Hasrat Wanita Bayaran

Sudah tidak aman



Sudah tidak aman

0Lucifer menekan satu tombol kecil di jam tangannya, itu adalah tombol yang berhubungan dengan jam tangan ayah dan ibunya. sebagai tanda sinyal darurat, juga alat pelacak. dia yakin ayahnya dan ibunya cepat tanggap dalam urusan seperti ini.     
0

dia mulai keluar dari ruangan rahasia dan menutup pintu perlahan, melihat ke sekeliling ruangan boxingnya. sepi tidak ada hal yang mencurigakan. dirinya berjalan keluar dan menutup pintu perlahan, saat dirinya berjalan di lorong menuju ruangan Queen. dia merasa ada beberapa pasang mata yang mengikuti.     

dia dengan langkah tenang mencoba untuk berpura pura menelpon rekan kerja dan sibuk berbicara. langkahnya masuk dengan tenang dan mengetuk pintu Queen sendiri. dua maid tadi membukanya, wajah mereka sangat tenang dan terlatih dalam kondisi apapun. mereka bukan orang biasa pikir Lucifer, Sepertinya mereka salah satu agen terpercaya yang biasa melakukan misi khusus.     

"Tuan kembali". tanya salah satu maid.     

"ya" jawab Lucifer pelan. dia masuk kedalam ruangan Queen sendiri dan memandang wajah calon istrinya yang memang tidak terlihat baik-baik saja. dia berusaha sekuat mungkin untuk tidak menembakkan pistolnya di kedua kepala maid itu.     

"ada yang anda butuhkan Tuan?". Tanya mereka lagi, sepetinya mereka memastikan Lucifer pergi dari sini.     

"Tidak, aku hanya berkunjung sebentar dan memastikan calon istriku baik baik saja". Lucifer sengaja tidak duduk di samping calon istrinya. dia hanya berdiri didepan tempat tidur dan memandang wajah Queen dengan sangat datar. seolah olah dirinya tidak mengetahui apa-apa.     

"Apakah Queen sudah minum obat?." Tanya Lucifer pelan.     

"Nona Queen sudah kami berikan obat penenang Tuan, kita hanya perlu menunggu reaksinya". nada suara mereka tidak terdengar bergetar sama sekali, Terkesan santai dan tenang.     

"kerja bagus, bisakah kalian berikan aku teh hijau? yang ada di meja nakas itu?." Tanya Lucifer lagi, itu adalah salah satu Teh yang biasa Ibunya buat, Lucifer tau betul.     

kedua maid itu menjalankan perintah Lucifer tanpa curiga, Teh hijau itu memang sudah tersedia sejak tadi. Saat dirinya berada dalam ruangan ini bersama ibu dan kedua orangtuanya Queen. Mungkin lebih tepatnya setelah Queen jatuh pingsan Nyonya Christopher itu berusaha menyelematkan dengan memberikan Teh Hijau. Dia yakin itu adalah teh buatan ibunya, teko yang dipakai adalah teko khusus dan memiliki kecanggihan. teko itu tidak bisa dicampur dengan racun atau senyawa kimia lainya, jika sampai tercampur maka teko itu akan pecah dengan sendirinya. hanya dirinya, ayahnya dan ibunya yang tau tentang teko itu.     

"Ini Tehnya Tuan". ucap salah satu maid.     

"Berikan sedikit demi sedikit untuk calon istriku, aku ingin dia meminumnya. agar tubuhnya semakin hangat." perkataan Lucifer membuat kedua maid itu terdiam dan berpikir sebentar. namun dengan gerakan cepat mendudukkan diri mereka, di samping tempat tidur. lalu menuangkan teh hijau dengan sendok secara perlahan kedalam mulut Queen.     

hanya beberapa sendok, dan tiba tiba terlihat darah segar keluar dari mulut Queen. hal itu menandakan bahwa Queen telah di racuni kembali? obat yang mereka ganti adalah racun khusus.     

Teh hijau buatan ibunya bukan teh biasa, Teh itu memang dibuat untuk penangkal racun dan membangkitkan imun tubuh. Lucifer selalu tau bagaimana pikiran ibunya. walaupun mereka tidak terlalu dekat.     

Lucifer mengeluarkan pulpen disaku jaketnya dan menekan tombol disana, itu adalah sistem mematikan semua cctv dan alat komunikasi. serta menutup semua pintu di ruangan ini, yang bisa membukanya hanya ibu dan juga ayahnya, mereka bertiga memang sudah membuat sistem tersendiri di setiap tempat yang di jadikan tempat khusus, alasannya hanya untuk menjaga disituasi seperti ini.     

