Hasrat Wanita Bayaran

Membunuh masa lalu, menciptakan masa depan.



Membunuh masa lalu, menciptakan masa depan.

0Beberapa Minggu kemudian....     
0

(Lily POV)     

ketika Matahari sudah bersinar terang. aku Terbangun dari tidur panjang yang terlalu hampa, aku menengok satu persatu ruangan yang ada di sekitar. Tampaknya cukup aneh ketika aku hanya bisa memandang satu persatu Ruangan tanpa bisa merasakan apapun.     

"Ini harinya? Aku akan menikah?." aku berkata sendiri sambil memegang kepalaku yang terasa pusing. sebab Semalaman aku tidak bisa tidur dengan baik.     

Ya.. karena memang aku sangat gugup, Banyak hal yang harus aku persiapkan sebelum menikah. Mulai dari pakaian, katering, dekor ruangan, hingga pesan tempat. Di samping semua itu, tidak jarang aku yang tiba-tiba dilanda keraguan dan ketakutan akan komitmen. Pasalnya, berkomitmen untuk hidup bersama dibuat untuk seumur hidup, bukan sekadar 1-2 tahun ke depan. Semua stres terkait pernikahan ini bisa bercampur aduk sehingga akhirnya membuat aku cemas dan gugup mendekati hari-H.     

Walaupun aku tau, bahwa kata beberapa orang... mengatakan bahwa merasa gugup atau takut menjelang pernikahan itu normal. Banyak calon pengantin yang mengalaminya.     

Bahkan sebelumnya aku harus mendengar banyak ceramah dari ibuku dan ibu mertuaku. mereka mengatakan banyak sekali ajaran-ajaran yang membuatku sakit kepala.     

Katanya, Merasa sedikit stres justru bisa mendorong diriku lebih fokus untuk melakukan suatu tugas, untuk mengambil tindakan, dan menyelesaikan masalah. Misalnya saja, khawatir undangan pernikahan tidak sampai tepat waktu. Kecemasan ini dapat memotivasi diriku untuk merencanakan pilah-pilih undangan, hingga mencari desain, memesannya, dan mengirimnya lebih awal. Seterusnya, stres bisa memacu diri kita bekerja lebih baik lagi untuk mencapai pesta pernikahan yang tidak terlupakan.     

Namun ketika sampai bikin aku sangat kewalahan, stres berat bisa menyebabkan nafsu makan turun, sulit tidur, sulit konsentrasi, hingga mood lebih sensitif dan mudah tersinggung. Bukannya tidak mungkin stres berat juga bisa membuat diriku menjadi terobsesi dengan segala detail pernikahan atau paranoid semua yang direncanakan akan gagal total. Inilah yang perlu lebih diwaspadai dan dihindari.     

Jadi.. saat aku mau mengurus ini dan itu. Kedua ibuku itu langsung sibuk mengurusnya juga. hingga aku tidak stress lagi, mereka itu sangat lucu beberapa Minggu ini. mereka begitu kompak dan sudah Seperti sahabat sejati, kemana-mana mereka bersama-sama. aku yang melihat kedekatan mereka hanya ingin Tertawa saja. Ya! Bagaimana tidak? kata orang-orang Choon-hee dan Violet itu selalu bertengkar dulu sekali. mereka seperti tikus dan kucing, tapi lihat saja sekarang.. Mereka seperti sepasang teman yang benar-benar tidak ada yang memisahkan.     

aku merasa bahwa pernikahan ini akan benar-benar menyatukan dua keluarga dan dua hati yang sudah terlalu lama menjauh.     

Ketukan pintu terdengar nyaring, belum juga aku bangun. Tapi pintu itu sudah terbuka lebih dulu dan aku Melihat beberapa orang yang masuk ke dalam. Mereka semua datang membawa Gaun pengantin dan segala pernak-pernik yang akan aku pakai.     

Beberapa lainnya membawa perlengkapan untuk membuat kuku-kuku yang unik, aku langsung menyambut mereka dengan baik. aku melihat bagaimana senyum merekah dari wajah mereka yang datang kemari.     

