Hasrat Wanita Bayaran

Perjalanan panjang setelah pernikahan itu akan di mulai



Perjalanan panjang setelah pernikahan itu akan di mulai

0Qabel dan Lily sudah masuk ke dalam kamar mereka, melepaskan satu pakaian pernikahan yang terasa menyesakkan dada.     
0

Lily lebih dulu berjalan ke arah suaminya, membantu membuka pakaian yang memang Beberapa jam ini membuat tubuh terasa aneh. Dengan cekatan dan gesit Tangannya sudah membuka pakaian suaminya satu persatu.     

"Kau langsung mandi saja, Nanti aku menyusul. aku akan siapkan pakaian tidur." Ujar Lily pada Qabel.     

"Kau kelelahan tidak? wajahmu pucat, apakah kau mau minum sesuatu? bisa aku bawakan. aku tidak mau kau kenapa-kenapa." Qabel mengelus sebentar pipi istrinya, Lily yang mendapatkan perhatian tersebut hanya bisa tertawa saja.     

"Aku baik-baik saja Qabel, jangan khawatirkan apapun. aku sudah minum obat, jadi aku yakin semuanya akan baik-baik saja." Ujar Lily Berusaha meyakinkan lelaki di depannya itu..     

"Kau yakin? jangan berbohong hanya untuk memastikan aku tidak khawatir, sekarang kita suami istri, aku tidak mau kau membohongi aku arah menutupi sesuatu dariku. kita harus saling terbuka satu sama lain dan saling memberikan kejujuran." Kata Qabel yang sudah memeluk tubuh istrinya, Lily hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum di dalam pelukan itu.     

"Aku berkata jujur, aku akan katakan padamu jika aku sakit atau lelah. Tenang saja, hari ini adalah hari kebahagiaan.. aku tidak mungkin sakit." Kata Lily sambil tertawa, memukul sebentar lengan kekasihnya itu.     

"Baiklah, aku mandi duluan." Qabel hanya memakai celana dalam pendek dan langsung berjalan ke arah kamar mandi. Lily mengambil semua pakaian kotor suaminya dan memasukan ke dalam keranjang pakaian kotor.     

Sekarang giliran Lily yang melepaskan Gaun pernikahan yang dia pakai, membuka dengan hati-hati karena sangat takut pakaian yang dia pakai akan rusak. setelah itu dia letakkan di atas ranjang tempat tidur dan Mulai melepaskan kalung berlian serta mahkota di kepalanya.     

Setelah itu High heels di kakinya juga di lepaskan, menaruh hati hati di bawah kolong meja. Besok pagi akan dia bersihkan dan di simpan kembali.     

Senyum di wajahnya sudah sangat merekah Karena semua yang terjadi hari ini berjalan sangat lancar tanpa hambatan. dia juga merasa tubuhnya baik-baik saja dan tidak terlalu lelah. "Aku merasa seperti hidup lagi, apakah ini yang di inginkan Tuhan padaku? Aku bisa menikah sebelum aku mati? apakah ada takdir yang harus berbeda, banyak hal yang aku pikirkan. Tapi apapun itu, aku berharap semuanya akan baik-baik saja. Sampai aku bisa melihat wajah Qabel yang selalu tersenyum, aku akan baik-baik saja." Ujar Lily sambil mengelus lehernya yang terasa pegal.     

Beberapa saat dia hanya duduk sambil mengelus perutnya yang rata, dia mulai membayangkan Hari-Hari yang indah saat dia hamil nantinya, lalu perutnya akan mulai membesar, lalu mulai terasa berat saat pergi kemana-mana. ahhh.. kenapa dia membayangkan tentang kehamilan? Lily jadi takut, apakah dia benar-benar bisa punya anak? saat dia saja sudah sekarat Seperti ini?     

Tidak ada yang tau.. perjalanan kisah cintanya akan berlanjut setelah semua ini.. Ya, pernikahan adalah awal dari kehidupan yang lebih panjang. Lily pasti bisa melewati semuanya.     

"Kau kenapa? Apakah perutmu sakit?." Suara Qabel yang menegur Lily, membuat perempuan langsung menggelengkan kepalanya pelan lalu tersenyum. Lily saat ini memang hanya Memakai celana pendek dan Bra, langsung memeluk Qabel Dengan berani dan mencium pipi suaminya dengan gemas.     

Padahal suaminya itu masih basah Karena air yang mengalir di Beberapa bagian Kulitnya. Namun Lily tidak merasa risih sama Sekali, dia malah semakin merasa senang karena dapat mencium aroma sabun dari kulit suaminya.     

