Hasrat Wanita Bayaran

akhir kisah cinta Choon-hee dan Edwards



akhir kisah cinta Choon-hee dan Edwards

0Choon-Hee dan Edward menghela nafasnya panjang, mereka tidak tau bagaimana anaknya bisa sangat menyebalkan.     
0

"Kau lihat Edwards? anakmu itu persis sekali dengan Dirimu, saat kau sudah sangat bernafsu." Kata choon-hee yang sudah menyalahkan Edwards.     

Yang di salahkan hanya bisa menaikkan sebelah alisnya bingung, dia langsung menatap dengan pandangan yang sulit di artikan. "Kenapa hanya salahkan diriku?. kita buat dia sama-sama. Jadi jika Leonardo itu mesum dan menyebalkan, berati ada gen dari ibunya juga." Edwards berkata sambil memakan kacang kulit yang terasa nikmat di lidahnya.     

"Ya!!! bagaimana bisa kau menyalahkan aku? aku sudah lelah mengandung dan melahirkan anak-anak kita. Kau yang harusnya di salahkan! kau yang jahat! bagaimana bisa kau terus menghamili diriku!. Dasar suami jagat!." Choon-hee ingin menangis, dia benar-benar kesal pada suaminya yang jahat dan sangat Tidak bertanggungjawab. Edwards selalu saja bersikap bodo amat dengan sikap Anak-anaknya. Dengan alasan bahwa Anak-anak mereka itu sedang mencari jati diri!     

Jati diri yang bagaimana? Saat anaknya harus berkelana ke banyak wanita dan bersenang-senang Seperti tidak punya beban? Ya.. Choon-Hee sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan anaknya mau melakukan apa, Tapi jika sudah bermain-main dengan wanita? Choon-hee tidak akan setuju! wanita itu harus di hargai, karena wanita yang melahirkan semua keturunan di dunia ini. Choon-Hee hanya tidak mau anaknya menyakiti hati seorang wanita, itu saja dia menyakiti hati ibunya ini. dan Choon-hee, akan sangat marah Jika Leonardo melakukan hal tersebut. Lihat saja bagaimana Leon sangat menggemaskan ketika melihat bibir Wanita? Astaga!!! Choon-Hee ingin sekali mencubit kedua mata anaknya yang sangat.. sangat.. ahhh! Choon-Hee Benar-benar bingung mau mengatakan apa, dengan sikap Anaknya Tersebut.     

"Sudahlah Sayang, biarkan saja.. Jika dia melakukan hal nakal, kita tinggal menegurnya saja. Lagipula, Leonardo tidak mungkin melakukan hal yang jahat pada anak perempuan itu. Dia terlihat tulis, ya.. walaupun terkadang Sikapnya memang kekanak-kanakan, Kau itu ibunya. kau yang paling tau sikap Anak-anak kita. Ayolah.. kita menonton film saja, jarang-jarang kita punya banyak waktu seperti ini." Edwards mencium pipi istrinya dengan gemas, dia bahkan sudah menekan-nekan kedua payudara istrinya yang memang masih sangat menggemaskan.     

"Edwards!!! tanganmu!.mesum sekali!." Choon-hee memukul tangan suaminya, Edwards yang mendengar teriakan istrinya hanya tertawa saja. Lalu dia merangkul leher wanita yang selalu membuatnya jatuh cinta itu. mereka sama-sama tertawa dan berciuman beberapa saat     

"Lihat.. siapa yang mesum? diam-diam langsung cium." Kata Edward mengejek Choon-hee secara terang-terangan.     

"Jadi kau tidak mau aku cium?." Tanya Choon-Hee yang sudah menatap dengan pandangan yang sangat menyeramkan.     

"Kata siapa tidak mau? astaga, bibir istriku ini adalah bibir yang sangat manis dan nikmat." Edwards berkata sambil mencium lagi, Mereka berciuman kembali dan saling menatap mata masing-masing, cukup lama.. Hingga membuat mereka Tertawa sendiri.     

"Menyenangkan ya.. Hidup bersama dengan orang yang kita cintai, menikmati satu demi satu keindahan dunia. Kita bisa kemana saja, tanpa takut akan sesuatu yang tidak penting. Edwards... terimakasih banyak, kau memenuhi janjimu untuk selalu mencintai diriku, menjaga diriku, menghormati diriku, dan selalu ada untukku. Cintamu.. sangat besar, hingga aku merasa kau adalah malaikat yang akan membawa diriku pada surga paling indah." Choon-Hee berkata sambil mengelus pipi suaminya, mereka sedang Merebahkan tubuh masing-masing di sisi sofa. Di dalam ruangan yang temaram dan pemandangan langit malam yang sempurna.     

