Hasrat Wanita Bayaran

Tentang mental seorang Anak-anak.



Tentang mental seorang Anak-anak.

0Saat ini Lita sudah berada di depan salah satu teman dokternya, yang merupakan seorang psikiater terbaik di negerinya. Dia mulai berkonsultasi tentang apa saja yang terjadi pada Qabel dan Queen, tentang sikap kedua Anak-anak itu yang terlalu mandiri dan terlalu sering Terdiam tanpa melakukan apapun. Umurnya sepuluh tahun tapi mereka seperti orang dewasa di umur 30 tahun, yang lebih terlihat adalah sikap Qabel. anak laki-laki itu jarang sekali tertawa dan selalu mengucapkan kata-kata yang cukup dingin dan aneh.     
0

Lita awalnya tidak merasa itu adalah hal yang tidak baik, tapi sering dia melihat Qabel, dia merasa bahwa Qabel Memilih sikap dan sifat yang terlalu berlebihan. Bahkan dia jarang sekali mau di bantu hal-hal yang rumit, dia berkata bahwa bisa melakukan semuanya sendiri.     

Teman dokter Lita biasa di panggil dengan sebutan Mr.Ryu. Yang memang terkenal Sebagai seorang psikiater anak yang mampu mengetahui gejala-gejala apa saja dari anak tersebut.     

Dia mulai menjelaskan beberapa hal sederhana pada Lita dan Zurich, semua penjelasan Mr.Ryu di rekam oleh Lita di handphone Miliknya, agar Edwards bisa tau apa saja yang harusnya dia ketahui. Beberapa hal yang Mr.Ryu ceritakan sejak tadi.     

Membawa manusia ke dunia, memberitahu hal yang salah menjadi benar, dan membekali mereka dengan keahlian agar kelak dapat mandiri dan hidup bahagia. Itu adalah sederet tugas sebagai orang tua yang penuh tantangan dan berat.     

Maka tak mengherankan jika ibu dan ayah sangat memerhatikan pengasuhan anak mereka, sambil menyediakan kebutuhan dasar anak. Apa kalimat paling merusak psikologis yang Anda ucapkan kepada anak?.     

Seorang perempuan menulis, ibunya kadang seperti 'gunung berapi' ketika dia sedang marah.     

Serangan verbalnya dimulai dengan kalimat, Apa kamu dengar? Lihat saya! Dia kemudian marah sampai menangis. Seorang lainnya bercerita sebaliknya, Hanya berkata 'tidak ada' saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan anak dapat sangat merusak mereka.     

Namun sebetulnya, apakah komentar yang kau ucapkan dalam kondisi marah, lelucon yang salah ditafsirkan anak, atau hanya diam seribu bahasa, yang dapat menghancurkan psikologis anak?     

Hal ini tergantung dengan apa yang kita sebut sebagai merusak.     

kita bisa mengatakan hal-hal yang dapat menyakiti seorang anak dan berakibat terhadap perkembangan konsep diri mereka.     

Namun, kita tidak akan mengatakan hal yang akan melukai anak secara neurobiologis. orang tua harus mengerti bahwa semua anak adalah individu yang mengatasi skenario dengan cara berbeda-beda. dia lalu memberikan contoh sebuah keluarga yang memiliki tiga orang anak.     

Satu atau dua orang saudara dapat menerima komentar yang dilempar orang tua mereka, tapi saudara lainnya dapat merasa komentar tersebut sangat menyakitkan dan berada di bawah pertahanan dirinya.     

respons tersebut belum tentu negatif. Sebaliknya, dapat membuat anak menerima hal-hal positif orang tua. Kenyataannya adalah, menjadi sensitif dapat berarti seorang anak juga cukup responsif terhadap hal-hal positif.     

Mr.Ryu juga berkata tentang beberapa ahli yang sering melakukan beberapa penelitian. Sam Wass, psikolog perkembangan mental di Universitas of East London dan Universitas Cambridge menjelaskan fenomena serupa pada anak yang disebut dengan fenomena 'dandelions' dan 'orchids'.     

anak dandelion secara neurobiologi adalah anak yang kurang sensitif. Mereka akan berkembang dalam rumah tangga yang suportif ataupun yang tidak suportif.     

Sebaliknya, anak orchid akan maju jika mereka berada dalam lingkunan yang suportif, tapi sangat menderita jika dibesarkan dalam rumah yang tidak mendukungnya.     

