.     

Jadi, bagi 307 ribu orang yang tinggal di sini, kota dengan malam kutub, angin yang menusuk, lereng-lereng es, Utara ini adalah rumah bagi mereka. Mereka bahkan memanggil kota mereka dengan sebutan penuh kasih sayang: Monamourmansk. Sementara, dengan dikelilingi tundra, taiga, pegunungan, fyord, dan laut, kota ini menyajikan pemandangan yang lebih dari luar biasa.     

Selain itu juga, Murmansk dianggap sebagai kota pelabuhan penting yang strategis dan penghubung kunci, dalam berbagai sistem transportasi yang berbeda. Singkatnya, kota ini memberikan kontribusi ke Rusia dalam berbagai cara.     

Aku menggandeng tangan Edwards lagi, kami berjalan santai menuju hotel yang sudah di sewa olehnya. sebenarnya aku tidak mau tinggal di hotel, aku hanya mau tinggal di tenda hangat dan melihat Aurora sambil berpelukan dengan Edwards, tapi kata suamiku ini kita harus siap siap lebih dulu. Beberapa pengawal dan pelayan akan menyiapkan keinginanku.     

Jadilah aku lagi-lagi menurut, ternyata enak ya punya suami seperti ini. semua hal yang di mau bisa terpenuhi hanya sekali ucap, atau sekali tunjuk? yang mana saja, yang terpenting adalah aku bisa berlibur bersama suamiku. dan yang paling penting apa? tidak ada Violet, ya.. wanita sialan itu yang terpenting tidak ada di sekitarku, dan itu sudah cukup..     

Ah! akhirnya bisa terbebas dari ular berbisa.     

oh ya, katanya jika ingin menginap di sini, kalian bisa memilih menginap di Hotel Artika bintang 3 yang bersejarah di pusat kota, atau tepat di sampingnya di Hotel Meridian, hotel bintang 3 lainnya di Five Corners Square. Lalu Hotel lain yang populer di sentral adalah Park Inn Poliarnie Zori bintang 4.     

Dan di sinilah kami, Di hotel Park Inn Poliarnie Zori. tidak terlalu mahal namun sangat nyaman bagiku, aku tidak pernah mempermasalahkan hotel mana yang akan aku tinggali. yang terpenting punya kasur yang nyaman dan pemandian air panas.     

Aku dan Edwards masuk ke dalam, di sambut oleh staf hotel dan di bantu untuk cek-in. Kami langsung menaiki lift dan akan naik ke lantai paling atas.     

"Ini hotel milik salah satu temanku, tadinya aku mau menyewa hotel lain. Tapi aku rasa kemari tidak ada salahnya, sekalian mempromosikan hotel ini.. Kau suka?." Tanya Edwards padaku.     

"Aku suka-suka saja, selama kau ada disini. aku rasa semua tempat adalah kesukaan bagiku." Aku berkata pelan, agar staf di belakang kami tidak terlalu mendengar.     

Lift terbuka dan kami keluar dari sana, kami di antarkan ke salah satu kamar yang mungkin kamar paling mewah di sini.     

Setelah itu beberapa staf mengantarkan makanan dan minuman untuk kami, mereka juga menyiapkan beberapa peralatan mandi yang aku sukai. mulai dari sabun, shampoo dan juga berbeda pewangi lainnya.     

Setelah staf keluar, aku merebahkan tubuhku di atas kasur. aku melirik ke arah Edward yang melepaskan jaket tebalnya dan membuka gorden di sekitar kami.     

"Rasanya liburan kali ini berbeda, aku bisa terus bersamamu saja terasa liburan bagiku." Edwards berucap manis, aku membalik badanku hinggap tengkurap. lalu menopang daguku dengan Sebelah tangan.     

Aku memperhatikan dengan jelas apa saja yang di lakukan oleh Edwards kali ini, dia membuka baju saja terlihat tampan di depanku. Dia membuka kausnya dan mengganti dengan kaus yang lebih panjang, lalu memakai sweater rajut dan mengacak rambutnya yang tadinya sudah rapih.     

"Kenapa di acak-acak rambutnya? rapih saja lebih tampan." Kataku padanya.     

"Kalau terlalu rapih, kau bisa melihatku sepanjang waktu dan bisa saja kau memperkosa diriku." Edwards berkata sambil tertawa, aku yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum kecil.     

"Ish! Kau mau tampan atau jelek, aku tetap cinta dan terus memperhatikan dirimu. Kau kan suamiku, aku akan menerima dirimu selalu.. Lihat saja sekarang, kau sudah mengacak rambutmu tapi tetap terlihat indah di mataku. kau itu memang tampan, aku bangga punya suami yang tampan, bisa segalanya, baik, kaya raya, dan perhatian!!." Ujarku dengan sangat bersemangat.     

Kami lalu tertawa bersama karena merasa lucu dengan apa yang aku ucapkan.     

"Kau juga cantik, hebat, baik, murah senyum, sopan, dan kaya hati. aku juga bangga punya kekasih sepertimu." Kata Edwards menimpali ucapanku.     

"Kalau aku tidak mempunya segalanya? apakah kau masih mau bersama diriku?." Tanyaku sambil memperhatikan wajahnya.     

"Tentu saja, kau berbeda dari kebanyakan perempuan di luar sana. aku tetap akan mau bersama dirimu. kau tau kenapa? karena saat aku bersama dengan dirimu, aku merasakan kehangatan dan kenyamanan sepanjang waktu." Edwards menjelaskan dengan suara pelan.     

Lalu dia naik ke atas tempat tidur dan memelukku Dengan lembut. "Kau itu tidak perlu cantik, selama kau menjadi Choon-hee yang aku kenal. maka aku akan tetap mau bersama dirimu. Kau mengerti?." Kata Edwards lagi.     

Aku mengangguk paham, mendengar apa yang dia katakan saja sudah membuatku tenang.     

"Jadi apa yang harus kita lakukan sore ini? Sedangkan Aurora masih bisa kita lihat pada malam hari." Tanyaku pada Edwards, dia hanya menggelengkan kepalanya dan malah ikut merebahkan tubuhnya di tempat tidur.     

"Tidak tau, aku tidak punya rencana.. Berpelukan denganmu sampai malam juga tidak masalah." Edwards berkata benar-benar sambil memeluk diriku. aku merasa lucu sekali dengan tingkahnya yang menggemaskan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.