Hasrat Wanita Bayaran

aktifitas seorang kakek dengan kedua cucunya.



aktifitas seorang kakek dengan kedua cucunya.

0Brandon dan kedua cucunya sudah berada di taman belakang Mansion, mereka pagi ini memang berencana untuk melatih ketangkasan diri. walaupun sebenarnya kedua anak itu masih mengantuk sekali.     
0

"Kakek, aku masih mengantuk." Ujar Queen yang masih mengucek matanya karena terasa berat.     

"Ayo semangat, kita harus berjuang untuk bisa bertahan hidup di dunia yang keras ini." Ujar Brandon yang sudah melakukan pemanasan.     

"Kakek, mataku lelah sekali." Ujar Qabel yang juga merasa malas.     

"Kalian yakin mau tidur lagi? kalian jadi mau aku ajarkan bela diri tidak? Jika jadi, ayo kita latihan sekarang. Mumpung udara sedang sangat dingin." Kata Brandon pada mereka berdua, mereka yang mendengar kata dingin langsung saling berpandangan.     

"Bukannya karena dingin seharusnya kita berada di dalam kamar dan menghangatkan badan? Kenapa ini malah harus bela diri?." Tanya Queen dengan nada malas, Brandon yang mendengar hal itu langsung melipat kedua tangan di depan dada. Lalu memandang angkuh di hadapan dua anak remaja yang memang sangat pemalas ini.     

"Kalian tau? musuh itu tidak akan memikirkan, apakah ini hujan, badai, panas, dingin. Mereka tidak akan memikirkan hal itu saat menyerang kita, jadi kalian harus bisa bertahan hidup di dinginnya udara begini, jadi saat kalian menghadapi musuh di cuaca seperti ini. kalian sudah tidak kaget, Ayo sekarang buka Jaket kalian dan ikut aku berlari." Brandon sudah membuka jaketnya lebih dulu, sambil memandang ke arah Queen dan Qabel yang akhirnya pasrah dan membuka jaket mereka.     

mereka hanya Memakai baju panjang yang cukup tebal, Kaki mereka masih memakai sepatu. Brandon kemudian melakukan beberapa pergerakan untuk memanaskan tubuhnya sendiri.     

"Ayo lakukan, gerakan tubuh kalian agar tidak kaget saat aku ajak berlari nantinya." Kata lelaki tua itu lagi pada Queen dan Qabel.     

"Baik kakek." Kata Qabel dan Queen, Brandon langsung mengangguk senang melihat mereka yang menurut begini.     

Beberapa menit Mereka melakukan pemanasan, setelah itu Brandon mulai berlari-lari kecil. Queen dan Qabel mengikuti dari belakang. mereka memutari pinggiran danau yang terbentang cukup luas. Mungkin lebar danau ini seperti lapangan sepak bola, Ya cukuplah untuk pemanasan dan menghangatkan tubuh yang terlalu lama berleha-leha.     

Brandon berlari Dengan gerakan pelan, sempat menengok ke Belakang. Qabel dan Queen belum mengeluh sejauh ini, jadi Brandon mempercepat langkah kakinya dan mereka juga ikut cepat.     

"Keluarkan nafas dari hidung, perlahan-lahan dan jangan terlalu kasar. Semakin kalian bisa mengendalikan nafas sendiri, maka kalian akan bisa mengontrol panas tubuh dan rasa lelah. Tubuh kalian akan bisa bertahan di cuaca sedingin ini." Kata Brandon pada mereka, dia berlari menyamping dan membiarkan Qabel dan Queen berlari lebih dulu.     

Brandon sedikit heran, kenapa mereka belum mengeluh sama Sekali? Apakah mereka memang terbiasa berlari?     

"Kalian terbiasa berlari?." Tanyanya pada kedua cucunya yang hebat itu, Lalu mereka Mengangguk secara bersamaan. Ck! Brandon merasa terlalu lemah memberikan pelajaran pertama untuk mereka.     

Kenapa Brandon suruh mereka berlari? Karena tadinya kasihan, jika langsung mengajari bela diri. Tapi jika melihat nafas mereka yang sangat kuat saat berlari begini. seharusnya dia langsung mengajari mereka hal hal yang berat lainnya.     

"Apakah Daddy Edwards memang mengharuskan kalian berolahraga lari begini?." Tanya Brandon penasaran, dia kira mereka adalah anak-anak lemah yang bisanya hanya mengandalkan para pengawal saja.     

