Hasrat Wanita Bayaran

Apakah ini nyata? dia membuka mata



Apakah ini nyata? dia membuka mata

0"Tuan Edwards! Tuan Brandon! Nona Choon-Hee.. Dia mulai menunjukkan tanda-tanda kesadaran!." Perbincangan antara Brandon dan anaknya harus terhenti saat salah satu dokter berlari dan mengatakan tentang keadaan Choon-hee.     
0

Dengan kekuatan yang masih di miliki malam itu, Edwards melempar gelas teh di tangannya begitu saja. lalu dia mulai berlari kencang untuk masuk ke dalam Laboratorium. Di ikuti oleh ayahnya di belakang sana.     

mereka benar-benar Seperti bermain lomba lari, hingga sampai di dalam laboratorium dan melihat Choon-hee yang sudah di keluarkan dari tabung kaca. Wanita itu mulai bernafas tanpa bantuan oksigen, tangannya bergerak beberapa kali. menunjukkan syaraf tubuhnya sedang beradaptasi dengan keadaan di sekitar, Edwards hampir tidak bisa bernafas dengan baik. apalagi saat dia melihat bibir istrinya yang juga mulai bergerak-gerak seperti memanggil nama seseorang.     

Ruangan itu mendadak hening, semua dokter harap-harap cemas dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Ed... Ed.. Edwards..." Satu nama lolos dari bibir kecil Choon-Hee, air mata lelaki di sampingnya jatuh begitu saja.     

Edwards menangis melihat bagaimana istrinya berjuang untuk bangun dan sadarkan diri, istrinya telah paham dan otaknya mulai Mengerti dengan baik. Lihat saja bagaimana Choon-hee berjuang untuk menyebut satu nama yang memang selama ini selalu mencintainya.     

"Sayang.. aku disini, Edwards disini." Ujar Edwards dengan harap-harap cemas. Perlahan tapi pasti, bulu mata lentik yang telah lama terpejam dan Tidak pernah memperlihatkan mata indahnya, sekarang mulai terbuka. Mata itu mengerjapkan beberapa kali, tertutup sedikit lalu terbuka lagi.     

Nafas semua orang disana seakan tertarik habis, ketika mata cantik itu terbuka dan menatap kosong ke arah langit-langit di atasnya. Tubuhnya masih belum bisa bergerak dengan baik, dia belum bisa menengok ke kanan atau ke kiri. Tapi senyum dan helaan nafas langsung lolos begitu saja, sebab mata itu benar-benar berfungsi ketika melihat cahaya di atasnya.     

"Astaga... Terimakasih Tuhan!!!." Edwards langsung menangis kencang, air matanya benar-benar jatuh tanpa mau berhenti. Sedangkan yang lainnya malah jatuh ke atas lantai, para dokter mengucap syukur sambil berpelukan satu sama lain.     

"Edwards..." ujar Choon-hee sekali lagi.     

"Ya.. Ya. sayangku, aku disini. bagaimana perasaanmu? apakah kau mau sesuatu?." Tanya Edwards, namun wanita itu hanya tersenyum kecil.     

"Aku hidup? Apakah bayi kita baik-baik saja?." Pertanyaan kedua lolos dari bibir Choon-hee, istrinya ingat semua hal yang terjadi.     

"Ya.. ya.. Anak-anak kita baik-baik saja dan Kau masih hidup, kau selamat sayangku!." Edwards kembali menangis, tapi kali ini dia memegang tangan istrinya. Bola mata Choon-hee bergerak melirik suaminya, bola mata itu bergerak hanya untuk memastikan apakah wajah suaminya masih sama. Edwards menatap lekat, dan istrinya melakukan hal yang sama.     

menetes tanpa bisa di tahan, Choon-hee juga menangis. saat dia melihat suaminya yang sudah terlihat jelas di depan matanya itu. "Aku merasa terjebak pada ruangan kosong, sangat lama.." suaranya terdengar lagi, begitu serak namun dapat di dengar dengan baik.     

"Kau baik-baik saja, kau sudah baik-baik saja sayangku." Setelah Edwards mengatakan hal tersebut, Choon-hee hanya bisa terdiam dia menatap kembali suaminya dengan sangat lama. dia terlihat tidak percaya dengan apa yang terjadi, lebih tepatnya Dia Merasa bahwa dunia di depannya terasa aneh tapi itu adalah kenyataan yang terjadi.     