"Kau kenapa? Mandi sana, Biar tidurnya lebih nyaman. Jika ada yang sakit katakan padaku, oke." Qabel bertanya sambil mengelus rambut istrinya, merasakan bagaimana sikap istrinya yang sangat manja dan juga menggemaskan. dia tidak melepaskan pelukan itu, padahal dia Sudah cukup panas saat bersentuhan kulit dengan Lily karena saat ini dia hanya memakai handuk saja di bagian pinggangnya.     

Tapi tetap saja bersentuhan kulit begini membuat Qabel jadi menelan ludahnya susah payah. Karena buah dada milik Lily yang dengan sengaja menggesek pelan ke arah kulit lelaki itu.     

istrinya diam-diam sangat nakal, Qabel harus akui hal itu.     

"Aku senang sekali, Karena hari ini bisa memeluk dirimu dan kita sudah menjadi sepasang suami istri. Tidak ada yang bisa memisahkan kita seperti dulu." Kata Lily dengan suara berbisik pelan. manja dan begitu menggairahkan.     

"Aku juga senang, Siapa yang tidak senang saat menikah dengan wanita baik hati dan cantik seperti dirimu. Kau menggemaskan sekali malam ini, ayo cepat mandi. Aku tunggu disini, aku mau mencicipi dirimu sambil memandangi bulan." Qabel menggoda istrinya, membuat Lily langsung mencubit perut Qabel dengan gemas.     

Dia melepaskan pelukan dari suaminya, lalu menatap mata suaminya dan mereka sama-sama Tersenyum.     

"Kau mau mencicipi diriku? bagaimana jika malam ini kita minum Wine dan mabuk bersama?." Tanya Lily dengan idenya yang gila.     

"Tidak, kau tidak boleh minum minuman beralkohol. kau harus ingat Bahwa kau tidak dalam kondisi yang baik." Qabel menyentil kening istrinya yang nakal.     

"Ah! Sakit tau!." Kata Lily yang sudah memanyunkan bibirnya sebal.     

"Makanya jangan nakal, mandi sana. Jangan sampai aku gendong dan bawa ke kamar mandi. Lalu kita akan berakhir dengan percintaan panas sampai pagi di kamar mandi." Qabel mengecup kening istrinya setelah mengatakan hal tersebut.     

"Ayo gendong! Kita mandi bersama saja. aku tiba-tiba mau memeluk dirimu dan merasakan kehangatan di dalam kamar mandi." Lily menggoda suaminya, menggoda seorang pria yang memang sejak tadi sudah menahan hasrat untuk Bercinta.     

"Kau nakal!." Hanya itu yang di katakan oleh Qabel setelah itu dia benar-benar mengendong Lily dan membawa istrinya itu ke dalam kamar mandi.     

Mereka menutup pintu kamar mandi lalu menyalakan Shower air, Lalu Qabel menaruh tubuh istrinya ke dalam bathtub.     

Melepaskan Handuk yang dia pakai, ikut masuk ke dalam bathtub dan duduk di belakang tubuh Istrinya. air hangat perlahan-lahan membasahi tubuh Mereka berdua, Mereka masih saling terdiam dan memainkan air dengan gerakan perlahan.     

Qabel mengambil sabun lalu mengusapnya di punggung istrinya, dia mengusap secara hati-hati dengan gerakan-gerakan sensual yang begitu menggetarkan hati.     

"Qabel.. apakah pernikahan ini akan terasa bahagia seperti ini terus?." Tanya Lily, setelah beberapa saat mereka hanya saling mengusap satu sama lain.     

"Aku rasa tidak begitu, katanya pernikahan itu akan banyak lika-likunya. aku rasa Semuanya akan terasa lebih berat." ucapan Qabel membuat Lily mengangguk paham. dia mengambil sabun lagi dan membantu suaminya membersihkan badan. Padahal suaminya sudah mandi tadi.     

"Ya.. Pasti akan sangat berat.." Ujar Lily lagi.     

"Jangan pikirkan apapun, nikmati yang sekarang saja." Kata Qabel memberitahu.     

"Kau benar juga, kenapa aku harus khawatirkan hal yang tidak perlu. aku mau menikmati kebersamaan kita." Lily mencium pipi suaminya dengan gerakan cepat.     

"Iya, jangan pikirkan apapun lagi. lebih baik sekarang kita fokus menikmati satu sama lain." Qabel berkata sambil meremas payudara istrinya dengan lembut, tangannya yang masih dipenuhi oleh sabun tentu saja membuat rasa geli ketika menyentuh kulit Lily.     

wanita itu pasrah dan sudah memejamkan matanya, menikmati setiap remasan yang di berikan oleh suaminya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.