Hasrat Wanita Bayaran

Kecurigaan violet



Kecurigaan violet

0(Choon-hee POV)     
0

"Maaf sebelumnya Nyonya Violet, aku merasa lancang berkata hal ini pada anda. maksud Tuan Edwards adalah saat aku membuatkan sarapan untuknya, ketika itu kami buru-buru ingin rapat dan Tuan Edwards belum makan sama sekali. Itu kenapa aku membuatkan sarapan untuknya, hanya sandwich saja. bukan makanan mewah, aku menyesal harus mengatakan ini. aku benar-benar minta maaf." Aku sedikit berbohong pada Violet, aku tidak mau ada kesalahpahaman di antara kami.     

Lebih tepatnya aku tidak mau sampai Aku di cap sebagai wanita perebut suami orang, walaupun memang benar. aku ini Pelacur, pelacur dan sering memuaskan banyak laki-laki. Tapi aku tetap tau dimana tempatku dan apa yang harus aku lakukan.     

"Kau yakin? Kau tidak percaya pada apa yang kau katakan. Apakah ceritanya seperti itu suamiku?." Violet sekarang bertanya pada Edwards, aku menatap mata Edwards dan berharap dia akan mengatakan iya.     

"Kurasa seperti apa yang di katakan oleh Nona Choon-hee. Lagipula memang apa salahnya seorang Sekretaris memberikan aku makanan? Bukankah itu memang tugasnya? Jangan terlalu salah paham Violet, kau membuat Suasana menjadi tidak nyaman. ayo kita langsung makan siang, Semuanya makan siang bersama. Jangan terlalu banyak bicara lagi." Edwards menahan kesal sepertinya, dia berjalan lebih dulu meninggalkan aku dan Violet.     

Sedangkan Gery sudah ikut berjalan dengan cepat, Meninggalkan aku dan Violet yang masih diam di tempat. "Mari Nyonya.." kataku pelan, ketika aku mau Melangkahkan kakiku. Violet menahan tanganku dan menatap mataku dengan sinis.     

"Ingat satu hal, Kau hanya Sekretaris magang saja. Jangan bertindak berlebihan pada suamiku, jika kau berharap menjadi seorang Ratu di hati Edwards. kau salah! sangat salah, sebab dirimu tidak akan pernah pantas. bahkan menjadi wanita simpanan saja tidak mungkin, jadi jangan pernah mencoba mengambil perhatian dari suamiku. aku ingatkan untuk pertama dan terakhir kalinya." Violet kemudian melepaskan tanganku dan meninggalkan aku yang hanya berdiri mematung.     

aku menghela nafas pelan, memijat sebentar keningku yang terasa berat.     

[Bagaimana jika dia tau, aku di tawarkan 10 Miliyar dari ibu Mertuanya? Dan di minta hamil anak dari Edwards? Apakah aku akan di mutilasi olehnya? Ckckckck.. wanita jaman sekarang bar-bar sekali, padahal terlihat jelas dia senang Mengacuhkan Edwards dan tidak menganggap Edwards sebagai suaminya. Tapi sekarang, saat aku dekat dengan Edwards. Hanya sebagai sektretaris magang saja, Sikapnya benar-benar berlebihan. Aku mengambil perhatian Edwards? Ya memang benar.. Tapi itu dulu, awal aku ingin merasakan tubuh Edwards. Tapi sekarang? Aku jadi bertanya-tanya, apakah aku masih menginginkan tubuh Edwards? Sepertinya tidak terlalu].     

aku kemudian melangkahkan kakiku mengikuti langkah mereka, kami duduk di salah satu meja makan. Ada dua pelayan yang langsung menghampiri Edwards dan Violet, mereka sepertinya tau siapa yang duduk saat ini.     

Dua orang yang bisa di sebut Raja dan Ratu.     

"Berikan saja menu terbaik, aku suka makan apa saja. Tapi aku ingin minuman yang manis." suara Edwards membuatku melihatnya sebentar, lalu tak lama aku melihat ke arah lain. Lebih tepatnya ke arah tanganku sendiri..     

Kami duduk ber-empat saja, suasana jadi tidak nyaman. atau aku yang memang tidak terbiasa Dengan suasana seperti ini?     