"Tuan Nyonya Queen mengeluarkan darah segar dari mulutnya, apakah terjadi sesuatu?" tanya kedua maid. Lucifer tetap diam, membiarkan teh hijau itu bereaksi untuk menghancurkan racun di dalam tubuh Queen, Walaupun Mungkin tidak akan benar-benar bisa Menyembuhkan. Tapi setidaknya, bisa mengeluarkan sisa racun yang mengendap. sekarang tubuh Queen sedikit bergetar dan mulutnya terus mengeluarkan darah, namun di barengi dengan gumpalan hitam pekat. Lucifer tau racun itu sudah keluar dari tubuh calon istrinya.     

"Bersihkan mulut calon istriku". kata Lucifer dengan sangat tegas, kedua maid itu berusaha untuk tetap tenang. tangan mereka beberapa kali memegang gelang disebelah kanan. Lucifer yakin itu adalah alat komunikasi khusus untuk mereka. alat seperti apa yang ingin mereka gunakan? tidak akan bisa menolong mereka keluar hidup hidup dari ruangan ini. Tidak akan pernah.     

kedua maid itu membersihkan mulut Queen dengan kain lap, saat sudah dipastikan semua bersih. kedua maid itu berdiri sedikit gemetar saat melihat gumpalan hitam itu.     

"kalian tau apa itu?" tanya Lucifer.     

"Tid..tidak tuan". ucap mereka bersamaan lagi. sikap tenang mereka sudah terkoyak saat ini, karena tidak ada siapapun yang masuk kedalam kamarnya untuk menolong mereka.     

"itu racun". kata Lucifer singkat, melihat lagi kedua Reaksi mereka. dengan gerakan cepat Lucifer mengeluarkan dua pistol khusus yang berisi racun. menembakkan di kedua sisi jantung mereka, mereka tidak siap dengan gerakan cepat dan terpelanting jatuh kelantai. suara mengaduh dari keduanya membuat Lucifer menyeringai senang.     

Wajah mereka memerah dan kulit mereka mengeluarkan bintik bintik hitam.     

"argggghhhh.... sakittt.....". itu suara dari kedua maid.     

Lucifer membiarkan mereka mengaduh, sampai suara mereka hilang dan hanya rontaan yang terdengar dari mereka berdua. itu adalah Racun yang bisa menghancurkan kinerja otak. mereka akan dibuat gila dan bisu, tubuh mereka akan menghitam, tidak sampai mematikan. karena Lucifer tidak ingin musuhnya mati dengan tenang.     

Titttttt.....     

suara tombol dari jamnya memberikan kode bahwa ada seseorang yang masuk kedalam kamar, Lucifer tetap memegang kedua pistol di samping tangannya.     

suara langkah kaki berjalan masuk, dia melihat kedua orang tuanya berjalan dengan wajah kebencian.     

"aku tidak habis pikir bahwa sudah banyak orang sialan berada dalam Ruangan Pernikahan yang akan di laksanakan Nak". Nyonya Christopher menggertakkan giginya menahan kesal. Lucifer yakin ibunya sudah menghancurkan beberapa muka orang dilihat dari tangannya yang memerah dan terdapat banyak bekas darah.     

"Dimana kedua orangtua Queen?." Tanya Lucifer pada ibunya.     

"Sudah aku masukkan dalam ruangan khusus. mereka tak banyak bicara karena mereka yakin ada sesuatu terjadi. Tuan Edwards tidak bisa melakukan apapun, luka di perutnya akibat tembakkan tadi masih parah. dia juga harus menjaga istri dan kedua anaknya yang lain." Nyonya Christopher berkata pelan, perlahan menurunkan amarahnya yang memang dengan mudah di Netralkan.     

"kau harus membawa Queen ke rumah sakit atau ke mansion Daddy, disini benar benar sudah tidak aman." Ujar wanita itu lagi     

"Ya.. aku mengerti." Lucifer tau semua ini tidak akan berakhir disini, pasti dalang dibalik ini semua sudah mempersiapkan hal lainnya.     

"Mommy rasanya ingin menghancurkan semua wajah mereka, tapi Daddymu benar benar menghalangi tangan Mommy!." Amarah di balik wajah Wanita itu benar-benar terlihat jelas.     

"Kau bisa memukul banyak orang lagi nanti, sekarang kita harus membawa Queen pergi dari tempat ini. Dokter yang tadi juga sudah mati terbunuh." Tuan Christopher memberikan instruksi cepat, anak dan ibu itu bergegas menjalankan tugasnya masing masing dalam situasi darurat seperti ini.     

Mereka memang terbiasa berada dalam keadaan genting, dunia mengajarkan mereka harus kuat dalam dunia bisnis yang begitu kejam. ketangguhan dan bela diri mereka kuasai untuk melumpuhkan lawan lawannya. tidak ada yang baik dari dunia ini, dan itu yang mereka percayai hingga sekarang     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.