Beberapa hal itu Lita dan Zurich dengarkan dengan baik, lalu mereka mulai paham hal-hal dasar tersebut.     

semuanya di lanjutkan dengan proses Mengobrol dengan Qabel dan Queen. Tapi yang lebih dulu di perintahkan masuk adalah Qabel, anak laki-laki itu hanya diam saja saat Mr.Ryu memberikan semacam obat penenang padanya, Mr.Ryu menyuruh Qabel untuk duduk bersandar dan merilekskan Tubuhnya, Qabel memang sangat penurut. dia melakukan Semuanya tanpa bertanya apa dan kenapa dia di bawa ke tempat ini.     

"Qabel, Saya adalah Mr.Ryu. Bolehkah kau ceritakan tengang dirimu padaku?." Ryu bertanya Setelah beberapa saat Qabel sudah memejamkan matanya namun masih bisa menggerakkan jari-jarinya beberapa kali.     

"Aku Qabel Berenice Douglas. Anak pertama dari Pasangan Edwards Douglas dan Choon-hee Berenice. umurku 10 tahun, aku memiliki seorang adik perempuan bernama Queen Berenice Douglas. Aku tinggal bersama ayahku dan adikku, sebab ibuku sudah lama meninggal dunia." Qabel menjawab semuanya dengan suara pelan.     

Lita, dan Mr.Ryu masih mendengarkan dengan baik, sedangkan Zurich berada di ruangan sebelah untuk menjaga Queen, agar anak perempuan itu tidak bosan jika sendirian.     

"Apakah kau merasa sedih? hanya tinggal dengan ayahmu." Tanya Ryu lagi.     

"Tidak.." ujar Qabel dengan suara nafas yang sedikit sesak.     

"Tidak? Apa? Apakah kau senang tinggal dengan ayahmu?." Tanya Ryu lagi.     

"Tidak.." Kata Qabel dengan jawaban yang sama.     

"kau tidak sedih, kau tidak senang. Apakah kau merasa aman dan nyaman saat tinggal bersama ayahmu?." Pertanyaan pertanyaan itu mengalir tanpa hambatan.     

"Aku Tidak merasakan hal-hal seperti itu, aku tidak paham apakah aku merasa senang, Sedih, Nyaman atau Aman. aku hanya merasa hidupku baik-baik saja dan aku tetap hidup, walaupun aku tidak tau kenapa aku harus hidup dan bertahan." Jawaban yang Qabel katakan membuat Lita menahan sesak di dadanya.     

Kata-kata terakhir Qabel, tentang kenapa dia harus hidup dan bertahan? apakah kata-kata itu masih terdengar biasa di telinga orang dewasa? saat kata-kata itu di ucapkan oleh anak umur 10 tahun?.     

"Kau sering berpergian dengan ayahmu dan Adikmu, berlibur ke banyak negara dan selalu menghabiskan waktu bersama. apakah hal itu tidak cukup membuatmu tau, Bahwa kau memang harus hidup di dunia ini?." Ryu bertanya sedikit pribadi, dan hal tersebut membuat suara nafas Qabel sedikit naik turun.     

Lita Menengok ke arah Ryu, bertanya apakah semua itu baik-baik saja. dan Mr.Ryu hanya mengangguk saja, berkata bahwa hal tersebut hal yang wajar.     

"Itu tidak bisa di sebut Sebagai liburan, karena ayahku hanya sibuk menatap langit, menangis di malam hari, lalu sibuk dengan dunianya sendiri. Sedangkan aku harus menjaga adikku dan memastikan dia baik-baik saja, aku merasa bahwa aku hanya di lahirkan untuk melihat Ayahku Bersedih dan menjaga adikku. Hal itu tidak menyenangkan sama sekali." ucapan Qabel cukup jelas, Lita Langsung memegang keningnya yang terasa lelah dan pening.     

"Tapi ayahmu selalu berkata bahwa kau dan Adikmu adalah Anak-anaknya, kalian adalah sumber kebahagiaan baginya. Sebuah hadiah paling istimewa yang diberikan ibu kalian pada ayah kalian." Ujar Mr.Ryu lagi.     

"Tapi ayahku tetap Bersedih? kenapa, karena dia paham Bahwa kami aku dan adikku tidak benar-benar bisa membuatnya bahagia. Jika hal itu benar, kenapa dia selalu menangis dan mengingat ibu kami? apakah kehadiran kami memang tidak cukup?." Tanya Qabel, anak laki-laki itu tiba-tiba saja menangis. air matanya benar-benar mengalir dengan deras.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.