"Daddy Edwards selalu mengajak kami lomba lari setiap Minggu, mengajari beberapa olahraga lainnya. jadi kami terbiasa lari begini, ya walaupun mungkin tidak akan sekuat kakek." Qabel yang berbicara sekarang, Brandon yang mendengar hal itu masih sibuk berlari dan memikirkan beberapa hal.     

dia jadi ingin ikut lomba lari bersama anak dan kedua cucunya suatu hari nanti. membayangkan saja membuatnya langsung rindu pada Edwards yang saat ini sibuk dengan Choon-hee. Bagaimana jika dia melakukan hal itu bersama-sama dengan mereka? Pasti sangat menyenangkan.     

"Daddy Edwards sangat hebat dalam berlari?." Tanya Brandon yang selama ini memang tidak pernah tau aktifitas anak laki-lakinya, sebenarnya itu bukan Pertanyaan. Itu hanya keingintahuan dan rasa rindu.     

"Ya, Daddy bisa berlari dan berkuda dalam waktu yang lama. Dia suka sekali olahraga yang menantang seperti itu, walaupun bagi sebagian orang berlari adalah hal yang mudah. Tapi mereka belum pernah melihat Daddy berlari dengan sangat lama dan bisa memutari lapangan berkali-kali. aku juga tidak mengerti kenapa Daddy selalu melakukan hal itu, Yang aku tau dia memang selalu ingin melepaskan penat setelah lelah bekerja atau setelah lelah mengurus kami. Jika kami berlibur ke suatu tempat, Daddy akan memilih tempat yang liar. seperti hutan, Dia akan mengajak kami berburu menggunakan panah. Rasanya aku seperti berada dalam film fantasi. Karena mengikuti semua aktivitas Daddy, sangat membuat hari-hari kami tak masuk akal." Queen bercerita panjang lebar, Brandon yang mendengar hal itu langsung menghentikan langkah kakinya.     

menatap mereka yang juga menghentikan langkah kaki juga, mereka memandang wajah kakeknya dan memandang dengan Bertanya-tanya. "Kenapa kakek?." Tanya Qabel.     

"Aku hanya senang dan penasaran saja, dengan hal yang kalian ceritakan. aku penasaran bagaimana hebatnya anakku itu, Edwards. saat sedang berburu. binatang apa yang kalian dapatkan? apakah binatang buas?." Tanya Brandon sambil berlari lagi, dia adalah ayah yang sudah lama tidak merasakan kehangatan dan kebersamaan dengan anaknya. Itu kenapa dia sangat ingin mengetahui banyak hal tentang Edwards. walaupun semua hal itu dia dapatkan dari cerita cucunya saja. mereka kembali berlari, karena tidak mungkin berhenti seperti ini, sebab udara dingin di pagi hari malah membuat mereka malas nantinya, jika terlalu lama berdiam diri.     

"Kami berburu binatang yang tidak buas, Daddy tidak mau mengambil resiko kami kenapa-napa. apalagi Daddy selalu mengajak dan tidak Pernah meninggalkan kami dalam hal apapun. Kami palingan hanya berburu kelinci atau Ayam hutan. Lalu kami membawa pulang ke penginapan untuk di bakar dan makan malam bersama. Daddy Berkata, momen Seperti itu akan selalu kami ingat, jika kami besar nantinya. Itu kenapa Daddy mau menciptakan banyak momen, agar kami selalu merindukan Daddy dan tidak akan pernah meninggalkannya, walaupun suatu hari nanti kami sama-sama berpisah." Kata Queen menjelaskan lagi.     

Pasti sangat menyenangkan jika Brandon bisa merasakan apa yang anak dan kedua cucunya rasakan waktu itu, dia jadi membayangkan bagaimana rasanya berburu dengan Edwards dan melihat kehebatan anaknya itu. dia yakin, dia tidak akan bisa tidur nyenyak setelah ini, karena banyak hal yang sudah di lewatkan Brandon sebagai seorang ayah.     

selama hidup Edwards, Brandon memang tidak benar-benar bisa memberikan kasih sayang layaknya seorang ayah, dia hanya sibuk dengan pekerjaan dan istri baru. lalu sibuk dengan harta dan uang saja, tidak memikirkan tentang momen-momen indah yang bisa menciptakan banyak kenangan manis.     