"Selamat Pagi Nona Lily, kita akan melakukan beberapa perawatan sebelum pernikahan dan juga memastikan Anda bisa tampil cantik dan menawan di malam pernikahan." ungkap salah satu dari mereka yang cukup lebih tua dari yang lainnya.     

Aku dituntun untuk melakukan beberapa hal yang memang diharuskan, kami melakukan beberapa aktifitas. Seperti mandi kembang dan susu, lalu mulai mengukir kuku jariku dengan kuku palsu. aku mengikuti semua yang di lakukan para pelayan itu.     

Setiap wanita pasti ingin tampil paling maksimal bagaikan seorang ratu di hari pernikahannya. Persiapan hari H bukan hanya soal dekorasi, undangan, dan rencana bulan madu, tapi juga perawatan tubuh dan perawatan wajah. sebab, Perawatan Pra Nikah Pengantin Wanita. Hal pertama yang katanya harus di lakukan adalah Rutin Masker Rambut dan Spa.     

Tidak ada wanita yang ingin 'mahkota' di kepalanya terlihat kusam dan lepek di hari paling spesial dalam hidupnya. Sejak enam bulan sebelum pernikahan, calon pengantin wanita di sarankan rambut secara intensif dengan melakukan hair mask dan hair spa di salon.     

lakukan dua-tiga hari dalam seminggu dengan jarak setiap tiga minggu sekali. Pakai bahan-bahan yang alami dan mudah didapat, seperti lidah buaya, madu , atau minyak urang-aring. Jangan lupa keramas rutin (sesuaikan sampo dengan jenis rambut) dan selalu pakai kondisioner. Ya. aku melakukan hal itu selama dua Minggu lebih, jadi lihatlah sekarang. Rambutku sangat halus dan harum, penata rambut sudah Tersenyum-senyum sendiri saat dia menata rambutku agar tampil lebih indah.     

Oh ya.. jangan lupakan dengan apa yang aku lakukan pada wajahku. yang lainnya sibuk pada dekorasi dan undangan, aku sibuk merawat wajahku agar tidak timbul jerawat pada hari pernikahan. Wajah jadi bagian paling penting dan paling butuh perhatian dalam perawatan kecantikan menjelang pernikahan. Calon pengantin disarankan untuk memulai perawatan wajah sejak setahun sebelum hari-H.     

rutin facial (setiap tiga bulan sekali, dengan facial terakhir maksimal 12 hari sebelum hari-H), pakai masker kecantikan dengan bahan-bahan alami setiap dua tiga kali seminggu, dan konsultasi dengan dokter kulit profesional jika butuh perawatan kulit rutin baru yang lebih ampuh .     

Eksfoliasi (dengan scrub maupun chemical peeling) wajah setiap dua kali seminggu akan membuat wajah lebih glowing dan lembut. Selain itu, jangan lupa minum air putih yang banyak agar kulit terlihat segar dan kinclong saat di pelaminan. Tapi untungnya aku selalu melakukan perawatan sebelumnya, jadi saat beberapa Minggu pernikahan. aku hanya perlu melakukan step by step sesuai saran dokter saja. Tapi.. Semuanya memang aku siapkan dengan sempurna. Ya.. dunia ini harus benar-benar sempurna untukku. karena aku menikahi dengan lelaki paling sempurna! Qabel Berenice Douglas!     

Saat ini para pelayan bersiap dengan sangat gesit dan menakjubkan, Bahkan saat sarapan saja aku sampai disuapi agar bisa tetap duduk dengan baik, dan mereka sibuk dengan segala persiapan. Wajahku juga sudah di make up dengan simpel tapi terkesan mewah, polesan warna pink muda di bibirku menambah kesan manis.     

Jam terus berdetak hingga menunjukkan pukul satu siang, sudah selesai dengan segala keperluan yang ada. Semua pelayan sudah pergi dan aku di tinggal sendirian, aku berjalan menatap cermin sekali lagi. Rambutku sudah di sanggul dengan cantik, model rambut twisted braid. Gaya ini mengkombinasikan gaya kepang twisted dengan cepol. di atas kepalaku memakai Mahkota kecil yang aku rasa itu berlian asli.     

