Hasrat Wanita Bayaran

Pertengkaran hebat



Pertengkaran hebat

0Aku sudah merebahkan punggungku di sisi tempat tidur, melihat Edwards yang mengecup keningku dengan lembut. "Kau mau aku temani?." Tanya Edwards.     
0

"Tidak perlu, kau istirahat saja di kamarku bersama Violet. dia merindukan dirimu." Ujarku pelan, Edwards terlihat tidak setuju. Terasa sekali raut wajahnya yang malas.     

"Sudah? Ayo kita ke kamar, Edwards." Violet bersuara dengan lantang, dia bahkan masuk ke kamar tanpa sopan santun.     

"Choon-hee masih sakit, tidak bisakah aku menjaganya lebih dulu? besok malam aku baru tidur di kamar bersama dengan dirimu." Edwards menengok ke arah Violet dan berharap wanita ular itu mengerti.     

"Kau tidak boleh begitu Edwards, kau harus adil dengan kedua istrimu nantinya. Jika kau bersama Choon-hee cukup lama, sekarang kau harus bersama diriku. Aku masih mau menerima Choon-hee saja sudah baik, jadi jangan membuatku kesal sekarang." Sifat Violet yang sangat songong membuatku ingin menampar pipinya. tidak bisakah dia berkata lebih sopan dengan suaminya sendiri?.     

"Aku tidak meminta dirimu kemari, Lagipula kita akan bercerai. Jadi untuk apa aku melakukan apa yang kau minta? Berhentilah bersikap seolah-olah kita masih baik-baik saja. Aku mau kau pergi ke kamar sendiri dan aku Disini." Edwards terlihat lebih tegas sekarang, mungkin karena dia memang kelelahan.     

"Kau sedang membentak diriku di depan perempuan lain!?." Suara Violet mulai meninggi, aku sudah berusaha duduk dan mencoba untuk menenangkan Edwards agar tidak terpancing dengan sikap Violet yang memang sangat kurangajar.     

"Aku tidak membentak, aku hanya mengatakan fakta yang ada. aku mau tanya, kenapa kau kemari? Ada keperluan apa? Apakah kau mau bertindak seolah-olah kita memang masih suami istri yang saling mencintai? ah tidak! maksudku apakah kau berpikir aku masih mencintaimu sebagai Istriku?." Tanya Edwards, wajah Edwards saat ini benar-benar menyeramkan, dia lelah dengan banyak pikiran. sekarang Violet malah mengajak berdebat. apakah ini yang selalu violet lakukan saat apa yang dia inginkan tidak di turuti?.     

"Apa kau bilang!!! apa kau sekarang benar-benar mau melupakan diriku!!!? Hei ingat Edwards! aku ini orang yang kau mohon-mohon untuk hidup dengan dirimu! kau pikir aku mau hidup dengan Pria Gila yang punya Penyakit mental seperti dirimu!? Hah!! jangan sombong! kau bisa membuang diriku sekarang, padahal dulu kau sampai bersujud di kakiku. Sampah tidak berguna! orang yang lupa akan masa lalu!." Perkataan violet membuatku langsung melotot kaget, apa-apaan dia? kenapa berkata sejahat itu pada Edwards?     

Aku melihat Edwards yang sudah duduk di atas ranjang tanpa mengatakan apa-apa. Wajahnya menunduk menutupi semua kesedihan yang ada di hatinya, Violet Sialan!.     

"Tutup mulutmu Violet! apakah pantas seorang istri membentak suaminya dan menghina suaminya seperti ini!? kau pikir Edwards mau mendapatkan penyakit itu? kau pikir dia juga tidak lelah? kau pikir dia senang? Yang Gila itu sebenarnya kau atau Edwards? Jika di lihat-lihat sepertinya kau yang Gila! Kau membentak orang yang memang sakit, kau membentak laki-laki yang mencinta diriku sepenuh hati! Kau membentaknya seperti seorang sampah yang tidak berguna! apakah kau tidak bisa menghargainya sedikit saja! Jika kau menghinanya sekali lagi, wajahmu akan aku buat babak belur!!!." aku mengancam dengan suara yang meninggi, aku benar-benar ingin menghancurkan wajah dan mulut Violet yang begitu lancang ini.     