Mereka masih ikut berlari, Brandon kembali menatap langit siang ini. kenapa dia tidak bisa merasakan kebahagiaan bersama Anaknya seperti saat ini? bertahun-tahun kami berpisah, dan sampai saat ini belum bisa merasakan kebahagiaan yang benar-benar bahagia. Tanpa ada perpisahan yang menghantui kebersamaan kami. Edwards juga sepertinya menjaga jarak dari Brandon dan sepertinya tidak benar-benar ingin bersama.     

"Sebenarnya, Daddy selalu merasa terpuruk jika tidak pergi keluar. Itu kenapa kami selalu berusaha meluangkan waktu, Karena kami tidak mau sampai Daddy kami merasakan rasa sedih terus menerus. Kami tau bahwa kesedihan itu karena kehilangan Mommy, jadi Kami tidak bisa melakukan apapun. Bahkan kami tidak tau cara membuat Daddy Benar-benar bahagia. Jadi kami membiarkan saja Daddy merasakan s kehidupan di luar dan sesekali melamun hanya untuk menatap langit." Qabel berkata dengan sangat jujur, Kami sudah melakukan satu putaran.     

Brandon memilih berhenti dan beristirahat Sebentar, dia sadar bahwa sudah semakin tua maka kelebihannya untuk berlari semakin sedikit. nafasnya juga sudah tidak sekuat dulu. Lihat saja bagaimana keringat sudah membanjiri pelipisnya yang begitu banyak.     

Sebab, ada batasan tertentu dan ada hal yang harus diperhatikan ketika berolahraga tergantung kondisi seseorang. Salah satu hal yang penting diperhatikan adalah terkait usia. Usia seseorang merupakan faktor yang tak boleh dikesampingkan ketika berolahraga. Hal ini bisa sangat mempengaruhi jenis olahraga yang dilakukan serta intensitasnya. karena Semakin tua, otot bakal kehilangan kekuatan dan hal ini berujung pada cedera tulang belakang.     

"oh ya.. tentang itu memang hal yang paling sensitif sebenarnya. Kehilangan seseorang yang dicintai bukanlah hal yang bisa di anggap remeh. Daddy Edwards sangat mencintai Mommy Kalian, itu sebabnya dia masih terpuruk pada keadaan masa lalu." Brandon Menghela nafas pelan dan memanggil pelayan untuk meminta air minum.     

kedua cucunya melakukan hal yang sama, Mereka duduk sambil menunggu air putih dari pelayan. mereka sepertinya tidak mau berlari lagi, karena Brandon sudah tidak sekuat dulu saat masih muda, dia bisa berlari berkali-kali dan tidak mudah lelah. sekarang dia baru sadar bahwa tubuhnya sudah sangat rentan terkena cedera.     

"Begitu-begitu saja, Daddy hanya senang menceritakan tentang Mommy sebelum kami tidur. Tapi setelah selesai menceritakan dan melihat kami sudah tidur. Maka Daddy akan menangis sendirian, aku sering melihat hal itu. saat aku hanya berpura-pura tidur saja, rasanya tidak tega melihat Daddy yang terlalu lama terpuruk.     

Daddy saat sendirian, dia tidak pernah sama sekali terlihat bahagia ataupun tertawa lepas. baru saat kami ada di dekat Daddy, dia mau tertawa dan mengajak kami melakukan banyak hal untuk menghabiskan waktu bersama. Walaupun Daddy sering menyembunyikan rasa sedihnya, tapi kami tau. Kami tau bahwa rasa sedih itu seperti mengurung hati Daddy." Qabel bercerita sambil memandang arah depan, mungkin dia merasa sangat sedih jika membayangkan tentang wajah ayahnya sendiri yang selaku terpuruk.     

Brandon seperti terhantam banyak kenyataan pahit. dia memegang dadanya sendiri dan merasa bahwa kesakitan yang Edwards rasakan tidak sebanding dengan kesakitan Brandon selama ini. bedanya kesakitan di hidup mereka mungkin tidak terlihat kasat mata, hanya orang orang yang kenal dekat dengan mereka yang tau apa yang sebenarnya terjadi.     

Brandon menggenggam tangan kedua Cucunya secara bersamaan, mereka yang duduk di kanan dan kiri tubuh Kakeknya, hanya diam saja saat tangan kami salingmenggenggam..     