"Aku senang, bisa melihatmu selama sisa hidupku. aku tau bahwa kita tidak pernah tau bagaimana masa depan. kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi pada hidup kita, tapi ketahuilah Sayangku.. aku hidup karena dirimu, aku ingin selalu ada di sisimu. Aku selalu ingin mencintaimu, aku ingin selalu ada di sampingmu. Jangan pernah berterimakasih untuk hal yang memang wajib aku lakukan. Kau istriku, kau akan selalu ada di hatiku. kau akan selalu jadi bagian terpenting. Kau akan selalu jadi orang yang aku utamakan. Katakan aku bodoh, Karena lebih memilih dirimu di bandingkan Anak-anak kita. Tapi.. itu semua memang apa adanya. Anak-anak kita akan pergi meninggalkan kita, tapi kau dan aku? Kita yang akan selalu bersama-sama.. Dunia ini akan kita lihat bersama, Di hari tua yang akan kita jalani, hanya berdua saja. Ya..     

Hanya berdua saja, Kita akan saling berpelukan seperti ini. Menatap langit yang mungkin akan tetap sama, Merasakan setiap musim yang berganti. Kita... hanya kita, jadi sekali lagi akan aku katakan Bahwa kau sudah di utus Tuhan untuk temani hidupku. Aku mencintaimu Istriku." Edwards mengecup kedua punggung tangan istrinya dengan lembut, Choon-Hee yang merasakan kecupan tersebut benar-benar tidak bisa menahan Air matanya dari semua cinta dan kasih sayang yang di berikan oleh suaminya itu.     

"Aku tidak tau bagaimana caranya berkata pada Tuhan, Bahwa kau adalah lelaki yang begitu sempurna! aku tidak tau bagaimana aku bisa mendeskripsikan dirimu yang sangat indah bagiku. Sayangku, suamiku, ayah dari anak-anakku. aku mencintai dirimu.. sangat! Tidak ada kata dan hitungan yang bisa menghitung dan merangkai sebanyak apa cinta itu." Choon-hee memeluk suaminya, mereka terlibat kenangan manis dan kehangatan dari dua hati yang memang sudah Melalui banyak lika-liku kehidupan.     

"Jadi.. Kita bisa buat anak lagi?." Tanya Edwards, pertanyaan itu membuat Choon-hee memukul lengan suaminya dengan sangat kesal.     

"Ya..! aku ini sudah Nenek-nenek! bagaimana bisa kau meminta anak padaku? Astaga! Kita harusnya menimang cucu. HARUSNYA kita meminta cucu yang menggemaskan dari Queen atau Qabel, menurutmu? apakah kita perlu meminta mereka punya anak buru-buru? pasti akan sangat menyenangkan jika kita Punya banyak cucu kan? laki-laki dan perempuan akan berkumpul dan meramaikan Mansion ini." Kata choon-hee yang sudah menerka-nerka bagaimana keindahan itu.     

"Kau benar, kita minta saja cucu pada anak-anak kita. Qabel atau Queen! Bagaimana dengan Qabel saja..? Sepertinya dia sudah siap punya anak? Bukan begitu sayangku?." Tanya Edwards yang sudah Bersemangat bertanya hal tersebut.     

"Kau benar! Kembar! Bagaimana jika anak dari Qabel kembar empat? lalu anak dari Queen kembar tiga? Astaga! kita akan langsung punya 7 cucu? 7? Benar-benar menakjubkan.. ayo kita buat rencana itu, apakah besok kita ke rumah Mereka masing-masing dan kita tanyakan tentang hal ini?." Choon-hee sudah mulai mengkhayal semua kebahagiaan.     

"Ya.. Ya.. kau benar sayangku! Astaga! banyak sekali cucu kita! aku akan sibuk menjaga mereka. apakah aku perlu memberikan banyak saham pada masing-masing cucuku?." Edwards berpikir sebanyak apa harta warisan yang harus dia bagi. dia mulai menghitung dengan cermat.     

"Ya!! Mereka harus mendapatkan saham yang sama rata. Mereka semua cucuku, jadi jangan sampai kita beda-bedakan." Choon-hee juga sudah memikirkan tentang bisnisnya dan saham untuk ketujuh cucunya itu.     

Ya.. dua pasangan yang sudah sangat berbahagia tersebut, mulai mengkhayal hal-hal yang membuat mereka semakin bersemangat. Kebahagiaan itu adalah bisa mendapatkan banyak keluarga dan bisa selalu bersama-sama..     

****     

BERSAMBUNG!!!!     

***     

akan di lanjutkan di buku berbeda!! tunggu dan nantikan kehadiran sekuel novel ini!!!     

Berjudul...     

"KECANTIKAN YANG MEMBUNUHMU"     

akan membahas kisah cinta dari ke-empat anak Edwards dan Choon-hee.     

salam sayang!! I love you!!     

***     

Bab selanjutnya hanya promosi Novel!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.