Aku merasa seperti toko perhiasan berjalan jika sudah begini, belum lagi kalung yang Begitu indah yang Masih ada di dalam kotak dan belum aku pakai.     

Itu adalah kalung pemberian Nyonya Choon-hee, katanya itu kalung turun temurun yang di berikan ini mertuanya saat dia menikah dulu. Aku senang saat kalung itu di berikan padaku, aku akan benar-benar sangat cantik nantinya.     

"Nak.." Ibuku masuk dengan senyum yang sangat indah, aku yang melihatnya datang hanya bisa menahan senyum juga. jantungku berdetak kencang, ya.. aku merasa benar-benar akan Hancur ketika bergerak sedikit saja.     

Katakan aku berlebihan, tapi itulah yang aku rasakan saat ini. bernafas saja sulit sekali!     

"Kau siap?." sekarang ayahku bertanya, aku yang mendengar hal itu hanya mengangguk.     

"Kita akan membawamu pada keluarga yang akan mencintaimu dan bangga memiliki dirimu. ayo di pakai kalung pemberian Nyonya Choon-hee." Kata ibuku padaku, sekali lagi aku mengangguk. ibuku membantu memakai kalung tersebut, aku menatap cermin dan langsung merasa bangga..     

"Lihat.. Nyonya Douglas yang baru ini, kau cantik sekali. Mommy tidak pernah menyangka bahwa kau akan menikah dengan lelaki yang kau cintai dan mencintai dirimu. Kau menyatukan dua keluarga yang pernah saling membenci Nak.. Terimakasih ya." ibuku mengecup keningku dengan sayang, aku yang merasakan kehangatan itu hanya bisa mengangguk saja.     

"Aku yang harusnya berterimakasih Mom.. Dad.. kalian kedua orangtua yang sangat luar biasa, menjaga diriku dengan sangat baik. Terimakasih atas semua waktu dan cinta Kalian. ayo kita ke aula pernikahan." Kataku pada Ibu dan ayahku.     

"Ayo..." Kata mereka.     

****     

Mengucap akad merupakan salah satu dari syarat sahnya sebuah pernikahan. Meskipun ada beberapa tradisi tertentu yang tidak mengharuskan adanya pengucapan janji oleh salah satu ataupun kedua mempelai. Prosesi inilah dirasa menambah kesakralan sebuah pernikahan. Janji ini pun bukan hanya sekedar janji, melainkan sebuah janji yang dibawa sampai mati yang mengikat antara kedua belah pihak calon pengantin.     

aku sudah berjalan dengan perlahan ke arah Qabel, di bantu oleh ayahku. Saat ini aku hanya bisa tertunduk dan tidak berani menatap Qabel sama sekali, aku hanya sempat mendengar suaranya yang berkata. 'Cantik' Itu yang aku dengar dari bibirnya.     

Disini kedua mempelai akan dipersilakan untuk menumpangkan tangan mereka di atas kitab suci dan berhadapan dengan Pastor atau Rama untuk menerima sakramen perkawinan. Aku merasakan kulit Steve yang begitu dingin, aku rasa dia sudah mulai gugup.     

"silahkan mengucapkan janji pernikahan secara bergantian."     

Qabel berdehem sebentar, kami perlahan-lahan saling berpandangan.     

"Di hadapan Tuhan, Imam, para orang tua, para saksi, maka saya Qabel Berenice Douglas, dengan niat yang suci dan ikhlas hati telah memilihmu Lily Gracella menjadi istri saya. Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan juga sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan juga menghormatimu sepanjang hidupku. Saya bersedia menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya dan akan mendidik mereka secara Katolik. Demikian janji saya demi Allah dan Injil suci ini, semoga Tuhan selalu menolong saya."     

"Di hadapan Tuhan, Imam, para orang tua, para saksi,  maka saya Lily Gracella dengan niat yang suci dan ikhlas hati telah memilihmu Qabel Berenice Douglas menjadi suami saya. Saya berjanji untuk selalu setia kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan juga sakit, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Saya akan selalu mencintai dan juga menghormatimu sepanjang hidupku. Saya bersedia menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak  yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya dan akan mendidik mereka secara Katolik. Demikian janji saya demi Allah dan Injil suci ini, semoga Tuhan selalu menolong saya."     