"Kau membelanya? Kau membela laki-laki bodoh ini! Kau sedang buta ya!! dia memang pantas di hina! Laki-laki tidak berguna dan membuat malu saja! untungnya semua orang tidak ada yang tau bahwa Seorang Edwards Salvador Douglas punya Penyakit mental! Jika mereka tau, aku yakin mereka akan merasa jijik lalu melihat kekurangan dari laki-laki ini! Aku lelah! Lelah hidup bersama laki-laki dengan banyak kekurangan seperti Edwards! kau pikir aku tidak bisa mencari lelaki lain? yang lebih sempurna dan hebat? Hei! Bahkan aku bisa menaklukan banyak lelaki di luar sana dan meninggalkan Edwards yang bodoh ini!." Violet masih menghina Edwards, dengan kesal aku menampar pipinya dengan kencang dan menjambak rambutnya tak kalah kasar.     

Membuatnya mendongak dan menatap mataku dari bawah. "Lepaskan sialan!!." Kata Violet, dia berusaha menarik tanganku agar melepaskan rambutnya. aku mendorong tubuh Violet hingga tengkurap di atas tempat tidur.     

Menarik kedua tangannya ke belakang pinggang dan aku mengunci pergerakannya, Rambutnya masih aku Jambak hingga kepalanya mendongak ke atas.     

"Dengar! Aku tidak pernah hanya mengancam saja! kau menghina Edwards, itu berarti kau berani mati di tanganku! kau tau Violet? setiap kau menghinanya aku merasa Bahwa Tuhan sangat jahat! Karena Tuhan datangkan wanita sialan dan bodoh seperti dirimu di kehidupan Edwards! Kenapa? Kenapa juga ada wanita iblis seperti dirimu! apakah menurutmu penyakit Edwards ini sangat menjijikan? kau menghinanya terus menerus tanpa henti. Kenapa? Jika kau memang merasa ada banyak lelaki di dunia ini yang bisa kau kencani, pergilah bersama mereka! kenapa kau kembali lagi pada Edwards? jika kau kembali seperti ini dan merasa tidak terima Edwards bersama diriku, itu tandanya kau tidak cukup layak mendapatkan lelaki lain! Penyakit Edwards bukanlah alasan kau menghinanya dan bukan alasan juga kau tidak mencintainya. Edwards hanya butuh kasih sayang dan cintamu saja, dia hanya butuh perhatian dan kehangatan dari sebuah pelukan tulus. Dia hanya terjebak pada masa lalu yang membuatnya trauma, hanya itu saja! dia tidak gila! aku tekankan bahwa dia tidak Gila!!! yang Gila itu dirimu! Kau wanita iblis gila yang pantas untuk di bunuh!!!." Aku menarik sekali lagi Rambut Violet dan mengangkat tubuhnya lalu aku tarik dia ke salah satu kaca meja rias.     

aku perlihatkan wajahnya yang sekarang sedang kesakitan dan memohon untuk di jelaskan.     

"Kau lihat!! itu wajahmu! wajah bodoh yang Ternyata Gila! jadi sebelum kau menghina orang lain, maka lihat sendiri wajahmu, Iblis!!!." Aku mendorong kepalanya hingga menabrak kaca meja rias.     

Lalu terdengar suara Bruaakkk!!! Prannkkk!!!.     

Pecahan kaca mengenai wajah Violet dan darah mengalir dari wajah wanita ular itu. aku mencoba untuk melihat Edwards, dia masih menunduk di sisi ranjang dan tidak menengok sama sekali. Edwards bersedih? dia pasti merasa sakit sekali saat di hina oleh Violet tadi.     

"Wanita sialan!!! kau apakan aku! astaga wajahku berdarah!!! Mommy!!! wajahku!!! ahhhhh!!!!!!." Teriakan Violet sangat kencang, aku hanya bisa berdiri dan bersiap jika dia mau menyerang balik.     

Tapi nyatanya Violet hanya menangis' saja sambil meraung-raung. mulut saja yang tajam, tapi ternyata dia adalah pengecut yang bodoh! Bagaimana bisa dia menangis hanya karena wajahnya terkena pecahan kaca? Menjijikan! dia menghina orang lain tapi tidak melihat dirinya sendiri. Benar-benar membuatku membuang waktu..     

"Ada apa ini!!!." Terdengar suara seseorang dari luar pintu     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.