Tengkuk leherku terasa begitu berat dan merinding, Mungkin karena sekarang tatapan Violet sedang memandang diriku dengan sangat lekat. Benar-benar seperti tatapan wanita pencemburu yang takut suaminya di rebut dengan paksa. Aku paling benci di tatap seperti ini, jika dia menuduh diriku yang macam-macam, aku jadi benar-benar ingin merebut Edwards darinya.     

Dia sudah di berikan mahkota' indah sebagai istri Edwards, tapi tidak bersyukur.. jika aku jadi dia, tentu aku akan membuat Edwards merasa disayang dan di hargai selama denganku.     

"Ada apa kau kemari? Maksudku, Kenapa kau mau ikut rapat dan sekarang makan siang denganku, apa yang sebenarnya mau kau katakan. Biasanya kau sibuk dengan teman-temanmu." Suara Edwards terdengar lagi, setelah beberapa saat tidak ada percakapan di antara kami...     

aku berpura-pura sibuk membuka handphone, sedangkan Gery malah sibuk membuat resume hasil rapat tadi. Kami berdua tidak mau terlalu mendengar percakapan antara suami dan istri yang ada disini. Tapi tetap saja, kami berdua punya telinga, aku yakin Gery sudah sering mendengar percakapan seperti ini. Itu yang terlihat, saat dia dengan sangat santai mengacuhkan obrolan Edwards dan Violet.     

"Hanya ingin menemani suamiku saja, kenapa? Apakah tidak pantas istri menemani suaminya?." Tanya Violet dengan santai, aku masih berusaha sibuk. Membuka Media sosial dan menonton video lucu, ya setidaknya aku tidak mau mendengar percakapan yang akan membuatku salah lagi di depan Violet.     

"Aku tidak yakin itu tujuanmu, katakan saja sekarang. aku tidak suka basa-basi." Suara Edwards terdengar sangat dingin, aku tidak tau kenapa dia begitu dingin pada Istrinya sendiri.     

"Kau sekarang banyak bertanya ya? Apakah karena sekarang ada wanita lain di sisimu? Jadi kau tidak mau di temani oleh Istrimu sendiri? Kau sering meminta waktuku, aku selalu sibuk kemarin-kemarin. dan sekarang saat aku meluangkan waktuku untuk dirimu. Lalu kau Pertanyakan? sebenarnya apa yang kau inginkan? katakan pada Edwards.. Jangan lupa Bahwa kita di suruh punya anak oleh Nenek dan Ibumu, Pulanglah kerumah sore ini. aku menanti dirimu, aku sudah cukup bermain-main dan ingin sekali mempunyai seorang anak." Violet berhenti bicara, ketika dua pelayan tadi membawakan kami Minuman dingin.     

Ketika aku melihat ke arah gelasnya, itu adalah Jus strawberry yang menyegarkan.     

Edwards lebih dulu meminumnya, hampir menghabiskan setengah gelas besar. Dia sangat kehausan? arah panas karena ucapan istrinya sendiri?     

"Sekarang kau baru mau membicarakan soal anak, setelah bertahun-tahun lamanya. Ck! dan membicarakan hal itu di tempat yang kurang tepat, aku akan pulang nanti sore. Tapi ada banyak hal juga yang mau aku bicarakan denganmu dan juga keluarga besarku. kau siapkan saja hatimu." Kata Edwards lagi, dan suara itu benar-benar seperti menusuk sampai ke relung jiwa. apa maksudnya Edwards? kenapa aku merasa ada hal lain yang di sembunyikan oleh Edwards. maksudku, dia seperti ingin mengatakan hal buruk pada istrinya sendiri.     

Ahhh.. kenapa aku harus repot-repot memikirkan masalah rumah tangga orang lain? Seharusnya aku tidak dengarkan. aku meminum jus yang ada di depanku, Mengacuhkan segala pertanyaan yang hinggap di otak kecilku ini.     

"Jangan bersikap macam-macam, aku tunggu kau pulang. Tapi aku menunggu dirimu karena sebuah keinginan besar mempunyai anak, bukan hal lain yang mungkin kau inginkan. Jangan membuatku kesal Edwards, aku cukup sabar menghadapi dirimu saat ini." Violet Memilih untuk bangun dari kursinya, menatap aku dan Edwards secara bergantian. "Aku Pulang saja." Kata Violet lagi.     

Violet melangkah pergi meninggalkan kami, dan Edwards tidak mengatakan apa-apa. dia benar-benar sibuk dengan jus strawberry miliknya. mungkin rasa jus itu lebih menyenangkan di bandingkan istrinya sendiri..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.