Sumpah pernikahan telah di ucapkan oleh Lily dan Qabel, mereka bersumpah akan menjaga satu sama lain dan saling mencintai dalam keadaan senang maupun susah. Bibir mereka telah bersatu dan memperlihatkan cinta yang tulus dari balik mata mereka.     

Tepukan tangan, Senyum di balik semua tamu undangan, doa tulus.. Semuanya bersatu menjadikan Suasana di pernikahan ini terasa lebih nyata. Mereka Berdua melepaskan ciuman di bibir mereka, Lalu mereka saling berpegangan tangan dan menghadap ke semua tamu undangan, Wajah berseri-seri dan kebahagiaan terpancar jelas di raut wajah mereka berdua.     

Beberapa tamu sudah naik ke pelaminan dan memberikan selamat, suara musik dari salah satu penyanyi terkenal memenuhi tempat itu.     

Malam cukup dingin, menambah kesan romantis dari apa yang terjadi saat ini. Lily sudah dengan bangga mengucapkan kata terimakasih atas semua doa yang di berikan padanya.     

Bahkan dia dengan sangat bangga memegang lengan Suaminya dan Mencium punggung suaminya itu. Ya mereka adalah suami dan istri sekarang, Saling mengikat dan bersumpah untuk selalu bersama-sama.     

"Kau memakai kalung yang indah, kau suka?." Qabel berbisik pelan di samping telinga istrinya, ketika mereka sedang berfoto dengan semua keluarga besar.     

"Iya, kau juga suka? cantik sekali ya...Ibumu memberikan padaku, katanya ini kalung turun temurun. dari Nenekmu, apakah Mereka tidak datang hari ini." Tanya Lily dengan berbisik juga.     

"aku suka, Kakek dan Nenekku sudah sangat Tua. mereka hanya bisa berduaan saja di rumah mereka, tapi nanti kita semua akan merayakannya bersama-sama disana. Mommy dan Daddy mau merayakan bersama keluarga, agar kita bisa merasakan keindahan dan kehangatan setelah pernikahan ini." Kata Qabel sambil tertawa kecil.     

"Apakah aku cocok memakai kalung ini? aku tidak sabar bisa bertemu Nenek dan Kakekmu. TIDAK sabar juga merayakan bersama keluarga inti saja." Kata Lily lagi, karena dia Belum puas dengan Jawaban suaminya.     

"Sangat cocok, Kau begitu cantik hari ini. aku sampai Kaget saat melihatmu tadi. Seperti bidadari. sabarlah sayang, aku sedang tidak sabar membuka gaunmu." mendengar ucapan dari suaminya, Lily memukul pelan pundak lelaki itu.     

"Selamat ya sayangku.. kalian luar biasa sangat indah sekali hari ini. semoga pernikahan ini bisa menyatukan dua hati agar lebih baik lagi." Nyonya Choon-hee datang sambil memeluk diriku, di belakangnya ada Ibuku Violet. Yang sejak tadi sudah menangis haru, Benar-benar tidak berhenti menangis bahagia. aku sampai tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis juga.     

"Terimakasih Mommy.. Terimakasih untuk Semuanya." Kataku mengelus pundaknya dengan lembut.     

"Choon-Hee.. Terimakasih.. Kau Benar-benar luar biasa, mau menerima anakku jadi menantumu." Kata Ibuku pada Nyonya Choon-hee, saat itu aku melepaskan pelukan dari ibu mertuaku.     

Mereka berdua saling bertatapan dan berpelukan, mereka menangis seperti anak kecil. "Jangan berkata seperti itu, lupakan masa lalu oke? Aku senang pada anakmu. Aku yang harusnya berterimakasih karena kau mau memberikan Lily pada anak laki-lakiku." Kata Nyonya Choon-hee..     

Kami semua tertawa bahagia mendengar hal tersebut, pernikahan itu benar-benar menyatukan hati dan dua keluarga. mengubur dalam-dalam masa lalu yang kelam, merobek kekejaman, dan saat ini hanya ada kebahagiaan saja.     

Ya.. Kebahagiaan...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.