"Daddy dan Kakek juga merasakan rasa sakit yang sama. kami sama-sama tersakiti karena kehilangan. Tapi kakek berjanjian, setelah ini kakek akan membuat ayah kalian bahagia, aku akan membuat kalian juga bahagia. tidak ada lagi wajah sedih dan Wajah terpuruk yang akan kalian lihat dari Daddy Edwards. aku ingin bisa bahagia, Daddy Edwards juga ingin bisa bahagia. kita semua ingin bisa bahagia.     

tapi sebelum kita melakukan hal itu, kita harus mencari jalan keluar dari semua penderitaan ini. Kita harus bisa melepaskan semua beban dan halangan yang menunggu di depan sana. Kita bisa bahagia, jika kita bersama-sama. jadi maukah kalian membantuku dan Daddy untuk mendapatkan kebahagiaan itu.." Tanya Brandon dengan suara pelan pada mereka, Qabel dan Queen memandang secara bersamaan. wajah mereka seperti tidak mengerti apa yang sedang kakeknya Jelaskan.     

"Apa?." Tanya Qabel dan Queen secara bersamaan.     

"Jangan ganggu ayah kalian sementara waktu, dia sedang melakukan hal yang cukup rumit. Jadi kalian hanya perlu bersama kakek untuk melakukan banyak hal, tanpa bertanya ayah kalian kemana. bagaimana?." Tanya Brandon pada kedua cucunya.     

"baiklah Kakek, kita akan lakukan apa yang kakek inginkan." ujar Qabel dan Queen secara bersamaan.     

tak berapa lama pelayan datang membawakan minuman yang kamu minta, tapi kenapa malah Teh hangat?     

Padahal tadi Brandon meminta air putih, kenapa dia bawakan teh hangat? Tapi karena dia tidak mau terlalu banyak berpikir, dia menerima saja. Lebih tepatnya kerjaan bertiga menerima cangkir teh yang di bawakan oleh pelayan tadi.     

Brandon tidak langsung meminumnya, dia hanya membiarkan rasa hangat dari gelas itu terkena kulit tangan. Qabel dan Queen juga hanya diam saja sambil berpikir, Brandon jadi penasaran apakah mereka akan Menerima apa yang Brandon sarankan? sebab selama ini kedua Cucunya terbiasa hidup bersama Edwards.     

"tapi.. Jika kami melakukan apa yang kakek mau, Kakek akan memberikan apa pada kami?." Itu suara Queen, Brandon sudah dapat mencium aroma kelicikan dari cucu wanitanya ini. dia menatap matanya, dia tersenyum tanpa rasa bersalah. apa yang akan Brandon berikan padanya?     

sudah jelas-jelas tadi Mereka mau membantu Brandon agar bisa membuat ayah Mereka bahagia, tapi dua cucunya malah meminta imbalan atas hal ini. ckckckck, dasar anak kecil. Mereka seperti bayi yang meminta susu setelah bermain.     

"Baiklah, apa yang kau mau? jika kalian benar-benar tidak akan mengganggu ayah kalian itu. akan kakek berikan apapun padamu." Kata Brandon pada Queen, dan Lihat apa yang terjadi pada wajah cucunya sekarang. wajahnya sudah sangat Tersenyum lebar tanpa merasa bersalah.     

"Aku mau burung Merak putih kakek!." Ucapan QUEEN membuat Brandon mengangkat sebelah alis bingung. Buruk merak putih? Apakah itu burung langka? atau salah satu spesies yang ganas?     

"Queen? Jangan meminta seperti itu, kau bisa dimarahi oleh Daddy nantinya." kata Qabel pada adiknya, jika mendengar perkataan Qabel kali ini. Brandon yakin ini bukan burung sembarangan, ah.. cucunya memang sangat mirip dengan keluarga douglas, selalu meminta keuntungan.     

"tidak apa apa Qabel, bilang saja hadiah dari kakek. Daddy pasti mengerti, iyakan Kakek?." Queen memberikan tatapan mata yang menggemaskan. lagi-lagi Brandon akan dibodohi dengan tatapan mata tersebut.     

"Baiklah, kalau kau Qabel? kau mau minta apa? jangan minta pesawat. Habislah uangku jika kau minta pesawat tempur." Kata Brandon dengan asal, padahal dia tidak yakin jika Qabel akan meminta pesawat tempur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.