"Nona Choon-hee akan melakukan sejumlah perawatan lainnya, kita akan mencoba untuk membuat keadaan semakin membaik setelahnya." Salah satu dokter yang sudah kembali normal setelah rasa kaget tadi, sekarang mulai bangun dan mengecek kondisi Choon-hee.     

Edwards dan Brandon yang melihat itu hanya bisa Terdiam dan berdiri tidak jauh dari mereka. Choon-hee kembali tertidur, tubuhnya masih lemah dan belum benar-benar bisa bergerak lebih lama.     

"apakah ada efek samping? dari kesadarannya yang terlalu cepat?." satu pertanyaan dari Edwards membuat beberapa dokter Langsung menghentikan gerakan tangan mereka.     

"Sebenarnya, organ dalam Nona Choon-hee tidak bekerja dengan baik. Anda lihat jantungnya saat ini?." Salah satu dokter spesialis jantung memukul layar transparan yang ada di depan mereka, memperlihatkan beberapa organ dalam Choon-hee, dan dokter itu menunjuk ke jantung.     

"Ya.." Ujar Edwards lagi     

"Kesadaran yang tiba-tiba Membuat jantungnya bekerja dengan sangat cepat. Hal itu membuat sedikit keadaan yang tidak baik, untuk jaga-jaga agar keadaan Nona Choon-hee tidak buruk. sepertinya kita harus membuat banyak stok darah dan salah satu organ jantung yang masih sehat." Ucapan Dokter itu membuat Edwards terdiam beberapa saat.     

"Langsung hubungi rumah sakit jantung terbaik, aku meminta jantung paling sehat yang cocok untuk istriku, akan aku bayar berapapun harganya." Hanya itu yang Edwards Katakan, dan yang lainnya langsung Mengangguk paham.     

Beberapa perawat sudah sibuk menelpon beberapa rumah sakit jantung dan meminta apa yang Edwards katakan tadi. Sedangkan Edwards dan Brandon memilih untuk menyingkir sebentar dari kesibukan para dokter yang sedang menangani Choon-hee.     

"Kau senang?." Brandon bertanya, mereka duduk sedikit di sudut ruangan tersebut.     

"Entahlah, aku masih Belum bisa merasakan kesadaranku Sendiri. Aku merasa seperti berada di titik paling sulit, aku takut.. ya.. Aku takut, takut ini semua hanya mimpi semu yang akan membuatku terbangun, lalu aku sadar. bahwa yang pergi tidak akan pernah kembali." Edwards berkata Jujur, salah satu pelayan membawakan mereka minuman dingin. Pelayan itu cukup tau bahwa Edwards sedang membutuhkan minuman yang dingin agar otaknya kembali bekerja dengan baik.     

"Yang pergi tidak akan kembali, Tapi mereka akan kembali jika tidak benar-benar pergi. Percaya saja, Tuhan sedang membantu kita." Ujar Brandon lagi.     

"Apakah Tuhan benar-benar sedang membantu kita? atau.. Tuhan sebenarnya sedang marah, kenapa kita ikut campur pada kehendak yang dia miliki? membangkitkan orang yang sudah mati, bukankah ini sama saja kita sedang melawan Tuhan? aku takut.. ada karma buruk dari semua yang aku lakukan." sekali lagi Edwards berkata jujur, dia meminum air dingin hingga habis. rasa-rasanya dunia ini seperti dalam neraka, kenapa Edwards tidak bisa benar-benar senang? seharusnya dia tersenyum begitu lebar, karena istrinya Sudah kembali.     

Tapi.. ada satu alasan yang mengganjal di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, alasan itu benar-benar terasa berat. Kenapa?     

"Tuhan membantu kita, percaya saja pada hal itu. jangan terlalu memikirkan hal yang tidak perlu. Kenapa kau harus mempertanyakan banyak hal? kau tidak senang istrimu kembali? seharusnya kau hanya memikirkan keselamatannya saja, jangan pikirkan hal lain." Brandon menepuk pelan pundak Anaknya, lalu dia memilih pergi.     

Edwards Terdiam beberapa saat, dia memejamkan matanya dan berdoa dalam hati. Dia berharap, jika memang Tuhan ijinkan istrinya kembali, maka jangan pernah ambil lagi istrinya, sebelum Edwards yang di panggil Tuhan. dia tidak akan sanggup kehilangan untuk kedua kalinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.